Share

Permintaan Tes DNA

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-08 17:44:17

Bagi Kanya pertemuan dengan Rintik dan percakapan dengan gadis itu memberi kesan yang begitu mendalam. Membuatnya melegitimasi satu hal—bahwa cinta Davva memang sedalam dan sebesar itu padanya. Hanya saja … Kanya tidak mampu membalas perasaan Davva padanya. Andai saja Kanya bisa membagi hatinya untuk lelaki itu. Sayangnya segenap perasaan serta hatinya sudah tertutup rapat. Dan kuncinya Raven yang pegang.

Saat Rintik mengatakan padanya bahwa Davva hanya menyukai perempuan seperti Kanya, Kanya menganggap bahwa gadis itu sedang bercanda sebagai sesama perempuan yang saling mengagumi satu sama lain.

“Memangnya aku seperti apa? Kenapa seperti aku?” tanya Kanya kala itu.

“Ya seperti kamu. Cantik, lembut, anggun, modis, dan seorang desainer sukses.” Rintik mengurai satu per satu poin demi poin yang ada dalam diri Kanya. Bahkan dalam keadaan hamil begini Kanya tetap memesona. Selepas pertemuan di bandara, Davva telah menceritakan banyak hal mengenai Kanya.

“Kamu mujinya terlalu berlebihan,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Uci Prasetyo
hu'um, disini raven dibikin seolah tdk berjuang, c thor hanya bercerita dr pov-nya kanya sama dava. kalau memang perjuangan/pengorbanan adl paling utama, knp gak dibikin cinta aja c dr pertama mereka nikah. ini dibikin rumit c
goodnovel comment avatar
Mira Sauqi
jadi ngeh jdi🥱🥱🥱ksian lho raven jadi ank tiri, perasaan di novel ini,dia tidak berjuang lh,apa lah......jadi gak adil buat raven
goodnovel comment avatar
Uci Prasetyo
jadi anaknya dava? knp c thor mesti kanya hamil di saat dah pisahan? knp gak dibikin kanya cinta aja sama dava sebelum mereka pisah? kalau kyk gini kn memparmainkan nasib orang * iya c terserah kamu aja lah thor yg bikin cerita, hanya knp dibikin rumit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Pesanan CEO   Tinggal Selangkah Lagi

    Raven dan Kanya serentak saling berpandangan begitu mendengar ucapan Marissa yang sama sekali berada di luar prediksi mereka.Raven geleng-geleng kepala. Tentu saja ia tidak akan bisa memenuhi permintaan ibunya itu karena hal tersebut sama artinya dengan meragukan Kanya. Secara tidak langsung ia sudah ikut menuduh Kanya mengandung anak laki-laki lain.Sedangkan Kanya, ia sangat tersinggung mendengarnya. Seakan dirinya sangat berharap untuk dinikahi Raven. Tanpa menikah dengan lelaki itu juga ia masih tetap bisa hidup.“Ma, jangan mengada-ada, aku nggak mungkin meminta Kanya melakukan itu. Itu namanya aku meragukan Kanya. Sedikit pun aku nggak ragu, Ma. Aku percaya kalau anak yang Kanya kandung adalah anakku. Kanya nggak mungkin berhubungan dengan laki-laki lain. Kami saling cinta, Ma!” ucap Raven menegaskan sikapnya. “Percaya diri sekali kamu, Rav! Apa jaminannya kalau dia nggak pernah berhubungan dengan laki-laki lain? Kita nggak akan pernah tahu apa yang dilakukannya di belakang ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Istri Pesanan CEO   Melahirkan Anakmu Bersamamu

    “Kanya, maaf sekali, aku nggak bisa menemani kamu lahiran.”Kanya yang saat itu sedang menyesap juice apel refleks memandang ke arah Raven kala mendengar ucapan laki-laki itu. Bagaimana tidak, mereka sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Bahkan Raven sudah mem-booking rumah sakit terbaik untuk proses persalinan Kanya. Lalu dengan seenaknya sekarang Raven mengatakan tidak bisa.Raven mengangkat tangan sebagai isyarat bahwa ia akan menjelaskan alasannya pada Kanya sebelum perempuan itu mengajukan aksi protes.“Aku baru mendapat telepon dari asistenku di daerah. Dia bilang ada undangan untuk pertemuan dari pemerintah daerah setempat, dan itu nggak bisa diwakilkan. Bukan hanya aku tapi semua pengusaha sawit yang berada di sana,” jelas Raven menyampaikan alasannya.Kanya memahami argumen Raven. Dalam hal ini ia tidak boleh egois dengan memikirkan dirinya sendiri. Ia juga harus mendukung karir Raven.“Nggak apa-apa, Rav, pergilah,” jawab Kanya merelakan.Raven memindai wajah Kanya, mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Istri Pesanan CEO   Segalanya Untuk Kanya

    Sedikit pun tidak terlintas di pikiran Kanya bahwa dirinya akan menghadapi hal menakjubkan di dalam hidupnya, yaitu melakukan persalinan sendiri tanpa bantuan tenaga medis dan terjadi di tempat yang sama sekali tidak disangka-sangka.Setelah melahirkan di toilet SPBU ditemani Davva, Kanya mendapat pertolongan dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Cerita tentang persalinan di toilet tersebut menjadi buah bibir di sekitar tempat itu, tapi untung tidak sampai viral, karena Kanya tidak ingin populer dengan cara tersebut.Setelah proses observasi, saat ini Kanya berada di ruang rawat. Kondisi Kanya masih terlihat lemah karena kehilangan banyak energi. Tapi perasaan bahagia yang begitu dalam menyelimuti hatinya melihat bayi perempuan yang dilahirkannya begitu sehat, normal, serta lengkap seluruh organ tubuhnya. Bayi mungil itu saat ini berada di dalam box yang diletakkan di samping tempat tidur Kanya.Monic begitu gembira karena pada akhirnya keinginan anak itu untuk memiliki adik perempuan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Istri Pesanan CEO   Tahu Diri

    Pria itu baru saja keluar dari mobil lalu menarik langkah cepat. Ia mengangguk sepintas pada seseorang saat berpapasan. Entah siapa orang itu tidak terekam di benaknya. Ia hanya ingin segera tiba secepatnya di kamar lalu beristirahat sepuasnya.Smart lock kamarnya berbunyi kecil saat mendeteksi kesesuaian. Pintu kamar pun terbuka.Raven—lelaki itu langsung masuk. Begitu melihat hamparan kasur ia langsung menghambur. Hari ini begitu melelahkan. Pertemuan serta dengar pendapat dengan pemerintah daerah tadi siang berlangsung dengan alot. Pemerintah setempat memberi banyak tuntutan yang kurang masuk akal kepada para pengusaha yang sebagian besar tidak bisa mereka penuhi.Tatapan Raven berlabuh pada benda seukuran telapak tangan yang terselip di antara bantal. Ternyata Raven lupa membawa ponselnya yang ternyata berada dalam keadaan mati.Sambil berbaring Raven menyalakannya. Beberapa detik kemudian setelah mendapat sinyal, notifikasinya berdenting. Raven terkesiap ketika membaca pesan dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Istri Pesanan CEO   Istri Pesanan

    Kanya memandang ke sekelilingnya dengan tatapan bingung. Kamar besar tempatnya berada sekarang adalah tempat yang sangat asing baginya. Tadi ia baru saja dibawa ke sini setelah menjalani serangkaian prosesi pernikahan yang digelar secara tertutup.Kanya tidak mengenal siapa suaminya. Ia hanya tahu bahwa lelaki itu adalah pemilik perkebunan tempat orang tuanya bekerja. Raven namanya.Kanya terpaksa menikah dengan Raven demi melunasi hutang orang tuanya yang sudah menggunung. Bahkan rumah tempat tinggalnya yang dijadikan agunan terancam akan disita jika mereka masih tidak membayar hutang itu.Raven bersedia membantu melunasi semua hutang orang tua Kanya dengan syarat Kanya mau menikah dan menjadi istrinya.Awalnya Kanya menolak. Namun, setelah perperangan batin yang sangat hebat, ia pun bersedia. Semua demi menyelamatkan orang tua dan adik-adiknya yang masih kecil.Suara pintu yang dibuka membuyarkan lamunan Kanya. Ia sontak berdiri dari duduk ketika mengetahui Ravenlah yang masuk.Rave

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri Pesanan CEO   Menjadi Istri Kedua

    Kanya mengusap muka. Ia menghapus air mata yang tidak berhenti menetes di pipinya.Sudah sejak tadi ia menangis. Lebih tepatnya setelah mengetahui fakta bahwa kedua orang tuanya telah menjualnya pada Raven. Dan setelah transaksi tersebut Kanya menjadi milik Raven sepenuhnya. Hubungannya dengan orang tua serta keluarganya terputus. Kanya tidak boleh menghubungi mereka dan sebaliknya. Kanya jelas sedih. Namun yang membuatnya semakin sakit adalah karena ia tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut. Ia merasa ditipu.“Berhentilah menangis karena hal itu tidak akan mengubah apapun. Yang ada hanya akan membuat matamu semakin bengkak.”Kanya menyapukan jari ke pipinya sekali lagi ketika mendengar ucapan Raven. “Sekarang ganti pakaianmu, kita pergi sekarang. Saya tunggu di luar.” Lelaki itu menyambung ucapannya sebelum melangkah pergi dari kamar.Ingin rasanya Kanya marah pada Raven yang telah memperlakukannya seperti barang dagangan. Namun, ia bisa apa? Seluruh hidupnya kini berada di bawah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri Pesanan CEO   Bukan Salah Raven

    Jawaban yang baru saja terlontar dari bibir Aline tidak hanya mengejutkan Kanya tapi juga membuat perempuan itu ingin pingsan.“Mak— maksudnya apa? Tolong katakan pada saya dengan jelas,” pinta Kanya dengan bibir gemetar. Begitu pun dengan anggota tubuhnya yang lain.“Apa masih kurang jelas juga? Saya adalah istri pertama Raven dan kamu istri keduanya.” Sekali lagi senyum merekah sempurna dari bibir perempuan cantik di hadapan Kanya.Kanya sontak membisu. Ia menatap nanar pada perempuan di hadapannya. Fakta mengejutkan ini membuatnya syok. Tadinya Kanya sudah mencoba menerima pernikahan ini dengan ikhlas dan berharap akan bahagia. Namun, ketika mendengar langsung pengakuan Aline, ia merasa sakit. Kanya tidak rela jadi istri kedua. Ia tidak bisa menerima. Hal itu sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya.“Kenapa, Kanya? Kamu kenapa terkejut?” ucap Aline ringan melihat wajah pucat Kanya, lalu menyambung perkataannya. “Justru saat ini saya berterimakasih padamu, karena kamu bersedia u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri Pesanan CEO   Pembantu Baru

    Terbangun pagi itu, Kanya mendapati dirinya di atas ranjang besar dan empuk. Tapi ia hanya sendiri. Tidak ada Raven di sana. Padahal seingat Kanya lelaki itu berbaring di sebelahnya. Hingga sebelum mata Kanya terpejam ia masih melihat Raven. Tapi pagi ini hanya permukaan kasur yang kosong dan dingin yang didapatinya.Kanya lantas bangkit dari tidurnya. Ia menyandarkan punggung ke headboard untuk sesaat sembari pikirannya mengira apa yang harus dilakukannya hari ini.Menyadari bahwa ia harus mengerjakan sesuatu, Kanya kemudian turun dari ranjang. Keluar dari kamar setelah mandi, Kanya mencoba mencari Raven. Namun sosok lelaki itu tidak ada di bagian mana pun di rumah itu.Langkah Kanya berakhir di ruang belakang.Ia tertegun saat melihat seorang perempuan sedang berkutat di dapur. Kanya lalu berdeham hingga perempuan yang sedang membelakanginya itu membalikkan badan menghadap Kanya. Lalu perempuan itu tersenyum dan menyapanya.“Selamat pagi. Ibu Kanya sudah bangun?”Kanya mengangguk pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Istri Pesanan CEO   Tahu Diri

    Pria itu baru saja keluar dari mobil lalu menarik langkah cepat. Ia mengangguk sepintas pada seseorang saat berpapasan. Entah siapa orang itu tidak terekam di benaknya. Ia hanya ingin segera tiba secepatnya di kamar lalu beristirahat sepuasnya.Smart lock kamarnya berbunyi kecil saat mendeteksi kesesuaian. Pintu kamar pun terbuka.Raven—lelaki itu langsung masuk. Begitu melihat hamparan kasur ia langsung menghambur. Hari ini begitu melelahkan. Pertemuan serta dengar pendapat dengan pemerintah daerah tadi siang berlangsung dengan alot. Pemerintah setempat memberi banyak tuntutan yang kurang masuk akal kepada para pengusaha yang sebagian besar tidak bisa mereka penuhi.Tatapan Raven berlabuh pada benda seukuran telapak tangan yang terselip di antara bantal. Ternyata Raven lupa membawa ponselnya yang ternyata berada dalam keadaan mati.Sambil berbaring Raven menyalakannya. Beberapa detik kemudian setelah mendapat sinyal, notifikasinya berdenting. Raven terkesiap ketika membaca pesan dari

  • Istri Pesanan CEO   Segalanya Untuk Kanya

    Sedikit pun tidak terlintas di pikiran Kanya bahwa dirinya akan menghadapi hal menakjubkan di dalam hidupnya, yaitu melakukan persalinan sendiri tanpa bantuan tenaga medis dan terjadi di tempat yang sama sekali tidak disangka-sangka.Setelah melahirkan di toilet SPBU ditemani Davva, Kanya mendapat pertolongan dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Cerita tentang persalinan di toilet tersebut menjadi buah bibir di sekitar tempat itu, tapi untung tidak sampai viral, karena Kanya tidak ingin populer dengan cara tersebut.Setelah proses observasi, saat ini Kanya berada di ruang rawat. Kondisi Kanya masih terlihat lemah karena kehilangan banyak energi. Tapi perasaan bahagia yang begitu dalam menyelimuti hatinya melihat bayi perempuan yang dilahirkannya begitu sehat, normal, serta lengkap seluruh organ tubuhnya. Bayi mungil itu saat ini berada di dalam box yang diletakkan di samping tempat tidur Kanya.Monic begitu gembira karena pada akhirnya keinginan anak itu untuk memiliki adik perempuan m

  • Istri Pesanan CEO   Melahirkan Anakmu Bersamamu

    “Kanya, maaf sekali, aku nggak bisa menemani kamu lahiran.”Kanya yang saat itu sedang menyesap juice apel refleks memandang ke arah Raven kala mendengar ucapan laki-laki itu. Bagaimana tidak, mereka sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Bahkan Raven sudah mem-booking rumah sakit terbaik untuk proses persalinan Kanya. Lalu dengan seenaknya sekarang Raven mengatakan tidak bisa.Raven mengangkat tangan sebagai isyarat bahwa ia akan menjelaskan alasannya pada Kanya sebelum perempuan itu mengajukan aksi protes.“Aku baru mendapat telepon dari asistenku di daerah. Dia bilang ada undangan untuk pertemuan dari pemerintah daerah setempat, dan itu nggak bisa diwakilkan. Bukan hanya aku tapi semua pengusaha sawit yang berada di sana,” jelas Raven menyampaikan alasannya.Kanya memahami argumen Raven. Dalam hal ini ia tidak boleh egois dengan memikirkan dirinya sendiri. Ia juga harus mendukung karir Raven.“Nggak apa-apa, Rav, pergilah,” jawab Kanya merelakan.Raven memindai wajah Kanya, mencoba

  • Istri Pesanan CEO   Tinggal Selangkah Lagi

    Raven dan Kanya serentak saling berpandangan begitu mendengar ucapan Marissa yang sama sekali berada di luar prediksi mereka.Raven geleng-geleng kepala. Tentu saja ia tidak akan bisa memenuhi permintaan ibunya itu karena hal tersebut sama artinya dengan meragukan Kanya. Secara tidak langsung ia sudah ikut menuduh Kanya mengandung anak laki-laki lain.Sedangkan Kanya, ia sangat tersinggung mendengarnya. Seakan dirinya sangat berharap untuk dinikahi Raven. Tanpa menikah dengan lelaki itu juga ia masih tetap bisa hidup.“Ma, jangan mengada-ada, aku nggak mungkin meminta Kanya melakukan itu. Itu namanya aku meragukan Kanya. Sedikit pun aku nggak ragu, Ma. Aku percaya kalau anak yang Kanya kandung adalah anakku. Kanya nggak mungkin berhubungan dengan laki-laki lain. Kami saling cinta, Ma!” ucap Raven menegaskan sikapnya. “Percaya diri sekali kamu, Rav! Apa jaminannya kalau dia nggak pernah berhubungan dengan laki-laki lain? Kita nggak akan pernah tahu apa yang dilakukannya di belakang ka

  • Istri Pesanan CEO   Permintaan Tes DNA

    Bagi Kanya pertemuan dengan Rintik dan percakapan dengan gadis itu memberi kesan yang begitu mendalam. Membuatnya melegitimasi satu hal—bahwa cinta Davva memang sedalam dan sebesar itu padanya. Hanya saja … Kanya tidak mampu membalas perasaan Davva padanya. Andai saja Kanya bisa membagi hatinya untuk lelaki itu. Sayangnya segenap perasaan serta hatinya sudah tertutup rapat. Dan kuncinya Raven yang pegang. Saat Rintik mengatakan padanya bahwa Davva hanya menyukai perempuan seperti Kanya, Kanya menganggap bahwa gadis itu sedang bercanda sebagai sesama perempuan yang saling mengagumi satu sama lain.“Memangnya aku seperti apa? Kenapa seperti aku?” tanya Kanya kala itu.“Ya seperti kamu. Cantik, lembut, anggun, modis, dan seorang desainer sukses.” Rintik mengurai satu per satu poin demi poin yang ada dalam diri Kanya. Bahkan dalam keadaan hamil begini Kanya tetap memesona. Selepas pertemuan di bandara, Davva telah menceritakan banyak hal mengenai Kanya.“Kamu mujinya terlalu berlebihan,

  • Istri Pesanan CEO   Dia Sukanya Yang Seperti Kamu

    Keduanya masih saling mendekap entah berapa lama. Mereka sama-sama terbawa suasana hingga akhirnya sama-sama terhempas pada kenyataan dan mengurai pelukan.Kanya mengsap muka, mengeringkan sisa-sisa air mata dari wajahnya. Sementara Davva juga merasa canggung dan berpikir, apa ini pantas dilakukannya? Memeluk dan mencium seseorang yang bukan lagi menjadi miliknya. Raven bisa marah atau minimal cemburu jika mengetahuinya.“Aku minta maaf sudah salah sangka selama ini,” suara Kanya terdengar lirih.“Aku yang salah, bukan kamu. Dari awal aku sudah salah. Seharusnya aku nggak memaksakan diri. Seharusnya aku tahu diri bahwa kamu nggak akan pernah mencintaiku, Nya.”Kanya menelan saliva yang terasa begitu pahit. Mendengar pengakuan Davva membuat batinnya teriris-iris. Ternyata lelaki itu mengetahui perasaannya, bahwa Kanya tidak pernah mencintainya.“Dulu aku pikir setiap kali kamu tidur membelakangiku itu karena kebiasaan. Tapi belakangan aku baru menyadari kalau itu semua ada artinya. Kar

  • Istri Pesanan CEO   Menjelaskan Kesalahpahaman

    Kanya, Raven, dan anak-anak serta Davva serta Rintik pada akhirnya terpaksa menginap di hotel yang telah disediakan oleh pihak maskapai. Kanya dan Raven mendapatkan kamar berbeda di lantai yang sama, sedangkan kamar Davva terletak satu lantai di bawah mereka.“Ma, Monic mau tidur sama Papa,” ujar Monica merengek pada Kanya agar dirinya diizinkan tidur bersama Davva.“Monic tidurnya sama Mama aja, kasihan Papa,” jawab Kanya tidak setuju dengan keinginan sang putri. Iya, Kanya sangat mengerti perasaan keduanya. Inilah kesempatan bagi mereka untuk saling melepas rindu. Hanya saja Kanya khawatir jika semakin lengket dengan Davva maka semakin susah bagi anak itu untuk berpisah.“Kasihan kenapa, Ma?” Sepasang mata bulat Monica menatap dengan penuh tanda tanya.“Papa kan capek, Sayang, Papa mau istirahat,” jawab Kanya menjelaskan. Ia harap putrinya itu mau mengerti.“Tapi Monic kan nggak mengganggu Papa, Ma.” Monic merasa heran kenapa Kanya melarangnya. “Monic janji deh nggak bakal nakal. Mo

  • Istri Pesanan CEO   Konspirasi Semesta Berikutnya

    Nyaris di sepanjang penerbangan Monica duduk di sebelah Davva. Monic tidak mau beranjak barang sedetik.Anak itu bercerita tentang apa saja, terutama mengenai hal-hal yang dilaluinya tanpa Davva. Mereka bercengkrama, tertawa, lalu sesekali saling berpelukan dan mencium satu sama lain. Keduanya melepas rindu setelah terpisah selama enam bulanan ini. Dari Monic Davva tahu bahwa Raven adalah penggangtnya yang sempurna.Hingga celetukan polos Monic membuat Davva mengatupkan bibirnya.“Kok Papa duduknya nggak dekat Mama? Kenapa Om Raven yang duduk di dekat Mama? Papa juga nggak meluk dan nyium Mama tadi. Emangnya Papa nggak kangen sama Mama ya?”Davva terdiam seribu bahasa. Sementara sang putri terus menyorotnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Apa yang akan Davva katakan? Kenapa Monic begitu kritis di usianya yang masih teramat dini?“Oh iya, Papa lupa tadi. Itu karena Papa lagi sama Monic makanya jadi nggak ingat mau meluk Mama.” Akhirnya Davva memiliki jawaban yang kira-kira bisa di

  • Istri Pesanan CEO   Apa Yang Akan Terjadi, Terjadilah

    Pertemuan tanpa rencana itu tidak terelakkan lagi sehingga akhirnya mereka saling menyapa. Kebencian yang pernah ada di hati Kanya untuk Davva telah sirna semenjak ia mengikhlaskan laki-laki itu pergi dari hidupnya.Davva yang mati-matian menghindari Kanya merasa segalanya usahanya sia-sia karena pada akhirnya mereka dipertemukan pada situasi dan tempat yang tidak terduga.“Apa kabar, Nya?” Satu-satunya yang melintas di kepala Davva adalah pertanyaan klise tersebut. Diucapkan dengan pelan dan canggung. Bahkan suaranya sendiri terdengar aneh di telinganya.“Kabar baik,” jawab Kanya. Seketika ia merasa malu saat tatapan Davva turun ke perutnya. Davva pasti berpikir keras mengenai kehamilannya.“Mau ke mana, Nya?” tanya Davva kemudian.“Mau liburan sama anak-anak ke NY.”Davva terkejut mengetahui fakta itu. Semoga saja ia dan Kanya berada dalam penerbangan yang berbeda. Berada di dekat Kanya selama dua puluh empat jam bahkan lebih bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki itu.“Pergi libur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status