Beranda / Romansa / Istri Pilihan Mama / Rasa Penasaran Arsaka

Share

Rasa Penasaran Arsaka

Penulis: Fredelina Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-29 20:48:05

"Saya mohon, jangan membuat pasien merasa tertekan. Saya mohon dengan sangat. Seandainya bisa, buatlah pasien lupa akan masalah yang terjadi di dalam hidupnya selama beberapa saat. Kalau begitu, biarkan pasien beristirahat. Saya mohon kesediaan anda sebagai bagian dari keluarga pasien. Permisi," ucap dr. Miley usai memeriksa kondisi Mona. Ia menjelaskan hal itu secara langsung pada putra dari pasien dengan penuh ketegasan.

Arsaka merasa berdosa telah melakukan hal ini pada ibunya. Ia merasa telah menjadi putra yang begitu tega menyengsarakan hati wanita paruh baya yang amat disayanginya. Ia pun mengangguk paham walau amat pelan.

Dr. Miley dan beberapa perawat yang baru saja memeriksa kondisi Mona pun keluar meninggalkan Arsaka.

Arsaka terdiam sejenak. Ia terus memikirkan apa yang terakhir kali ibunya katakan sebelum tak sadarkan diri. Kata-kata itu terus terngiang dalam ingatan. Ia terus menyalahkan diri.

Tiba-tiba…

Seseorang mengetuk pintu.

Arsaka memalingkan wajahnya ke sana. Ia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Pilihan Mama   Sarapan Bersama Banyu

    "Sepertinya Den Saka sudah bisa menebak ke arah mana pembicaraan kita saat ini," kata Yadi berusaha bersikap tenang. Sepertinya efek dari kecelakaan yang ia alami membuatnya menjadi pribadi yang lebih sabar dalam menyikapi segala hal. Termasuk berbincang serius dengan anak majikannya tersebut."Aku tahu, Pak. Mata Bapak tidak bisa berbohong," renung Arsaka, kilatan di matanya semakin jelas kentara di dalam indera penglihatan pria yang berdiri di sampingnya.Arsaka terdiam. Ia memikirkan setiap kata yang terucap jelas dari bibir ibunya beberapa saat lalu. Salah satu sudut bibirnya terangkat. Ia menertawakan dirinya sendiri saat ini. Entah kenapa ia merasa jalan hidupnya begitu berliku-liku seperti jalanan yang tak kunjung usai dan terjal. Ia mendongak ke atas, menatap awan yang berarak dan berkejaran di langit biru. "Katakan Pak Yadi! Aku akan mendengar apa yang ingin bapak sampaikan padaku. Dan bapak tenang saja, aku bisa menerima masukan dari pak Yadi. Jadi, tolong jangan bersikap

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Istri Pilihan Mama   Pamit

    Selama beberapa saat, suara musik di ruko bubur ayam menyelimuti mereka. Musik meredam rasa yang ada di hati masing-masing. Kenapa musik yang dipilih harus berbau melow seperti ini?Aih!Banyu kembali menatap Tantri dan tersenyum manis. Sensasi seperti ledakan kupu-kupu terasa di dada Tantri. Gadis itu merasakan sensasi aneh yang diam-diam menyergap ke dalam relung jiwanya saat ini. Lagi-lagi Banyu tersenyum dan tak segera buka suara, Tantri merasa tak sabar dengan apa yang akan disampaikan pemuda itu padanya. "Ada apa sih Mas Banyu? Kamu kenapa? Dari tadi senyam-senyum nggak jelas kayak gitu. Ada apa? Mas mau ngomong apa sebenarnya?" desak Tantri yang sudah tak sabar. Ia benar-benar terlihat menggemaskan di mata Banyu. Banyu tersenyum tipis. Ia pun menghela napas panjang sebelum berujar serius. Tapi belum sempat Banyu mengatakan apa yang ada di kepalanya, Tantri sudah memberengut kepadanya. "Mas nih senyam-senyum nggak jelas kayak gitu dari tadi? Mau daftar jadi bintang iklan?

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Istri Pilihan Mama   TKI?

    Bukan tawa yang Banyu dapatkan dari gadis cantik di hadapannya. Ia bermaksud bercanda tapi sepertinya ia salah waktu dan tempat. Banyu merubah ekspresinya dengan cepat. Ia tak mau membuat Tantri salah paham pada ucapannya barusan. "Maaf ya, aku cuma bercanda. Begini aku–," ucap Banyu perlahan agar tak membuat Tantri marah kepadanya. Ia tak mau terlibat masalah dengan gadis cantik itu."Aku tanya Mas mau ke mana. Udah dijawab aja, Mas. Nggak usah bertele-tele," tegas Tantri yang mulai tampak emosi.Banyu mencoba meredam emosi di benak Tantri dengan menggapai pergelangan tangan gadis itu agar tetap tinggal di tempat duduknya. Tantri hendak beranjak dari posisinya dan ingin meninggalkan Banyu. Tapi hal itu tak terjadi karena kecepatan tangan Banyu yang segera mencegah kepergian Tantri. "Jangan pergi! Mas mungkin udah kelewatan bercandanya sama kamu. Oke, oke, Mas bakal jelasin sejelas-jelasnya. Kamu jangan marah, ya," bujuk Banyu sekuat tenaga. Tantri melepaskan cengkeraman tangan B

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Istri Pilihan Mama   Tantri Menangis, Arjuna Salah Paham

    "Tantri!" pekik seseorang tepat di sebelah Tantri.Tantri tampak terkejut ketika menyadari seseorang berada di dekatnya. Amat sangat dekat. Sandra memicingkan mata ke arahnya. Tantri mendadak kikuk."Kamu kenapa, sih? Pak Juna tadi manggil kamu bolak-balik tapi kamunya malah diam aja? Kamu ngelamun, kan? Kamu nggak lagi ngerjain tugas dari pak Juna kan?" tebak Sandra, senior di tempat kerjanya. Tantri tersenyum malu dan sungkan. Ia menggeleng-geleng dan tidak berhasil menahan bibirnya untuk berkedut. Sandra menoleh ke belakang. Memastikan semua aman terkendali. "Kamu mikirin apa, sih? Untung aja aku bisa bohongin Pak Juna supaya nggak datangin kamu. Sekarang kamu jawab jujur, kamu kenapa? Lagi berantem sama pacar kamu? Cowok yang tadi pagi itu? Dia pacar kamu?" kejar Sandra yang sangat cerewet melebihi dirinya. Sekali lagi Tantri menggeleng. Ia tak sanggup berkata-kata. Hanya air mata yang merembes keluar dari kedua matanya. Ia tak kuasa menahan semua luka yang menghinggapi hati

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Istri Pilihan Mama   Target Sudah Sampai Di Rumah

    "Ini nggak seperti yang terlihat, Pak Juna! S-saya… saya nggak sengaja banyak nanya sama Tantri. Saya nggak berniat sedikit pun membuat dia sedih seperti ini, Pak," kata Sandra mencoba beralasan. Arjuna mendekati keduanya. Ia tampak tak percaya begitu saja dengan kata-kata yang keluar dari bibir Sandra. Bisa saja kan kalau dia tidak datang kemari, Sandra melakukan hal aneh pada Tantri. Mungkin saja Sandra telah mengintimidasi gadis cantik itu karena iri atau seperti cerita yang pernah didengar olehnya. Senior yang sedang membully juniornya."Kamu apain Tantri sebenarnya, Sandra? Saya nggak percaya kalau dia nangis hanya karena mendengar pertanyaan dari kamu. Kamu pasti ancam dia, kan? Atau kamu melakukan kontak fisik dengannya?" serang Arjuna pada Sandra. "Sumpah mati, Pak Juna! Saya nggak bohong. Saya nggak ngapa-ngapain Tantri. Saya cuma nanya. Tapi pertanyaan saya banyak. Mungkin itu yang buat Tantri jadi nangis seperti ini, Pak," alibi Sandra yang tetep kekeuh tak mau disalahkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Istri Pilihan Mama   Mencuri Dengar

    Arsaka menuruni anak tangga menuju lantai bawah untuk menemui sang ibu. Ia ingin berpamitan dan pergi untuk mengunjungi suatu tempat. Pria tampan itu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tapi tak juga ia menemukan keberadaan ibunya. "Mama di mana, sih?" gumam Arsaka yang sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia merasa penasaran. Ia pun berinisiatif menuju taman belakang, siapa tahu sang ibu berada di sana. Arsaka terlihat santai mencari Mona. Sebelum mencapai tujuan, ponselnya ia setel agar tak menimbulkan bunyi selama ia pergi sesaat lagi. Setelah ponselnya telah berada dalam mode getar, ia pun mengantongi benda pipih canggih itu ke dalam saku jaketnya. Saat ini pria tampan itu mengenakan pakaian santai bukan setelan jas mahal yang biasa ia kenakan. Ia tampak semakin menawan dan pastinya dapat meluluhkan hati wanita mana pun yang ia inginkan.Tapi bukan untuk alasan itu ia berpakaian santai seperti ini. Ia memiliki misi tertentu. "Nyonya, kenapa malah melamun di sini?

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Istri Pilihan Mama   Jadi Ini Sifat Aslinya?

    Mbok Sum terdiam. Ia tak boleh asal menjawab pertanyaan sang nyonya rumah. Ia tahu kegelisahan terlihat jelas di wajah Mona saat ini. Mbok Sum tidak ingin sang nyonya semakin bersedih. "Nyonya Mona, yang tahu baik atau tidaknya hanya Nyonya saja. Saya tidak berani ikut campur. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Nyonya dan Den Saka. Jujur saya tidak berani asal memberi saran, Nyonya," ungkap Mbok Sum canggung. "Kenapa tidak berani? Saya sudah mempersilakan Mbok untuk mengutarakan apa yang ada di pikiran Mbok pada saya. Katakan saja Mbok," paksa Mona pada wanita yang lebih tua jauh darinya. Mbok Sum tampak bingung. Ia tak pernah melakukan hal ini sebelumnya. "Kalau menurut saya, lebih baik Nyonya katakan semuanya pada Den Saka. Sejelas-jelasnya. Agar di kemudian hari tidak ada pihak yang meracuni pikirannya. Lebih baik Den Saka mendengar langsung dari Nyonya, daripada orang lain. Saya yakin Den Saka pun ingin tahu apa yang membuat Nyonya tidak menyukai Nona Aleta dan malah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Istri Pilihan Mama   Bertandang Ke Rumah Tantri

    Arsaka kecewa. Ia tak menyangka telah mencintai seorang manusia berhati iblis seperti Aleta. Ia mengembuskan napas panjang dan berlalu dari sana begitu saja tanpa melanjutkan misinya datang ke tempat ini. Arsaka mengurungkan niatnya. Ia tak mau terus berada di sini terlalu lama. Ia harus pergi. Harus. Secepatnya. BruggArsaka tak menyadari kedatangan seseorang saat memutar haluan. Ia menabrak seseorang dan ia tahu betul siapakah orang itu. Ia bergerak cepat dan menundukkan kepalanya sembari menangkupkan kedua tangan di depan dada. Niatnya adalah meminta maaf. Debora yang berada di hadapannya memicingkan mata ke arahnya. Tampaknya ia merasa aneh dan curiga pada seseorang yang baru saja menabraknya. "Hei kamu! Kamu kru film ini, ya? Kalau jalan tuh lihat kanan kiri supaya nggak nabrak orang. Untung aja kamu nggak bikin tas mahal aku lecet. Kalau sampai tas aku kegores sedikit aja, kamu harus tanggung jawab nyari gantinya di luar negeri. Ngerti kamu! Huh! Anak muda jaman sekarang ko

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Mama   Kan Sudah Halal (TAMAT)

    Kedua mata Tantri terbuka lebar. Ia menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah pria muda yang pernah singgah di hatinya selama bertahun-tahun lamanya. Tantri menahan tangis dan amarah di saat bersamaan. Ia terlanjur kecewa dan terluka. Baik Tantri dan Banyu, mereka sama-sama terluka. Namun luka yang dialami Tantri kali ini bertambah dengan ucapan Banyu barusan. Perempuan itu menghela napas berat sebelum akhirnya memberanikan diri kembali mendekati Banyu."Mas…"Banyu menatap dalam kedua mata Tantri dengan hati yang terluka sekaligus penuh harap akan perpisahan perempuan itu yang baru saja menikah dengan Arsaka. "Bagaimana bisa kamu mendoakan aku untuk berpisah dengan laki-laki yang baru beberapa hari menikahiku? Apakah itu adalah doa terbaik darimu atau kutukan darimu? Aku tahu Mas Banyu bukan laki-laki pendendam yang sanggup mengatakan hal-hal semacam itu. Mas, ingat kata-kata itu termasuk doa. Jaga lisan kamu, Mas! Aku tahu kamu itu orang baik. Jangan pernah mengatakan hal

  • Istri Pilihan Mama   Kutunggu Jandamu!

    "Saya nggak keberatan kalau kamu mau menyelesaikan urusan kamu dengan dia. Saya akan menunggu kamu di mobil." Arsaka mengatakan hal itu dengan tenang sebelum akhirnya mantap melangkahkan kaki menuju ke dalam kendaraan roda empatnya yang terparkir di halaman Rumah Sakit.Tantri mengangguk pelan menanggapi pemberian izin suaminya. Ia terus mengarahkan pandangannya pada laki-laki yang semula ia benci dan kini telah menjadi suami sahnya hingga tak lagi terjangkau sepasang mata indahnya.Sepeninggal Arsaka, Banyu menatap wajah ayu Tantri yang kini tampak bersalah kepadanya. Suasana mendadak sendu. Rasa kecewa dan terluka bercampur aduk di sekitar mereka berdua."Bagaimana kabarmu setelah melakukan ini padaku, Tantri?" tanya Banyu dengan ekspresi terluka yang begitu kentara."Mas Banyu, aku minta maaf," ucap Tantri seraya menundukkan kepalanya."Minta maaf dalam hal apa, Tantri? Minta maaf karena kamu menikah secara tiba-tiba dengan mantan atasan kita tanpa sepengetahuanku atau karena meny

  • Istri Pilihan Mama   Apa Kabarmu, Tantri?

    Yusti tersenyum teduh pada lelaki yang pernah menjadi cinta pertamanya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia pun memantapkan hati dan pikirannya mengenai keputusan yang sesaat lagi harus ia ungkapkan di depan orang-orang ini. "Bu Mona, saya tidak mau jadi orang munafik," kata Yusti sembari tersenyum malu beberapa detik kemudian."Maksudnya?" "Saya bersedia menghabiskan sisa hidup saya bersama laki-laki ini," ucap Yusti kemudian sambil meruncingkan jari telunjuknya ke arah Yadi. Yadi masih tak menyangka akan mendapat durian runtuh seperti ini. Ia masih mengira semua ini adalah halusinasi yang ditimbulkan olehnya efek bius yang sempat bertengger di tubuhnya. Nyatanya, senyum manis mengembang sempurna di wajah ayu Yusti yang tak lagi muda. "Kamu serius mau menikahi laki-laki seperti aku, Yusti?" Yadi bertanya dengan tatapan yang semakin lama semakin blur. Rupanya air matanya menggenang di sana membuat penglihatannya sedikit terganggu."Kenapa nggak, Yadi? Semula aku selal

  • Istri Pilihan Mama   Menolak Atau Menerima?

    Empat orang berkumpul di kamar inap Yadi. Semua orang memiliki buah pemikiran mereka sendiri. Arsaka diam-diam mencuri pandang pada istri kecilnya lalu perlahan-lahan melarikan pandangan pada Yusti yang sedang menunggu penjelasan baik darinya ataupun Tantri. "Sebenarnya tadi itu saya sudah mengetuk pintu. Tapi tidak ada jawaban. Melihat Bi Yusti dan Pak Yadi masih sama-sama terlelap, saya tidak berani membangunkan kalian. Jadi, saya memutuskan meletakkan makanan di atas meja. Setelah itu saya juga ingin meminta maaf karena kami diam-diam mencuri dengar apa yang tadi kalian bicarakan. Untuk yang terakhir ini memang kami akui kami sudah kelewat batas. Tolong maafkan kami, Bi Yusti." Arsaka membela sang istri di garda depan agar tak mendapat amukan Yusti yang sedari tadi memberengut kesal. "Tapi kan kalian ini sudah sama-sama dewasa, masa iya ada orang tua lagi bicara serius eh malah kalian nguping? Malu ah sama umur," Yusti masih terlihat merajuk.Yadi yang ada di sebelahnya tertawa

  • Istri Pilihan Mama   Sejak Kapan?

    Kedua mata Arsaka membola. Ia sudah membayangkan yang tidak-tidak. Ia begitu khawatir dan juga panik kalau sampai aksinya saat ini tertangkap basah oleh pasangan paruh baya di sekelilingnya. Eh tunggu dulu? Memangnya mereka adalah pasangan kekasih? Astaga! 'Fokus, Saka! Fokus! Nggak usah mikirin hal lain. Lebih baik kamu berdoa supaya bisa tetap aman dan bisa cepat kabur dari sini. Bi Yusti, aku mohon tolong jangan bangun dulu,' ucap Arsaka dalam hati seraya menyemangati diri sendiri supaya situasi tetap aman terkendali.Entah semesta merestui niat baiknya atau tidak. Bukan Yusti yang membuka mata atau menangkap basah dirinya di ruangan itu, melainkan pasien yang terbaring lemah bernama Yadi yang kini membuka mata. Pandangan Yadi sepertinya masih blur dan pria itu sedang berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal itu dimanfaatkan oleh Arsaka untuk berjongkok dan berjalan mengendap-endap hingga pintu keluar. Sumpah demi apa pun, Arsaka tidak pernah melakuka

  • Istri Pilihan Mama   Gawat! Bagaimana Ini?

    Selang infus masih terpasang di punggung tangan Yadi. Yusti menatap iba pada lelaki yang seringkali ia maki jika mereka berjumpa. Dan sekarang ia merasakan kesepian sepertinya ada yang kurang di dalam hatinya.Bukan ini yang Yusti inginkan. Ia ingin melihat Yadi dalam keadaan baik-baik saja. Walau kata dokter barusan Yadi akan baik-baik saja usai mendapatkan penanganan, hal itu tidak lantas membuat kecemasannya mereda. Ia masih tetap merasakan hal itu mengganggu ketenangan jiwanya. "Yadi, ayo bangun! Kamu nggak kangen berantem sama aku? Kalau kamu berani sama aku, ayo ladeni kata-kataku! Jangan cuma tidur terus! Payah ah kamu, masa begitu saja kamu belum bangun juga. Ayo bangun! Kita lanjutkan perseteruan kita lagi dan lagi," tantang Yusti sambil menahan tangis. Air matanya kembali tumpah membasahi pipi. Ia kesal sekali. Menurutnya, ia bukan tipikal wanita yang cengeng. Tapi kenapa ia malah menangis hanya karena ini? "Ayo bangun, Yadi! Katanya kamu mau nikah sama aku? Jadi apa ngga

  • Istri Pilihan Mama   Permintaan Bibi

    Arsaka diam. Pria itu bergeming di posisinya. Ia melirik sekilas ke arah Yadi. Tak lama kemudian Arsaka menghela napas panjang sebelum berucap pada sang mantan. "Silakan lakukan apa pun yang kamu mau. Aku nggak akan menghentikan atau melarang kamu untuk menyakiti dirimu sendiri. Kalau kamu sakit, yang rugi itu bukan aku. Melainkan kamu. Sekarang kamu mau melakukan apa pun, semuanya juga akan kembali ke kamu. Kamu sudah dewasa dan bisa berpikir jernih. Kalau kamu merasa menyakiti diri sendiri akan menjadi jalan terbaik untuk kamu, ya itu hak kamu. Kamu dan aku sudah tidak seperti dulu. Kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku dengan seseorang yang telah menjadi masa depanku. Sekarang yang bisa aku katakan ke kamu adalah berhentilah bersandiwara! Kamu adalah seorang artis dan model. Tidak bersamaku tidak akan membuat kamu menderita atau merugi. Seharusnya kamu bersyukur karena sudah tidak lagi berhubungan dengan aku. Kamu bisa mencari atau menemukan seseorang yang jauh lebih tepat darip

  • Istri Pilihan Mama   Ancaman Sang Mantan

    Tepat sebulan setelah kejadian di mana Tantri dilamar secara pribadi dan mendadak oleh Arsaka, saat ini kedua insan manusia yang sempat dijodohkan oleh Mona beberapa bulan lalu duduk bersisian di hadapan sang penghulu."Nak Arsaka sudah siap?" tanya sang penghulu sebelum memulai prosesi ijab kabul."Saya siap, Pak," tegas Arsaka tanpa ragu."Wah pengantin laki-lakinya sudah nggak sabaran rupanya menjadi suami sah dari Mbak Tantri! Kalau begitu tanpa mengulur waktu lagi, mari kita mulai prosesi pengucapan janji suci antara Mas Saka dan Mbak Tantri!" ajak sang penghulu yang berusaha mencairkan suasana yang sempat terasa kaku di sekelilingnya.Dan dimulailah pengucapan ijab kabul…Arsaka mengucap janji suci pernikahan dengan tegas, lantang dan "Bagaimana saksi? Sah?" tanya bapak penghulu pada para saksi yang duduk mendampingi sepasang pengantin tersebut. "Sah!" pekik para saksi dengan penuh semangat. Arsaka melirik Tantri yang ada di sampingnya yang kini tersipu malu usai mendengar pe

  • Istri Pilihan Mama   Kita Nikah Bulan Depan!

    "Lepaskan ibuku!" teriak Arsaka sambil mendorong tubuh Debora hingga terjatuh di paving block. BruggSuara tubuh wanita itu "Aaaakkh, sakit!" Debora meringis kesakitan. Ia mengangkat tangannya meminta pertolongan suaminya. "Papa, tolong!" Guntur yang merasa bersalah usai mendengar pengakuan Mona hanya bisa diam dan perlahan-lahan membantu istrinya untuk bangun dari posisi memalukan itu."Papa, jangan tinggal diam! Mereka berdua sudah melakukan kejahatan sama Mama. Ayo buruan lapor polisi, Papa!" Debora mengemis iba pada Guntur. Ia mencoba mengompori sang suami agar mau menuruti permintaannya. Bukan ekspresi marah yang kini terlihat di wajah Guntur. Wajahnya masih menunjukkan perasaan bersalah pada semua orang yang ada di sekelilingnya terutama pada gadis cantik yang diakui Mona sebagai calon menantu."Apakah benar kamu adalah anaknya Sekar?" tanya Guntur usai membantu sang istri berdiri di sampingnya dengan lebih baik. Ia melepaskan gelayutan tangan Debora dan mendekati Tantri. "

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status