“Kalau begitu jawab pertanyaan aku.”“Apa?” tanya Andreas penasaran.“Apakah kamu dan Kirana mendapatkan hasil setelah kegiatan kalian diatas ranjang waktu itu?” pertanyaan Riana setika membuat Andreas terdiam dan mengingat perkataan Kirana.Andreas kebingungan harus menjawab seperti apa pada Riana, karena dia sendiri pun masih ragu kalau Kirana benar-benar hamil anaknya, “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Andreas.Riana mengangkat bahunya acuh, “Aku hanya penasaran aja. Jawab pertanyaan aku!” kata Riana. Andreas terdiam beberapa saat yang membuat Riana geram, “Apa susahnya sih jawab pertanyaan aku, sampe harus diem dulu segala. Apa jangan-jangan dugaan aku benar?”Andreas langsung menggelengkan kepalanya, “Tidak sayang! Tidak mungkin Kirana hamil sayang, karena aku sama sekali tidak melakukannya dengan Kirana,” jawab Andreas dengan ragu.Mendengar keraguan dari Andreas membuat Riana memicingkan matanya, “Kamu serius? Kamu gak bohong sama aku?”“Tidak sayang!” Melihat kebohonga
“Aku mau cari Kirana!”“Udah gede, gak perlu dicariin!” ucap Eligo santai.Riana berdecak sebal, “Kamu enggak tau apa yang sedang Kirana alamin Go!” ucap Riana kesal, “Aku mau cari Kirana sekarang!”Eligo pun bangkit dari tempat duduknya, “Oke-oke tapi gue ikut, gimana pun juga dia sodara gue!” lalu Eligo melihat kearah dua sodara yang sedang menatapnya, “Lo berdua disini dulu aja, gue mau nemenin calon gue dulu,” ucap Eligo sambil tertawa membuat kedua temannya pun tertawa dan paham apa yang dimaksud oleh Eligo, sedangkan Riana hanya mendelik ketika dirinya disebut calon oleh Eligo.Mereka berdua pun keluar dari kantin dan mulai mencari Kirana, hal yang Riana curigai adalah Andreas, pasti Kirana menemui Andreas. Lalu Riana mengajak Eligo untuk pergi ke tempat yang dekat dengan ruangan Andreas, namun ketika dia melewati tempat itu dia tidak mendengar suara apapun darisana. “Kita cari ke belakang kampus aja gimana?” ajak Eligo.Riana langsung mengangguk. Namun, ditengah perjalanan di
[Selesai mengajar aku tunggu kamu diruanganku!]Riana membaca pesan itu. “Kan aku ngajakin dia ketemu di halaman belakang, kenapa jadi diruangannya sih?” pikir Riana. Tak mau terlalu ambil pusing dia kembali memasukkan handphonenya ke dalam tas, “Makasih yah Go, udah mau nganterin aku. Tapi lain kali gak usah, malu tau diliatin!” gerutu Riana.Eligo terkekeh, “Ngapain juga malu, paling mereka nganggep kita udah pacaran padahal sebenarnya baru on the way, iya kan?” pertanyaan dari Eligo membuat Riana mendelikkan matanya.“Terserah!” jawab Riana malas, “Aku masuk kelas dulu yah, Go.”Setelah mendapat anggukan dari Eligo Riana langsung masuk ke dalam kelas dia melihat sudah ada beberapa orang yang ada dikelas salah satunya Kirana yang sudah duduk dibarisan paling depan. Karena bangku disamping Kirana kosong, Riana pun duduk disana. “Ri, tadi kamu kemana aja sih? Aku nyariin kamu tadi!”Kirana menatap Riana dengan wajah yang berseri-seri, “Gue abis ketemu Andreas!”“Lalu.. apa kata pak An
“Menikahlah dengan Kirana mas!”Andreas yang sedang duduk langsung berdiri dan menghalangi Riana yang hendak pergi keluar dan menarik kembali Riana, “Maksud kamu apa?”“Kamu harus bertanggungjawab dengan apa yang telah kamu perbuat mas!” ucap Riana.“Aku tidak akan pernah melakukan hal yang kamu pinta itu Riana!” jawab Andreas dengan tegas, “Karena aku yakin kalaupun Kirana hamil, itu pasti bukan anakku!”Riana menatap lelaki didepannya itu, dia sangat tidak menyangka kalau Andreas tidak memiliki hati nurani. Riana mendekatkan diri satu langkah pada Andreas lalu menatapnya dengan tajam, “Lelaki macam apa sih kamu mas?” tanya Riana. Lalu dia menunjuk-nunjuk dada Andreas, “Udah tau kamu salah, tapi kamu gak mau bertanggungjawab?”“Kalau aku mau bertanggungjawab emangnya kamu mau dimadu?” tanya Andreas balik.Riana menggelengkan kepalanya, “Tentu saja tidak mas. Sebelum kamu menikahi Kirana, maka kamu harus menceraikan aku!”“Aku tidak akan pernah melakukannnya Riana!” Sebelum menjawab
Riana menatap Andreas yang kini menatapnya, lalu Riana tersenyum pada Kirana, “Syukur deh, aku kira kamu beneran sendirian..”“Aku pikir hari ini waktunya untuk aku melepaskan kamu mas!”Kirana berjalan mendekati Andreas dan memeluk tangan kanannya, “Aku tadinya khawatir emang bakalan seperti itu, tapi sekarang..” Kirana menyenderkan kepalanya dibahu Andreas, “Aku seneng Andreas datang dan mau nemenin aku dan aku sangat senang sekali kalau kandungan aku sehat!”Riana tersenyum getir, namun dia merubah ekspresinya kembali. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan dimata Andreas. Sebenarnya Riana bingung mengapa Kirana begitu senang dengan perbuatan haram mereka yang membuahkan hasil, “Kalau gitu, aku pulang dulu yah!” Riana pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari keduanya.Kirana melihat kearah Andreas yang masih menatap kepergian Riana, “Dre, kamu bisa nganter aku pulang kan?” tanya Kirana.Andreas pun menatap Kirana, “Aku hanya bilang mau nemenin kamu periksa kandungan. Aku gak bisa
Tidak ada orang tua yang tidak senang ketika mendengar kalau menantunya hamil, dan dia akan segera mempunyai cucu, “Alhamdulillah, mamah seneng dengernya,” ucap Mirna lalu dia menatap kearah Aldi yang terlihat senyum bahagia, “Yah, akhirnya kita bakalan punya cucu,” ucap Mirna dengan antusias.Aldi mengangguk, “Iya mah, gak lama lagi rumah kita bakalan ada suara bayi,” jawab Aldi, “Kalian udah kasih tau keluarga Riana?” tanya Aldi.Andreas menggelengkan kepalanya, “Belum yah, karena baru tadi Andreas tau kalau Riana hamil. Itu juga tidak sengaja karena tadi Riana pingsan lalu Andreas bawa dia ke rumah sakit!” Mirna kaget mendengar Riana pingsan tadi. Mirna jadi teringat dengan Kirana, lalu dia menatap Andreas, dia teringat ketika saat dirinya ke kampus Riana dan berbicara dengan Andreas lalu Kirana datang. Pada saat itu Mirna langsung menyuruh Andreas untuk menemui kedua orang tuanya meminta penjelasan dari Andreas. Pada akhirnya Andreas menjelaskan semuanya tentang permintaan Riana
Riana kini sedang menatap pantulan dirinya dicermin, dia mengelus-ngelus perutnya yang masih rata.“Kenapa kamu hadir disaat seperti ini?” gumam Riana. “Kalau kamu membesar dalam perutku, bagaimana dengan kuliahku? Bagaimana kalau mereka semua akan tau kalau akulah yang mereka gosipkan.” Lalu tak lama kemudian dia mendapatkan pesan dari Eligo dimana dia akan menunggu di taman yang pada saat itu mereka jadikan sebagai tempat piknik mereka. Riana berjalan keluar dari kamarnya, dia melihat Andreas yang sedang menonton televisi sedangkan kedua mertuanya sudah pulang sejak tadi.“Kamu jadi berangkat?” tanya Andreas yang melihat Riana sudah berpenampilan cantik.“Iya!” jawab Riana singkat.Andreas mendekat pada Riana, “Gak bisa kamu gak pergi?” tanya Andreas. “Kamu sedang hamil muda Riana! Gak baik keluar jam segini!”“Terus kamu pengen aku dapet nilai nol gara-gara gak bisa ikut kerja kelompok?” tanya Riana.“Kan kamu masih bisa izin Riana!”“Sampai kapan aku harus izin? Sampai perut aku m
Mereka berdua pun langsung memasukki mobil milik Eligo. “Tau gini tadi aku langsung aja nyuruh amang ojolnya berhenti disana, kan gak perlu bulak-balik kayak gini,” gerutu Riana.Eligo menggaruk lehernya yang tidak gatal, “Ya… tadinya gue emang mau ngajak lo ke taman kayak waktu itu, cuma pas tadi gue lewat ada pasar malem gue pikir seru juga kalau ajak lo kesana,” jelas Eligo.“Tapi kan..”“Udah deh gak usah bawel, yang penting kan lo kesana tinggal masuk tinggal naikin wahananya aja terus lo makan, lo tenang aja semuanya gratis gue yang nanggung.” Riana memicingkan matanya, “Beneran gratis?” Riana hanya tidak ingin kalau suatu saat nanti Eligo malah meminta bayaran dari dirinya.Eligo yang mendengar ketidak percayaan dari Riana terhadap ucapannya pun langsung tertawa, “Iya hari ini gratis, tapi siap-siap besok gue kirimin nota belanjaan lo,” ujar Eligo.Riana yang mengetahui kalau Eligo sedang bercanda pun langsung ikut tertawa bersamanya, “Sekalian sama yang ditaman waktu itu gak?