Share

Kemerosotan Hidup Freya

Di sudut pinggir kota terpencil, bangunan-bangunan kumuh dan padat penuh dengan asap dari cerobong pabrik membuat perkampungan itu terlihat sangat semrawut.

Seorang gadis berambut pirang yang terlihat kotor berjalan dengan kepala menunduk keluar dari pabrik ketika hari sudah mulai gelap. Sebelum pulang dia singgah untuk membeli roti dari hasil upah hariannya kerja di pabrik tekstil.

Upah hariannya tidak cukup untuk belum beras atau lauk untuk makan malam dan dia masih harus menyimpan untuk membayar sewa kamar.

Dia mendesah dengan lesu memegang kantong plastik hitam dua potong roti cukup untuk dimakan dua orang. Tubuhnya sangat letih usai seharian bekerja di pabrik.

Dia berhenti di depan salah satu pintu kamar bangunan kumuh yang ditempatinya bersama dengan kekasihnya.

Dia menarik napas sebelum membuka kunci pintu dan masuk.

“Aku pulang—“ Dia tersentak melihat kamar sewanya sangat berantakan seolah maling mengobrak-abrik isi kamarnya.

“Apa yang terjadi?!” Freya melihat kekacauan kamarn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status