Share

AK 68

Sepanjang perjalanan kembali ke kamar, Lio terus saja mengomeli Toni. Ia begitu kesal lantaran Toni mengganggu waktu bertemu dengan Lea, padalah ia masih begitu merindukan bidadarinya itu.

Begitu kesal hingga ingin menghajar Toni, namun Lio memilih untuk diam dan mengacuhkan asistennya.

“Saya bantu, Tuan.”

“Tidak usah, terima kasih.” Ketusnya.

Lio masih benar-benar kesal, melihat hal itu bukannya membuat Toni marah malah sebaliknya. Laki-laki kaku itu malah tersenyum samar melihat tingkah atasannya.

“Orang jatuh cinta memang gila,” batinnya.

Lio naik kembali ke atas brangkar, ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

“Anda bisa kekurangan udara jika begitu.”

“Apa perdulimu, pergilah.”

Toni hanya bisa menggelengkan kepala, ia pun beralih pergi ke sofa. Duduk tenang dengan laptop dipangkuan juga tumbukan berkas di depannya.

Sesekali ia melir

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status