“Keith, apa kita bisa bicara sebentar?” Anna menghampiri Keith yang sedang duduk bersantai di beranda kamar. Keith menoleh, lalu mengangguk seraya bergumam pelan, mempersilahkan Anna untuk bergabung bersamanya.Dua minggu telah berlalu semenjak mereka datang ke rumah utama keluarga Wilson. Keith menolak untuk berbicara dengan Marry, namun dia masih bersedia sesekali berkomunikasi dengan Eric.Anna duduk di kursi di samping Keith. Untuk sementara, tidak ada seorangpun yang berbicara. Keduanya sama-sama menikmati pemandangan malam itu.Setelah beberapa saat, Anna akhirnya membuka suara, “Keith, bisakah kamu … sedikit melonggarkan peraturan untukku?”Keith mengerutkan alisnya, merasa sedikit waspada dengan apa yang ingin dikatakan Anna, “peraturan apa?”“Emm … begini. Bisakah aku pergi keluar untuk menemui temanku?” tanya Anna.“Teman?” Keith menoleh, memicingkan matanya penuh selidik ketika dia melihat ke arah Anna. “Siapa?” Berdasarkan hasil penyelidikan yang Keith dapatkan ketika An
Anna mendekatkan dirinya kepada Jessy dan berbisik pelan, “ini syarat dari Keith. Dia meminta mereka mengikuti kemanapun aku pergi. Kamu tenang saja, kita tetap masih bisa bersenang-senang. Anggap saja mereka tidak ada.”“Baiklah,” jawab Jessy seraya menghela nafas pelan. Bagaimana dia bisa menganggap tiga orang pria dewasa bertubuh kekar yang mengikuti mereka kemana-mana tidak ada? Mereka jelas terlalu mencolok!Namun pada akhirnya, Jessy benar-benar bisa menganggap mereka tidak ada. Dia sangat menikmati waktunya bersama Anna dan Archer.Ketiganya bermain ke taman bermain untuk menyenangkan Archer. Mereka juga berbelanja sesuka hati untuk menyenangkan diri mereka sendiri.Di antara ketiganya, Anna lah yang paling menikmati waktu ini. Dia biasanya hidup bebas, tapi selama dua bulan terakhir harus terkurung di rumah Keith. Meskipun dia bisa melakukan banyak hal di rumah seperti berkebun, bermain video game, menonton bioskop mini, itu tetap terasa berbeda dengan bermain di luar rumah. D
“Apa itu?” Meskipun Anna sudah bisa menebaknya, dia ingin mendengarnya langsung dari Jessy apa yang dikatakan dua orang jahat itu tentangnya.“Mereka mengatakan kepada semua orang, kalau kamu telah mengkhianati Robert dan menikahi Keith. Uang telah membuat matamu buta. Setelah itu, mereka juga mengatakan kalau semua itu hanyalah kedok. Karena pada akhirnya, kamu memilih untuk kawin lari dengan seorang pria liar yang tidak jelas asal usulnya,” jelas Jessy. Matanya berkilat marah ketika dia mengingat saat-saat itu. Dia menghela nafas berat seraya menyeletuk, “aku sangat menyesal karena saat itu aku tidak berhasil menghajar Esme! Beberapa orang menahanku ketika hendak memukulnya, jadi pukulanku gagal.”Anna mengangguk, tanda dia mengerti. Pantas saja banyak rumor beredar kencang mengenai dia dan status Archer di keluarga Wilson.Hal ini tidak jauh dari rumor yang disebarkan pasangan jahat itu.Tatapan Anna semakin melembut ketika menatap wajah Jessy. Pantas saja Tiana menganggap Jessy seb
Anna dan Keith tiba di kediaman Wilson saat hari sudah gelap. Hal pertama yang dilakukan Anna adalah memeriksa keadaan Archer. Dia akhirnya bisa menghela nafas lega ketika melihat Archer sudah tertidur pulas.“Nyonya.” Suara pelan seorang wanita terdengar dari luar pintu kamar. Dia memanggil Anna dengan hati-hati, takut kalau suaranya akan membangunkan Archer. Anna mengerutkan keningnya, merasa tidak mengenali suara itu. Dia buru-buru membenahi selimut Archer sebelum berjalan keluar kamar.Ketika dia membuka pintu, Anna melihat sesosok wanita muda yang belum pernah dilihatnya berusia sekitar delapan belas tahun sedang berdiri di depan kamar, “kamu?”“Halo, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Sandra. Saya adalah keponakan Bibi Rose,” kata Sandra memperkenalkan dirinya.“Ah, halo,” kata Anna membalas sapaan Sandra. Dia lalu bertanya, “apakah kamu baru saja mulai bekerja?” Pasalnya, dia belum pernah melihat gadis ini sebelumnya ataupun mendengar Rose memiliki seorang keponakan wanita yang iku
Hari sudah hampir siang ketika Anna bangun dari tidurnya. Dia menggeliat pelan, merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal di semua sisi. Mengingat semua adegan tadi malam, dia mau tidak mau menggerutu dengan kesal di dalam hatinya. Keith benar-benar kejam, tidak memberinya waktu untuk bernafas sedikitpun tadi malam!“Mama …” Tiba-tiba terdengar suara susu yang terdengar lembut dari luar, diikuti ketukan di pintu.“Archer? Tunggu sebentar di ruang keluarga, Mama akan segera keluar!” perintah Anna dari dalam kamar.Anna hanya mengenakan pakaian tidur yang sangat tipis dan seksi. Meskipun Keith sudah merapikan bajunya dan baju Anna yang berserakan di lantai, Anna tetap tidak bisa membiarkan Archer masuk dan melihat penampilannya.Setelah mendapatkan jawaban ya dari luar pintu, Anna berlari kecil ke arah kamar mandi. Dia mencuci wajah dan menyikat giginya, setelah itu dia mandi dengan cepat, tidak ingin membiarkan Archer menunggu terlalu lama.“Mama!” Archer langsung berlari dan memeluk ka
“Itu … itu adalah Nona Esme dan seorang pria muda. Penjaga pintu mengatakan kalau laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Tuan … Robert.” Rose sedikit memelankan suaranya ketika dia menyebut nama Robert. Sebagai pelayan yang paling lama mengikuti Keith, Rose jelas pernah mendengar beberapa hal mengenai masa lalu Anna. Nama Robert jelas merupakan nama yang tabu untuk disebutkan oleh orang-orang di dalam kediaman Wilson. Belum lagi Rose juga tidak mengetahui bagaimana perasaan Anna saat ini kepada pria itu. Hal ini membuatnya semakin cemas.“Esme dan Robert?” Anna terkejut ketika mendengar dua nama orang yang tidak diharapkan itu disebut oleh Rose. Apa yang diinginkan mereka darinya? Anna menghela nafas pelan. Setelah beberapa saat, baru dia kembali bertanya, “bukankah Keith sudah mengatakan untuk mengusir mereka kalau mereka berani datang ke sini?”“Ya,” jawab Rose seraya mengangguk. “Tapi … mereka mengancam akan menelpon pihak televisi untuk menyiarkan kekasaran keluarga Wilson
“Esme, bukankah Keith sudah mengatakan kalau keluarga kalian tidak diizinkan datang ke rumah ini?” tanya Anna, masih dengan suara datarnya.Esme memaksakan sebuah senyuman di bibirnya ketika dia menjawab, “Robert mengatakan dia ingin menemuimu. Jadi … aku membawanya ke sini.”Ketika Esme menyebutkan namanya, Robert buru-buru menggunakan kesempatan ini, “Tiana … ah, maksudku Anna, Esme tadi mengatakan kalau kamu sekarang menginginkan semua orang memanggilmu Anna. Jadi, aku akan memanggilmu dengan nama itu.”Anna menoleh, mengangkat kedua alisnya, dan melihatnya dengan tatapan acuh tak acuh, seolah-olah mengatakan, “apakah itu penting?” kepada Robert. Tatapan lembut yang dilemparkan Robert malah membuatnya mual.Robert membeku. Anna, yang sebelumnya selalu terlihat lembut kepadanya, kini dia selalu bersikap dingin, entah mengapa membuat hati Robert terasa tidak nyaman.Harus diakui, Anna sekarang terlihat jauh lebih cantik daripada sebelumnya. Penampilannya halus, kulitnya putih, dan me
“Kalian. Aku menertawakan kalian,” jawab Anna seraya tertawa. Setelah beberapa saat, Anna melambaikan tangannya untuk mengusir Robert dan Esme, ”sudahlah. Kalian bisa pulang sekarang. Aku tidak ingin berbicara omong kosong lagi.”Esme berdiri, menghentakkan kaki dengan kesal, lalu menunjuk ke arah Anna, “kamu tidak bisa tidak sopan seperti ini!”“Kenapa tidak? Ini rumahku dan kalian terlalu banyak berbicara omong kosong. Aku sudah memberikan kalian berdua kesempatan berbicara, tapi kalian menyia-nyiakannya,” kata Anna seraya berdiri dari kursinya, kali berbalik untuk pergi.“Anna! Liontin Berlian! Sepasang liontin berlian berbentuk hati!” Ketika mendengar perkataan Esme, Anna menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke arah Esme dan menatapnya dengan tatapan rumit.Mata Esme berbinar ketika melihat lonjakan emosi di mata Anna yang sedari tadi selalu bersikap tenang.“Apa yang kamu inginkan?” kilatan emosi melintas di kedua bola mata Anna berkilat. Tadi dadanya tiba-tiba saja terasa sanga