Aria tidak bisa menjawab, dia juga ragu-ragu apakah dia bisa bertahan bersama Dario tanpa mengubah hati mereka?“Aria, status kamu berbeda dengan dulu. Kamu sekarang adalah Nona Muda keluarga Garrett. Apa kamu tidak berpikir Dario tidak akan tergoda dengan status dan pengaruh keluarga Garrett? Apa kamu yakin Dario tidak akan berubah seperti ayahmu?”Ucapan Joseph mengingatkan Aria akan traumanya pada ayah kandungnya yang sudah berselingkuh dan menyimpan wanita simpanan setelah menipu ibunya karena kekayaannya.Namun Dario berbeda dari Stefan Crowen. Dia sangat mengenal Dario.Aria menggelengkan kepalanya membantah ucapan Joseph.“Paman, kamu tidak bisa menyamakan Dario dengan ayahku. Mereka berdua adalah orang yang berbeda,” ujarnya dengan tenang melihat keluar rumah.Dia semakin yakin melihat Dario bertahan berdiri di bawah hujan deras berjam-jam saat dia bisa saja pergi.Aria mengalihkan pandangannya pada Joseph dengan tatapan memohon.“Paman, kumohon biarkan Dario masuk atau biarka
"Aku tidak akan pergi ke mana pun apalagi membiarkan Dario masa kuyup di sana!" bantah Aria kepada Joseph.“Aria, jangan membuatku habis kesabaran. Masuk ke dalam! Kalian berdua, bawa Nona Muda ke dalam!” perintahnya pada kedua pelayan di belakang Aria.“Baik Tuan.” Kedua pelayan itu menerima perintah Joseph dan meraih kedua tangan Aria.“Lepaskan aku! Paman kumohon!” Aria meronta mencoba melepaskan dirinya dari cengkeraman kedua pelayan itu.“Aria!” Dario membelalak melihat kedua pelayan mencengkeram paksa Aria.Dia menggertak gigi tidak memedulikannya dan bergegas ke arah mereka. Namun baru beberapa langkah dia jatuh tersungkur di atas tanah karena kram kakinya keram.Dario mengerang berusaha untuk bangkit, namun jatuh lagi karena tubuhnya tidak bisa menahan beban lelah akibat berdiri berjam-jam.“Dario!” Aria cemas melihat Dario terjatuh . Dia ingin menghampirinya namun di tahan pelayan atas perintah Joseph. Dia menoleh menatap Joseph memohon.“Paman kumohon biarkan aku memeriksa k
Melihat Joseph tidak mengatakan apa pun dan bersikeras tidak mengizinkan Dario masuk membuat Aria putus asa.“Paman jika kamu tidak mengizinkan Dario masuk, tolong biarkan aku pergi mencarinya tempat tinggal.” Aria berkata memohon.“Dia tidak bisa tahan lagi berdiri di luar sana.”Aria dan Dario terbang dari Capital ke Meksiko tidak membuat rencana tempat tinggal karena bertujuan datang ke kediaman Garrett.Joseph menatapnya tajam dan marah. Joseph mulai kesal dengan kekeraskepalaan Aria dan menggunakan pengalaman pahit Delia berharap menyadarkan Aria.“Aria, jangan membantahku. Semua ini demi kebaikanmu, kenapa kamu tidak belajar dari pengalaman ibumu! Akan lebih baik jika kamu mengakhiri hubunganmu dengan Dario Clark!” tegas Joseph dengan suara tidak menerima bantahan.Selain karena Delia, alasan Joseph menentang keras hubungan Aria dan Dario karena dia mengkhawatirkan putranya yang memendam perasaan pada Aria.Putranya yang berada di sisi dan menjaganya selama tujuh tahun, mengapa
Dario menggertak gigi menatap Joseph tajam. Joseph begitu bertekad memisahkan mereka membuatnya curiga.Joseph hanya seorang paman bukan ayah kandung Aria mengapa dia begitu bertekad ingin memisahkan mereka? Bahkan seorang ayah kandung tidak akan bertindak sejauh ini!Dia curiga ini karena Seth bagaimana pun Joseph tetap ayah pria itu. Dario menggertak gigi mencoba bangkit melangkah beberapa langkah untuk mendekat ke arah mereka, mengingat jika dirinya yang basah kuyup dan tidak memungkinkan bagi Dario untuk berdiri di teras."Mengapa Tuan begitu membenci hubungan kami? Padahal kami bermaksud baik untuk datang kemari, tentunya untuk meminta restu keluarga Garrett," ujar Dario yang merasa kesal dengan sikap Joseph kepadanya dan juga Aria.Mendengar Dario yang berjalan mendekat lalu membuka suaranya, Joseph menyunggingkan senyum sinis, lalu menatap remeh ke arah pria yang hanya beberapa langkah di di hadapannya. Sementara Aria menyeka air mata yang membasahi pipinya dan menatapnya khaw
Melihat sikap yang ditunjukkan oleh pamannya seketika membuat Aria panik.Ia menangis ia memohon kepada pamannya untuk memberikan Dario kesempatan membicarakan hubungan mereka."Paman, aku mohon Paman memberikan Dario kesempatan untuk membicarakan hubungan kami. Aku yakin jika Dario bisa membuatku bahagia dan juga si kembar bahagia kami ingin memiliki keluarga sendiri paman," ujar Aria kepada Joseph yang menggeleng dengan cepat.“Aku tidak akan membiarkan pria ini masuk ke dalam rumah kita, bahkan untuk membicarakan hubungan kalian, Aria!" bentak Josep kepada wanita itu yang semakin deras tangisnya."Lalu, apa Paman nyaman jika aku dan Dario membicarakan hubungan ini di luar seperti ini? Ayolah Paman, aku mohon untuk kali ini saja beri aku dan dari kesempatan," lirih Aria kepada Joseph dengan suara yang mengiba."Aku sudah mengatakannya kepada kamu Aria, bahwa aku tidak akan memberikan kesempatan kepada pria ini walaupun hanya sekali! Seharusnya kamu berpikir dan mencari tahu seperti
“Dario!” Aria menyadari tubuh Dario pingsan di tengah hujan.Mendapati hal tersebut membuat Aria makin panik, tanpa berpikir dua kali ia bergegas berlari menerobos hujan untuk menghampiri Dario dan membawakan payung untuknya, suara teriakan yang begitu histeris dari Aria membuat Joseph dan Mira menoleh. Pasalnya tidak pernah Aria berteriak seperti saat ini. Mereka kemudian menyadari Dario pingsan."Paman, apa Paman juga tidak punya hati untuk membantu Dario saat ini? Hujan semakin deras, apa dia tidak juga diperbolehkan untuk dibawa ke dalam?" Aria berkata kepada Joseph dengan tatapan mata yang sudah nanar dan penuh rasa kecewa.Joseph pun bisa merasakannya, namun keputusannya sudah bulat untuk akan hal ini, dia tidak ingin merestui hubungan Aria dengan Dario.Sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk membawa Dario ke dalam rumah, Joseph menatap ke arah Mira dan seluruh anggota keluarga Garrett yang hadir menyaksikan hal yang terjadi antara Aria dan Dario juga Joseph."Kenapa Pama
Jangan pernah berpikir jika aku mengizinkan pria ini masuk dan menginjakkan kakinya ke rumah Garrett dengan berarti aku sudah mengizinkan hubungan kalian, tidak akan semudah itu Aria!" tegas Joseph kepada Aria yang kini menangis di bawah derasnya hujan.Dia tahu ini bukanlah hal yang mudah tapi ia akan tetap memperjuangkannya karena Dario pun juga berjanji kepada dirinya.Sementara itu, Aria hanya terdiam mendengar penuturan yang dikatakan oleh Joseph, matanya terus saja mengeluarkan bulir bening yang tidak henti-hentinya."Baiklah, kalian berdua bantu pria itu masuk ke dalam rumah lalu mengganti pakaiannya!" titah Joseph kepada dua orang pelayan pria yang berada tidak jauh dari mereka.“Baik Tuan.” Kedua pelayan itu menerima perintah Joseph dan menghampiri Aria yang memangku kepala Dario yang tak sadar diri di bawah hujan deras."Cepat tolong bawa Dario ke dalam!" titah Aria lagi dengan nada suara serak, sementara itu anggota keluarga Garrett yang lainnya terutama Joseph dan Mira han
“Aria ....” Mira dan Evelyn masuk ke dalam kamar melihat Aria tampak sibuk merawat Dario, bahkan tidak peduli dengan pakaiannya yang masih basah.“Nenek, Bibi ....” Aria menyapa nenek dan bibinya.Mira mengusap bahu Aria dan meminta maaf.“Aria, Bibi minta maaf apa yang sudah dilakukan pamanmu pada Dario.”“Aku bisa mengerti alasan Paman melakukan ini pada Dario Bibi. Bibi tidak perlu minta maaf,” balas Aria lirih.Mira menghela napas.“Kami memang tidak bisa menerima Dario karena dia lebih banyak membuatmu menderita. Tapi jika dia adalah pilihanmu, Bibi tidak bisa menghalangimu. Tapi Pamanmu dan keluarga Garrett memiliki trauma atas apa yang terjadi pada Delia. Mereka khawatir kamu akan salah memilih seorang pria dan berakhir seperti ibumu.”“Tapi Dario sangat berbeda dari Stefan,” bantah Aria lirih duduk di samping ranjang Dario.Evelyn dan Mira saling pandang. Evelyn menggelengkan kepalanya pada Mira mengisyaratkan menantunya agar menghentikan pembicaraan tentang Delia.Suasana men