Sebelum berangkat, Reno melakukan panggilan video dengan Mayang. kata-kata lembut dan motivasi dari sang istri, membuat Reno kembali bersemangat dan tetap tenang dalam mengatasi permasalah yang tengah dihadapi cabang perusahaan nya.
Sampa di kantor senyum masih mengembang dibibir Reno. dia tersenyum ramah setiap membalas sapaan para karyawan nya yang kebetulan berpas- pasan dengan nya. sesuatu yang jarang sekali Dilakukan oleh Reno. sehingga banyak diantara mereka menggelengkan kepalanya heran."Selamat pagi Tuan." sapa Rey yang menyambut kedatangan Reno diruanganya."Pagi juga " balas Reno sambil duduk menyilang kan kakinya duduk dikursi kebesarannya, dan mulai memeriksa berkas dan bukti-bukti penyelidikan tim audit andalan Reno.Diruangan nya, Andre yang tengah mulai sibuk bekerja, terlonjak kaget. dia ternganga melihat Presdir Reno lebih dahulu mendatangi ruangan kerjanya."Tuan, ada apa Anda. mendatangi ru"Rey, usaha kan untuk segera mencari pengganti posisi jabatan Andre, untuk cabang perusahaan kita yang ada disini, tapi ingat, Jangan sembarangan orang. pilih karyawan yang paling lama dan banyak berjasa bagi perkembangan Perusahaan, utamakan mereka harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan perilaku baik, aku tidak ingin kejadian seperti yang diperbuat Andre terulang kembali." perintah Reno yang ingin semua berjalan normal kembali sebelum dia kembali keindonesia bertemu Mayang, wanita cantik yang begitu dirindukan dan dicintai nya."Baik lah Tuan," terang Rey segera berlalu dari ruangan Reno.***Sementara dirumah, Mayang saat ini, semenjak berjauhan dari Reno, dia mulai gelisah dan sering mondar-mandir didepan pintu teras utama. berharap Reno segera kembali. Mayang begitu merindukan senyum, wangi tubuh dan sentuhan lembut dari suaminya, meskipun usia mereka terpaut jauh, namun justru itulah yang memb
Wajah Reno terlihat berseri-seri, dan begitu bersemangat memasuki pesawat penerbangan pertama, pagi ini, rasa rindu dan cinta pada Mayang membuat Reno tidak bisa berlama-lama di negara ini lagi. sehingga dia memutuskan untuk menunda semua jadwal kesibukan nya dan pulang ke keindonesia.Meskipun permasalahan besar, yang ditimbulkan oleh Melani. belum berhasil diselesaikan dan dituntaskan kan Reno." Mayang pasti sangat bahagia, dengan kepulangan ku tanpa memberi kabar terlebih dahulu, sayang....mas sudah tidak sabaran lagi."Sesekali Reno mengulum senyum, membayangkan tingkah manja dan imut istri mudanya itu, Reno juga mengingatkan agar Rey, salah seorang asisten pribadi nya tidak memberitahukan masalah kepulangan nya hari ini. karena dia ingin sekali memberikan kejutan pada Mayang."Apa reaksinya mayang ya? jika aku pulang. aku yakin dia pasti berkilah saat memelukku laku mengatakan, jika bayi kamu sangat mer
Mayang yang sedang melamun memikirkan dan merindukan Reno, tiba-tiba tercekat. dia menggeleng kepala pelan, seakan-akan tidak percaya jika dihadapannya sekarang. sudah berdiri Reno dengan gagahnya." Mendekatlah sayang, peluk Aku."Reno merentangkan kedua belah tangannya, sedangkan Mayang seperti bermimpi, tangan Mayang terangkat. memegangi wajah tampan Reno." Mas, ini Benaran kamu."" Ya, ini aku Reno suamimu sayang."" Mas, aku sangat merindukanmu."Mayang langsung menghambur kepelukan hangat Reno, mereka saling melepaskan rindu. mengingat ini perpisahan mereka dalam waktu lama, setelah perpisahan pertama, Mayang menghilang di pulau dulu. sehingga menyisakan trauma dihati wanita cantik ini begitu juga dengan Reno." Sayang, bagaimana kabarmu. papa sangat merindukan mu." mengelus dan mencium sayang perut Mayang yang sudah mulai terlihat." Aku juga merindukanmu, papa.." balas Mayang seolah-olah menggantika
"Sayang, berhubung ini malam Minggu, gimana kalo kita awali dengan nonton bioskop. seperti banyak dilakukan pasangan muda-mudi." ucap Reno tiba-tiba mersa seperti sangat muda lagi, hal ini sempat membuat istri tercintanya kaget."Nonton mas?""Ya, atau makan malam berduaan, disebuah tempat yang sangat spesial.""Tumben banget mas, Kamu kok tiba-tiba jadi Romantis. kayak anak remaja yang lagi pacaran." Mayang langsung bergelayut manja di lengan suaminya, karena sesungguhnya dia sangat menginginkan hal ini." Duhhh, bahagia nya. hati ini.""Ya, mas pikir kapan lagi kita bisa menghabiskan waktu untuk untuk berduan seperti ini, mengingat mas yang begitu sibuk akhir-akhir ini. bahkan kita berdua tidak pernah merasakan yang namanya pacaran dan kencan. begitu dijodohkan langsung nikah aja." terang Reno sambil merebahkan tubuhnya dipangkuan Mayang."Mas benar juga, jujur mas. aku dari dulu sangat mengingink
"Sebelum aku bernyanyi, sebutkan apa keinginan terbesar mu sayang?” tanya Reno menatap Mayang, dengan tatapan penuh kasih sayang."Keinginan terbesar ku, hidup bahagia bersamamu selamanya suamiku." Balas Mayang, membuat Reno benar-benar tersentuh oleh jawaban nya barusan.Reno mulai memetik gitar, lagu dengan nuansa yang begitu romantis terdengar dari suara Reno yang merdu.Ku tuliskan kenangan, tentang cara ku menemukan dirimu.....,Tentang apa yang membuat ku mudah memberikan hatiku padamu....,Tak akan habis sejuta lagu....,Untuktuk menceritakan cantik mu....,Kan teramat panjang puisi...,Untuk menyuratkan cinta ini...,Telah habis sudah cinta ini....,Tak lagi tersisa untuk dunia...,Karena telah kau habiskan...,Sisa cinta ku yang hanya untuk mu....,Aku selalu bermimpi tentang indahnya...,Hari tua bersamamu....,Tetap cantik rambut panjang mu...,Meskipun nanti tidak hitam lagi
" Mama, kenapa pucat seperti ini, apa Mama sakit?"" Entahlah Mayang, tapi mama sering pusing dan mersa sangat dingin akhir-akhir ini." ucap mama memijit pelipisnya pelan." Gimana jika kita periksa kerumah sakit, Mayang takut mama kenapa-napa."" Baiklah, nak."Mayang mencoba untuk memapah sang mertua untuk berdiri, namun mama tiba-tiba ambruk tidak sadarkan diri." Mama....mama bagun ma. hu...hu..." Mayang mulai panik, pelayan langsung membantu mengangkat kedalam mobil, sedangkan Mayang mengambil ponselnya untuk menghubungi suaminya, Reno." Mas mama, mas."" Iya, kamu tenang dulu sayang. Mama kenapa?" tanya Reno berusaha tenang, meskipun sesungguhnya dia juga mulai panik." Mana tiba-tiba pinsan, mas."" Apa?"Reno kaget, namun dia kembali menguasai keadaan." Sayang, segera bawa mama kerumah sakit, aku bakal menyusul kesabaran, segera."" Baiklah, mas."Mama Lauren langsung dibawa kerumah sakit, den
Suasana di pemakaman ini begitu ramai, sehingga harus menambah beberapa tenda lagi, proses pemakaman pun diliput berbagai media. mengingat keluarga Reno terkenal sebagai pengusaha yang sukses dan dermawan.Reno terduduk dalam, menyembunyikan tangisannya, saat melihat mamanya akan dikuburkan, Mayang berusaha membujuk suaminya, dan memberi nya motivasi dan kekuatan.Banyak orang yang datang melayat, keluarga Melani juga ikut datang datang sementara Melani hanya menyaksikan dari jauh dengan mengunakan kaca mata hitam dan Kedundung.Proses pemakaman berjalan hikmat, setelah selesai para pelayat telah meninggalkan lokasi pemakaman mewah itu, yang tidak sembarangan orang mampu membelinya, ada juga diantara pelayat mengabadikan momen itu dengan berfoto Selfi. Reno juga memesan dua lagi kavling pemakaman tepat disebelah mama tercinta nya.Setelah semua terasa sepi, karena hanya tinggal Reno dan Mayang. Reno terlihat masih betah  
" Benaran mas, jika perusahaan akan membangun villa dipuncak?"Mayang yang mendengar rencana suaminya, begitu antusias dan ngotot ingin ikut, sudah lama dia merindukan suasana puncak dengan udara yang bersih dan segar." Iya sayang, tapi ini dalam rangka survei proyek mas yang baru.""Boleh ya mas, Mayang ikut please..." mengatup kedua tangan nya dengan memasang wajah imut, bahkan Mayang juga mengedip kedua matanya berkali-kali genit. berharap suaminya Reno akan luluh melihat wajah imutnya."Tidak bisa sayang, mengingat kondisi mu yang tengah hamil begini. aku takut kamu kecapean dan terjadi sesuatu pada anak kita nantinya."Sebenarnya Reno, juga ingin sekali mengajak serta istri kecilnya itu, Reno mengelus perut Mayang yang sudah mulai kelihatan membesar di umur kehamilan nya yang memasuki bulan kelima." Maaf ya sayang, mas janji. jika kamu sudah melahirkan dan sehat. mas akan ajak kesananya."