Share

Bab 21 : Hamil!

“Sayur asemnya enak, Reen?”

Pertanyaan Mpok Yanti kubalas anggukan sembari mengulas senyum. Tatapan yang sempat beralih pada wanita yang sedang mengupas buah mangga itu, kini kembali jatuh pada benda pipih yang masih sama layarnya.

Tidak ada yang menarik di sana. Hanya layar hitam, menyala ketika masuk notifikasi dari g*ogle atau inst*gram. Namun, mataku nyaris tidak mau berpaling.

“Mangganya, Reen.”

Sekilas kulirik piring berisi rujak mangga, sambal kacang melumer tampak menggiurkan. Makanan yang tadi pagi membuat Pak Anton—tukang kebun—terpaksa memanjat pohon mangga di belakang rumah kini tidak berselera lagi dipandang.

“Kok, malah bengong sih, Nduk?”

Tidak enak membiarkan hasil kerja keras Mpok Yanti tidak tersentuh, aku menarik piring mendekat. Anehnya, pas buah asam itu menyentuh lidah, yang terasa malah hambar.

“Dia ke mana ya, Mpok? Mereka balik lagi, kan?” Tatapanku kosong ke arah piring berisi potongan mangga dan jambu.

“Siapa? Tuan Zaid sama Nyonya Andine?”

Mendengar dua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dwi Ani
lanjutkan thor cerita seru banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status