Share

Maafkan kami

Dari kejauhan orang tua Luna menangkap sosok menantunya yang mondar-mandir di depan ruang UGD. setelah mendekat mereka berjalan ke arah Rama yang menunduk sedih.

"Yang sabar ya nak, kami juga sama sedihnya seperti kamu, putri kami satu-satunya terbaring tidak berdaya, tanpa kami bisa menolong rasa sakit yang dia rasakan sekarang." ucap mama.

"Sebaiknya kita bantu Luna dengan doa, semoga dia bisa melewati masa kritis nya." ucap mama lagi,  mengusap air mata yang lolos di kedua pipinya

Rama hanya mengangguk pelan membalas ucapan mereka, tatapannya Kosong kedepan. pikiran nya masih teringat saat sebelum Luna dipindahkan ke ruangan UGD. Luna saat itu sempat kejang-kejang dan kembali pendarahan.

Rama berdiri dan berjalan seperti orang linglung, sang mama  mengikuti langkah kakinya dari belakang. nampak Rama memasuki musholla Rumah Sakit setelah berwudhu dia sholat dengan khusyuk.

Rama mengangkat kedua tangannya yang bergetar menahan tangis.

"Ya All
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status