Share

Bab 81

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-24 14:02:04

Part 81

Pulang dari kantor, Madiya hanya mengikuti Richard yang datang ke sebuah mal ternama. Dia melihat suaminya yang kini tengah memilih sekali banyak baju haram.

"Apa tidak terlalu banyak?" tanya Madiya ketika melihat paper bag yang dibawa oleh Richard.

"Ini sudah cukup," jawab Richard yang langsung membayar bajunya dengan cepat.

Madiya membantu Richard membawa belanjaan dirinya. Lalu mereka berdua berjalan menuju kearah mobil. Madiya menaruh baju tersebut ke jok belakang.

Ada rasa yang membuat dia merasa bahagia, bahkan dia tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini.

"Bagaimana?" tanya Madiya.

"Kita pulang sekarang."

Richard mengatakan itu, dia lalu melanjutkan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Madiya hanya tersenyum sambil sekali membuka ponselnya. Dia membuka akun sosial media milik dirinya. Diam-diam dia melihat akun milik Richard.

Memang tidak aneh dari foto tersebut, hanya beberapa foto pemandangan saja di sana. Richard jarang sekali berfoto seperti kebanyakan o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 82

    Madiya masih membayangkan kegiatan panasnya dengan Richard. Sungguh dia tidak menyangka sama sekali kalau semuanya sudah akan menjadi manis. "Terimakasih banyak." Rasanya Madiya tidak mau bangun sekarang, badannya terlalu lelah setelah adegan panas dirinya dengan Richard. "Jangan banyak gerak." Richard masih mengatur deru napasnya setelah mereka berdua melalukan hal yang indah itu. "Sekarang kamu boleh tidur dan beristirahat."Madiya melihat kearah jam, dia ingat kalau harus pergi ke kantor besok. Apalagi sekarang sudah jam empat pagi. "Mungkin aku tidak akan tidur," ucap Madiya yang ada di samping Richard. "Kenapa? Bukannya itu bagus?" tanya Richard sambil melirik kearah istrinya dengan pandangan menggoda. "Kamu lupa kalau kita besok harus ke kantor! Aku sekarang sekretaris mu." ingat Madiya dengan dirinya saat ini. "Ku rasa tidak masalah jika kita bolos satu hari saja."Richard mengatakan itu dengan senyuman menggoda. Dia tidak masalah jika harus libur satu hari. Lagian dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 83

    Haris yang sudah ada di rumahnya bersama dengan istrinya yang kini tengah menyiapkan beberapa makanan yang memang sudah ditata dengan rapih. "Ayahmu akan datang ke sini Sabira. Kenapa kamu malah mengatakan ingin bertemu dengan Madiya?" tanya Haris dengan pandangan curiga. Dia yakin kalau istrinya kini tengah merencanakan sesuatu. Apalagi dengan niatnya yang ingin menyatukan Pak Irsyad dan Bu Ratih. Ini sama sekali tidak mungkin, Pak Irsyad saja sudah mengkhianati ibunya Sabira. Haris tidak akan membiarkan semuanya terjadi dengan begitu saja. "Aku akan bertemu dengan Kak Madiya. lagian aku sudah janji dengannya. Dia akan datang ke sini, ayah akan datang ke sini juga, jadi apa salahnya." "Lalu bagaimana dengan ayahmu yang akan datang ke sini. Aku tidak mau kalau dia nanti malah akan membuat kekacauan di sini.""Kamu tenang saja. Ayah akan menunggu kok. Aku akan bertemu dengan Kak Madiya. Semoga saja dia mau bertemu dengan ayah juga," ucap Sabira. Haris tidak yakin, tapi dia tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 84

    Madiya senang karena adiknya benar-benar datang. Dia sudah menyambut kehadiran adiknya sambil menyiapkan cemilan. Banyak hal yang dibicarakan oleh Madiya kepada dirinya. Kebetulan Richard belum muncul karena masih madi, jadi Madiya mengobrol saja dengan mereka saja. "Maaf aku habis mandi dulu. Pasti kalian lama menunggu," kata Richard meminta maaf kepada orang-orang yang ada di sini. "Santai saja, tidak usah dipikirkan." "Kamu pasti datang ke sini bukan tanpa alasan bukan?" tebak Richard yang sudah bisa melihat ekspresi wajah dari Sabira. Sabira tidak bisa mengelak lagi, Richard sudah mengenal dirinya sejak lama. Jadi setidaknya dia tahu apa yang tengah dia dipikirkan sekarang ini. "Apa benar itu Sabira?" tanya Madiya. Sabira hanya mengangguk, "Sebenernya aku ke sini hanya ingin Kak Madiya bersikap baik kembali kepada ayah. Aku ingin Kak Madiya memaafkan apa yang sudah ayah lakukan kepada kita," kata Sabira. Madiya menggelengkan kepalanya, dia menolak permintaan dari Sabira te

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 85 Bagian 1

    Ratih berada di dalam rumah sendirian. Dia malah merasa gelisah sendiri setelah anaknya pergi dari tempat ini dan mengatakan kalau mantan suaminya akan datang ke sini. Terlebih Ratih tahu kalau hubungan dirinya dengan mantan suaminya tidaklah baik. "Apa yang harus aku lakukan?" ujar Ratih pada dirinya sendiri. Dia tidak tahu harus berbuat apalagi setelah ini. Dia sendirian di rumah dan Sabira malah pergi bersama dengan Haris. Ratih handak akan menelepon anaknya tapi, ponsel miliknya malah mati. Kenapa anaknya mengajak mantan suaminya untuk datang ke sini. "Akhirnya setelah sekian lama, kita bisa bertemu lagi."Ratih menoleh kebelakang dan melihat siapa orang yang datang menghampiri dirinya saat ini. Dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang barusan dia lihat itu. Ratih yang tadinya akan menelepon pun akhirnya tidak jadi dan dia menoleh kearah orang tersebut. "Irsyad, untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Ratih dengan nada yang sedikit ketakutan. Dia tahu sifat dari Irsyad y

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 85 Bagian 2

    Di tempat lain. Madiya merasa khawatir dengan keadaan ibunya saat ini. Dia tidak tau harus mengatakan apalagi. Richard berusaha menenangkan Madiya ketika menyadari kalau wanita itu sedang hamil. "Kamu tenang yah.""Bagaimana bisa aku tenang? Bunda minta tolong seperti itu!" kesal Madiya. Sedangkan Sabira malah diam seribu bahasa. Dia merasa bersalah karena dia terlalu percaya dengan ayahnya. Dia mengira kalau ayahnya sudah berubah dan menjadi lebih baik. Tetapi dia sekarang merasa salah karena perkataan dirinya. "Kamu terlalu percaya dengan ayahmu Sabira." Haris mengatakan itu membuat Sabira semakin menundukkan kepalanya. Dia menyadari kalau semua ini memang salah dirinya. Tapi, mungkin saja ibunya itu hanya minta tolong bisa."Kita belum datang ke rumah. Bisa saja tidak terjadi sesuatu pada bunda," ucap Sabira yang sebisa mungkin kini sedang berusaha tenang agar semuanya baik-baik saja. "Sudah kalian jangan banyak debat begitu. Sebentar lagi kita akan sampai."Richard yang kini

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 86

    Robi datang menghampiri Haris dan juga Richard yang ada di tempat ini. Dia baru saja mendapatkan kabar kalau Bu Ratih saat ini hilang. Makanya langsung segera datang ke sini karena dia sedikit merasa khawatir. "Pak Irsyad memang orang yang licik. Kita tetap hati-hati."Robi mengatakan itu ketika baru saja datang menghampiri semua orang yang tidak jauh dari sini. Dia merasa lega karena semuanya sudah dia atur dengan baik. "Akhirnya kamu datang Robi. Ayo kita harus segara pergi menyusul datang ke sana. Jangan sampai Pak Irsyad lebih nekat." Madiya lega karena Robi segara datang. Dia sekarang berharap kalau Robi akan segara membantu dirinya. Dia percaya kalau semuanya nanti akan baik-baik saja. "Kamu tenang yah sayang. Jangan banyak pikiran. Apalagi saat ini kamu tengah hamil," nasehat dari Richard sambil mengelus kepala Madiya dengan manis. "Aku menghawatirkan Bunda." "Kakak tenang yah. Aku pun merasa bersalah karena sudah terlalu percaya dengan papah.""Tidak papa. Semuanya sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 87

    "Richard!" Madiya berteriak ketika melihat Richard yang memang sudah berada dalam keadaan yang begitu memilukan. Wajahnya membiru banyak sekali babak belur di sana. Muka pria itu sudah tidak berbentuk lagi. "Tangkap dia pak!" Haris mengatakan itu menunjuk kearah Irsyad yang terdiam kaku setelah ini. "Baik."Polisi datang langsung membawa Irsyad sekarang, dia tidak pernah berpikir kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Aku ayah kandungmu Sabira, kenapa kamu tega sekali memasukan ayah ke penjara!"Madiya dan Sabira datang ke sini sambil membawa polisi. Tadi Madiya berteriak karena memang melihat kearah Richard yang dipukuli oleh beberapa orang. Begitu pun dengan Haris yang juga terluka. Robi juga sama banyak luka tapi, dia tidak terlalu banyak babak belur nya. "Aku tidak akan menganggap sebagai ayah lagi setelah menculik Bunda."Sabira sudah terlanjur benci dengan ayahnya. Apalagi laki-laki itu hampir membuat ibunya celaka. Ternyata selama ini orang yang dia kira baik malah membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 88

    Rumah sakit.Robi sudah berhasil membawa Richard ke rumah sakit, sekarang tengah ditangani oleh dokter. Beruntung sekali mereka cepat membawa Richard ke sini. "Kamu tidak usah khawatir Madiya, lebih baik sekarang kamu hubungi keluarga Richard," saran Robi karena tidak ingin membuat Madiya bersedih. Terlebih sekarang Madiya tengah mengandung, tentu saja Robi tidak ingin sampai terjadi sesuatu pada wanita itu untuk sekarang. Dia tidak akan membiarkan semuanya begitu saja. "Baik, Robi. Kamu benar. Kalau begitu aku akan menghubungi keluarga Richard dulu."Madiya mengatakan itu dan dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertuanya. Robi menatap kearah Madiya dengan sekilas. Dia menunggu Richard yang memang masuk ke dalam ruangan operasi. Robi juga mengambil ponselnya, dia menghubungi anak buahnya untuk memberikan pelajaran pada Pak Irsyad. "Hallo.""Iya Robi.""Bagaimana dengan Pak Irsyad, dia harus kena hukuman mati!" ujar Robi mengepalkan tangannya. "Kamu tenang saja Robi. Penga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 102

    Sebuah pemakaman, Madiya hanya menabur bunga ditemani oleh Richard yang kini ada dihadapannya. Dia menangis karena merasa kasian di sana. "Semoga setelah ini, kamu akan tenang.""Bagaimana pun dia adalah adikmu," ujar Richard merangkul Madiya sambil ikut menaburkan bunga. Haris terdiam kaku sambil melirik kearah makam tersebut. Dia terus saja bungkam dan tidak mau mengatakan apapun juga. Sampai Robi tiba-tiba datang menghampiri Haris. "Ini ikut menaburkan bunga juga.""Aku tidak menyangka kalau dia sudah tidak ada. Semuanya terasa masih mimpi," ujar Haris. Shela ikut melayat di sini, dia langsung memeluk Ratih dengan erat. "Tante yang sabar yah."Ratih hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia menghapus kembali air matanya dengan cepat. Bisa tidak enak kalau terjadi sesuatu di sini. "Iya gak papa.""Ayo kita pulang."Ratih mengatakan itu kepada semua orang yang ada di sini setelah prosesi pemakaman sudah selesai. Dia hanya melihat dengan sekilas saja. Richard merangkul

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 101

    Madiya datang ke rumah sakit bersama dengan ibunya setelah mendengar kamar kalau Sabira kena tusuk Nita. Dia tidak menyangka kalau Sabira akan nekat seperti ini. Ketika mereka berdua sudah sampai di rumah sakit, Madiya langsung menghampiri Haris yang sudah berlumuran darah. "Haris, bagaimana keadaan Sabira?" tanya Ratih. Begitu pun dengan Madiya sekarang, dia sangat khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Dia tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi dengan adiknya. "Dia telah ditangani oleh dokter," jawab Haris. Sampai dan lama kemudian, Richard dagang juga ke rumah sakit setelah dia menyelesaikan misi tentang Roy. Haris menatap kearah Richard dengan sekilas. "Bagaimana dengan Roy, dia sudah ditangkap?""Iya, dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia akan dikenai pasal pembunuhan karena sudah membunuh Nita."Madiya yang mendengar itu pun menutup mulutnya dengan tidak percaya. "Madiya mati?""Iya," jawab Richard. "Innalilahi," ucap Ratih yang sama terkejutnya dengan hal

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 100

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard masuk ke kantor setelah dia berpamitan dengan istrinya. Dia masih memikirkan tentang orang tersebut. "Aku pamit ke kantor dulu.""Kamu semalam tidur hanya sebentar, udah mau masuk kantor?" tanya Madiya. "Iya, kebetulan ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu tahu kalau orang yang sudah membantu Nita kabur itu juga rekan bisnisku," terang Richard memberitahu istrinya. Madiya yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan tidak menyangka sama sekali. "Kok bisa?" tanya Madiya. "Aku baru melacak nomor plat mobilnya, semuanya sudah diatur dengan baik.""Syukurlah kalau begitu. Aku akan mengatur semuanya.""Kalau begitu aku berangkat yah," kata Richard sambil memberikan kecupan di kening istrinya dan mengelus perut anaknya. Sebelum akhirnya dia kembali naik ke dalam mobil. "Iya hati-hati di jalan."Madiya mengatakan itu sambil melambaikan tanganmya, dia melihat suaminya yang kini sudah pergi mengendarai mobilnya. Sampai akhirnya Madiya memutuskan un

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 99

    Haris menatap kearah Sabira yang tadi memberikan nomor ponselnya dengan mudah begitu saja. Dia harus menanyakan langsung. "Kenapa tadi kamu memberikan nomor ponsel kepada istrinya Pak Roy?" tanya Haris dengan nada yang sedikit penasaran. Apalagi dia yakin kalau istrinya pasti menyembunyikan sesuatu tanpa dia ketahui kebenarannya. Sabira yang memang tengah ada di mobil dan hendak pulang setelah acara pernikahan antara Robi dan Shela selesai. Sebenernya tadi Sabira merasa curiga. "Kenapa diam?" tanya Haris. Sabira langsung mengatakan yang sebenarnya. "Kamu merasa gak sih tadi, istrinya Roy itu sedikit agak aneh.""Maksud kamu, bagaimana?" tanya Haris yang merasa heran. "Gelagat itu loh, mengingatkan aku akan sesuatu, dia terlihat sedikit gugup ketika berjabat tangan denganku dan raut mukanya juga terlihat seperti ketakutan begitu," ujar Sabira. "Iya itu wajar Sabira. Kan kalian baru saja bertemu." Haris mengatakan itu dengan santai. Tetapi Sabira punya pikiran lain karena tadi d

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 98

    Nita sudah siap dengan yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia berjalan bersama dengan Roy sambil menyalami tangan Shela dan Robi. "Selamat yah atas pernikahan kalian berdua."Shela menjawab dengan ramah karena dia tidak tahu sosok Roy yang sebenernya. Shela mengira kalau memang itu teman dekat suaminya.Roy menatap kearah Robi yang sedari tadi diam saja, dia langsung menepuk pundak pria itu dengan pelan. "Selamat yah bro.""Iya," jawab Robi dengan singkat. Lalu mata Robi melihat kearah wanita yang dibawa oleh Roy barusan. Dia merasa heran sendiri karena melihat wanita yang dibawa oleh Roy sangat sederhana dengan pakaikan yang tidak mencolok sama sekali. Sedangkan Robi tahu kalau selera Roy adalah wanita yang sedikit modis. "Kamu bawa sekertarismu buat datang ke sini?" tebak Robi karena mungkin saja Roy tidak mempunyai pasangan makanya dia membawa wanita itu. Roy menggelengkan kepalanya, lalu dia mendekap wanita yang ada disampingnya itu dengan mesra. Dia hanya ingin memperlakukan

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 97

    Acara pernikahan antara Robi dan Shela. Madiya sudah siap dengan baju yang memang dia gunakan dengan baik. Kebetulan ini adalah pemberian dari mertuanya. "Mana suamimu, kok belum muncul?" tanya Ratih ketika melihat anaknya hanya datang sendiri. "Richard tadi sedang menerima telepon dari seseorang bun. Dia masih mencari kebenaran Nita yang kabur dari lapas," jawab Madiya. Ratih yang mendengar itu pun sedikit terkejut. "Jadi sampai sekarang Nita belum ditemukan juga?" "Iya bunda, sampai sekarang Nita belum ditemukan sama sekali."Ratih yang mendengar itu pun jadi ikut khawatir. Apalagi dia tahu kalau Nita orang yang nekat, dia bahkan tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Apa Richard sudah berusaha untuk mencarinya?""Iya tentu saja. Dia sudah berusaha untuk mencarinya.""Sampai sekarang belum ditemukan?" tanya Ratih. "Iya Bunda." Madiya hanya menjawab dengan jujur saja. Sampai tak lama kemudian, muncul Richard yang menghampiri dirinya. Dia sudah memikirkan semuanya

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 96

    Richard benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi. Terlebih setelah dia mendapatkan informasi dari bawahannya kalau mereka semuanya tidak menemukan kebenaran Nita. "Sialan, kalian sangat bodoh sekali. Masa mencari satu orang saja tidak ketemu."Richard mengumpat dengan kesal ketika anak buahnya tidak menemukan kebenaran Nita. Padahal wanita itu sangat berbahaya. Haris datang menemui Richard karena ada informasi yang ingin dia beritahu dengan Richard. "Haris," panggil Richard setelah menyadari keberadaan Haris. "Aku datang ke sini karena ingin memberikan informasi," kata Haris. "Informasi tentang apa?" tanya Richard sambil menatap kearah Haris dengan pandangan serius. Dia penasaran dengan yang dikatakan oleh Richard barusan. Dia yakin kalau laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu sekarang. "Kamu harus tahu sesuatu Richard, Nita memang benar menyamar sebagai suster.""Aku sudah tahu tentang itu Haris. Tidak usah menjelaskan semuanya. Anak buahku sudah mengincar Nita, tetap

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 95

    Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 94

    Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu

DMCA.com Protection Status