Share

Bab 64

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-06 22:10:39

Malam hari telah tiba. Madiya kini tengah berada di dalam kamarnya sambil menunggu suaminya pulang dari kantor. Tadi Richard mengatakan kalau dirinya akan lembur dan pulang sedikit malam.

Madiya sebenarnya ingin berbicara kepada Richard tentang ancaman dari Nita. Dia sedikit merasa khawatir kalau Nita tengah merencanakan sesuatu sekarang.

Hingga mata Madiya melihat kearah pinta yang terbuka. Di sana ada Richard yang baru saja datang dari kantornya.

"Akhirnya kamu datang juga," ujar Madiya yang merasa lega ketika sudah melihat istrinya datang.

Richard yang mendengar itu malah ingin tertawa. Tumben sekali istrinya itu malah mau menunggu dirinya.

"Tumben banget kamu menunggu aku pulang dengan gelisah kaya gitu. Apa kamu sedang mengidam?" tanya Richard sambil melirik kearah Madiya.

"Bukan itu. Hanya saja memang ada hal yang harus aku bicarakan dengan kamu," ungkap Madiya dengan serius.

Richard mengerenyitkan alisnya, tidak biasanya Madiya serius ini padanya. Akhirnya Richard memutus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 65

    Acara pernikahan Sabira dengan Haris dilaksanakan di hotel mewah bintang lima yang sudah dibooking sebelumnya oleh Haris. Ini juga menyiapkan dekorasi dengan tema yang diinginkan oleh Sabira sebelumnya. Haris hanya mewujudkan keinginan istrinya saja. Madiya sudah bersiap dengan baju yang saat ini dia gunakan. Bersama dengan Richard yang terus saja mendampingi dirinya di samping."Rico, apa kamu merasakan tatapan orang-orang tersebut yang memperhatikan kita," bisik Madiya ketika Richard terus saja mencekal pinggang Madiya dengan posesif. Bahkan banyak orang yang memperhatikan mereka berdua, membuat Madiya juga sedikit tidak nyaman. "Santai saja, jangan tegang seperti ini. Lagian aku hanya ingin memperhatikan kepada semua orang kalau aku sudah punya istri sekarang," kata Richard dengan jujur. Richard justru merasa senang ketika melihat para kolega bisnisnya yang memang diajak di acara ini. Dia juga ingin memperkenalkan kepada semua orang kalau dia punya pasangan sekarang. Sekaligus m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 66

    Nita tengah berdiskusi dengan orang-orang yang memang sengaja dia suruh untuk bekerjasama, dia akan menghancurkan pesta pernikahan antara Sabira dengan Haris. Dia sudah mengatur semuanya dengan lebih baik sekarang ini. "Kamu harus menjatuhkan lampu itu nanti ketika Madiya ada dibawahnya, ingat harus tepat sasaran," kata Nita kepada para anak buahnya. "Baik Bu Nita, akan kami laksanakan." "Bagus kalau begitu, kalian boleh pergi dan ingat kalau kalian sampe ceroboh dan tertangkap oleh mereka, jangan sebut namaku, apa kalian mengerti!""Mengerti bos." Nita mengibaskan tangannya menyuruh pria itu untuk pergi dari tempat ini. Takut nanti ada orang yang curiga melihat dirinya tengah berbincang. Nita berjalan dengan santai kearah lain, dia tidak mau kalau nanti ada orang yang mencurigai dirinya. Terlebih dia juga menyadari kalau banyak orang yang memata-matai dirinya. Ketika Nita sudah kembali ke dalam posisi dirinya, tiba-tiba ada orang yang menghampiri dirinya. "Bagaimana rencanamu?

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 67

    Richard berjalan menuju kearah toilet wanita, terlebih ketika dia mengetahui kalau baju Madiya basah oleh Nita. Dia khawatir terjadi sesuatu dengan wanita itu. Dia menyusuri beberapa toilet wanita yang ada sini, tidak peduli kalau banyak wanita yang terkejut karena melihat kehadiran dari Richard dalam toilet wanita. Bagi Richard sekarang adalah keselamatan dari Madiya yang lebih penting. Dia mencoba untuk membuka bilik satu persatu dan mengetuknya. Memastikan kalau orang yang ada di dalam itu adalah istrinya. "Sialan, tidak ada sama sekali," umpat Richard setelah dia mencari ke dalam toilet wanita. "Madiya!" Richard sudah berteriak seperti orang gila karena mencari keberadaan istrinya. Tetapi dia tidak menemukan sama sekali. Richard berkeliling mencari kebenaran Madiya, dia benar-benar merasa khawatir akan terjadi sesuatu dengan istrinya. "Apa kamu melihat Madiya, istri saya?" tanya Richard yang memang kini bertanya pada orang tersebut. "Maaf, saya tidak melihatnya." Richard be

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 68

    Robi dan Shela memutuskan untuk menghampiri Madiya dan Richard yang tengah diobati. Ada rasa khawatir dalam diri Shela sehingga menghampiri keduanya."Kamu tidak papa?" Madiya melihat pada orang yang kini menghampiri dirinya. Lalu kini mengalihkan pandangannya matanya kembali untuk melihat kearah Richard karena dia belum selesai mengobati laki-laki itu. "Hanya terluka di pelipis saja. Beruntung tadi Richard datang tepat waktu," kata Madiya. "Syukurlah kalau begitu, tadi aku melihat Nita dari sana. Dia tengah berdiri kaya memperhatikan kalian," ujar Shela memberitahu Richard dan Madiya. Richard mengepalkan tangannya, dari awal dia sudah curiga kalau ini ada hubungannya dengan Nita. Dia harus menyelidiki kasus ini dengan baik. "Robi," panggil Richard. "Kenapa?" tanya Robi yang memang ada disampingnya Shela.Richard bergumam dengan penuh arti, mungkin dia tengah merencanakan sesuatu sekarang. "aku butuh bantuan kamu untuk menyelidiki ini. Cari tahu orang-orang yang terlibat," saran

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 69

    Madiya menghampiri adiknya karena dia ingin memberikan selamat pada adiknya. Dia senang karena Sabira kini sudah menikah. Setidaknya sekarang dia merasa senang. "Akhirnya kamu menikah juga Sabira." Madiya langsung memeluk Sabira karena dia merasa senang, terlebih adiknya sekarang sudah menikah. Apalagi dengan laki-laki yang dia pilih sendiri. "Makasih Kak Madiya, karena sudah mau datang ke acara pernikahan aku dengan Haris," ujar Sabira dengan tulus. "Iya sama-sama, jangan menangis," ledek Madiya ketika melihat Sabira yang hendak akan menangis. Sabira langsung menghapus air matanya sebelum tumpah, apalagi dia sadar kalau make up yang dia gunakan bisa saja luntur dengan hal ini. "Iya Kak Madiya." Madiya melepaskan pelukannya itu dan kini melihat kearah Haris. Dia hanya ingin memberikan pesan pada Haris untuk menjaga adiknya dengan baik. "Haris," panggil Madiya. "Iya Kak Madiya?" ujar Haris yang kini sopan memangil Madiya dengan Kakak karena sekarang wanita itu sudah menjadi Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 70

    Madiya melirik kearah Richard setelah tadi laki-laki itu berpamitan kepada ibunya. "Apa kita akan langsung pulang sehabis ini?" tanya Madiya kini melirik kearah suaminya. Badan Madiya juga terasa kelelahan karena seharian ini dia terus saja berdiri. Membuat dia sedikit merasa tidak enak. Dia butuh istirahat juga sekarang. "Iya, aku ingin kita pulang, lagian acara sudah selesai dan keadaan sudah aman sekarang," ujar Richard. Madiya tersenyum tipis, dia juga ingin pulang sekarang. Setidaknya semuanya sudah dia atur dengan baik sekarang ini. "Baiklah, aku juga ingin pulang kalau begitu." "Sebentar, ada hal yang ingin aku lakukan sebelum itu," bisik Richard yang membuat Madiya menaikan sebelah alisnya heran. Apa yang sebenernya tengah direncanakan oleh laki-laki itu kepada dirinya. "Ada apa?" tanya Madiya menaikan sebelah alisnya. Richard mengajak Madiya pada suatu tempat, dia menuntun wanita itu untuk ikut bersama dengan dirinya. Kebetulan Robi tadi sudah membantu dirinya."Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 71

    Madiya kini berada di sebuah hotel. Semuanya karena Richard yang tidak mau pulang dulu. Dia melakukan perjalanan bisnis dan ingin bersama dengan istrinya untuk bulan madu. Kebetulan Madiya juga tidak keberatan asal bersama dengan suaminya. Jadi sekarang mereka berada di sini. "Richard," panggil Madiya ketika melihat Richard yang masih terlelap dalam tidurnya. Madiya sengaja membangunkan Richard karena dia ingin makan sesuatu, terlebih dia tadi sudah membuka sosial media dan dia menginginkan hal tersebut. Richard merasa terganggu karena Madiya yang terus sama mengusap wajahnya seolah menggodanya membuat dia tidak bisa tidur. "Kenapa?" ucap Richard dengan suara serak khas orang yang memang bantu bangun tidur. Madiya tersenyum senang karena melihat Richard yang kini sudah bangun dari tidurnya. Dia merasa lega karena semuanya sudah jadi lebih baik. "Ayo bangun. Kita cari sarapan," ajak Madiya. "Tumben sekali, mau sarapan apa memangnya?" tanya Richard. "Apa saja, ayo antar aku. C

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 72

    Part 72Richard terpesona dengan Madiya yang tengah asik makan tanpa ada gangguan dari orang lain. Wanita itu terlihat sangat menikmatinya. "Jangan terlalu banyak makan yang manis-manis," saran Richard kepada istrinya. Madiya menoleh kearah Richard sekilas sebelum akhirnya dia hanya mengangguk saja. "Iya gak usah khawatir."Madiya akhirnya kembali memakan donat madu tersebut. Tidak peduli kalau sekarang Richard malah memperhatikan dirinya terus menerus. "Apa kamu mau mencobanya?" tawar Madiya kepada Richard yang memang sedari tadi memperhatikan dirinya makan saja. Bahkan laki-laki itu tidak ikut makan bersama dengan dirinya. "Tidak usah, melihat kamu makan seperti itu dengan lahap saja sudah membuat aku senang," kata Richard dengan jujur. "Gombal kamu, yakin gak mau nyoba? Padahal enak loh makanannya." Richard hanya menggeleng kepalanya saja. Madiya juga tidak banyak protes setelah dia melihat Richard yang seperti itu, dia tidak akan memaksakan dirinya sendiri. Richard tersenyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18

Bab terbaru

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 102

    Sebuah pemakaman, Madiya hanya menabur bunga ditemani oleh Richard yang kini ada dihadapannya. Dia menangis karena merasa kasian di sana. "Semoga setelah ini, kamu akan tenang.""Bagaimana pun dia adalah adikmu," ujar Richard merangkul Madiya sambil ikut menaburkan bunga. Haris terdiam kaku sambil melirik kearah makam tersebut. Dia terus saja bungkam dan tidak mau mengatakan apapun juga. Sampai Robi tiba-tiba datang menghampiri Haris. "Ini ikut menaburkan bunga juga.""Aku tidak menyangka kalau dia sudah tidak ada. Semuanya terasa masih mimpi," ujar Haris. Shela ikut melayat di sini, dia langsung memeluk Ratih dengan erat. "Tante yang sabar yah."Ratih hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia menghapus kembali air matanya dengan cepat. Bisa tidak enak kalau terjadi sesuatu di sini. "Iya gak papa.""Ayo kita pulang."Ratih mengatakan itu kepada semua orang yang ada di sini setelah prosesi pemakaman sudah selesai. Dia hanya melihat dengan sekilas saja. Richard merangkul

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 101

    Madiya datang ke rumah sakit bersama dengan ibunya setelah mendengar kamar kalau Sabira kena tusuk Nita. Dia tidak menyangka kalau Sabira akan nekat seperti ini. Ketika mereka berdua sudah sampai di rumah sakit, Madiya langsung menghampiri Haris yang sudah berlumuran darah. "Haris, bagaimana keadaan Sabira?" tanya Ratih. Begitu pun dengan Madiya sekarang, dia sangat khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Dia tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi dengan adiknya. "Dia telah ditangani oleh dokter," jawab Haris. Sampai dan lama kemudian, Richard dagang juga ke rumah sakit setelah dia menyelesaikan misi tentang Roy. Haris menatap kearah Richard dengan sekilas. "Bagaimana dengan Roy, dia sudah ditangkap?""Iya, dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia akan dikenai pasal pembunuhan karena sudah membunuh Nita."Madiya yang mendengar itu pun menutup mulutnya dengan tidak percaya. "Madiya mati?""Iya," jawab Richard. "Innalilahi," ucap Ratih yang sama terkejutnya dengan hal

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 100

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard masuk ke kantor setelah dia berpamitan dengan istrinya. Dia masih memikirkan tentang orang tersebut. "Aku pamit ke kantor dulu.""Kamu semalam tidur hanya sebentar, udah mau masuk kantor?" tanya Madiya. "Iya, kebetulan ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu tahu kalau orang yang sudah membantu Nita kabur itu juga rekan bisnisku," terang Richard memberitahu istrinya. Madiya yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan tidak menyangka sama sekali. "Kok bisa?" tanya Madiya. "Aku baru melacak nomor plat mobilnya, semuanya sudah diatur dengan baik.""Syukurlah kalau begitu. Aku akan mengatur semuanya.""Kalau begitu aku berangkat yah," kata Richard sambil memberikan kecupan di kening istrinya dan mengelus perut anaknya. Sebelum akhirnya dia kembali naik ke dalam mobil. "Iya hati-hati di jalan."Madiya mengatakan itu sambil melambaikan tanganmya, dia melihat suaminya yang kini sudah pergi mengendarai mobilnya. Sampai akhirnya Madiya memutuskan un

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 99

    Haris menatap kearah Sabira yang tadi memberikan nomor ponselnya dengan mudah begitu saja. Dia harus menanyakan langsung. "Kenapa tadi kamu memberikan nomor ponsel kepada istrinya Pak Roy?" tanya Haris dengan nada yang sedikit penasaran. Apalagi dia yakin kalau istrinya pasti menyembunyikan sesuatu tanpa dia ketahui kebenarannya. Sabira yang memang tengah ada di mobil dan hendak pulang setelah acara pernikahan antara Robi dan Shela selesai. Sebenernya tadi Sabira merasa curiga. "Kenapa diam?" tanya Haris. Sabira langsung mengatakan yang sebenarnya. "Kamu merasa gak sih tadi, istrinya Roy itu sedikit agak aneh.""Maksud kamu, bagaimana?" tanya Haris yang merasa heran. "Gelagat itu loh, mengingatkan aku akan sesuatu, dia terlihat sedikit gugup ketika berjabat tangan denganku dan raut mukanya juga terlihat seperti ketakutan begitu," ujar Sabira. "Iya itu wajar Sabira. Kan kalian baru saja bertemu." Haris mengatakan itu dengan santai. Tetapi Sabira punya pikiran lain karena tadi d

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 98

    Nita sudah siap dengan yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia berjalan bersama dengan Roy sambil menyalami tangan Shela dan Robi. "Selamat yah atas pernikahan kalian berdua."Shela menjawab dengan ramah karena dia tidak tahu sosok Roy yang sebenernya. Shela mengira kalau memang itu teman dekat suaminya.Roy menatap kearah Robi yang sedari tadi diam saja, dia langsung menepuk pundak pria itu dengan pelan. "Selamat yah bro.""Iya," jawab Robi dengan singkat. Lalu mata Robi melihat kearah wanita yang dibawa oleh Roy barusan. Dia merasa heran sendiri karena melihat wanita yang dibawa oleh Roy sangat sederhana dengan pakaikan yang tidak mencolok sama sekali. Sedangkan Robi tahu kalau selera Roy adalah wanita yang sedikit modis. "Kamu bawa sekertarismu buat datang ke sini?" tebak Robi karena mungkin saja Roy tidak mempunyai pasangan makanya dia membawa wanita itu. Roy menggelengkan kepalanya, lalu dia mendekap wanita yang ada disampingnya itu dengan mesra. Dia hanya ingin memperlakukan

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 97

    Acara pernikahan antara Robi dan Shela. Madiya sudah siap dengan baju yang memang dia gunakan dengan baik. Kebetulan ini adalah pemberian dari mertuanya. "Mana suamimu, kok belum muncul?" tanya Ratih ketika melihat anaknya hanya datang sendiri. "Richard tadi sedang menerima telepon dari seseorang bun. Dia masih mencari kebenaran Nita yang kabur dari lapas," jawab Madiya. Ratih yang mendengar itu pun sedikit terkejut. "Jadi sampai sekarang Nita belum ditemukan juga?" "Iya bunda, sampai sekarang Nita belum ditemukan sama sekali."Ratih yang mendengar itu pun jadi ikut khawatir. Apalagi dia tahu kalau Nita orang yang nekat, dia bahkan tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Apa Richard sudah berusaha untuk mencarinya?""Iya tentu saja. Dia sudah berusaha untuk mencarinya.""Sampai sekarang belum ditemukan?" tanya Ratih. "Iya Bunda." Madiya hanya menjawab dengan jujur saja. Sampai tak lama kemudian, muncul Richard yang menghampiri dirinya. Dia sudah memikirkan semuanya

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 96

    Richard benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi. Terlebih setelah dia mendapatkan informasi dari bawahannya kalau mereka semuanya tidak menemukan kebenaran Nita. "Sialan, kalian sangat bodoh sekali. Masa mencari satu orang saja tidak ketemu."Richard mengumpat dengan kesal ketika anak buahnya tidak menemukan kebenaran Nita. Padahal wanita itu sangat berbahaya. Haris datang menemui Richard karena ada informasi yang ingin dia beritahu dengan Richard. "Haris," panggil Richard setelah menyadari keberadaan Haris. "Aku datang ke sini karena ingin memberikan informasi," kata Haris. "Informasi tentang apa?" tanya Richard sambil menatap kearah Haris dengan pandangan serius. Dia penasaran dengan yang dikatakan oleh Richard barusan. Dia yakin kalau laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu sekarang. "Kamu harus tahu sesuatu Richard, Nita memang benar menyamar sebagai suster.""Aku sudah tahu tentang itu Haris. Tidak usah menjelaskan semuanya. Anak buahku sudah mengincar Nita, tetap

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 95

    Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 94

    Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu

DMCA.com Protection Status