“Maka aku harus membatalkan kerja sama ini.”
Ekspresi Kevin menggelap. Dia menatap Dario tidak percaya.
Dario balas menatapnya acuh tak acuh.
“Tuan Clark, mengapa kamu harus melakukan ini hanya karena pelacur kotor itu?!” Kevin memelototi Aria dengan tatapan tajam.
Wajah Aria berubah muram, dia menundukkan kepalanya tidak ingin memperlihatkan kesedihan di matanya.
Dario melirik Aria yang tertunduk dan menatap Kevin tajam.
“Kevin Derrick, orang yang kamu panggil pelacur kotor itu adalah sekretarisku. Kamu menghinanya di perusahaanku, apa kamu tidak menghormatiku?!” ujarnya tajam.
Kevin menegang, tidak bisa berkata-kata.
Dia menundukkan kepalanya.
“Maafkan aku Tuan Clark, aku tidak bermaksud begitu,” ujarnya dengan suara rendah.
Kevin mengepalkan tangannya. Dia benci tidak bisa kenyataan bahwa dia tidak bisa menyinggung Dario.
Orang tuanya selalu mengingat
“Tuan Clark, tunggu!” Kevin tiba-tiba memanggilnya.Dario berbalik dengan ekspresi malas.“Apalagi?”“Tuan Clark, bukankah kita harus membicarakan proyek kerja sama?!” Kevin mengerutkan keningnya menatap Dario tidak senang.“Oh aku lupa memberitahumu, proyek kerja sama itu batal,” balasnya acuh tak acuh sebelum berbalik pergi meninggalkan Kevin yang menganga tidak percaya.“Dario Clark!” raungnya di belakang.....“Tuan Clark, tunggu!” Kevin tiba-tiba memanggilnya.Dario berbalik dengan ekspresi malas.“Apalagi?”“Tuan Clark, bukankah kita harus membicarakan proyek kerja sama?!” Kevin mengerutkan keningnya menatap Dario tidak senang.“Oh aku lupa memberitahumu, proyek kerja sama itu batal,” balasnya acuh tak acuh sebelum berbalik pergi meninggalkan Kevin yang menganga tidak percaya.&ldqu
“Dasar gadis sialan!”Aria melebar melihat sosok ibu tirinya tiba-tiba muncul dari belakang Dario dan tanpa basa-basi menamparnya.PLAK!Kepala Aria miring ke samping akibat tamparan itu. Bekas tanda telapak tangan merah tercetak di pipinya yang mulus.Kerasnya suara tamparan itu menarik perhatian orang-orang di lorong itu.Emily tidak peduli dengan pandangan orang-orang di lorong dan memaki Aria.“Dasar gadis sialan! Beraninya kamu membuat Melissa berlutut di depanmu dan membuatnya hampir terancam keguguran! Sekarang dia dirawat di rumah sakit karenamu!”Hati Emily penuh dengan amarah usai mendengar dari putrinya bahwa dia dianiaya oleh Aria di perusahaan Clark dan mempermalukannya, bahkan memaksanya untuk berlutut.Keluarga Derrick sekarang menyalahkan Melissa membuatnya kehilangan proyek kerja sama penting dengan perusahaan Clark karena tidak bisa menahan mulutnya memfitnah Aria di perusahaan Cl
“Tu-tuan Clark ... i ... ini sudah keterlaluan.” Wajah Stefan pucat pasi.Dario meliriknya acuh tak acuh.“Bukankah istrimu bilang kalian sangat kaya. Aku masih bermurah hati meminta kompensasi 1 miliar,” balasnya sarkastis melirik raut wajah Emily yang berubah hijau.Stefan merasakan hatinya berdarah mendengar ucapan Dario. Bahkan saat Delia masih hidup, dia tidak berani membelanjakan 1 miliar dollar pun. Setelah sepuluh tahun sejak kematian Delia Garret, perusahaan Quin mengalami penurunan dan keluarga Crowen semakin tertinggal di antara keluarga masyarakat kelas atas.Dia bahkan harus menjilat dan menyanjung orang lain untuk mendapatkan koneksi dari orang-orang berpengaruh di Capital. Sekarang mereka mengganti rugi 1 miliar dolar hanya karena masalah sepele.Stefan mengutuk Emily dalam hati karena tidak bisa mengontrol mulutnya di depan Tuan Clark. Dia lebih baik menampar wajah istrinya sendiri daripada membuang satu mili
Dario menyusul Aria. Namun Aria menghilang dengan cepat. Dia mencoba menghubunginya, namun ingat bahwa dia memiliki nomor kontak Aria. Dario dipenuhi perasaan cemas yang aneh untuk menemukan keberadaan gadis itu. Raut wajah kesedihan gadis itu terngiang-ngiang dalam benaknya membuatnya tidak bisa mengabaikannya. Dario mencari di sekitar rumah sakit untuk mencari keberadaan Aria. Dia mencoba mencari di kamar rawat Ramus, tapi gadis itu tidak berada di situ juga. Saat dia menyusuri taman belakang rumah sakit. Dario melihat siluet punggung gadis yang tampak akrab di duduk bangku kosong. Pria itu membuang napas dan menghampirinya. “Apa yang kamu lakukan di tempat ini sendirian? Kamu membuatku lelah mencarimu ke mana-mana.” Dario berhenti di sebelahnya. Aria menundukkan kepalanya tidak meresponsnya pundaknya bergetar. Samar-sama Dario mendengar suara isakkan gadis itu. “Apa kamu menangis?” kata pria itu datar menundukkan kepalanya m
Aria berlari kencang usai turun dari bis. Karena berdandan memilih pakaian untuk hari pertama kerjanya dia hampir ketinggalan. Dia tidak berhenti berlari menuju ke gedung perusahaan Clark Corporation.Pada saat yang sama sebuah sedan hitam mewah lewat di sebelahnya. Melihat itu adalah pelat mobil Dario. Aria mempercepat langkahnya.Pintu mobil sedan itu terbuka. Haris yang pertama keluar. Dia melirik Aria yang berlari tak jauh dan menggelengkan kepalanya sebelum membuka kan pintu penumpang.Sosok pria tampan mengenakan jas body fit keluar dari bangku penumpang. Bertepatan Aria berhenti di sebelahnya. Dia langsung menyapa Dario dengan suara keras.“Selamat pagi Tuan Clark!” Aria menahan napas dengan keringat mengalir deras di keningnya.Dario menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi. Dia melirik pakaian yang kenakan gadis berupa setelan kerja wanita dan rok hitam sebatas lutut.Aria mengenakan stoking hitam yang menutupi kulit putih
“Tuan Clark!” Dia memekik malu dan panik kembali meronta ingin berdiri.Dario menahan erangannya karena gerakan gadis itu di pangkuannya semakin memprovokasi miliknya.Napasnya terengah-engah dan serak terdengar di telinga Aria.Suara erangan dengan nafsu tertahan pria itu terdengar jelas di telinga Aria. Dan Area di bawahnya terasa semakin menusuknya.Wajah gadis itu berubah dari merah ke pucat. Dia berhenti meronta dan duduk kaku di pangkuannya. Dia bahkan menahan seolah takut jika bernapas dan bergerak pria itu berubah menjadi serigala yang memakannya.“Bagus, gadis bisa pintar.” Dario mengusap rambutnya sambil mendesah melihat gadis itu berhenti meronta.Dia bisa tahu tubuh gadis itu sangat enggan. Dia merasa frustrasi dalam karena tidak bisa menyentuhnya.“Tu-tuan Clark ... bisakah kamu melepaskan aku?” suara Aria bergetar saat berkata gugup dan cemas.Dia sangat tidak nyaman
“Ah, Aria!”Aria berhenti dan menegang melihat Hanna muncul di depannya.“H-Hana ... ka-kapan ... kamu di sini?”Jantung Aria berdegup kencang menatap sang sahabat dengan mata membelalak lebar.“Baru saja, kenapa kamu pucat begitu?” Hanna mengangkat alisnya heran melihat ekspresi Aria seperti melihat hantu.Aria menggelengkan kepalanya dan tersenyum kaku.“Aku hanya kaget saja karena kamu tiba-tiba muncul,” ujarnya mengelus menghembuskan napas yang sedari tertahan.Jantungnya masih berdebar.Andai Haris tidak memanggil Dario untuk meeting, Hanna mungkin akan memergokinya bermesraan dengan Dario di kantornya.Hanna sama sekali tidak curiga dan menatap ke ruang kantor Dario.“Kenapa kamu dari situ? Apa Dario ada di dalam?” tanyanya mengintip ke dalam.Aria menyingkir memberi ruang agar Hanna melihat ke dalam.“Aku baru saja membereskan b
Aria mau tak mau mengingat ucapan Kevin di rumah sakit tempo hari.“Aku tidak pernah mencintai pelacur kotor sepertimu. Apa yang aku inginkan adalah perusahaan Quin!”Sepuluh tahun kebersamaan mereka hanya karena perusahaan Quin?Aria terkekeh miris.Kevin dari awal tidak pernah mencintainya. Jika dia mencintainya, dia akan percaya padanya terlepas apa pun fitnah yang dilontarkan Melissa dan tidak akan menginjak-injak harga dirinya.Aria mencuci wajahnya mencoba menghilangkan semua kenangannya manisnya bersama Kevin.Pada saat itu ponselnya di atas wastafel bergetar. Aria melirik dan melihat nama Melissa muncul di layar ponselnya.Dia tidak ingin menjawab panggilan Melissa, namun adik tirinya itu terus menelepon.Mau tak mau Aria harus mengangkat panggilannya dengan enggan.“Halo ....”“Kamu sudah menerima kartu undanganku?” Melissa berkata tanpa basa-basi.Wajah Aria dat
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per