Kirana yang sedang berada diapartemen masih menunggu Andreas untuk pulang, tadi dia bilang akan keluar hanya sebentar saja. Namun, Kirana sudah menunggu Andreas lama sekali dan Andreas tidak kunjung datang. Dia terus-terusan melepon Andreas tapi sama sekali tidak tersambung. Kirana yang kesal pun membanting handphonenya ke atas kasur, lalu dia merebahkan dirinya. “Kamu kemana sih? Ditelepon gak nyambung ditungguin gak datang!” gerutu Kirana. Dia sangat khawatir kalau Andreas pergi meninggalkan dirinya.Lalu dia teringat untuk menghubungi orang tua Andreas. Tak lama kemudian teleponnya diangkat oleh mamah mertuanya. [Hallo mah!][Ada apa?] Kirana mendengar suara jutek dari mamah mertuanya. Namun, dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.Kirana menarik nafasnya dalam-dalam, [Maaf mah! Aku mau nanya apa Andreas ada disana?] tanya Kirana.[Kamu itu gimana sih? Kamu kan istrinya, gimana bisa kamu gak tau keberadaan suami kamu sendiri? Kamu kok gak becus sih jadi istri?] mendengar o
“Bagaimana bisa dia ada disini?” Andreas langsung menarik tangan Kirana, dan menjauhi Riana dan Eligo.Kirana meringis kesakitan karena Andreas menarik tangannya terlalu kencang, “Dre! Lepasin tangan aku! Sakit!”Andreas tidak mengkubis ucapan Kirana tadi, dia terus berjalan sampai dia merasa kalau jaraknya sudah jauh dengan Riana dan Eligo. “Kamu ngapain kesini?” tanya Andreas namun Kirana hanya diam saja menatap Andreas, “Kirana! Aku tanya kamu kenapa kamu bisa ada disini, dan kamu gak jawab pertanyaan aku? Jawab Kirana!” bentak Andreas, “Kirana!”“APA?” Bentak balik Kirana, hal itu membuat Andreas kaget karena Kirana membentaknya balik. “Aku heran yah, tadi pas aku nyampe kesini mantan istri kamu kayak gak suka aku dateng kesini, terus sekarang kamu malah bentak aku?” tunjuk Kirana pada Riana yang berada dibelakang mereka. “Kenapa? Kalian takut kalau perselingkuhan kalian ketauan?” tanya Kirana.Mata Andreas memerah menahan amarahnya, dia tidak terima disebut selingkuh oleh Kirana
“Kenapa lo kecewa? Karena gue nelepon Kirana? Atau karena lo gak suka kalau Kirana datang dan ganggu lo sama Andreas? Sebesar itu rasa cinta lo sama lelaki itu sampe lo bersikap seperti ini sama gue?” tanya Eligo dengan nada kecewa.“Maksud kamu apa ngomong kayak gitu Go?” tanya Riana tidak percaya.Eligo menundukkan kepalanya lalu tersenyum sinis, “Lo bilang lo kecewa sama gue? Lalu apa kabar gue. Gue liat lo sama sekali gak ngusir Andreas pas dia datang ke kampung nenek kakek lo, terus sekarang lo kecewa sama gue karena gue nelepon Kirana yang dimana dia adalah istrinya Andreas?” Eligo menatap Riana dengan tatapan penuh kekecewaan, “Tadinya gue berfikir setelah pergi, keadaannya bakalan baik-baik aja. Tapi ternyata enggak, lo masih punya perasaan sama mantan suami lo itu!”Riana menggelengkan kepalanya, “Go! Bukan begitu maksud aku!”Eligo menggelengkan kepalanya, “Engga Ri, lo emang masih mencintai mantan suami lo, tapi lo hanya berusaha untuk membohongi diri lo sendiri. Gue kecewa
Andreas langsung memacu laju mobilnya, tidak perduli dengan beberapa mobil yang memberikan tanda klakson beberapa kali kepadanya karena Andreas membawa mobilnya dengan sangat cepat, bahkan dia tidak memperdulikan keselamatannya sendiri, yang dia pikirkan adalah sekarang Riana dan anaknya. Andreas sangat tidak ingin terjadi sesuatu dengan Riana dan anaknya.Andreas memasukki rumah sakit yang telah diberitahu oleh mamahnya itu, dia berlari sangat kencang dan ugal-ugalan tidak perduli dia sudah menabrak berapa kali orang yang sedang berjalan. Andreas melihat seorang suster yang ada disana.“Sus, dimana kamar milik pastien bernama Riana Bramastian?” tanya Andreas kepada seorang suster dengan nafas yang terengah-engah.Suster tersebut langsung memanggil salah satu temannya yang tidak jauh berada didepan mereka. Tampaknya dia tidak tau, lalu temannya itu pun mendekat kearah Andreas. “Sus, kalau pasien bernama Riana Bramastian dirawat dimana?” tanya suster itu.Kemudian suster itu menatap An
FlashbackSetelah pulang dari Bali, Kirana merasa sangat hancur dan kecewa ketika dirinya dicampakkan oleh Andreas. Pria itu dengan teganya meninggalkan dirinya begitu saja setelah dia menjebak Andreas dengan memberikan dia obat perangsang.Kirana pulang ke rumahnya dengan mata yang bengkak membuat sang ayah khawatir dengan keadaan putrinya itu. “Na kamu baik-baik aja?” tanya ayah Kirana sambil mengetuk pintu kamar Kirana, karena tadi Kirana langsung saja masuk ke dalam kamar tanpa berbicara.Mendengar sang ayah terus menerus mengetok pintu, Kirana membuka pintu kamarnya dengan tatapan sebal. “Apaan sih yah?”“Ayah cuma khawatir aja sama kamu, soalnya kamu tiba-tiba langsung masuk aja kedalam kamar tanpa ngomong apa-apa sama ayah!”Kirana berdecak, “Aku baik-baik aja yah, aku cuma kecapean!” jawab Kirana.Ayahnya menghembuskan nafasnya dengan lega. “Syukurlah kalau kamu gak kenapa-napa, ayah kira kamu sakit!” Kirana tidak menjawab lagi ucapan dari ayahnya, dia langsung menutup pintu k
“Tidak mungkin! Kirana tidak mungkin melakukan hal itu kecuali sama kamu! Kamu pasti merekayasanya bukan? Sejahat dan sebenci itu kamu sama Kirana?”Andreas menatap Riana dengan tatapan kebingungan, dia sangat heran dengan Riana. Padahal Andreas sudah memberikan bukti pada Riana tentang apa yang telah dilakukan oleh Kirana, tapi dia masih mempercayai Kirana. “Sepercaya itu kamu sama Kirana, sampai kamu tidak mempercayai aku?” Andreas menatap Riana.“Bukan kayak gitu. Aku udah kenal Kirana, jadi aku tau kalau Kirana gak bakalan lakuin hal itu mas!” Andreas kembali memasukkan handphonenya pada sakunya. “Kamu kenapa kesini? Kenapa gak ke kampus aja? kenapa gak sama Kirana?” tanya Riana.Andreas mengleha nafasnya, “Yang pertama karena kamu adalah orang yang aku cintai dan kamu sedang mengandung anak aku! Yang kedua karena aku pemilik kampus terserah aku mau kesana atau enggak dan yang ketiga, aku males sama Kirana!”Riana memutarkan bola matanya malas, “Awas ah, aku mau keluar!” kata Rian
“Ternyata sekarang kalian berdua baru selesai senang-senang yah?”Riana menatap Eligo yang sedang berdiri didepannya itu, tak lama kemudian Andreas pun berdiri disamping Riana. “Eligo?”Eligo tersenyum kepada Riana, “Hai Ri!”Riana tidak tau harus bersikap seperti apa saat ini, ditambah lagi mengingat tadi Eligo marah kepadanya membuat Riana bingung. “Kamu… ngapain kesini?” tanya Riana ragu-ragu.Eligo kembali tersenyum, “Ganggu yah?” tanya Eligo balik.Riana langsung menggelengkan kepalanya, “Enggak bukan gitu. Aku cuma heran aja, tadi kan kamu marah terus sekarang kamu kesini!”Andreas yang ada disamping Riana pun berdecak. “To the point aja, maksud lo apa kesini?” tanya Andreas.Kemudian Eligo pun berjalan mendekati Riana. Lalu dia memberikan buket itu pada Riana, “Tadinya gue mau minta maaf atas sikap gue tadi. Tapi kayaknya lo malah seneng karena lo bisa deket lagi sama mantan suami lo ini!”Riana terdiam dengan raut wajah terkejutnya. Dia sama sekali tidak ingin Eligo seperti i
“Kamu tenang saja, setelah ini aku akan menceraikan Kirana dan kembali berasama kamu. Aku akan terus memperjuangkan kamu Ri karena aku sangat mencintai kamu. Apa kamu mau kembali lagi kepadaku?” tanya Andreas.Riana menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tau!” jawab Riana, tentu saja Riana masih ragu untuk kembali dengan Andreas dan status laki-laki itu yang masih menjadi suami Kirana, tidak mungkin Riana kembali dengan Andreas disaat dia masih menjadi suami dari sahabatnya sendiri.Andreas memiringkan kepalanya. “Kenapa? Apa kamu ragu karena aku suami Kirana?” tanya Andreas namun Riana masih diam tidak menjawab pertanyaannya. “Aku sudah membuktikannya padamu dan kamu pun tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya, apa kamu masih meragukan aku?” lalu Andreas mengelus-ngelus perut Riana. “Apa kamu tidak kasian dengan anak kita yang lahir tanpa seorang ayah?” tanya Andreas.Riana menatap Andreas dengan dalam, “Mas kamu tau kan aku…”Ucapan Riana terpotong oleh perkataan Andreas. “Aku tau ka