Share

Chapter 78 - Pengakuan

Nani melirik takut-takut pada Aileen yang sedari tadi hanya duduk menopang tangan di depan dada. Wanita itu enggan untuk sekedar bertegur sapa ataupun balas menatapnya.

Selama beberapa hari di rawat di rumah sakit, Nani banyak merenungi apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Ia terlalu abai, tidak memperdulikan perasaan putri yang dilahirkannya di usia muda.

Jadi, wajar saja bila kini Aileen bersikap dingin padanya. Nani yakin, bila bukan karena Bagas dan Denis, putrinya itu tak akan sudi menjenguknya.

"Ai, apa kabarmu?" tanya Nani demi memecah kesunyian.

Dua puluh menit terasa amat lama baginya, berdiam diri dalam keheningan sementara Bagas dan Denis mengurus administrasi untuk kepulangannya.

Aileen mengangkat wajah untuk menatap sang ibu. Tak lama ia kembali mengalihkan pandangannya.

"Baik," sahutnya singkat.

"Dokter Daren banyak bercerita tentangmu. Ibu baru tahu kalau dokter itu calon saudara iparmu." Nani melanjutkan celotehannya untuk memancing reaksi putrinya.

Namun, ia ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status