Share

Bab 5. Kehilangan

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-05 19:10:04

“Siapa kamu? Untuk apa kamu memeluk istriku?” hardik Rex Milan berdiri di depan Venus dan Dion. Venus jadi berubah kesal dan tidak terima. Ia mendorong Rex Milan agar menjauh dan dirinya, Venus turun dari ranjang dan berdiri berkonfrontasi dengannya.

Rex Milan seketika marah dan beringsut ke depan menarik pundak Dion yang sedang memeluk Venus. Venus terkejut demikian pula Dion.

“Jangan sembarangan kamu. Dia adalah suamiku!” sahut Venus bersikeras. Rex Milan terperangah tak percaya. Sementara Dion masih tenang memasang raut dingin tanpa senyuman. Ketika Venus menoleh padanya, senyuman Dion langsung mengembang tulus.

“Venus, kamu adalah istriku!” balas Rex Milan menahan geraman. Venus tampak marah dan menggeleng cepat.

“Tidak, kau adalah pria jahat yang menyekapku. Kamu mencuci otak kedua orang tuaku agar mengakuimu sebagai suami.” Venus mulai memberikan asumsi yang diberikan Dion padanya.

“Apa?” Rex Milan menyahut dengan kening mengernyit. Keadaan Venus jadi makin parah dari hari ke hari. Ia malah mengakui pria lain sebagai suaminya.

“Sebaiknya kau mundur saja, Tuan Wilson. Venus tidak mau bertemu denganmu lagi,” ujar Dion menambah kepelikan. Rex Milan berbalik dan mendelik keras pada pria itu.

“Aku tahu jika kau yang sudah menculik istriku beberapa hari yang lalu dari rumah sakit. Aku bisa menjebloskanmu ke penjara!” ujar Rex balas mengancam. Dion hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

“Silakan saja mencoba. Mungkin kamu akan berhasil” Dion terus mengolok Rex Milan hendak mematik emosinya. Semakin Rex Milan marah dan bertindak kasar, semakin Venus akan membencinya karena perilakunya.

“Aku tidak kenal kau siapa. Pergi sebelum aku lapor Polisi!”

“Haha, aku kasihan padamu, Tuan Wilson. Kau bermimpi terlalu besar ingin bersama Venus. Padahal dulu kau membenci dan menyiksanya kan?” Dion melayangkan tudingan didengar jelas oleh Venus.

“Kau ini bicara apa?” balas Rex Milan menghardik.

“Sudahlah, mengaku saja. Venus sudah tahu pasti ingat seperti apa kedokmu selama ini. Kau mungkin berhasil memanipulasi Tuan Harristian, tapi sekarang ... aku tidak akan membiarkanmu memiliki Venus lagi dengan seluruh kebohongan-kebohonganmu.” Netra Dion membesar saat menekankan kalimatnya. Rex Milan yang masih mencerna kalimat pria itu lantas mengernyitkan keningnya.

“Siapa kau sebenarnya? Apa tujuanmu datang kemari dan mengarang semua cerita ini?”

Dion perlahan tersenyum dan kembali mendekat. Jaraknya cukup untuk berbisik. Venus masih berada di belakang Dion dan kemungkinan besar tidak akan mendengar.

“Aku beritahukan padamu, Tuan Rex Milan Wilson. Kau akan berakhir di tanganku.” Dion berbisik di akhir kalimat dengan nada menggantung yang misterius.

“Apa ....”

“Jika kau menyakiti Venus lagi, kau akan berhadapan denganku! Aku tidak akan tinggal diam kali ini,” ujar Dion menggeram pelan sekaligus menunjukkan keseriusannya pada Venus. Rex Milan makin bingung terperangah tak mengerti. Ia bahkan tidak mengenal Dion sama sekali. Bagaimana bisa pria itu datang mengarang cerita tentang menyakiti Venus?

“Jangan mengada-ada. Kapan aku pernah menyakiti Venus? Aku bahkan tidak mengenalmu!” Rex Milan begitu geram dan dia mulai terpancing emosi.

“Apa aku perlu menunjukkan buktinya? Aku juga punya bukti jika Polisi bekerja sama denganmu.”

Mendengar hal tersebut, mata Venus sontak melotot. Ia menarik lengan Rex Milan sampai ia berbalik pada Venus, dan sebuah tamparan keras mendarat di pipinya. PLAK─Rex Milan kaget setengah mati. Ia bahkan tidak tahu apa salahnya.

“Ternyata kau memang bajingan, Rex Milan! Aku tidak akan membiarkanmu menyakitiku lagi,” bentak Venus menyemprot marah pada Rex Milan.

“Ayo, Dion. Kita pergi!” Venus menarik tangan Dion melewati Rex Milan yang bengong menghadapi situasinya yang aneh.

“Tunggu dulu!” Rex Milan balas menarik tangan Venus untuk mencegahnya pergi. Venus yang sudah kadung benci spontan menarik tangannya.

“Jangan sentuh aku!”

“Kamu mau ke mana?”

“Aku mau pergi bersama Dion!” jawab Venus tanpa beban dengan nada sedikit menantang. Saat itulah, Rex mendengar pertama kali nama pria yang akan membawa Venus.

“Jangan ambil keputusan seperti ini, Venus. Kamu tidak tahu siapa dia!”

“Dion adalah suamiku. Kamu yang orang asing!” Rex Milan kelabakan menjelaskan pada Venus tentang hubungan mereka. Sementara Dion hanya diam dan menunggu saja Venus berbuat membelanya.

“Bukan, Venus. Aku adalah suamimu. Kita sudah menikah ....” Venus tak peduli pada penjelasan Rex Milan dan langsung pergi sambil menarik tangan Dion.

“Tunggu, Venus!”

Rex Milan ikut berjalan cepat mengejar Venus yang bisa keluar dari kamarnya begitu saja bersama pria asing.

“Tunggu, kamu belum bisa keluar dari rumah sakit, Venus!” Rex Milan berusaha menghalangi Dion tapi pria itu mendorong Rex Milan dengan keras. Rex Milan kembali beringsut ke depan menghadapi Dion. Sayangnya ia kurang cepat, pintu lift sudah tertutup.

“Sialan, apa yang sebenarnya terjadi?” Rex Milan merutuk lalu berlari ke arah lift lainnya untuk menyusul Venus.

“Semua akan baik-baik saja, Sayang. Beraninya dia berbohong soal status pernikahan denganmu. Aku bisa membuktikan jika kita memang menikah, tapi dia akan memberikanmu bukti palsu,” ujar Dion merangkul Venus lalu mengecup sisi kepalanya. Venus menoleh pada Dion dan tersenyum mengangguk. Ia yakin dengan Dion daripada Rex Milan yang bersusah payah mengejarnya ke bawah.

“Venus, tunggu!” teriak Rex Milan memanggil Venus yang berjalan bergandengan dengan Dion. Dion buru-buru menarik Venus dan berlari ke parkiran. Rex Milan pun ikut berlari mengejar Venus yang kabur dengan mobil. Rex Milan masuk ke mobilnya dan mengejar kendaraan Dion yang sudah masuk ke jalan raya.

Rex Milan menekan pedal gas lebih keras dan mengebut melewati beberapa mobil. Di dalam mobilnya, Dion terus mengawasi mobil Rex Milan yang mencoba menyusul. Venus yang duduk di sebelahnya tampak ketakutan.

“Dion, aku takut,” ujar Venus sesekali memejamkan mata dan memegang pegangan di pintu mobil dengan erat. Sekelebat cahaya lewat di depan matanya.

Venus memekik, ia seperti melihat lagi kejadian saat kecelakaan mobil yang dialaminya.

“Ada apa, Sayang?” tanya Dion tampak cemas meski terus mengawasi mobil Rex Milan di belakang.

“Tolong jangan mengebut. Tolong berhenti!” isak Venus makin ketakutan.

“Kamu akan baik-baik saja, oke! Rex Milan tidak boleh menangkapmu lagi.” Dion berujar dengan rahang mengeras. Ia banting setir ke kiri dan melewati dua kendaraan sekaligus. Rex Milan terus bernafsu mengejar di belakang.

“Ahhk ... Dion!” pekik Venus. Dion tak kehilangan konsentrasi, ia menyalip beberapa kendaraan membuat oleng Rex Milan yang mengekorinya. Kecepatan makin bertambah dan Rex Milan melakukan kesilapan. Mobilnya menyerempet kendaraan lain dan itu membuatnya kehilangan kendali. Mobil memutar kencang lalu menabrak pembatas jalan sampai terdengar bunyi tabrakan yang keras.

“A-apa itu?” Venus memekik tak sadar setelah dari tadi ia memejamkan mata. Dion melambatkan mobilnya dan terus melihat ke arah belakang lewat spion. Sedangkan Venus membalikkan separuh tubuh ke belakang. Ia menyaksikan mobil Rex Milan yang mengejar mereka mengalami kecelakaan.

“Dia ... dia ....” Venus merapal nyaris tak bisa bernapas.

“Apa kamu baik-baik saja?” Dion malah bertanya pada Venus yang hanya bisa mengangguk.

Lalu Dion memutar mobil dan kembali ke jalur meninggalkan kecelakaan itu di belakang.

“Ayo kita pulang!” 

Bab terkait

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 6. Memanfaatkan Keadaan

    “Ahk, sialan!” umpat Rex Milan kala memegangi hidungnya yang berdarah. Wajahnya membentur air bag cukup keras membuatnya kesakitan dan pusing. Tim ER datang bersama ambulans begitu sigap menolong Rex Milan serta mengeluarkannya dari mobil.“Tenanglah, Tuan! Jangan terlalu banyak bergerak!” ucap salah satu petugas medis yang mengeluarkan Rex Milan yang terjepit di mobil mewahnya yang lumayan ringsek bagian depannya.Sebastian Arson yang baru tiba lantas berlari ke arah ambulans. Terlihat Rex Milan sedang dinaikkan ke brankar dan diberikan penyangga leher.“Kamu baik-baik saja? Mana Venus?” tanya Sebastian sedikit terengah. Mata Rex Milan melirik pada Sebastian dan tampak kesal.“Bantu aku dulu. Perempuan itu malah lolos!” erangnya kesal. Sebastian tidak mengangguk. Ia ikut dalam mobil ambulans memastikan Rex Milan baik-baik saja.Rex Milan dibawa ke rumah sakit terdekat dan mobilnya diderek agar tidak mengganggu lalu lintas. Sedangkan Sebastian masih bingung dan mondar-mandir atas apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 7. Jalan Membawamu Pulang

    “Apa yang kamu ingat, Venus?” tanya Dion dengan kening mengernyit dan raut serius. Ia punya harapan yang besar jika Venus bisa mengingat masa lalu mereka. Kedua tangannya menyentuh pipi Venus agar mereka bisa saling menatap. Akan tetapi, Venus malah meneteskan air mata.“Aku ... mobilnya tidak bisa dikendalikan. Ahhk, kepalaku─” Venus makin terisak. Dion tak tega dan langsung mendekap Venus dengan lembut. Sebuah kecupan diberikan Dion di ujung garis rambut Venus agar ia tenang.“Tidak apa-apa. Jangan diingat semuanya sekaligus. Dengarkan aku.” Dion sedikit menjarakkan Venus untuk bicara padanya. Jemarinya menyeka lembut air mata Venus yang masih jatuh membasahi pipinya.“Aku akan merawatmu sampai kamu pulih seperti dulu. Kamu akan mengingat semua hal dan kenangan yang kita miliki. Pernikahan kita, rumah kita, kebahagiaan kita─aku akan mengembalikan semuanya. Apa kamu mau menjalaninya bersamaku?” Dion meminta dengan tutur lembut dan pandangan tulus penuh keharuan.Venus masih memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 8. Mantan Suami

    Sebastian Arson datang ke rumah sakit yang penuh dengan wartawan. Ia sempat tertegun sesaat sebelum mencari jalan lain untuk masuk ke dalam. Sayup-sayup ia mendengar pembicaraan soal Rex Milan yang mengalami kecelakaan. Setelah menunggu sejenak, barulah Sebastian Arson mendapatkan kesempatan untuk menemui Rex Milan.“Mengapa banyak wartawan di luar? Apa kamu mengumumkan jika kamu sekarat?” tanya Sebastian separuh mencibir. Rex Milan kembali ke tempat tidurnya dan duduk. Ia melirik sinis lalu mendengus dan menaikkan ujung bibirnya.“Venus pasti akan menonton berita tentangku. Dia akan kembali.” Rex Milan menjawab dengan yakin. Penyangga lehernya dibuka dan Rex Milan terlihat baik-baik saja. Sebastian hanya menarik napas panjang lalu menyerahkan sebuah dokumen hasil temuannya.“Dion yang kamu cari kemungkinan adalah Dion Juliandra, mantan suami Venus Harristian,” ujar Sebastian menyebutkan tanpa basa-basi. Sontak Rex Milan menoleh pada Sebastian lalu keningnya mengernyit. Ekspresinya cu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 9. Buronan

    Ciuman Venus mendarat dengan manis di pipi Dion. Perlahan Venus melepaskan perlahan sambil terus memandang Dion. Dion hanya diam tertegun menatap Venus tanpa ingin berkedip.“Terima kasih untuk makan malamnya,” ujar Venus pelan dan lembut. Dion masih diam menyimpan senyuman dan keinginannya untuk membalas ciuman itu.“Selamat malam, Dewiku.” Venus masih belum melepaskan pegangannya pada lengan Dion. Ia masih memandang Dion hingga beberapa saat sebelum Dion sedikit menjauh. Pandangan mereka masih bertaut sebelum Dion benar-benar keluar kamar.Venus duduk perlahan di ujung ranjang dengan senyuman terkulum. Sikap Dion yang begitu baik memperlakukannya, membuat Venus merasa bahagia. Hatinya hangat. Cara Dion memandangnya seperti seseorang yang sangat mengenalnya. Hanya saja seperti ada hal yang masih mengganjal tapi Venus tak tahu apa.“Aku harus segera mengingat masa laluku. Jika memang Dion adalah bagian dari masa laluku, dia pasti punya catatannya.” Venus bermonolog pelan. Namun malam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 10. Bukan Mau Melarikan Diri

    “Lukamu sudah pulih. Tidak perlu lagi memakai plester apa pun,” ujar Dion tersenyum pada Venus. Venus pun tersenyum malu-malu pada Dion. Pagi ini selesai sarapan, Dion memeriksa luka di dekat pelipis Venus. Ia membelai helai rambut Venus dengan lembut sekaligus menatap matanya.“Apa aku boleh bertanya, Dion?” ujar Venus lembut. Dion mengangguk lalu menurunkan tangannya.“Apa kamu memiliki bukti jika kita sudah menikah? Seperti foto atau dokumen?”Dion tertegun mendengar permintaan Venus. Ia menarik napasnya perlahan lalu tersenyum getir.“Ada. Sebenarnya aku menyimpannya dengan baik tapi seperti yang aku bilang kemarin. Rumah kita terbakar dan seluruh dokumen penting pernikahan kita juga ikut lenyap,” jawab Dion beralasan.Venus tertegun lalu perlahan mengernyitkan keningnya. Keraguan yang sempat sirna untuk Dion kini mencuat lagi. Dion memang meyakinkan sebagai seorang suami tapi ia tidak memiliki bukti tertulis. Rasanya memang aneh.“Lalu bagaimana aku tahu jika kamu tidak berbohong

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 11. Sang Dewi Yang Tersesat

    Venus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Meski rasa pusingnya sudah hilang tapi Venus sesungguhnya memiliki tujuan berbeda. Ia ingin bertemu kedua orangtuanya─Arjoona dan Claire. Venus harus mengkonfirmasi soal Dion dan identitasnya. Orang tuanya pasti mengetahui sesuatu.“Venus?” panggil Rex Milan yang datang tiba-tiba masuk ke ruang pemeriksaan. Venus membesarkan matanya kaget. Rex Milan mendapatkan kabar dari rumah sakit jika Venus datang.“Akhirnya aku menemukanmu.” Rex Milan langsung memeluk Venus lalu mengecup sisi keningnya. Venus sedikit refleks menghindar tapi ia tidak seagresif sebelumnya.“Kamu ke mana saja? Aku mencarimu,” ujar Rex Milan sambil memegang kedua pipi Venus.“Bagaimana kamu bisa menemukanku?” sahut Venus dengan nada ketus. Rex Milan tampak terharu. Ia terlihat bahagia bisa menemukan Venus yang tiba-tiba pergi dari rumah sakit.“Rumah sakit menghubungiku. Katanya kamu datang ke rumah sakit. Apa kamu berhasil melarikan diri dari pria itu? Apa dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 12. Tertahan Masa Lalu

    “Katakan apa tujuanmu menculik Venus Harristian?” hardik Detektif Kurt Illson menginterogasi Dion di kantor polisi. Dion masih tenang duduk di depan Kurt dengan kedua tangan diborgol.“Aku tidak menculiknya. Dia adalah Istriku,” jawab Dion. Detektif Kurt langsung mencebik sinis lalu menggeleng.“Kau mau coba berpura-pura berfantasi ya? Kau kira aku akan percaya padamu.” Kurt mengolok Dion. Dion menarik napas dan sedikit membuang wajahnya ke kiri.“Suami Venus Harristian itu adalah Rex Milan Wilson. Dia yang melaporkanmu telah menculik Istrinya dari rumah sakit,” imbuh Kurt lagi. Dion sedikit mengeraskan rahangnya dan tidak mau menanggapi. Pandangan Kurt masih lekat menatap padanya.“Jika kau tidak mau bicara, akan kujebloskan kau ke penjara, Tuan Juliandra. Satu lagi, kau masih memegang paspor Indonesia kan? Aku bisa mendeportasimu ke negaramu dan kau akan dilarang masuk US selamanya.” Kurt mengeluarkan ancamannya pada Dion. Dion menghela napas panjang.“Baik, aku akan bicara. Tapi ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 13. Pengacara Misterius

    “Selamat malam, Tuan Juliandra!”Seorang wanita cantik berambut brunnete menyapa Dion yang cukup kebingungan dengan yang terjadi. Ia mengulurkan tangan dan Dion menyambutnya tanpa menyebutkan nama. Ia masih mengira-ngira siapa yang mengirimkan pengacara itu untuknya.“Maafkan sedikit keterlambatanku, Tuan Juliandra─” pintu terbuka dan detektif Kurt Illson muncul.“Aku dengar kau membayar pengacara mahal untuk membebaskanmu, Tuan Juliandra. Bahkan malam-malam begini, kepala polisi menerima jaminan darimu,” ujar Kurt dengan sikap sinisnya. Ia menoleh pada pengacara cantik yang datang dini hari membebaskan Dion.“Aku─” pengacara itu langsung memotong pembicaraan. Sikapnya yang ramah berubah ketus pada Kurt.“Aku sudah memenuhi dan membayar jaminan. Anda pun sudah menerima surat pembebasannya, bukan? Aku datang untuk menjemput klienku,” jawab pengacara itu. Dion hanya bisa diam saja. Ia masih belum tahu siapa yang telah mengirim pengacara tersebut. Mungkin ia akan memperoleh jawabannya se

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19

Bab terbaru

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 137. Selamanya Bersama

    Di belakang Dion menyerahkan tas milik Venus pada Jasman yang akan mengawal mereka. Dua pengawal lainnya ditempatkan oleh Dion di jalan depan saat keluar dari rumah sakit. Sedangkan sudah ada lima orang pengawal yang berdiri di dekat mobil yang akan membawa Venus pulang. Kali ini, Dion tidak ingin mengambil lagi risiko demi keselamatan Venus.Limosin yang membawa Dion, Venus, Arjoona dan Claire meluncur dengan baik saat keluar dari area rumah sakit. Mereka akan bersama-sama pulang ke rumah Dion karena anak-anak mereka sudah menunggu.“Bagaimana dengan masalah hukum kemarin, Dad? Apa kamu perlu bantuanku?” tanya Dion pada Arjoona yang duduk berhadapan dengannya. Venus menoleh cepat pada Dion dengan mata membesar. Ia tidak mengetahui jika ayahnya terlibat konsekuensi hukum.“Apa yang terjadi, Dad?” tanya Venus dengan raut cemas.“Gak ada. Daddy cuma harus membayar denda tilang saja kok. Namanya juga orang tua. Bisa ceroboh kala

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 136. Saatnya Harus Berakhir

    Tidak seperti yang diharapkan oleh Steven alias Dion, Venus tidak ingin menoleh padanya saat ia masuk. Venus membuang muka tak mau menyapa.“Venus─” Dion baru bicara dan Venus langsung memotong.“Pembohong! Siapa kamu sebenarnya?” tukas Venus tanpa basa-basi langsung mendelik pada Dion. Dion terdiam di sisi tempat tidur Venus dan belum bergerak. Ia sedikit menundukkan kepala dan terlihat menyesal.“Aku bisa menjelaskan semuanya─”“Jawab saja pertanyaanku!” Venus langsung menyela dengan tajam.Meskipun Venus masih cedera setelah tercekik oleh belitan kain, tapi ia masih bisa memarahi Dion yang baru datang.“Aku ... aku adalah ....”“Kamu bukan Steven kan?” Venus menebak lagi dengan ketus. Dion menarik napas panjang dan sedikit menunduk.“Aku adalah Dion Juliandra. Aku sedang menyamar menjadi Steven.” Dion akhirnya mengaku. Venus tak bergerak menatap tajam pada Dion. Kali ini, Dion sudah sangat keterlaluan membohonginya. Dion yang menyadari kesalahannya lantas melepaskan topeng karet ya

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 135. Tabir Masa Lalu

    Rex Milan berhasil dikeluarkan dari mobilnya yang ringsek akibat tabrakan dari jeep monster yang dikendarai oleh Arjoona Harristian. Ia segera dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri dan luka-luka. Sama dengan Venus Harristian, keduanya dibawa ke rumah sakit yang sama dan ditempatkan di bangunan yang berbeda.“Uncle, aku terpaksa harus menahanmu dulu sementara. Sampai aku selesai menemukan buktinya,” ujar Andrew menjelaskan pada Arjoona yang baru saja keluar dari kamar perawatan Venus. Arjoona meninggikan kedua alisnya mendelik pada Andrew yang hanya bisa menyengir.Dion datang menghampiri setelah membuka topengnya. Ia menarik napas panjang melihat Arjoona dan Andrew.“Sepertinya Venus tidak mau bertemu denganku,” ujarnya dengan raut sedikit meringis. Kening Andrew mengernyit memandang Dion dengan raut bertanya.“Tadi dia tidak mau kupegangi,” sambung Dion lesu. Andrew kemudian menoleh pada Arjoona yang masih diam saja.“Sebastian Arson sudah ditangkap. Rex Milan akan me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 134. Membalas Karma

    “Venus, Venus. Oh, sayang. Apa kamu bisa bernapas?” Dion segera menggendong Venus ke dalam kamar dan meletakkannya di atas tempat tidur. Venus begitu kesulitan bernapas dan ia masih terengah kesulitan menarik atau mengeluarkan udara. “Cari tabung oksigen!” perintah Dion pada Arion. Arion pun masuk ke dalam walk in closet milik Venus untuk mencari tabung oksigen darurat. “Bernapaslah pelan-pelan, Sayang.” Dion menuntun Venus untuk bernapas satu-satu usai tercekik. Ia sudah tak peduli jika Rex Milan kabur. “Aku akan panggil Dokter,” ujar Divers pada Dion yang langsung mengangguk. Venus masih setengah semaput memandang Dion yang masih memakai topeng Steven. Ia merasa ada yang aneh tapi tak bisa bicara. Arion datang membawakan tabung oksigen darurat untuk Venus. Ia ikut membantu Venus mengenakan penutup untuk oksigen. Sementara itu, Rex Milan kabur lewat jalan samping dan langsung masuk ke mobilnya. Tidak ada yang sempat mengejar Rex Milan karena Dion dan teman-temannya sedang sibuk d

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 133. Melarikan Diri

    “Aku tidak membunuh Brema Mahendra. Aku bahkan tidak kenal siapa dia!” tegas Rex Milan masih bersikeras. Venus diam menatap Rex Milan yang tidak mau mengaku. Sambil menahan rasa berat di hatinya, Venus perlahan seperti melihat seperti apa Rex Milan yang sesungguhnya. Pria yang mengaku sebagai suaminya itu adalah seorang pembohong. Sekalipun Rex Milan tidak mengakui, tetapi Venus bisa merasakan kebohongan tersebut.“Terserah jika kamu tidak mau mengaku. Jika aku bisa melepaskanmu, aku rasa Ayah dan Kakakku tidak.” Venus mengancam dengan nada sinis. Rex Milan makin mendekat dengan deru napas yang terdengar kasar. Sedangkan Venus sekalipun cemas, tidak mundur sama sekali. Tangannya meremas tas tangannya cukup keras dan siap mengayunkannya pada Rex Milan jika ada yang terjadi.“Jangan mengancamku!” Rex Milan menggeram pelan.“Aku tidak akan seperti ini jika kamu tidak mengaku dan sepertinya kamu memang pantas untuk mendekam di penjara selamanya, Rex,” ujar Venus tak mengindahkan ancaman R

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 132. Memancing Ular Keluar

    Sebastian diborgol di depan Cindy yang terpaku melihatnya. Ia sempat protes tapi FBI membeberkan semua bukti. Sebastian masih mengira jika Cindy tak tahu apa pun. Ia berbalik dan mencoba menjelaskan.“Cindy, ini gak bener. Jangan percaya mereka!” ucapnya menatap Cindy yang diam saja. Peter lalu masuk dan hendak membawa Cindy pergi. Di sanalah, Sebastian mengetahui jika Cindy terlibat dalam penangkapannya.“Sebentar. Kamu bekerja sama dengan Polisi? Kamu yang melakukan semua ini?” ujar Sebastian dengan raut tak percaya. Cindy masih diam saja menatapnya dengan mata berkaca-kaca.“Jangan dengarkan dia. Ayo!” ujar Peter dengan bahasa Indonesia. Mata Sebastian membesar. Ternyata yang sudah mengatur dan merencanakan semuanya adalah Cindy dan pria yang merupakan kekasihnya. Cindy menelan ludah dan berjalan melewati Sebastian. Ia akan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan penangkapan tersebut di belakang.“Tunggu!” seru Sebastian menghentikan langkah Cindy. Cindy berbalik dan Sebastian me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 131. Terperangkap

    Cindy melangkahkan kakinya masuk ke ruangan CEO sesuai janjinya dengan Sebastian. Cindy masih diam saja dan cenderung sedikit mengendap masuk. Ia melihat Sebastian sedang sibuk dengan beberapa pria yang ternyata adalah anggota direksi dan pemegang saham. Mata Sebastian tak lama menangkap sosok Cindy yang masuk tanpa pemberitahuan.“Cindy?” sebut Sebastian lalu tersenyum. Para pemegang saham itu lantas ikut menoleh ke belakang. Sebastian lalu meminta waktu sesaat.“Sebentar.” Sebastian menghampiri Cindy. Sebastian lantas menarik lengan Cindy ke salah satu sudut ruangan lalu separuh berbisik padanya.“Akhirnya kamu datang. Kamu duduk dulu ya, nanti kita bicara, Aku sedang menyelesaikan masalah sedikit.” Sebastian berujar masih dengan sikap lembut pada Cindy.“Masalah apa, Pak?” balas Cindy balik bertanya.“Uh, Oddysey menarik proyeknya dan menyerahkannya pada King Enterprise. Kita kalah.” Cindy hanya diam saja dan sedikit menundukkan wajahnya.“Jangan sedih, aku pasti bisa mengatasi ini

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 130. Perangkap Terpasang

    Venus Harristian masuk ke rumah yang sudah ia tinggalkan demi bisa menjebak Rex Milan Wilson. Begitu mendengar dari salah satu pelayan jika Venus sudah pulang, Rex Milan langsung keluar. Ia tersenyum datang menghampiri. Venus langsung menyusutkan langkahnya ke belakang. Rex Milan pun berhenti.“Venus,” sebutnya pelan.“Aku pulang karena Rei yang memintaku. Sekarang kita harus bicara,” ujar Venus menegaskan. Raut wajahnya tidak menyiratkan emosi sama sekali. Ia tidak mau lagi terenyuh pada apa yang akan dikatakan oleh Rex Milan.Jasman terlihat masih berada di salah satu ruangan bersama staf pembersih lainnya. Rex Milan melirik lalu memerintahkan agar semua keluar.“Kalian sudah selesai hari ini. Aku akan memanggil kalian lagi. Sekarang keluar,” ujar Rex Milan memberikan perintah. Venus sedikit memutar bola matanya melihat satu persatu staf keluar dari ruang tengah termasuk Jasman. Jasman telah memasang beberapa kamera di tempat yang lebih aman untuk memantau Venus.Dion masih terus me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 129. Jalan Terakhir Untuk Selesai

    “Kamu kenapa? Kamu dari mana?” Peter langsung bertanya banyak pada Cindy yang sedang menangis memeluknya. Cindy belum berani menjawab dan hanya bernapas satu-satu. Peter yang cemas sedikit melepaskan pelukannya pada Cindy untuk melihat keadaannya.“Kita bicara dulu.” Peter membujuk dan Cindy pun mengangguk. Mereka masuk ke halaman tanpa masuk ke rumah.“Sekarang kamu harus cerita sama aku apa yang terjadi. Jangan berbohong. Siapa tadi yang nganterin kamu?” Peter kembali mencecar Cindy dengan pertanyaan.“Mas Peter lihat?” Cindy sedikit mengangkat wajahnya.“Iya. Aku di belakang mobil itu dan melihat kamu keluar dari sana. Itu siapa, Cindy?”Cindy menarik napas yang masih sesak seraya menatap wajah Peter yang tampak dari bias lampu depan di atas teras.“Sebastian Arson.” Cindy menjawab dengan suara kecil. Wajah Peter langsung berubah tegang.“Apa?” sahutnya meninggikan suara. Peter langsung melihat ke arah pintu khawatir jika terbuka dan Budhe Dewi tiba-tiba muncul.“Lalu, apa dia meny

DMCA.com Protection Status