“Meski kamu sudah menikah dengan Dixon, kamu harus tahu keluargamu yang membuat masalah dan menyinggung Dixon.”“Iya, aku tahu Bu. Aku tidak mengganggu Dixon untuk memaafkan dan membantu keluargaku,” ujar Regina lemah dan malu diingatkan ibu mertuanya kesalahan yang dibuat oleh keluarganya.Tapi sulit untuk menghindari ayahnya, dia juga tidak bisa meminta Dixon membantu keluarganya. Tak peduli bagaimana marahnya Regina dan menolak berkali-kali membantu Harion, ayahnya keras kepala mengganggunya agar mendesak Dixon membantu mereka.Aria berbalik memandang Regina, sorot matanya tampak prihatin. Dia mengerti kondisi Regina karena dia memiliki kondisi yang hampir serupa.“Regina, aku dengar keluarga Hadley memperlakukanmu tidak sebaik Freya?”Regina mengalihkan pandangannya canggung tidak bisa menjawab pertanyaan Aria.“Ketika seusia kamu, aku juga pernah mengalami kondisi yang serupa. Tapi aku memutuskan semua hubungan dengan keluarga Crowen.” “Aku bukannya ingin kamu memutuskan hubung
“Sayang, Bibi sedang tidak ada. Aku tidak nyaman memotong ikan,” Usai mencuci sayur dia mengeluarkan ikan dari kulkas dan mencuci di wastafel.Pembantu di vila keluarga Clark sedang cuti hingga tidak membantu Aria memasak. Biasanya pembantu yang mengurus hal memotong ikan karena Aria tidak tahan dengan bau amis dan darah ikan.“Ibu, biar aku saja.” Regina mengambil alih memotong ikan dari tangan Aria. “Kamu bisa memotong ikan?” Aria bertanya menatap menantunya.Regina tumbuh di keluarga kaya yang dimanjakan. Selalu ada pembantu yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah.“Ya, aku bisa. Aku sudah terbiasa melakukan ini,” balas Regina tersenyum mengambil alih ikan dari tangan Aria.“Oh, oke.” Aria menyerahkan ikan itu pada Regina dan mengambil sayur yang sudah dicuci untuk di potong.Regina tidak pernah masalah dengan bau ikan. Dia mengambil pisau untuk membelah isi perut ikan. Bau amis dan darah ikan tercium sangat menyengat. Regina mengerut keningnya tiba-tiba merasa tidak nyaman. “K
“Ke rumah sakit? Kenapa kita rumah sakit. Aku baik-baik saja Bu, hanya mual saja,” ujarnya bingung merasa dia tidak sakit. Aria membawa Regina ke meja makan dan menarik kursi agar dia duduk. “Ibu hanya ingin memastikan saja. Tunggu di sini,” ujar Aria kemudian meninggalkannya dan tergesa-gesa ke kamarnya. Dia melewatkan Dario yang hendak ke dapur tanpa menoleh.Dario menggaruk-garuk tengkuknya melihat istrinya melewatinya tanpa menyapa, lalu ke meja makan menatap menantunya yang duduk di kursi.“Ada apa dengan ibumu? Mengapa dia pergi tergesa-gesa?”Regina menggeleng kepala juga tidak tahu.“Ibu hanya bilang ingin membawaku ke rumah sakit dan ingin memastikan sesuatu lalu pergi.”“Oh, apa kamu sakit?” tanya Dario sedikit khawatir.Regina menggelengkan kepala sekali lagi tegas.“Tidak, aku baik-baik saja. Hanya muntah saja tadi.”“Oh.” Dario mengangguk mengerti lalu duduk di salah meja makan.Melirik meja makan yang masih kosong, dia bertanya pada Regina.“Belum ada yang di masak?”E
“I ... ibu apa artinya ini ....” Dia tergagap dan gugup. Dia kemudian memikirkan mualnya. Jika ibu mertuanya tidak memberinya tes pack tidak akan menyadarinya.Entah Regina harus merasa senang atau khawatir.“Kita akan tahu setelah memeriksanya.” Aria mendorong Regina dengan lembut ke kamar mandi.“Ayo cepat periksa,” ujarnya memberi semangat sebelum menutup pintu kamar mandi.Dia menunggu dengan gembira dan cemas di depan pintu kamar mandi.“Sayang, apa yang kamu lakukan mondar-mandir di kamar mandi?” Dario mendengar suara ribut yang dibuat Aria dan menantunya datang untuk melihat.“Aku sangat lapar, mengapa belum ada yang dimasak,” keluhnya.Aria menoleh memelototi suaminya.“Kamu masih memikirkan makanan di situasi ini. kamu sangat tidak pengertian. Dario, jangan salahkan jika nanti cucu kita tidak suka denganmu,” omelnya.Dario tidak mengerti. Dari tadi dia disalahkan istrinya.“Istri Dixon belum hamil, mengapa kamu terus mengomeliku.”Istri Dixon bahkan belum hamil, tapi istriny
“I ... ini positif ... garis dua ... tapi sebaiknya kita periksa ke dokter,” ujar Regina menunjukkan tes pack di tangannya ke depan mertuanya.Aria berteriak gembira melompat ke pelukan suaminya mengagetkan Regina.“Sayang, kamu dengar itu, kan? Regina hamil dan kita akan jadi kakek nenek! Kita akan punya cucu!”“Iya aku dengar.” Dario membujuk lembut istrinya yang terlalu bahagia.Sementara Regina melongo melihat ‘kemesraan’ ayah dan ibu mertuanya yang terlalu bahagia mendengar berita kehamilannya seolah yang hamil bukan dia, tapi mereka.Penampilan Aria tidak seperti beberapa saat yang lalu berkata dengan tenang untuk tidak buru-buru memiliki anak. Sekarang dia memekik senang memeluk suaminya seolah dia yang hamil. Regina yang sebenarnya ‘hamil’ jadi pihak ketiga.Regina mengalihkan pandangannya dari pasangan yang terlalu ‘mesra’ di depannya dan merasa sedih Dixon tidak ada menerima kabar bahagia bersamanya.Jika dia ada di depannya, apa mereka akan bereaksi seperti ayah dan mertu
Keluarga Clark sangat bersemangat dengan kabar kehamilan Regina, hingga satu keluarga menemani Regina periksa ke rumah sakit. Dixon sudah diberi tahu dan akan menyusul segera.Semakin banyak yang ikut menemaninya Regina bukan merasa senang tapi tertekan. Dia takut jika hasilnya negatif, Dixon dan keluarga Clark akan kecewa.Lagi pula ada banyak kasus di mana tes pack kadang salah dan tidak akurat,“Ibu, bagaimana kalau hasilnya negatif? Aku takut akan mengecewakan kalian.” Regina berbisik lirih selagi Dario pergi mendaftar di dokter kandungan. Dia duduk di sebelah Aria menunggu Ayah mertuanya membuat janji dengan dokter kandungan. mendaftar.Sementara Delin keluar untuk jalan-jalan. Dia merasa konyol harus ikut semua menemani Regina periksa ke dokter dan mencari alasan keluar agar tidak canggung dengan kakak iparnya.Aria meraih tangan Regina dan meremasnya untuk menenangkannya..“Jangan khawatir, kami akan terima apa pun hasilnya. Jika hasilnya negatif, masih ada waktu lain. Kamu d
“Bayinya berumur tujuh minggu,” ujar Dokter Hill melihat semua laporan.Baik Regina dan Aria menghela napas lega. Mereka gembira melihat gambar USG di layar monitor. Dokter memberi mereka banyak nasihat tentang apa yang harus dilakukan dan diperhatikan.Aria sudah memiliki pengalaman kehamilan, namun dia sudah lama dan tidak ingat. Dia mendengar nasihat dokter dengan sungguh. Setelah pemeriksaan, Aria membawa Regina keluar dan bertemu dengan suaminya yang menunggu di luar.“Bagaimana hasilnya?” Dario bertanya tenang.Aria tersenyum lebar memamerkan foto hitam putih pada Dario.“Bayinya baru berumur 7 minggu. Kita akan memiliki cucu dan menjadi kakek nenek!”“Itu bagus, akhirnya ada bayi di keluarga Clark,” ujar Dario tersenyum tulus pada menantunya.Wajah Aria bersemu kemerahan karena kebahagiaan. Dia mengangguk pada ayah mertuanya.“Apa Dixon belum menghubungimu?” tanya Dario melirik jam tangannya.Regina menggelengkan kepalanya. senyum di wajahnya surut.“Karena Dixon sudah terlanj
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per