Dixon sungguh menyelinap ke toilet perempuan dan mengunci pintu ketika gadis itu tidak sadar. Regina cemas dan ingin berlari menjauhi pria itu. Namun tidak ada jalan keluar dari toilet itu selain pintu yang di halangi pria itu. Regina marah dan pahit. Alkohol tambah membuatnya pusing menambah jelek pada suasana hatinya yang frustrasi dan menumbuhkan keberanian untuk melampiaskan frustrasinya pada pria itun “Tuan Clark, apa ini ajaran keluargamu menyelinap ke kamar mandi perempuan?” Dia menyindir marah. Wow alkohol sungguh membuatnya berani. Sudut bibir pria itu terangkat menatapnya dengan ekspresi penuh minat. “Beberapa hari tidak bertemu, kamu sudah menjadi berani.” Regina menatapnya dingin. “Tuan Clark, bukankah kamu mengatakan agar kita tidak bertemu? Tapi yang aku temukan kamu menyelinap ke toilet perempuan,” ujarnya mencela dengan berani. “Kamu tidak bermaksud bertemu denganku, kan?” “Apa yang membuatmu begitu percaya diri?” Dixon mengangkat alis menatapnya dengan senyu
“Apa pun yang aku lakukan bukan urusan kamu! Apa begitu menyenangkan menginjak-injak hidup orang lain?! Kamu pasti bersekongkol dengan Tuan Aaron untuk mempermainkan aku dan merendahkan aku! Apa itu menyenangkan bagimu, melihatku menyedihkan!” bentaknya dengan mata mulai berair. Dia mendorong pria itu dengan marah agar menyingkir dari pintu.Tubuh pria itu berat dan bahkan tidak bergeming ketika dia mendorongnya.Regina marah dan frustrasi. Dia sangat ingin menangis.“Mengapa kamu tidak bisa meninggalkanku sendiri! Mengapa kamu selalu merendahkan dan menginjak-injakku!” Dia membentak pria itu.Pria itu pasti bersekongkol dengan Tuan Aaron. Dia pasti mengetahui pertemuannya dan menertawakannya karena dibiarkan menunggu selama tiga jam.Air mata mulai mengalirkan di pipinya saat menatap Dixon tatapan penuh kebencian.Pria itu bergeming dan acuh tak acuh. Dia sungguh pria berhati dingin, batin Regina menggertak gigi dan terisak.“Jika bukan karenamu, ayahku tidak akan membuangku dan per
Regina membeku. Matanya membelalak menatap Dixon terkejut. Mulutnya terbuka-tutup seolah ingin mengatakan sesuatu, namun tidak ada yang keluar dari mulutnya.Setelah beberapa saat dalam keterkejutan, Regina berteriak tidak dengan kengeriannya seolah dia akan menikah dengan iblis.“Me-menikah?! Apa kamu sudah kamu gila?!”Dixon menatapnya tajam.“Aku tidak bercanda Nona Hadley,” balasnya dingin.Regina tergagap belum bisa menerima lamaran mendadak dan mengejutkan dari pria itu.“Ta-tapi ... menikah? Itu tidak masuk akal!”“Mengapa tidak masuk akal?” Dixon merendahkan tubuhnya menatap gadis itu dengan ekspresi tertarik membuat wajahnya yang tampan sangat menarik.Regina memerah sesaat dan memalingkan wajahnya gugup. Keningnya berkerut memikirkan alasan untuk menjawab pria itu.“Kamu dulu adalah kekasih kakakku, hubungan kalian sangat dalam dan hampir menikah jika saja Kak Freya tidak melarikan diri.” Regina merasa perasaan yang tidak nyaman di hatinya ketika mengucapkan kalimat itu.Dia
Dixon mengusap air mata yang mengalir di pipi gadis itu dengan jemarinya sebelum menjulurkan lidahnya merasakan air matanya.“Pikirkan baik-baik apa yang terbaik untukmu. Aku akan memberimu waktu tiga hari untuk memikirkannya, jika kamu setuju dengan penawaranku, kamu menghubungiku kapan saja.”Regina membuka matanya yang memerah menatap pria itu dengan tatapan kosong.“Tuan Clark ....” Dia memanggil pria itu dengan tenang seolah dia sudah membuat keputusan.Dixon tersenyum kemenangan.“kamu sudah memutuskannya? Aku tidak mengira kamu begitu cepat membuat keputusan—“Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba dia merasa rasa sakit tajam di selangkangannya.Wajah tampan itu berubah warna dari pucat ke ungu. Dia segera mundur sambil memegang area selangkangannya dan menatap Regina dengan tatapan tidak percaya dan amarah.Regina terlihat tenang, sama sekali tidak terlihat bersalah usai menendang akar pria itu.“Maafkan saya Tuan Clark, kuharap aku tidak merusak ‘akar’mu dan membuatmu
Aaron masih terkenang menemukan Dixon hampir dibuat impoten oleh seorang wanita dan tidak bisa berhenti terkekeh menggoda temannya ketika mereka meninggalkan restoran Moonlight. Dia tidak sabar menceritakan kejadian menarik ini pada Delin.“Jika kamu berani memberitahu Delin, jangan bermimpi mendapat anggur tahun 1892 dariku,” ujar Dixon seolah bisa membaca pikiran temannya. Dia meliriknya dari ujung matanya dengan tajam.Senyum di wajah Aaron hilang di gantikan ekspresi tidak senang.“Hei, kamu tidak bisa melakukan itu! Kita sudah membuat taruhan dan aku yang memenangkannya,” Aaron berkata geram.“Aku sudah memberitahu pamanku akan menghadiahkannya wine tahun 1892!” dia berkata cemas tampak akan mencekik temannya jika dia berani menyembunyikan wine tersebut darinya.“Maka tutup mulutmu.” Dixon berkata tak peduli dan memanggil bertender memesan vodka seperti biasa.Aaron menggerutu tidak membahas kejadian di toilet perempuan. Tapi dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.“Tapi Dixon
Regina mengerang kesal, sakit kepalanya semakin menjadi-jadi. Dia mengambil bantal dan melempar ke arah jam weker menyebabkan benda itu terjatuh ke lantai dan berhenti berdering.Mungkin rusak, pikir gadis itu kembali hanyut ke dalam mimpinya dan memimpikan pria berwajah tampan yang memojoknya di toilet. Suara seraknya yang maskulin mendesis mengancam untuk menikah dengannya.Mata gadis tiba-tiba terbuka lebar, kantuknya seketika lenyap. Dia meringis dan mencoba duduk. Pening menghantamnya seolah palu gondam memukul kepalanya. Regina mengerang membenamkan wajahnya di bantal berharap sakit kepalanya mereda. Dia bersumpah tidak akan minum alkohol lagi. Kilasan kejadian semalam membuatnya semakin membenamkan wajahnya di bantal dan berharap menghilang dari muka bumi.Bagaimana dia bisa begitu berani menendang Dixon Clark, orang yang bahkan ditakuti oleh ayahnya. Regina terlalu takut bangun dan menghadapi konsekuensi dari tindakannya.Regina mencengkeram rambutnya dan mengumpat memukul kep
“Kamu sudah menemui Tuan Aaron semalam?”Regina tegang sebelum menundukkan kepalanya. tangannya saling meremas di atas paha mencoba menenangkan kecemasannya.“Ya, Ayah,” jawabnya dengan suara pelan memejamkan mata merasa bersalah sudah berbohong.Harion mengangguk dengan ekspresi puas.Regina melirik ke sana kemarin gelisah berpikir bagaimana menjawab pertanya Harion.Mata Harion menyipit menatap putrinya yang terlihat gelisah dan tidak segera menjawab.“Regina, bagaimana hasil pertemuanmu dengan Tuan Aaron?” Dia bertanya sekali lagi dengan suara agak keras.Regina mendongak menatap ayahnya lemah.“Tuan Aaron tidak memberi jawaban yang jelas ayah. Dia baru datang setelah membuatku menunggu selama tiga jam.”“Lalu?”Regina semakin gelisah sebelum menatap ayahnya dengan ekspresi ragu-ragu.“Tuan Aaron ingin aku datang ke kantornya ingin meninjau kerja sama yang kita tawarkan.” Setelah mengatakan itu, Regina menggigit bibir bawahnya gelisah atas kebohongannya.Dia melirik raut wajah ayah
Dalam kecemasannya Regina berjalan mondar-mandir di kamarnya. Dia kembali menghubungi Tuan Aaron. Jika dia tidak mendapat kontrak kerja sama dengan Tuan Aaron, hidupnya akan tamat.Beruntungnya pria itu tidak sulit dihubungi saat Regina menghubungi nomor pribadinya. Tidak seperti asistennya yang memblokir nomornya.Tuan Aaron mempersulitkan atau menghinanya seperti yang dia lakukan kemarin.“Nona Regina, aku minta maaf karena sudah membiarkan menunggu dan tidak datang dipertemuan kita karena ada situasi yang mendesak hingga melupakan pertemuan kita” Tuan Aaron berkata dengan suara terdengar meminta maaf dengan tulus sedikit melegakan Regina yang berpikir pria itu hanya mempermainkannya dan bersekongkol dengan Dixon Clark.Regina tidak memedulikan bagaimana hubungan Dixon dan Tuan Aaron. Jika akan melakukan apa pun untuk mendapatkan kontrak kerja sama dengan JS Corporation.“Tuan Aaron, itu tidak masalah. aku mengerti Anda sangat sibuk. Aku berharap bisa mengatur pertemuan lagi dengan
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per