"Mau tidak mau, kamu harus siap Alex. karena ini merupakan tradisi yang harus kita jaga dan ikuti oleh setiap pasangan pengantin selama ini." ucap mami menatap kesal anaknya yang tidak mau terlepas dari Berliana dan anak-anak nya dalam sekejap pun. seakan tidak menunjukkan sikap wibawanya selama ini."Baiklah mi, tapi hari ini aku ingin mengajak mereka kekantor." "Tapi hari ini kamu sedang sibuk Alex." sanggah Berliana yang tidak ingin menganggu pekerjaan Alex dengan kehadirannya."Please mi, hari ini saja oke...." bujuk Alex yang selalu ampuh membuat mami luluh kembali."Reyhan dan Reyanza, habiskan sarapan nya. hari ini Daddy mau ajak kalian kekantor. disana Daddy juga sudah meminta Jason menyediakan ruangan khusus dengan banyak mainan untuk kalian berdua.""Hore....hore...kami mau dad." "Berliana, kamu sekalian ikut ya sayang." ucap Alex menatap hangat wanita yang duduk disebelah nya."Iya Alex." Berliana akhirnya pasrah dia tahu sifat keras Alex yang tidak pernah suka akan peno
Bella yang masih belum bisa menerima keputusan, dan rasa ingin membalas dendam pada Alex dan Berliana. berusaha untuk mendekat Alex lagi meskipun kedua orang tua Alex yang sudah tidak berpihak lagi kepadanya. secara diam-diam Bella yang baru bebas dari penjara mengikuti mobil Alex dari belakang menuju perusahaannya."Aku harus menemui perempuan itu, aku ingin melihat secara langsung seberapa cantik nya dia. yang sudah berani membuat Alex tergila-gila dan mengabadikan seorang model terkenal sepertiku. bahkan dia dengan tidak berperasaan menjebloskan aku ke penjara, aku tidak akan membiarkannya begitu saja kalian bahagia di atas penderitaan ku, jika aku tidak berhasil mendapatkan cinta Alex, maka tidak akan aku biarkan siapapun memilikinya." tersenyum licik. bahkan sudah mengalahkan akal sehatnya sendiri."Aku tidak takut lagi akan kemarahan mu Alex, karena aku sudah gila karena penolakan mu selama ini."Semua mata tertuju pada langkah Bella, yang terlihat percaya diri melangkah menu
Melihat keributan tersebut, Alex memberi kode pada Jason untuk segera mengamankan Reyhan dan Reyanza diruangan khusus bermain. agar mereka tidak trauma melihat ataupun mendengar keributan orang Dewasa dihadapannya."Sekarang pergilah dari hadapanku dan jangan pernah muncul lagi, bukankah diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi." ucap Alex geram melihat Bella yang belum juga kapok berhadapan dengan nya."Tidak Alex, sampai kapanpun aku tidak pernah mau hubungan kita berakhir. aku sangat mencintai mu Alex.""Tapi aku tidak mencintai mu Bella, aku sudah mencintai Berliana jauh sebelum kita bertemu dan bertunangan. buktinya kami sudah memiliki sepasang anak. sehingga ke-dua orang tuaku tidak pernah menuntut kehadiran cucu lagi." sanggah Alex.Bella merasa kalah telak, wanita yang dianggap nya lemah dan sepele. ternyata begitu memiliki pengaruh besar bagi Alex dan keluarganya, bahkan mampu menyingkirkan dirinya yang semula begitu disayangi kedua orang tua Alex layaknya anak
"Iya mi, wanita itu sekarang sudah ditahan dikantor polisi. bahkan dari kejadian ini aku menjadi curiga dan ingin menyelidiki Bella dan keluarganya lebih dalam lagi." ucap Alex."Mami mendukung mu nak, tapi kamu harus sembuh dulu dan segera melangsungkan pernikahan kalian. baru setelah itu kita menyelesaikan permasalah ini satu persatu." bujuk mami yang sangat ingin Alex dan Berli segera menikah, sehingga status mereka sah dimata hukum dan agama begitu juga dengan anak-anak nya sudah memiliki status keluarga yang lengkap."Alex terimakasih ya, kamu sudah dua kali menjadi pelindung bagiku." ucap Berli yang teringat kejadian dimana Alex sempat tertembak, karena melindungi dirinya yang disekap oleh seorang pria misterius ."Berli, mulai sekarang dan seterusnya. aku akan menjadi pelindung untuk mu, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mu, cukup sudah perbuatan masa laluku saja yang sudah membuat mu menderita dan terluka." ucap Alex tersenyum hambar teringat perbuatan buruknya."A
Mentari bersinar begitu indah, bahkan pantulan cahaya nya menerobos masuk melalui celah-celah jendela. yang membuat sepasang kekasih yang masih tidur saling mengeratkan pelukannya."Mmmmhh....!" Tiba-tiba Berli mengerjapkan mata nya berkali-kali, ketika matanya yang masih terpejam terkena terpaan cahaya matahari langsung. Begitu membuka mata hal pertama yang dia lihat adalah wajah tampan Alex. laki-laki itu terlihat sudah rapi tersenyum manis menyapanya."Good morning, my honey....""Morning too... darling." jawab Berli malu-malu, bahkan dia ketiduran dan tidak menyadari jika Alex sudah terlebih dahulu bagun dan kondisi nya sudah jauh membaik."Berli, bersiaplah sayang. aku menunggumu untuk sarapan bersama.""I... Iya."Berliana langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih."Nona, anda telah merawat calon suami anda dengan penuh kasih sayang. sehingga kondisinya kini sudah sangat membaik, bahkan menurut hasil pemeriksaan kami, hari ini. tuan Alexander sudah diperbolehkan untu
Reyhan dan Reyanza langsung berlari begitu Alex dan Berliana keluar dari dalam mobil."Anak-anakku sayang, Daddy dan mommy sangat merindukan kalian berdua."Alex merangkul kedua anak-anaknya, termasuk Berli yang berdiri di sampingnya kedalam dekapan hangat. rasanya Alex tidak akan pernah rela jika kebahagiaan ini terlewati sedikit pun. karena dia merasa hidup nya sangat indah semenjak mereka bertemu."Alex, bagaimana dengan kondisi mu sekarang nak?""Syukurlah mi, Pi. kondisi ku sangat membaik. bahkan beberapa luka yang terdapat di bagian tubuhku juga sudah kering dan sembuh.""Selamat datang dirumah kembali tuan muda, nona Berliana." ucap pelayan yang ikut menyambut kedatangan mereka berdua.****"Kamu boleh selamat dan berbahagia saat ini Alex, tapi aku akan pastikan jika kamu dan perempuan itu akan menebus sakit hatiku dan Bella rasakan. aku tidak akan membiarkan kalian berbahagia diatas penderitaan kami." ucap Devan dengan penuh kemarahan karena selama ini Devan dan Bella sudah ber
Dalam ruangan kamar pengantin, pasangan ini masih mencoba ngobrol-ngobrol ringan untuk mengusir kecanggungan yang tiba-tiba hadir diantara mereka berdua. meskipun Berliana maupun Alex sudah selesai membersihkan diri dan mengenakan piyama tidur mereka masing-masing.Wajah lelah pasangan pengantin ini sudah terlihat segar kembali. Alex terus memperhatikan pergerakan Berliana yang tengah berjalan mendekati nya.Berli perlahan ikut merebahkan tubuhnya disebelah Alex, posisi mereka saling berhadapan penuh cinta. perlahan tangan Alex menelusuri wajah cantik didepannya."Sayang, kamu terlihat gugup, aku berjanji tidak akan berbuat kasar. karena aku sangat mencintaimu dan bukan hanya menginginkan tubuhmu saja, tapi akan menyayangi dan menerima semua tentang dirimu." bisik Alex."Aku tahu Alex, meskipun ini bukan pertama kalinya kita berada dalam satu ruangan, ranjang dan selimut yang sama juga, setelah kejadian beberapa tahun silam.""Mulai sekarang, aku sudah resmi menjadi seorang ayah yang
Alex menghujani Berliana dengan kecupan penuh cinta, hingga bibir mereka mulai bertautan saling bertukar nafas menikmati rasa yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata, mengalirkan sesuatu yang hangat yang begitu bergelora didada pasangan baru ini."Berliana, kamu adalah wanita pertama yang aku sentuh. begitu juga sebaliknya, aku adalah laki-laki pertama bagimu. dan rasanya masih sama seperti pertama kali aku menyentuh mu, manis dan sangat memabukkan." bisik Alex."Alex."Berliana meletakkan kedua tangannya di dada bidang Alex, tidak ada keraguan lagi dihati nya. dia sudah pasrah lahir bathin malam ini untuk suami tercinta nyaAlex meregangkan pagutan nya, begitu juga dengan bibirnya yang sudah beralih menelusuri leher jenjang indah milik Berliana, lalu meninggalkan banyak bukti kepemilikan nya."Alex, ini sangat menggelikan."Berliana menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk menahan desahan yang keluar dari mulutnya. akibat ciuman panas yang terus diberikan Alex.Alex ingin me
Setelah konferensi pers dan memberitahukan jika mereka berdua masih hidup, yang disambut antusias oleh semua orang. bahkan penyataan Alex ini menjadi pemberitaan utama negeri ini.Berliana dan suaminya mulai menjalani kehidupan mereka dengan normal kembali. bahkan Alex menepati janjinya terutama pada keluarga tuan Hendrik, beberapa bantuan dan akses jalan agar lebih baik lagi mereka berikan pada desa kecil nan indah tersebut, sebagai wujud terimakasih karena sudah menolong nyawa mereka dengan tulus dan ikhlas. sebuah sekolah gratis dan tempat pelayanan kesehatan medis. meskipun obat-obatan herbal mereka jauh lebih baik.Pagi ini, Alex akan kembali bekerja sebagai CEO diperusahaan besar milik nya. sehingga selesai mandi dia sudah siap mengunakan stelan pakaian kantor dengan jas biru tua kesayangannya. Jack merasa sudah merindukan kesibukannya seperti dulu."Sayang, tolong keringkan rambut ku." pinta Alex pada istrinya.Berliana mengambil handuk dan membantu mengeringkan rambut, setelah
Antara rasa khawatir dan pemasaran, kedua orang tua Bella menemui keluarga Abraham yang sudah menunggu mereka disebuah ruangan."Selamat datang dirumah ku, tuan Abraham, apa kabar Anda." ucap papi berbasa-basi."Kabarku baik-baik saja." saling berjabat tangan."Alex, aku seperti bermimpi melihatmu dan istri kembali dengan selamat, ini benar-benar mukjizat yang luar biasa." tutur mami seraya mempersilakan mereka duduk kembali, pelayan sibuk membawakan minuman segar dan snack.Alex menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kata-kata untuk memberitahu pada keluarga Bella tentang kejadian yang sudah menimpa mereka. Berliana menggenggam tangan suaminya mencoba memberikan kekuatan."Tuan, kami merasa tersanjung atas kunjungan yang terasa begitu tiba-tiba ini. ada apakah gerangan?" mami tidak mampu lagi menahan rasa penasaran."Tuhan memberikan aku kesempatan hidup, agar bertaubat dan bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. meskipun seseorang sudah berusaha untuk melenyapkan kami b
Alex membimbing Berli melangkah masuk kerumah, nampak diruang keluarga duduk mama dan papanya, mereka berdua terlihat kaget begitu melihat dengan mata kepala sendiri, jika pemberitaan mengenai Alex dan Berliana benar-benar nyata dan bukan berita hoax. bahkan untuk meyakinkan penglihatannya, mama Mery mencubit lengannya sendiri. Langsung sujud syukur begitu mengetahui jika anaknya masih hidup. tanpa sadar air mata haru membasahi pipi dan wajah nya."Alhamdulillah anakku Berliana, Alex. aku ngak menyangka jika kalian berdua benar-benar masih hidup dan selamat dari tragedi tersebut." ucap mama memeluk hangat dan penuh kerinduan."Iya, Tuhan memberikan kami kesempatan kedua. untuk belajar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mensyukuri segala nikmat yang telah mereka berikan." mereka merasa sangat bahagia karena bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicintai dan mencintainya."Iya ma, kami mampu bertahan karena doa dari kalian semua. yang menyayangi kami berdua dengan tulus
"Reyhan, Reyanza. kalian mau nggak punya dedek bayi?""Mau banget Oma." jawab mereka dengan wajah berseri-seri."Kalau begitu, berdoa lah agar mommy benar-benar hamil." ucap Oma."Baiklah oma."Mami Sarah yang paling antusias ikut mengantarkan Berliana ke sebuah klinik ternama, sedangkan papi lebih memilih tetap dirumah. ikut menjaga cucu-cucunya.Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di sebuah klinik dokter kandungan. seorang perawat wanita menyambut ramah kedatangan mereka bertiga. tanpa perlu proses antrian, karena mami sudah mendaftarkan nama Berliana sebelum kedatangan mereka."Nyonya Berliana silahkan masuk." ucap perawat.Berliana duduk dihadapan dokter, yang mulai menanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan Berli. lalu dia meminta Berli untuk berbaring di ranjang perawatan untuk melakukan USG.Berli meremas-remas kemari tangannya yang terasa dingin, meskipun ini bukan yang pertama baginya. namun dia sangat berharap jika dia benar-benar hamil.Dokter mulai mengolesi gel di
"Apa maksudmu Alex?""Sebenarnya, sepasang mayat yang ditemukan ditepi hutan itu adalah Devan dan Bella. namun karena mereka sempat merampas dompet dan cincin Berliana, membuat orang semakin yakin jika itu adalah mayat kami berdua." terang Alex yang refleks memberikan kejutan yang luar biasa bagi semua orang yang berada dalam ruangan tersebut."Mami dan papimu tidak mampu berkata-kata lagi Alex, semua yang terjadi begitu tiba-tiba dan sangat mengejutkan. mungkin ini sudah hukuman buat mereka yang tidak memiliki rasa perikemanusiaan, rasanya mami tidak akan pernah mampu memaafkan kesalahan mereka berdua.. hick...hick..." Sarah menagis."Sudahlah mi, meskipun berat bagi kita memaafkan kesalahan mereka berdua. namun tidak baik kita menyimpan bara api dendam dihati, karena hanya akan membuat hidup dan hati kita menjadi tidak tenang, gelisah dan dipenuhi oleh amarah. belajarlah untuk menerima semua ini dengan ikhlas mi, dibalik semua ini ada hikmah dan berkah yang teramat besar kita dapa
Semua pelayan ikut berkumpul, mereka juga tidak mampu membendung air mata penuh haru. karena Alex dan Berliana yang mereka pikir sudah meninggal dunia ternyata masih hidup dengan kondisi sehat bugar."Mami sangat bahagia, akirnya kalian berdua kembali kerumah. selama ini mami benar-benar yakin dengan perasaan mami sendiri, yang selalu yakin dan mengatakan jika kalian berdua masih hidup. bahkan mami sempat menyangkal sepasang mayat yang sudah dinyatakan sebagai kalian berdua." tutur mami."Papi juga berfikir seperti itu Alex, karena semua bukti yang ditemukan sudah mengarah pada kalian berdua. kondisi mayat yang sudah membusuk, membuat papi berfikir untuk tidak melakukan autopsi lagi, karena papi sudah yakin jika itu kalian dan tidak ingin menyakiti tubuh kalian semua dengan serangkaian pemeriksaan alat medis lagi.""Iya pi, kami mengerti. kejadian ini memberikan kita pelajaran hidup yang paling berharga, karena kami saling mengerti satu sama lain, membuat kekuatan cinta kami berdua
"Jadi semua orang sudah menganggap kami berdua meningal?""Ya tuan, nyonya dan tuan besar sangat sedih. namun mereka berusaha tegar dan kuat Reyhan dan Reyanza yang masih sangat membutuhkan kasih sayang." terang Dadang.Alex dan Berli saling pandang, mendengar cerita dari Dadang membuat air mata mereka tanpa disadari sudah mengalir. bahkan sopir taxi itupun ikut terharu."Sayang, jangan-jangan sepasang mayat yang mereka pikir adalah Kita berdua, apa sebenarnya Bella dan Devan?" tanya Alex."Bisa jadi, dan orang-orang juga menemukan beberapa barang bukti yang mengarah pada kita berdua. seperti cincin dan dompet.""Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana terpukul nya mami dan papi, termasuk anak-anak kita yang masih kecil. mereka pasti sangat merindukan kita berdua." ucap Berliana kembali menagis."Sudahlah sayang, yang penting sekarang kita selamat dan bisa bertemu mereka lagi. banyak hikmah yang kita dapatkan setelah kejadian ini.""Iya, bahkan dengan kejadian ini. aku semakin yakin
Dikediamannya, Sarah tiba-tiba merasakan kehadiran anaknya. sehingga tanpa sadar dia seperti mendengar suara Alex yang sedang memanggil namanya, Sarah melangkah menuju pintu masuk sambil membuka dengan tidak sabaran.Ceklek"Kosong, tidak ada siapa-siapa? ya Tuhan.... kenapa hatiku masih belum menerima kepergian anak-anakku, sehingga aku masih merasakan kehadiran mereka kembali pulang kerumah ini...hick...hick.." Sarah menangis tersedu-sedu didepan pintu. hal itu menarik perhatian semua penghuni rumah."Istriku, kamu kenapa?""Alex, aku merasakan jika dia memanggil namaku didepan pintu masuk ini, Pi. aku seperti orang gila yang belum juga bisa menerima kenyataan." Sarah kembali menagis."Sudahlah sayang, kita harus kuat menerima semua ini. ingat saat ini Reyhan dan Reyanza masih sangat membutuhkan kita berdua, jika kita lemah seperti ini, bagaimana kita bisa menjaga mereka berdua dengan baik." bujuk sang suami seraya membantu istri nya bangkit berjalan menuju sofa."Oma kenapa?""N
Alex dan Berliana kembali melanjutkan perjalanan, jika lelah mereka kembali berhenti. hingga perjalanan jauh mereka sampai disebuah pintu gerbang sebuah desa, dimana sudah terdapat akses jalan yang lebih baik, dan sudah ada penerangan dengan pencahayaan listrik."Suamiku, lihatlah disana sudah nampak beberapa rumah penduduk, jalanan dan lampu-lampu penerangan listrik." tunjuk Berli tersenyum."Iya sayang, semoga saja mereka bersedia membantu kita." ucap Alex.Mereka berjalan mendekati sebuah bangunan berbentuk pos penjagaan, Alex dengan sopan menyapa seorang bapak yang berpakaian layaknya petugas keamanan, yang terlihat heran melihat kedatangan mereka berdua.Dirumah besar keluarga Alexander, Reyhan dan Reyanza kembali bersedih, karena merindukan kedua orang tuanya."Mommy, Daddy. Reyhan kangen hick.hick..." bocah imut itu kembali menagis jika merindukan mommy dan Daddy nya sambil memeluk foto keluarga mereka."Cucu-cucu kesayangan Oma, ngak boleh sedih. karena mommy dan Daddy seka