Home / Romansa / Istri Pilihan Ibu / Bab 15 Masih Bertahan

Share

Bab 15 Masih Bertahan

last update Last Updated: 2023-03-13 20:22:56

ISTRI PILIHAN IBU

Bab 15 Masih Bertahan

Sadewa mendapatkan tugas langsung dari Pak Burhan selaku atasannya untuk menangani tender pengadaan buku sekolah di wilayah Palembang. Sampai akhir pekan ia masih berada di daerah yang terkenal akan sungai Musi dan penganan pempeknya itu.

Devita pun pergi dari selepas Zuhur belum kembali. Biasanya istri siri Sadewa itu juga selalu pulang larut malam. Gemi sudah terbiasa sendirian di rumah. Rumah dalam keadaan sepi justru membuatnya merasa nyaman. Devita yang berlagak bossy, apa-apa minta dilayani sering membuat Gemi merasa kesal dan merasa buruk mood-nya.

Setelah selesai dengan pekerjaan rumah, Gemi menghabiskan waktu dengan scroll-scroll sosial medianya. Sebuah notifikasi pesan dari sahabat dari kecilnya, Haris terbaca di layar ponselnya.

[Lagi ngapain?]

[Bosan, sendirian di rumah. Mas Dewa dinas ke Palembang.] Balas Gemi yang kebetulan sedang online.

[Aku lagi main ke Jakarta, nih. Habis gajian, mau kutraktir makan yang enak?]

[Makan apa yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 16 Masih Berharap

    Bab 16 Masih Berharap Ketika membuka pintu, Gemi terkejut melihat Haris sudah menunggunya di depan pintu pagar, duduk di atas jok sepeda motor matiknya. Haris mengenakan kaus oblong hitam dibagian dalam dan luarnya kemeja lengan panjang hitam bermotif kotak-kotak. "Widih, penampilan kamu keren juga malam ini!" puji Gemi tulus. "Biasa aja." Haris jadi salah tingkah mendapatkan pujian dari perempuan yang masih dicintainya hingga kini."Dah lama nunggu, Ris?" tanya Gemi sudah berdiri di samping motor."Ah ... Nggak. Baru juga sampai." Padahal sudah dua puluh menit Haris menunggu saking semangatnya ingin pergi malam mingguan dengan Gemi. "Nih, helmnya! Mau dipakein?" ledek Haris."Nggak, Bisa sendiri." Haris mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, memberikan kesempatan bagi Gemi untuk menikmati pemandangan di sepanjang jalan yang mereka lewati. Sesekali Haris memberitahu nama jalan yang mereka lewati. Gemi menikmati keramaian ibukota di akhir pekan. Gadis desa itu memand

    Last Updated : 2023-03-13
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 17 Rahasia Terungkap

    ISTRI PILIHAN IBUBab 17 Rahasia Terungkap Berwisata malam dengan Haris berkeliling ibukota Jakarta membuat pikiran Gemi menjadi lebih segar, layaknya baterei yang baru diisi lagi dayanya. Healing membuat mood-nya membaik.Sebelum pukul sepuluh malam Gemi sudah kembali ke rumah sesuai izin yang diberikan suaminya. Kelelahan membuat gadis desa itu lekas tertidur setelah membersihkan badan. Dalam keadaan lelah Gemi masih sempat mengoleskan night cream pemberian Haris ke seluruh wajah. Noda hitam bekas jerawat sudah mulai tersamarkan meski sepenuhnya belum menghilang. Wajahnya sudah terlihat lebih cerah. Semua butuh proses, ada waktunya. Tidak ada yang instan kecuali mie.Pukul tiga dini hari Gemi terbiasa bangun untuk melakukan Sholat Tahajud. Kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak masih duduk di bangku sekolah. Mbah Tum--neneknya--meski sudah renta masih rajin sholat malam. Gemi mengikuti kebiasaan baik dari simbahnya itu.Setelah mengucap salam, menengok ke kanan dan ke kiri, Gemi

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 18 Siapa yang Berkhianat

    Bab 18 Siapa yang Berkhianat Menjelang sore terdengar deru mobil Sadewa di depan rumah. Devita berlari-lari kecil menyongsong kehadiran suaminya saat mendengar deru mobil memasuki garasi."Maaas, aku kangen!" Devita bergelayut manja di lengan suaminya. "Aku lelah," balas Sadewa sambil menepis tangan Devita membuat perempuan cantik itu menautkan kedua alisnya, heran dengan sikap dingin suaminya.Sadewa menjadi kesal dengan Devita karena mendapatkan aduan dari Gemi bahwa istrinya itu pergi dengan lelaki lain saat ia tidak ada di rumah.Gemi yang mengeluarkan kopor dari bagasi mobil merasa puas, Sadewa percaya apa yang ia katakan. Sikapnya mulai dingin terhadap Devita.Sadewa duduk menyandarkan tubuhnya di sofa. Fisiknya lelah setelah pulang dari perjalanan. Namun, batinnya sakit mengingat aduan Gemi, Devita pergi dengan lelaki lain saat ia tak ada di rumah."Mas, kamu kenapa cemberut, gitu? Capek, ya? Mau kupijat?" Devita langsung memegang kedua pundak suaminya itu.Sadewa mencengkal

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 19 Genderang Perang di Tabuh

    ISTRI PILIHAN IBUBab 19 Genderang Perang Ditabuh"Aku duluan yang dinikahi Mas Dewa. Mas Dewa nikahi kamu juga karena terpaksa. Hanya demi ibunya. Dia tidak pernah sekalipun menginginkanmu. Asal kamu tahu Gemi, Mas Dewa itu cinta mati sama aku." Devita merasa di atas angin, merasa dicintai Sadewa."Jangan ngimpi kamu bisa dapetin hatinya. Dasar pelakor!" Devita memaki-maki Gemi seenaknya, melampiaskan kekesalannya.Devita menuduh Gemi sebagai pelakor karena merasa ia dinikahi Sadewa lebih dulu. Sementara Gemi merasa ia lebih berhak atas Sadewa karena dinikahi secara sah secara agama dan negara. Ada bukti buku nikahnya dengan Sadewa. Sementara Devita hanya dinikahi di bawah tangan, tidak sah secara hukum.Devita melemparkan buku nikah milik Gemi itu ke sembarang arah, lalu pergi meninggalkan kamar sempit di sudut dapur yang ditempati oleh gadis desa itu dengan kemarahan yang meluap. Wanita cantik itu melangkah dengan tergesa-gesa menuju kamarnya dengan Sadewa. Napasnya memburu. Ia ak

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 20 Upaya Pendekatan

    Bab 20 Upaya Pendekatan Ketika Gemi menoleh, ternyata Devita sudah berdiri di samping gerobak sayur, memberikan tatapan kebencian kepadanya. Gadis desa itu sedikit gugup dan ketar-ketir, waspada dengan apa yang akan dilakukan Devita terhadap dirinya. 'Tidak biasanya Devita bangun pagi,' pikir Gemi heran.Tiba-tiba perasaan Gemi tidak enak. Devita pasti mempunyai maksud tertentu, yang pasti maksud buruk kepada dirinya. Aneh saja Devita yang tidak pernah masak ikut bergabung dengan ibu-ibu yang tengah berbelanja sayur."Ibu-ibu hati-hati, lho, dengan ART-nya," ucap Devita mulai memprovokasi warga kompleks. Deg! Gemi terhenyak, ia merasa jadi objek pembicaraan Devita."Memang kenapa, Bu Dewa?" komentar seorang ibu muda dengan pakaian kasual."Mungkin ART kalian yang dari kampung bisa aja jadi pelakor, lho." Devita berkata sambil melirik sinis ke arah Gemi."Oh, ternyata Devita ingin menjelekkan aku di depan warga kompleks," batin Gemi gemes."Ah ... Mana mungkin suami kita tertarik sam

    Last Updated : 2023-03-16
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 21 Sentuhan Tak Sengaja

    ISTRI PILIHAN IBUBab 21 Sentuhan Tak Sengaja"Mas, tidur yuk! Aku sudah mengantuk," rajuk Devita sambil bergelayut manja di lengan Sadewa yang fokus menonton televisi.Semenjak terbongkar rahasia bahwa Gemi adalah istri sah dari suaminya, Devita sering bersikap mesra kepada Sadewa di depan madunya itu, sengaja untuk memanas-manasi, bermaksud membuat Gemi merasa cemburu. Gemi yang tengah mengambil air dingin di lemari pendingin merasa muak mendengar suara manja Devita. Buru-buru gadis desa itu meninggalkan dapur yang terhubung dengan ruang keluarga. Ia tidak ingin mendengar lebih banyak.Devita merasa menang, di atas angin karena Sadewa hanya mencintainya. Para tetangga dan semua teman kantor juga tahunya ia satu-satunya istri yang dimiliki Sadewa. Bagi orang-orang dalam circle kehidupannya, Gemi hanyalah dianggap seorang pembantu.Meski istri sah, Gemi merasa seperti istri simpanan yang dirahasiakan dari khalayak ramai. Ini membuatnya tak nyaman. Ia masih harus berperan sebagai ART

    Last Updated : 2023-03-16
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 22 Cinta tak Harus Memiliki

    Bab 22 Cinta tak Harus Memiliki"Pakeeet!" Terdengar teriakan nyaring kurir ekspedisi dari arah pintu depan. "Gemi ambil sono paketnya!" perintah Devita masih saja berlagak bossy di rumah. Gemi bergegas keluar untuk menemui kurir yang mengirimkan paket. Ia hanya merasa kasihan kurirnya akan menunggu lama. "Paket buat siapa? Buat aku?" tanya Devita percaya diri saat Gemi sudah kembali ke meja makan dengan membawa sebuah paket terbungkus bubble wrap warna hitam itu dan kembali duduk di meja makan."Buat aku," jawab Gemi lantas membuka paket itu di depan Sadewa dan Devita. Isinya paket skincare. Senyum mengembang di bibir gadis berpostur mungil itu."Ih, Mas Dewa kok beliin skincare buat Gemi aja. Aku nggak dibeliin?" Devita merajuk, protes."Bukan aku yang beliin," sanggah Sadewa ketus. Kening pria tampan itu berkerut. "Ini dari Haris," ucap Gemi. Sadewa terkesiap dan merasa tidak suka Gemi diperhatikan lelaki lain, meski selama ini ia tidak pernah menganggap Gemi sebagai istrinya.

    Last Updated : 2023-03-16
  • Istri Pilihan Ibu    Bab 23 Setitik Harapan

    ISTRI PILIHAN IBUBab 23 Setitik Harapan "Makasih, Ris, ini semua berkat skincare pemberianmu," ucap Gemi dengan mata berbinar mendapatkan pujian dari Haris. Kepercayaan dirinya jadi berlipat hingga ia merasa yakin dan optimis bisa mengambil hati dan meraih cinta dari Sadewa."Alhamdulillah ... Semoga Mas Dewa jadi lebih menyukai wajah mulus dan cerahmu," doa Haris dengan tulus dari lubuk hati terdalamnya. Ia hanya ingin Gemi meraih kebahagiaannya.Dari lahir Gemi hidup sebatang kara, tidak pernah mengenal kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ibunya meninggal dunia saat berjuang melahirkannya. Sementara ayah Gemi tidak ada yang tahu siapa orangnya. Ibunya Gemi tidak pernah mau bercerita siapa yang telah menghamilinya saat bekerja sebagai ART di ibukota.Haris berharap sahabat masa kecilnya itu bisa merasakan kebahagiaan dalam pernikahannya. Rasanya sudah cukup penderitaan yang dicecap oleh Gemi selama ini.Meskipun patah hati dan belum bisa move on dari Gemi, Haris mencoba untuk ikh

    Last Updated : 2023-03-17

Latest chapter

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 60 Akhir Bahagia (Tamat)

    Bab 60 Akhir Bahagia (Tamat)Dada Sadewa berdebar-debar, dag-dig-dug tak karuan menunggu jawaban dari Gemi. Gelisah, tegang, dan khawatir berpadu jadi satu hingga membuat perutnya terasa mulas seketika.Dulu, ia memang sering menyakiti hati gadis itu saat mereka masih berstatus sebagai suami istri. Pria tampan itu kini ragu, Gemi akan mau menerimanya kembali. Betapa dulu ia begitu jahat dan egois. Namun, bila teringat isi buku catatan harian milik Gemi yang sudah dibacanya, terbit rasa optimis dalam hatinya. Ia tahu betapa Gemi mencintai dirinya sebegitu besar dan dalam selama lebih 10 tahun. Apakah rasa itu masih ada dan masih sama?Gemi menunduk menekuri lantai tegel sambil berpikir dan mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum memutuskan. Suasana ruang tamu rumah Siti menjadi hening. Tidak ada perbincangan. Semua orang tengah menunggu jawaban dari Gemi. Dulu Sadewa pernah menorehkan luka di hatinya. Sakit hati Gemi saat suaminya itu lebih memilih Devita, sering mempertontonkan ke

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 59 Memaafkan dan Mengikhlaskan

    Bab 59 Memaafkan dan Mengikhlaskan "Ayo pulang, Gemi! Banyak orang yang menyayangimu merasa kehilangan dan mengkhawatirkan keadaanmu," bujuk Sadewa. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Keadaanku baik-baik saja. Mas Dewa pulang saja!" Gemi masih bertahan, enggan pulang."Kamu butuh waktu berapa lama lagi, Gemi?" tanya Sadewa seraya menatap lekat perempuan muda di depannya itu.Gemi hanya bergeming. Menunduk. Gadis berkerudung maroon itu merasa belum siap untuk kembali pulang saat ini. Kemarahannya belum sepenuhnya reda. Api yang berkobar di dadanya belum padam sepenuhnya. Kebencian dan dendam masih merasuki alam pikiran dan perasaannya. Ia masih membutuhkan waktu sedikit lagi sampai batinnya benar-benar merasa tenang, ikhlas, dan legowo."Beri aku waktu tiga hari lagi untuk menenangkan diri, Mas Dewa," pinta Gemi Nastiti.Tinggal berlama-lama menumpang di rumah orang tua Siti, sebenarnya Gemi juga merasa tidak enak, takut merepotkan terlalu lama. Ia masih belum siap kembali untuk s

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 58 Menenangkan Diri

    Bab 58 Menenangkan diriKeesokan harinya, Siti mengajak Gemi untuk mengunjungi situs purbakala Musium Sangiran yang berada di Desa Krikilan. Hanya butuh waktu sekitar tiga puluh menit dengan berjalan kaki dari tempat tinggal Siti.Gemi dan Siti beberapa kali mengambil foto secara bersamaan di daerah desa wisata itu. Siti lalu memposting foto dirinya dan Gemi di akun sosial medianya dengan menandai akun Gemi Nastiti."Mbak Gemi apakah perasaannya udah baikan setelah kita berwisata ke sini?" tanya Siti. Siti sengaja mengajak temannya jalan-jalan untuk menghibur temannya yang keadaannya terlihat menyedihkan. Gemi sudah menceritakan kisah hidupnya semua kepada Siti."Alhamdulillah sudah sedikit lebih baik. Makasih ya, Sit." Satu hal yang disyukuri Gemi adalah memiliki teman sebaik Siti.***Haris, Paklik Man, Pak Burhan, dan Sadewa sibuk mencari Gemi ke sana kemari. Ponsel gadis itu tidak aktif sejak kemarin. Mereka khawatir terjadi sesuatu dengan Gemi. Sama sekali tidak ada petunjuk k

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 57 Pencarian

    Bab 57 Pencarian Saat mengetahui bahwa ia dan Haris tidak mungkin bisa menikah karena saudara sepersusuan, Gemi tampak kecewa dan putus asa. Haris tidak bisa ia jadikan tempat untuk bersandar bagi jiwanya yang lelah. Padahal selama ini sahabatnya itu selalu bisa diandalkan dan dijadikan sandaran.Gadis berkerudung hitam diam menunduk. Pikirannya masih kacau. Ia bingung ke mana harus menumpang tinggal untuk sementara waktu. Ia ingin melarikan diri dari orang yang telah membuatnya kecewa dan sakit hati. Dua fakta mengejutkan membuatnya syok dan terpuruk. Mentalnya langsung down.Gemi tidak mau pulang ke rumah Paklik Man. Ia masih marah dan kecewa dimanfaatkan Pakliknya itu demi memperoleh sejumlah uang setiap bulannya. Seharusnya dari awal adik almarhumah ibunya itu memberitahukan fakta yang sebenarnya. Bukan menutupi demi imbalan uang. Gemi merasa di mata Pakliknya itu uang lebih berharga daripada dirinya. Padahal selama ini hampir semua uang yang ia miliki selalu diberikan kepada Pak

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 56 Ke Mana Perginya?

    Bab 56 Ke mana perginya?Braaakkk!!!Paklik Man menutup pintu dengan keras hingga menimbulkan suara bedebum, membuat kegaduhan di pagi hari. Sadewa terkejut, spontan memegangi dadanya. Ia lantas duduk di amben--tempat duduk dari bambu--menunggu. Ia bertekad harus mengetahui kabar dan keadaan Gemi. Ia tidak akan tenang sebelum memastikan keadaan Gemi sudah baik-baik saja.Setengah jam menunggu, Paklik Man belum juga membukakan pintu. Deru suara sebuah mobil Pajero warna hitam metalik berhenti tepat di depan rumah Pakliknya Gemi mengalihkan perhatian Sadewa. Seorang lelaki paruh baya keluar dari mobil itu.Sadewa terhenyak dengan kedatangan mantan atasannya itu. Ada perlu apa? Kenapa Pak Burhan sampai jauh-jauh datang ke desa? Sebenarnya apa yang terjadi dengan Gemi? "Apa kabarnya, Pak?" Sadewa menunduk hormat kepada lelaki paruh baya itu sekalian bertanya kabar."Ngapain kamu datang ke rumah Gemi?" tanya Pak Burhan menatap Sadewa dengan sorot mata tajam. Pak Burhan masih tidak menyu

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 55 Menghilang Tanpa Jejak

    Bab 55 Menghilang Tanpa JejakSadewa meraih kotak kayu itu dari lemari paling bawah lantas membukanya. Ternyata kotak kayu berukir indah itu berisi satu set perhiasan, ada kalung, gelang, cincin, dan anting-anting. Secarik kertas terselip di dalamnya. Pria berpenampilan acak-acakan itu segera membuka lipatan kertas itu dan membaca pesannya.Dewa, tolong berikan kotak perhiasan ini kepada istrimu bila Ibu tidak sempat untuk memberikannya secara langsung kepada menantu kesayangan Ibu.Isi pesan itu singkat, padat, dan jelas. Satu set perhiasan itu harus diberikan kepada Gemi sebagai hadiah pernikahan dari sang ibu. Tepat sehari setelah Ijab Kabul antara Sadewa dan Gemi, Bu Gayatri berpulang sebelum sempat menyerahkan sendiri kotak perhiasan itu kepada menantu pilihannya.Setiap mengingat kegagalan rumah tangganya, Sadewa masih saja menyesali kebodohannya. Ia menyesal telah menyia-nyiakan istri pilihan sang Ibu. Mungkin hidupnya kini berantakan karena ia tidak bisa menjaga amanah ibunya

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 54 Penyesalan Sadewa

    Bab 54 Penyesalan SadewaSudah lebih dari satu bulan Sadewa tinggal di desa. Setelah Pak Burhan mencabut laporannya di kantor polisi, pria tampan itu terbebas dari jeratan hukum. Semua itu berkat pengorbanan Gemi. Tidak ada lagi yang tersisa di ibu kota. Rumah idamannya sudah disita bank. Mobil Xpander hitam metalik kesayangannya sudah ditarik leasing. Ia pun kehilangan pekerjaannya di PT Buana Aksara. Padahal jabatan terakhirnya sudah lumayan sebagai kepala bagian. Lima tahun ia merintis karier dan hancur karena wanita. Ia sudah melupakan pengkhianatan Devita. Gemi, istri sahnya yang ingin ia pertahankan, satu-satunya yang tersisa dalam hidupnya setelah kehancurannya justru mengajukan gugatan cerai demi untuk menyelamatkan dirinya. Padahal ia rela dipenjara demi memperjuangkan Gemi untuk tetap menjadi istrinya.Sadewa memutuskan untuk kembali ke desa. Masih ada rumah peninggalan kedua orangtuanya beserta sawah dan ladang. Hidup di desa membuatnya merasa tenang dan damai. Masalah de

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 53 Memilih Pergi

    Bab 53 Memilih PergiMencintai seseorang yang ternyata tidak boleh dicintai, membuat perasaan Haris hancur berkeping-keping. Belasan tahun ia memupuk rasa cintanya hingga perasaan itu tumbuh subur di hatinya. Namun, harus tercerabut dengan paksa membuat hatinya terluka berdarah-darah.Pemuda berkulit sedikit gelap itu merasa dunia tidak adil. Semesta seolah tidak pernah berpihak kepada kebahagiaannya. Mengapa Simboknya harus membuat sebuah kesalahan fatal, menyusui Gemi saat masih bayi? Ia sungguh menyesalkan perbuatan simboknya yang kurang mendapatkan ilmu agama. Impian yang sudah dirajutnya lebih dari sepuluh tahun lamanya nyaris terwujud di depan mata tiba-tiba ambyar, berantakan semua. Dadanya terasa sesak. Haris patah hati sepatah patahnya. Bukan karena Gemi menolak cintanya. Ia bahkan belum sempat untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada sahabatnya itu.Cintanya kepada Gemi, sahabat masa kecilnya ternyata terlarang. Dan itu baru ia ketahui hari ini. Tidak mungkin ia dapat

  • Istri Pilihan Ibu    Bab 52 Haram Menikah

    Bab 52 Haram Menikah "Lho ... ngopo, Nduk, teko-teko nangis?" tanya Mbok Nah terkejut. Simboknya Haris bingung saat Gemi masuk rumahnya dengan air mata yang membanjiri pipinya yang mulus dan glowing.Gemi hanya diam, masih terisak-isak tidak menjawab pertanyaan dari perempuan renta itu."Sek Haris lagi mandi. Minum dulu ini tehnya, Nduk Cah Ayu." Tidak lama kemudian Mbok Nah sudah kembali ke ruang tamu dengan membawa secangkir teh panas yang masih mengepulkan asap.Bagi Mbok Nah, Gemi sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Dari bayi Mbah Tum--neneknya Gemi-- sering menitipkan Gemi yang masih bayi ke rumahnya sebelum berangkat bekerja jadi rewang di rumah Bu Lurah Gayatri. Haris saat itu juga masih bayi. Usia Gemi dan Haris hanya berbeda hari saja."Matur suwun, Mbok," ucap Gemi setelah meminum teh dan merasa sudah agak tenang. Tangisnya sudah mereda."Haris nikahi aku secepatnya. Aku nggak mau balik ke Jakarta lagi. Aku benci Pak Burhan," seru Gemi memohon saat Haris baru nongol d

DMCA.com Protection Status