Dia ingin menegur Dario tetapi mengurungkannya karena memiliki tamu.
Hanna menoleh dan tersenyum melihat Dario sudah datang. Dia segera berdiri dan menghampirinya.
“Kamu datang.” Dia tersenyum senang dan menggandeng lengan Dario.
Dario menatapnya acuh tak acuh.
“Dario kemarilah, sudah lama kakek tidak melihatmu.”
Dario mengalihkan pandangannya memandang seorang pria tua yang tampak berusia 80-an tahun, duduk di sofa tunggal tampak seperti kepala keluarga.
Kakek Igor, adalah kakek Dario yang sangat dihormatinya.
Wajah Dario lembut. Dia berjalan menuju sofa dekat kakek Igor.
Hanna segera mengikutinya dan duduk di sebelahnya.
“Kakek, bagaimana kabarmu?” Dario bertanya memandang kakek Igor lembut.
Di keluarga Clark dia tidak pernah dekat dengan ayah kandungnya.
Sejak orang tuanya bercerai dan Kyle membawa wanita lain, Kakek Igor lah yang membesarkannya dan melindunginya di ke
Dario menatap Hanna dengan ekspresi tenang.“Jika kamu tahu, kenapa kamu masih berpura-pura dan baik pada Aria?” Dia mengerutkan keningnya menatap Hanna dengan tatapan curiga.Hanna mengedikkan bahunya acuh tak acuh.“Karena aku tahu tidak ada gunanya aku buat masalah tentang perselingkuhan dengan Aria. Tidak peduli berapa banyak kamu berkencan dengan para wanita di belakangku, aku tidak peduli, termasuk Aria,” ujarnya lalu menatap Dario dalam-dalam.“Tapi Dario, kamu tidak lupa apa yang kamu janjikan padaku dulu, kan?” Dia menatap Dario sambil tersenyum.“Posisi nyonya Clark akan selalu menjadi milikku.”Dario menatapnya tenang menunggunya menyelesaikan ucapan.“Aku tidak mencintaimu dan aku juga tidak keberatan kamu menjadikan Aria simpananmu, karena aku hanya menginginkan posisi nyonya Clark.”Hanna menyilangkan tangannya di depan dada sambil mendongak menatap Dario
Untuk alasan apa seorang Bos besar menanyakan herbal ibu hamil kalau itu tidak berkaitan dengannya.Mengingat reputasinya, apa Dario menghamili seorang gadis?Haris menjadi khawatir.“Herbal untuk ibu hamil ... siapa yang hamil?” Dia bertanya hati sambil menyeruput segelas air putih yang baru di tuangkan istrinya untuk menenangkan dirinya.“Aria tentu saja,” jawab Dario datar.Haris menyemburkan air putih yang baru saja di minum.“Tuan, apa kamu bercanda?” tanyanya tidak percaya.Dario mengerutkan keningnya tidak senang dan menegur asisten pribadinya.“Apa menurutmu aku terlihat seperti bercanda?”Haris buru-buru meminta maaf dan mengubah nada suaranya seperti seorang bawahan pada bos besar.“Maafkan saya Tuan Clark, saya terkejut.”Dario mendengus.“Apa kamu mencatat apa yang aku minta.”“Ya, obat herbal untuk ibu h
Aria berteriak marah melemparkan keluar dokumen di tangannya ke meja dan menatap Dario garang.“Apa maksudmu membuat kontrak seperti ini!”Dario mengerutkan keningnya pada Aria.“Baca kontraknya, Aria.”“Benar Nona, kamu belum baca kontranya. Kontrak ini tidak seburuk itu.” Pengacara buru-buru menjelaskan.“Ini sebenarnya tidak merugikan baik kamu maupun anakmu. Jika kamu melahirkan anak Tuan Clark, anak itu akan dibesarkan sebagai anak sah hingga tidak akan diejek sebagai anak haram. Dan kamu juga dapat untung dari hal ini.”“Tuan Clark akan memenuhi semua kebutuhan finansialmu. Nona Aria tidak akan khawatir tentang pakaian, makan dan minum. Kamu akan hidup dalam kemewahan dan tidak perlu bekerja keras mendapatkan uang. Bukankah ini semua ini sangat menguntungkan?” kata pengacara itu menatap Aria dengan senyum bisnis.Bukan bahagia, Aria justru sangat marah dan sedih.
“Kamu bilang ada yang ingin kamu katakan padaku, sekarang katakan dan pergi dari sini,” ujarnya mencoba sabar.Namun Kevin tetap membisu.“Kevin, jika tidak ada yang ingin kamu katakan segera pergi dari sini sebelum aku memanggil satpam untuk mengusirmu!” serunya berang.Kevin merosot ke lantai dan mengusap wajahnya frustrasi.“Maafkan aku ....” bisiknya lirih.Aria menatapnya dingin, tidak membalas ucapannya. Tatapan menatap datar pria yang pernah menjadi tunangannya.Dia yang biasanya rapi, kini tampak berantak. Jas hitamnya hilang entah ke mana. Dia hanya mengenakan kemeja putih dengan tiga kancing bagian atas terbuka. Kemejanya bahkan keluar dari celana. Bau alkohol menyebar dari tubuhnya.Dia terlihat menyedihkan duduk di lantai dengan ekspres kalah. Dia tampak hancur.“Untuk apa kamu minta maaf padaku?” Aria mengernyit.Kevin mengusap wajahnya frustrasi, dia tersenyum pahit.&ldqu
Wajah Melissa pucat pasi, matanya melebar menatap Kevin tidak percaya. Kata-katanya sangat kejam.“Kevin teganya kamu berkata seperti itu padaku. Anak ini benar-benar anak kamu!”Kevin tertawa dingin.“Dokter mendiagnosisku mandul, Melissa menurutmu aku bisa menghamilimu?” ujarnya dengan ekspresi suram menatap Melissa dengan wajah penuh kemarahan.“Beraninya kamu menggunakan anak dari pria lain untuk menipuku! Dasar kamu perempuan hina!”Wajah Melissa semakin pucat seolah tidak dialiri darah.“Itu tidak mungkin!” serunya panik.“A ... aku ... tidak pernah tidur dengan pria lain selain kamu ....” dia berbata-bata.“Lalu bagaimana kamu bisa hamil? Apa menurutmu aku bodoh!”Melissa menatapnya ngeri dan takut. Dia tidak pernah tahu Kevin sebenarnya tidak subur.Jauh sebelum tidur dengan Kevin Melissa sudah hamil dulu. Dia hanya memanfaatkan
Emily terdiam, wajahnya berubah pun, pun dengan Melissa.“Omong kosong! Siapa yang menyebat rumor busuk itu! Aku akan merobek mulut mereka! Berani-beraninya mereka menyebar rumor buruk tentang putriku!” bantah Emily bersikeras membela Melissa.Dia sangat percaya diri rahasia Melissa tidak akan terungkap. Tidak ada bukti yang membuktikan bahwa anak di perut Melissa adalah bukan anak Kevin.“Ini pasti Aria! Dia ingin mengambil calon suami Melissa karena cemburu! Karena itu gadis sialan itu menyihir Kevin dan menyebar fitnah tentang Melissa! Dasar gadis tidak tahu diri!” rutuknya dengan suara keras.“Jika mereka bilang anak di perut Melissa bukan anak Kevin, mereka harus memiliki bukti! Jika tidak aku akan menuntut siapa pun menyebar rumor buruk tentang putriku, termasuk Aria!” Emily memelototi Stefan marah berpikir suaminya mempercayai Aria dan menuduh Melissa.Melissa menunduk tidak berkata apa-apa. Dia lebih jela
Setelah apa yang terjadi pada Melissa, hidup Aria benar-benar damai tanpa keributan dari sisi Kevin dan Melissa, atau pun Dario.Kevin tidak mendatanginya lagi dan Melissa membuat ulah untuk membalas apa yang terjadi tempo hari di apartemen.Yang membuat Aria lebih senang Dario juga tidak mengusik hidupnya setelah dia berhenti bekerja.Namun Aria tidak bisa santai setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai sekretaris.Meski sangat disayangkan melepaskan gaji besar seorang sekretaris, jika itu membuatnya lepas dari Dario, Aria sama sekali tidak menyesal.Sekarang dia mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Dia memiliki banyak tanggungan untuk membayar biaya rumah sakit Ramus dan kebutuhan selama masa kehamilannya.Aria memutuskan melepaskan studinya dan berhenti kuliah karena dia tidak bisa lagi membayar biaya kuliah.“Kenapa kamu berhenti dari pekerjaanmu? Padahal gaji sekretaris cukup besar loh,”
Aria terdiam mendengar kata-kata Cindy. Ekspresinya tampak berat dan tertekan.Dia tidak menyukai pekerjaan yang ditawarkan Cindy karena memiliki pengalaman mengerikan di klub malam saat menemani Dario kerja sama bisnis dan dilecehkan oleh Tuan Albert.Tapi Aria tidak punya pilihan lain. Dia saat ini terdesak kondisi ekonomi dan sangat membutuhkan uang untuk biaya rumah sakit Ramus, belum lagi Aria harus mencari tempat tinggal baru.Dia malu menumpang di apartemen Hanna setelah perbuatannya dan juga dia harus menjaga kehamilannya agar tidak ketahuan oleh Hanna.Tidak ada cara lain.Aria mau tak mau harus menerima pekerjaan yang ditawarkan Cindy.“Kapan aku akan mulai bekerja di klub?” Aria bertanya dengan ekspresi pasrah di wajahnya.Cindy menghela napas lega dan puas karena Aria tidak menolak. Dia kemudian mendiskusikan persiapan lamaran mereka.Setidaknya Aria tidak sendirian bekerja di tempat itu. Meski sika Cind
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per