Home / Romansa / Istri Pilihan Mama / Ingin Berdua Denganmu!

Share

Ingin Berdua Denganmu!

last update Last Updated: 2023-09-27 20:54:34

Tak mudah lepas dari seorang Arjuna. Pria itu sekali ditolak, tak langsung menyerah. Pria itu melancarkan ide-ide lainnya untuk membuat Tantri mengiyakan keinginannya.

Belum sempat Tantri menjawab, Sandra yang ada di sampingnya tiba-tiba memuji seseorang.

"MasyaAllah, ada mas-mas ganteng, Tantri," ujar Sandra memberitahu.

Secara otomatis pandangan kedua manusia di sekelilingnya segera terarah pada seseorang yang dimaksud Sandra.

"Hah, biasa saja, tuh. Gantengan juga saya," celetuk Arjuna tak mau kalah. Apalagi saat ini ia melihat tatapan Tantri juga terarah ke arah datangnya pria asing itu di sana. Arjuna memberengut sebal.

'Mas Saka!' Tantri takjub di dalam hati. 'MasyaAllah Mas Saka beda banget dari sebelumnya. Meski cuma pakai kaos dan celana panjang, dia tetap terlihat sangat menawan. Ya ampun Tantri, kenapa kamu dengan mudahnya berpindah ke lain hati? Di mana perasaan kamu buat Mas Banyu? Kenapa sekarang kamu memuji laki-laki itu?'

Tantri pun bingung. Ia tak tahu apa sebabny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pilihan Mama   Apa Itu Karena Aku?

    Arsaka mengangguk pelan. "Dibilang bersejarah sepertinya juga tidak. Tapi kalau dibilang penting sepertinya masuk di akal. Tapi kalau memang nggak bisa nggak apa-apa. Saya nggak bisa memaksakan kehendak kamu. Kamu punya keputusan sendiri. Jadi, saya nggak akan mengatur-atur kamu. Saya khawatir kalau saya melakukan itu sama kamu, kamu akan merasa terkekang dan nggak nyaman sama saya."Pria muda itu berhasil berkata. Walau terdengar nada kecewa di setiap kata yang terlontar dari bibirnya, ia tetap berusaha mengulas senyum sebagai pengalih dari rasa yang diam-diam merayap ke dalam hatinya itu.Melihat sorot mata sendu di hadapannya membuat Tantri tak enak hati. Ia pun tersenyum pada Arsaka yang membuat pria itu mengernyitkan keningnya. "Ada apa? Kamu jangan merasa kasihan sama saya. Saya nggak apa-apa kok. Jadi, jangan merasa sungkan atau merasa bersalah sama saya." "Siapa yang sedang mengasihani kamu, Mas?" Tantri merasa heran. "Kamu. Itu dari tatapan kamu. Tatapan kamu itu polos. Ja

    Last Updated : 2023-09-28
  • Istri Pilihan Mama   Katakan Pada Mama!

    Tantri tersenyum penuh arti. Hal ini membuat pikiran Arsaka semakin melambung tinggi tak jelas juntrungannya. Pria itu semakin merasa besar kepala ketika melihat sendiri Tantri tersenyum kepadanya. "Saya senang, senang sekali karena…." Tantri menjeda ucapannya. Arsaka mengarahkan fokus pandangannya hanya pada gadis itu. "Karena Mas Saka sudah membuat Bibi saya bahagia. Bibi ataupun saya jarang sekali pergi ke Mall. Sekali pun kami pernah pergi ke sana, biasanya kami hanya mendatangi gerai baju yang dijual sangat murah alias diskon. Tapi itu juga cuma sesekali, bahkan tidak mesti setahun sekali. Jadi, saya ingin mengucapkan terima kasih sama Mas Saka. Sekali lagi terima kasih ya, Mas. Terima kasih sudah mengajak saya dan Bibi berjalan-jalan walau dalam acara mencari seserahan. Tapi tetap saja rasanya menyenangkan dan nggak terasa waktu begitu cepat berlalu." Tantri menjelaskan dengan ekspresi senang luar biasa.Lega rasanya mendengar penyampaian Tantri kepadanya. Namun entah mengap

    Last Updated : 2023-09-29
  • Istri Pilihan Mama   Dua Ketegangan, Satu Waktu

    "Apa?!" Debora menatap berang. Ia geram bukan main usai mendengar pengakuan sang putri sulung. "Kurang ajar sekali dia! Bisa-bisanya dia memikirkan dirinya sendiri dan memilih perempuan lain untuk putranya? Wanita tak berhati! Kenapa dia tidak mati saja saat itu? Tahu bakal seperti ini, seharusnya saat itu aku meminta orang untuk membereskan dia tanpa sisa. Kurang ajar! Wanita iblis!" Melihat kemarahan sang ibu, Aleta merasakan semakin pening. Kepalanya berdenyut nyeri. "Mama bisa diam nggak? Aku pusing, Ma! Aku stress! Ocehan Mama barusan bukannya membuat aku tenang malah membuat aku semakin pusing. Aaaaaa!" Aleta uring-uringan lalu menjambak rambutnya yang sebelumnya sudah acak-acakan menjadi semakin tak jelas. Wanita muda itu bangkit dari posisinya lalu melenggang pergi meninggalkan sang ibu di ruang tamu apartemennya. Ia memilih masuk ke dalam kamarnya demi mencari ketenangan dan kedamaian tanpa ocehan tak berarti dari ibunya.BlammSuara pintu yang terbanting membuat Debora cuk

    Last Updated : 2023-09-30
  • Istri Pilihan Mama   Saya Ke Sini Untuk...

    Sumpah demi apa pun, Tantri super duper dilema di situasi semacam ini. Apa yang harus ia lakukan sekarang?Haruskah ia mengutamakan Arsaka setelah apa yang terjadi hari ini? Ataukah Banyu yang telah memberinya harapan semu? "Apa yang harus aku lakukan saat ini? Siapa yang harus aku utamakan? Mas Saka atau Mas Banyu? Atau—-" Tantri memutar otak. Di dalam kebingungan yang melanda jiwanya, ia pun menentukan pilihan yang ia rasa baik untuk semua orang.Memangnya apa yang gadis itu lakukan? BiippGadis itu mematikan daya ponselnya. Setelah itu, bukannya merasa bersalah, ia malah tersenyum lega. "Nah, kalau begini kan adil. Nggak ada yang perlu aku balas malam ini. Sekarang, semuanya baik-baik, ya. Besok kita bahas lagi. Oke?" ucap gadis itu seraya tersenyum tipis pada layar ponselnya yang telah menggelap. ~~~"Kok Tantri nggak bisa dihubungi, sih? Apa dia sudah tidur? Tapi ini belum terlalu malam. Ada apa sama dia? Kenapa aku merasa dia semakin aneh? Apa ini cuma perasaanku saja?" Ban

    Last Updated : 2023-10-01
  • Istri Pilihan Mama   Dia Adalah Calon Istri Saya!

    "Bibi, jangan banyak bertanya di jalan! Lebih baik kita segera pulang dan membahas semuanya di rumah. Oke?" Tantri menyerobot masuk tanpa diminta. Tantri berusaha menyelamatkan Arsaka dari desak tanya sang bibi. Ia tahu jelas bagaimana karakter wanita paruh baya yang selama ini merawat dan mengasuhnya dengan sepenuh hati semenjak ibu dan ayahnya tiada. Yusti menimang-nimang guna mengambil keputusan. Lalu ia pun mengangguk setuju dan tanpa aba-aba wanita itu menyambar lengan Tantri dari sisi Arsaka. "Belum muhrim!" cetus Yusti lalu menarik paksa Tantri agar berjalan lebih dulu bersamanya. Ada kekecewaan di dalam benak Arsaka ketika Yusti meraih gadis itu ke dalam jeratannya. Ia tak bisa melawan walau ia mampu. Ia lebih kuat tenaga dan status, tapi ia sadar bukan ini yang Tantri inginkan. Arsaka hanya bisa mengulum senyum dan berjalan bersisian dengan Yadi mengikuti ke arah mana dua perempuan di hadapannya melangkahkan kaki. Tak lama kemudian, dua orang wanita yang tidak bisa dikat

    Last Updated : 2023-10-02
  • Istri Pilihan Mama   Menggelitik Hati Dan Pikiran

    Arsaka dan Tantri saling melirik satu sama lain lalu mengangguk bersamaan. Mereka dengan sigap pergi ke halaman dan duduk bersebelahan di bangku kayu panjang di bawah pohon mangga. Mereka tidak mau mengisi waktu untuk mendengarkan perdebatan dua manusia tak lagi muda di dalam rumah. Lebih baik bagi mereka menunggu tukang makanan yang menjajakan dagangannya pagi ini di tepi jalan. "Jawab aku, Yadi! Kenapa kamu mengatakan hal itu di depan dua nenek lampir tadi? Kamu gila, ya!" desak Yusti melanjutkan Interogasi. "Gila? Ya dibilang gila sebenarnya juga nggak, Yusti. Aku melakukan semua ini demi nama baik Mbak Tantri dan Den Saka. Kalau kita memberitahu dua ibu-ibu tadi—""Dua nenek-nenek!""Ya itulah pokoknya. Di depan ah itulah kalau Mbak Tantri dan Den Saka mau menikah pasti akan jadi geger. Pamali katanya kalau belum menikah tapi sudah sering datang ke rumah. Kan nanti ujung-ujungnya mereka bakalan mikir yang nggak-nggak sama Mbak Tantri dan Den Saka. Lebih baik mereka nggak tahu ap

    Last Updated : 2023-10-03
  • Istri Pilihan Mama   Menurut Kamu Untuk Apa?

    Tantri terdiam sejenak. Ia menatap ke arah calon suaminya dengan bimbang. Haruskah ia jujur? Tantri menunduk sejenak sebelum menjawab pertanyaan Arsaka."Mas…" "Ya? Katakan saja, Tantri. Saya siap mendengar dan menerima penjelasan dari kamu." Tantri menggigit bibir bawahnya. Ia begitu kikuk. Tapi ia sadar, Arsaka menantikan jawabannya."Saya akui, Mas. Saya dan Mas Banyu… Oh maksud saya, saya pada Mas Banyu, saya memang mengagumi dan salut sama Mas Banyu selama bertahun-tahun. Dia adalah tipikal pria yang saya sukai. Dia adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Tapi saya sadar hubungan kami hanya bisa sebagai kakak dan adik. Atau bisa juga dikatakan kami hanya bisa bersahabat baik yang bisa saling mendukung satu sama lain. Kami tidak bisa melanjutkan hubungan apa pun selain itu. Apakah Mas percaya dengan kata-kata saya barusan? Ataukah Mas Saka masih meragukan hubungan kami? Kalau Mas Saka ragu, itu wajar. Tapi memang itulah kenyataannya. Saya tidak berbohong pada Mas Saka. S

    Last Updated : 2023-10-04
  • Istri Pilihan Mama   Kamu Gila, Saka!

    Arsaka bangun dari posisinya. Ia pun bersimpuh di lantai dan meraih tangan Tantri. Pria itu menggenggam erat jari jemari Tantri dengan secercah rasa yang dapat dikategorikan sebagai rasa cinta yang mulai bertumbuh di hatinya."Saya memang berniat menikahi kamu. Tapi saya belum melamar kamu secara langsung dari hati ke hati. Walau rencana pernikahan kita dibuat oleh desakan ibu saya, saya merasa tetap harus mengutarakan hal ini sama kamu. Awal perkenalan kita memang tidak semanis gula, tapi saya harap hubungan pernikahan kita nanti akan sekuat batu karang di lautan. Karena apa? Saya yakin akan ada banyak rintangan yang menghadang guna menguatkan mental kita berdua sebagai suami dan istri. Nggak cuma itu, kita berbeda sikap, karakter, watak satu sama lain, dan masih banyak lagi. Akan butuh banyak penyesuaian diri di antara kita saat menjalani biduk rumah tangga. Saya harap kamu kuat saat kita menikah nanti." Arsaka mengungkap hal itu dengan manis. Pria itu menyudahi pernyataannya den

    Last Updated : 2023-10-05

Latest chapter

  • Istri Pilihan Mama   Kan Sudah Halal (TAMAT)

    Kedua mata Tantri terbuka lebar. Ia menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah pria muda yang pernah singgah di hatinya selama bertahun-tahun lamanya. Tantri menahan tangis dan amarah di saat bersamaan. Ia terlanjur kecewa dan terluka. Baik Tantri dan Banyu, mereka sama-sama terluka. Namun luka yang dialami Tantri kali ini bertambah dengan ucapan Banyu barusan. Perempuan itu menghela napas berat sebelum akhirnya memberanikan diri kembali mendekati Banyu."Mas…"Banyu menatap dalam kedua mata Tantri dengan hati yang terluka sekaligus penuh harap akan perpisahan perempuan itu yang baru saja menikah dengan Arsaka. "Bagaimana bisa kamu mendoakan aku untuk berpisah dengan laki-laki yang baru beberapa hari menikahiku? Apakah itu adalah doa terbaik darimu atau kutukan darimu? Aku tahu Mas Banyu bukan laki-laki pendendam yang sanggup mengatakan hal-hal semacam itu. Mas, ingat kata-kata itu termasuk doa. Jaga lisan kamu, Mas! Aku tahu kamu itu orang baik. Jangan pernah mengatakan hal

  • Istri Pilihan Mama   Kutunggu Jandamu!

    "Saya nggak keberatan kalau kamu mau menyelesaikan urusan kamu dengan dia. Saya akan menunggu kamu di mobil." Arsaka mengatakan hal itu dengan tenang sebelum akhirnya mantap melangkahkan kaki menuju ke dalam kendaraan roda empatnya yang terparkir di halaman Rumah Sakit.Tantri mengangguk pelan menanggapi pemberian izin suaminya. Ia terus mengarahkan pandangannya pada laki-laki yang semula ia benci dan kini telah menjadi suami sahnya hingga tak lagi terjangkau sepasang mata indahnya.Sepeninggal Arsaka, Banyu menatap wajah ayu Tantri yang kini tampak bersalah kepadanya. Suasana mendadak sendu. Rasa kecewa dan terluka bercampur aduk di sekitar mereka berdua."Bagaimana kabarmu setelah melakukan ini padaku, Tantri?" tanya Banyu dengan ekspresi terluka yang begitu kentara."Mas Banyu, aku minta maaf," ucap Tantri seraya menundukkan kepalanya."Minta maaf dalam hal apa, Tantri? Minta maaf karena kamu menikah secara tiba-tiba dengan mantan atasan kita tanpa sepengetahuanku atau karena meny

  • Istri Pilihan Mama   Apa Kabarmu, Tantri?

    Yusti tersenyum teduh pada lelaki yang pernah menjadi cinta pertamanya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia pun memantapkan hati dan pikirannya mengenai keputusan yang sesaat lagi harus ia ungkapkan di depan orang-orang ini. "Bu Mona, saya tidak mau jadi orang munafik," kata Yusti sembari tersenyum malu beberapa detik kemudian."Maksudnya?" "Saya bersedia menghabiskan sisa hidup saya bersama laki-laki ini," ucap Yusti kemudian sambil meruncingkan jari telunjuknya ke arah Yadi. Yadi masih tak menyangka akan mendapat durian runtuh seperti ini. Ia masih mengira semua ini adalah halusinasi yang ditimbulkan olehnya efek bius yang sempat bertengger di tubuhnya. Nyatanya, senyum manis mengembang sempurna di wajah ayu Yusti yang tak lagi muda. "Kamu serius mau menikahi laki-laki seperti aku, Yusti?" Yadi bertanya dengan tatapan yang semakin lama semakin blur. Rupanya air matanya menggenang di sana membuat penglihatannya sedikit terganggu."Kenapa nggak, Yadi? Semula aku selal

  • Istri Pilihan Mama   Menolak Atau Menerima?

    Empat orang berkumpul di kamar inap Yadi. Semua orang memiliki buah pemikiran mereka sendiri. Arsaka diam-diam mencuri pandang pada istri kecilnya lalu perlahan-lahan melarikan pandangan pada Yusti yang sedang menunggu penjelasan baik darinya ataupun Tantri. "Sebenarnya tadi itu saya sudah mengetuk pintu. Tapi tidak ada jawaban. Melihat Bi Yusti dan Pak Yadi masih sama-sama terlelap, saya tidak berani membangunkan kalian. Jadi, saya memutuskan meletakkan makanan di atas meja. Setelah itu saya juga ingin meminta maaf karena kami diam-diam mencuri dengar apa yang tadi kalian bicarakan. Untuk yang terakhir ini memang kami akui kami sudah kelewat batas. Tolong maafkan kami, Bi Yusti." Arsaka membela sang istri di garda depan agar tak mendapat amukan Yusti yang sedari tadi memberengut kesal. "Tapi kan kalian ini sudah sama-sama dewasa, masa iya ada orang tua lagi bicara serius eh malah kalian nguping? Malu ah sama umur," Yusti masih terlihat merajuk.Yadi yang ada di sebelahnya tertawa

  • Istri Pilihan Mama   Sejak Kapan?

    Kedua mata Arsaka membola. Ia sudah membayangkan yang tidak-tidak. Ia begitu khawatir dan juga panik kalau sampai aksinya saat ini tertangkap basah oleh pasangan paruh baya di sekelilingnya. Eh tunggu dulu? Memangnya mereka adalah pasangan kekasih? Astaga! 'Fokus, Saka! Fokus! Nggak usah mikirin hal lain. Lebih baik kamu berdoa supaya bisa tetap aman dan bisa cepat kabur dari sini. Bi Yusti, aku mohon tolong jangan bangun dulu,' ucap Arsaka dalam hati seraya menyemangati diri sendiri supaya situasi tetap aman terkendali.Entah semesta merestui niat baiknya atau tidak. Bukan Yusti yang membuka mata atau menangkap basah dirinya di ruangan itu, melainkan pasien yang terbaring lemah bernama Yadi yang kini membuka mata. Pandangan Yadi sepertinya masih blur dan pria itu sedang berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal itu dimanfaatkan oleh Arsaka untuk berjongkok dan berjalan mengendap-endap hingga pintu keluar. Sumpah demi apa pun, Arsaka tidak pernah melakuka

  • Istri Pilihan Mama   Gawat! Bagaimana Ini?

    Selang infus masih terpasang di punggung tangan Yadi. Yusti menatap iba pada lelaki yang seringkali ia maki jika mereka berjumpa. Dan sekarang ia merasakan kesepian sepertinya ada yang kurang di dalam hatinya.Bukan ini yang Yusti inginkan. Ia ingin melihat Yadi dalam keadaan baik-baik saja. Walau kata dokter barusan Yadi akan baik-baik saja usai mendapatkan penanganan, hal itu tidak lantas membuat kecemasannya mereda. Ia masih tetap merasakan hal itu mengganggu ketenangan jiwanya. "Yadi, ayo bangun! Kamu nggak kangen berantem sama aku? Kalau kamu berani sama aku, ayo ladeni kata-kataku! Jangan cuma tidur terus! Payah ah kamu, masa begitu saja kamu belum bangun juga. Ayo bangun! Kita lanjutkan perseteruan kita lagi dan lagi," tantang Yusti sambil menahan tangis. Air matanya kembali tumpah membasahi pipi. Ia kesal sekali. Menurutnya, ia bukan tipikal wanita yang cengeng. Tapi kenapa ia malah menangis hanya karena ini? "Ayo bangun, Yadi! Katanya kamu mau nikah sama aku? Jadi apa ngga

  • Istri Pilihan Mama   Permintaan Bibi

    Arsaka diam. Pria itu bergeming di posisinya. Ia melirik sekilas ke arah Yadi. Tak lama kemudian Arsaka menghela napas panjang sebelum berucap pada sang mantan. "Silakan lakukan apa pun yang kamu mau. Aku nggak akan menghentikan atau melarang kamu untuk menyakiti dirimu sendiri. Kalau kamu sakit, yang rugi itu bukan aku. Melainkan kamu. Sekarang kamu mau melakukan apa pun, semuanya juga akan kembali ke kamu. Kamu sudah dewasa dan bisa berpikir jernih. Kalau kamu merasa menyakiti diri sendiri akan menjadi jalan terbaik untuk kamu, ya itu hak kamu. Kamu dan aku sudah tidak seperti dulu. Kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku dengan seseorang yang telah menjadi masa depanku. Sekarang yang bisa aku katakan ke kamu adalah berhentilah bersandiwara! Kamu adalah seorang artis dan model. Tidak bersamaku tidak akan membuat kamu menderita atau merugi. Seharusnya kamu bersyukur karena sudah tidak lagi berhubungan dengan aku. Kamu bisa mencari atau menemukan seseorang yang jauh lebih tepat darip

  • Istri Pilihan Mama   Ancaman Sang Mantan

    Tepat sebulan setelah kejadian di mana Tantri dilamar secara pribadi dan mendadak oleh Arsaka, saat ini kedua insan manusia yang sempat dijodohkan oleh Mona beberapa bulan lalu duduk bersisian di hadapan sang penghulu."Nak Arsaka sudah siap?" tanya sang penghulu sebelum memulai prosesi ijab kabul."Saya siap, Pak," tegas Arsaka tanpa ragu."Wah pengantin laki-lakinya sudah nggak sabaran rupanya menjadi suami sah dari Mbak Tantri! Kalau begitu tanpa mengulur waktu lagi, mari kita mulai prosesi pengucapan janji suci antara Mas Saka dan Mbak Tantri!" ajak sang penghulu yang berusaha mencairkan suasana yang sempat terasa kaku di sekelilingnya.Dan dimulailah pengucapan ijab kabul…Arsaka mengucap janji suci pernikahan dengan tegas, lantang dan "Bagaimana saksi? Sah?" tanya bapak penghulu pada para saksi yang duduk mendampingi sepasang pengantin tersebut. "Sah!" pekik para saksi dengan penuh semangat. Arsaka melirik Tantri yang ada di sampingnya yang kini tersipu malu usai mendengar pe

  • Istri Pilihan Mama   Kita Nikah Bulan Depan!

    "Lepaskan ibuku!" teriak Arsaka sambil mendorong tubuh Debora hingga terjatuh di paving block. BruggSuara tubuh wanita itu "Aaaakkh, sakit!" Debora meringis kesakitan. Ia mengangkat tangannya meminta pertolongan suaminya. "Papa, tolong!" Guntur yang merasa bersalah usai mendengar pengakuan Mona hanya bisa diam dan perlahan-lahan membantu istrinya untuk bangun dari posisi memalukan itu."Papa, jangan tinggal diam! Mereka berdua sudah melakukan kejahatan sama Mama. Ayo buruan lapor polisi, Papa!" Debora mengemis iba pada Guntur. Ia mencoba mengompori sang suami agar mau menuruti permintaannya. Bukan ekspresi marah yang kini terlihat di wajah Guntur. Wajahnya masih menunjukkan perasaan bersalah pada semua orang yang ada di sekelilingnya terutama pada gadis cantik yang diakui Mona sebagai calon menantu."Apakah benar kamu adalah anaknya Sekar?" tanya Guntur usai membantu sang istri berdiri di sampingnya dengan lebih baik. Ia melepaskan gelayutan tangan Debora dan mendekati Tantri. "

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status