Olivia melipat kedua tangannya di dada sembari bertanya, "Kalian cari siapa?"Beberapa gadis itu berseru secara serempak, "Kami mencari Kak Mandy!" Hanya gadis yang berdiri di tengah tidak berani berbicara.Olivia yang memahami situasinya memandang Mandy seraya bertanya, "Kak Mandy, apa kamu kenal mereka?""Kenal!" sahut seorang gadis sebelum Mandy menjawab. Gadis itu melihat ke dalam ruangan dan berujar, "Kak Mandy, kami temannya Celine! Dia membawa kami untuk berkenalan denganmu!"Celine yang merasa canggung menarik gadis itu. Sementara itu, Olivia melirik Celine sekilas dan berucap, "Kalau kalian saling kenal, cepat masuk.""Oke!" ujar para gadis itu. Mereka masuk ke ruangan, lalu mengerumuni Mandy dan mulai mengobrol dengan Mandy.Olivia tidak menutup pintu, dia hanya berdiri di depan pintu. Olivia memandang Celine dengan sinis, dia berencana untuk memberi Celine pelajaran saat Chelsea kembali nanti.Dulu, Mandy pernah membintangi sebuah web drama bersama Celine. Meskipun pernah be
Awalnya, Celine mengira Mandy akan bersikap sungkan kepadanya karena dirinya memiliki gosip dengan Ferdy. Celine juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan sedikit pekerjaan dari Mandy. Jadi, tadi Celine membiarkan teman-temannya memamerkan hubungannya dengan Ferdy. Siapa sangka, ternyata mereka telah menyinggung orang yang salah!Sekarang, Mandy sudah berbicara seperti ini sehingga Celine yang merasa malu hendak pergi meninggalkan ruangan ini. Olivia mengadang Celine seraya mengancam, "Kalau kamu berani mendekati Ferdy lagi, aku pasti akan menghajarmu habis-habisan."Salah satu teman Celine membentak, "Memangnya kamu dekat dengan Pak Ferdy? Atas dasar apa ....""Ferdy itu kekasihku," ucap Chelsea. Dia menatap Celine sembari menegur, "Malam itu, aku bisa mengusirmu dari kamar. Lain kali, aku akan mengusirmu dari Kota Mahara.""Apa maksudmu?" tanya teman Celine. Mereka memandang Celine dengan bingung. Kenapa Celine diusir dari kamar?Wajah Celine memerah, sekarang dia ingin
"Kalau Pak Ferdy yang menyuruhku pergi, aku nggak akan mengambil uang sepeser pun," ucap Chelsea. Dia melirik Diana, lalu menatap Anissa seraya menegaskan, "Aku pernah berjanji kepada Pak Ferdy, kalau dia ingin balikan dengan Nona Diana, aku nggak akan menghalanginya.""Tapi, sebelum itu, aku nggak akan mewakili Pak Ferdy untuk membuat keputusan. Nenek juga nggak berhak untuk mengusirku," lanjut Chelsea."Kamu ...," ucap Anissa. Dia yang merasa sangat kesal meneruskan ucapannya, "Siapa yang percaya dengan omonganmu? Mana mungkin wanita egois sepertimu setuju Ferdy dan Diana balikan? Pokoknya, perjanjian 1 tahun dibatalkan, malam ini kamu harus pergi dari Harbourside Villa!"Begitu Anissa selesai bicara, Ferdy berjalan masuk. Dia berkata dengan dingin, "Nenek, jangan ikut campur urusanku. Beraninya Nenek mengusir Chelsea dari rumahku."Semua orang tertegun. Chelsea yang membelakangi Ferdy juga tidak berbalik untuk melihat Ferdy. Jelas-jelas Chelsea terus menunggu Ferdy pulang, tetapi Ch
Chelsea menatap Ferdy dan menjelaskan, "Aku harus hamil anakmu dalam waktu 1 tahun. Waktu itu, aku pasti diusir oleh Nenek dari kediaman Keluarga Milano kalau nggak membuat perjanjian ini.""Bisa-bisanya kamu berani membuat perjanjian seperti ini! Kamu tahu kamu nggak bisa melakukannya! Aku juga nggak akan membiarkanmu melakukannya!" ujar Ferdy seraya mencengkeram pergelangan tangan Chelsea.Namun, Chelsea malah tidak merasa kesakitan. Dia berucap dengan tenang, "Aku tahu."Melihat ekspresi Chelsea yang tenang, Ferdy tiba-tiba mengerti. Ternyata ... sejak awal Chelsea sudah berencana untuk meninggalkannya. Satu tahun adalah batas waktu yang ditetapkan Chelsea untuk dirinya sendiri."Apa kamu berniat meninggalkanku?" tanya Ferdy. Dia menyipitkan matanya dan mengancam, "Sekarang, aku tegaskan, jangan harap kamu bisa meninggalkan aku. Waktu itu, kamu yang ingin menikah, jadi kamu nggak berhak memutuskan untuk bercerai."Selesai bicara, Ferdy melepaskan tangan Chelsea, lalu naik ke lantai
Kenapa Ardi ada di sini? Bukannya dia menolak tugas kali ini? Kenapa dia berinisiatif mendekati Theo? Chelsea yang kebingungan diam-diam mengikuti Ardi meninggalkan sekolah luar biasa.Tak lama kemudian, Ardi yang sedang merokok menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan memandang Chelsea, lalu berujar, "Kamu harus melatih kemampuan menguntitmu lagi."Chelsea tertawa dan menimpali, "Kalau begitu, kamu harus mengajariku." Dia menghampiri Ardi, lalu mengamati tubuh Ardi dan bertanya, "Bagaimana dengan lukamu?""Berkat kamu, lukaku sudah membaik," jawab Ardi. Dia berbalik dan menunjukkan kain kasa di bagian belakang kepalanya kepada Chelsea, lalu melanjutkan, "Hanya sisa luka di sini yang harus diobati beberapa kali lagi.""Kalau begitu, kenapa kamu nggak istirahat? Untuk apa kamu datang ke sini?" ujar Chelsea. Kemudian, Chelsea langsung menanyakan intinya, "Melihat interaksimu dengan Theo, hari ini bukan pertama kalinya kamu datang ke sini, 'kan?""Sejak keluar dari rumah sakit, aku sudah
Saat Chelsea kembali ke mobilnya, Harris menelepon Chelsea, "Kak Chelsea, apa kamu punya waktu? Bagaimana kalau kita bertemu sebentar?"Harris mencari Chelsea untuk urusan Ferdy. Chelsea juga tidak curiga, dia meminta alamat kepada Harris dan langsung menuju ke lokasi tersebut.Di dalam kedai teh, Harris dan Evan sudah menghabiskan 1 teko teh. Akhirnya, Chelsea pun datang. Chelsea duduk di seberang mereka dan bertanya, "Apa yang mau kalian bicarakan?"Harris menuang secangkir teh untuk Chelsea, lalu berucap dengan santai, "Kak Chelsea, apa kamu yang menyuruh Olivia untuk mencari tahu masalah Kak Ferdy dariku?"Chelsea mengakuinya, "Um."Harris memandang Chelsea dan berkata dengan tulus, "Kalau begitu, berarti ... kamu peduli dengan Kak Ferdy."Chelsea terdiam, dia memang tidak bisa membantah perkataan Harris. Evan langsung menimpali, "Kak Chelsea, sepertinya kamu nggak tahu, ya? Waktu itu, Kak Ferdy kecelakaan."Chelsea yang kaget bertanya, "Apa yang terjadi?"Melihat respons Chelsea,
Ferdy naik pesawat pada sore hari. Dia sampai di tujuan pada keesokan paginya. Irfan yang menerima kabar segera menghampiri Ferdy dan melapor, "Pak Ferdy, pihak penyelenggara bilang ada urusan mendadak. Jadi, waktunya ditunda dan lokasinya diganti.""Mereka nggak bilang ada urusan apa?" tanya Ferdy.Irfan menjawab, "Nggak, sekarang mereka sudah menyiapkan hotel untuk kita. Tiga hari lagi, acara penyambutan akan diadakan di vila Profesor Alex."Ferdy berjalan keluar dari bandara dan memandang langit. Tatapan Ferdy sangat muram.Ferdy yang menyuruh Irfan untuk menyerahkan tiket pesawat itu kepada Harris. Jadi, mereka yang mewakili Ferdy untuk menjelaskan kepada Chelsea. Namun, Chelsea tidak datang. Wanita ini benar-benar keterlaluan, sebenarnya apa yang diinginkan Chelsea?....Pada saat bersamaan, Chelsea berada di tempat yang sama dengan Ferdy. Chelsea sampai 2 jam lebih awal daripada Ferdy dan dia sudah dibawa ke sebuah vila di pinggiran kota. Klien yang memberikan tugas sangat memaha
Menurut pengaturan pihak penyelenggara acara, Ferdy dan Irfan menginap di hotel bintang tinggi setempat. Saat check in di meja resepsionis, muncul sebuah tangan yang sangat putih di sebelah Ferdy. Orang itu mendorong KTP-nya di atas meja kepada staf. Ferdy menoleh dan mengernyit.Kendrian Tanuwijaya, Tuan Muda Tanjaya Tech yang telah menghilang selama 1 tahun? Mengapa Kendrian bisa tiba-tiba ada di sini?Menyadari tatapan Ferdy, Kendrian tersenyum dan berkata, "Kalau Pak Ferdy diam-diam lirik aku terus, aku akan berpikir kamu menyukaiku."Ferdy terdiam dan tatapannya menjadi dingin. Kendrian masih menjengkelkan seperti dulu!Kendrian memiringkan badan dan bersandar di meja resepsionis. Tatapannya yang lembut dihiasi oleh senyuman yang sangat memikat! Dia bertanya, "Sudah sekian lama nggak ketemu, kamu nggak kangen aku?"Tata krama yang baik membuat Ferdy menelan umpatan yang hendak diucapkannya. Dia berusaha keras untuk berujar dengan tenang, "Setelah hilang selama setahun, semoga Pak
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me