Intan geram mendengar penuturan Pelangi dengan lantang menyudutkan dirinya sebagai pelaku utama atas kematian dan kebakaran yang terjadi di pesantren. Walau itu tidak salah namun, Intan tidak ingin berakhir di penjara. Dengan kasar tangannya menarik pergelangan tangan Pelangi dan mendorongnya hingga terbentur tembok."Apa maksud kamu hah? Kamu menuduh 'ku melakukan itu semua? Mana buktinya? Jangan asal nuduh kamu Pelangi. Aku bisa melaporkan kamu atas tuduhan yang tidak aku lakukan!" sentak Intan menyembunyikan keterkejutannya."Dengan senang hati jika teteh mau menyerahkan diri ke kantor polisi. Aku sudah tahu semuanya teh, aku tahu jika teteh yang melakukannya dan aku tahu siapa teh Intan yang sebenarnya. Teteh adalah anak angkat dari orang tuaku dan teteh ingin menguasai semuanya sampai tega membunuh mereka dan membakar pesantren ini bukan? Katakan jika teteh ingin membela diri." Ucap Pelangi kekecewaan atas apa yang di lakukan oleh Intan."Kamu menuduhku Pelangi? Kamu tahu apa yan
Langit menurunkan kaca mobilnya setelah menjabat tangan wanita dia mengasuhnya sejak kecil keluar dari mobil berbincang dengan mbok Sri."Banyak kejadian yang tidak diketahui den Langit. Nyonya Intan mengusir si mbok bukan si mbok yang kabur dan si mbok ketemu Nyonya besar di jalan dan akhirnya kembali ke rumah nyonya besar yang begitu menyambut si mbok dengan baik. Terpaksa si mbok menceritakan semua pada nyonya besar yang terjadi tanpa sepengetahuan den Langit,""Terjadi? Apa yang tidak aku ketahui?" tanya Langit mengerutkan keningnya.Banyak hal yang terlewatkan olehnya terutama mengenai mantan istrinya."Sebaiknya den Langit masuk temui nyonya besar beliau yang akan menceritakan semuanya si mbok tidak bisa menceritakan apapun. Bukan wewenang si mbok den,""Tidak mbok. Ada banyak hal yang tidak bisa aku ketahui melalui Mama, aku minta mbok yang cerita," "Jangan pernah menganggap nyonya besar marah pada Aden, Nyonya sangat menyayangi den Langit terlebih sekarang den Langit datang m
"Astaghfirullahaladzim Langit!" seru Rosa tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya.Kekecewaannya yang hilang kini kembali tetapi Rosa menahan semuanya. Walau lega tetapi ia pun kecewa karena perbuatan putranya."Maafkan aku, mah. Aku laki-laki terbodoh di dunia ini,"Rosa menghela napasnya melihat sang anak yang tertunduk lesu. Wajahnya begitu tersiksa karena perbuatannya pada Pelangi dan dirinya.Tidak lama, Rosa kembali bersuara mencairkan suasana yang tegang akibat pengakuan putranya. Mereka saling berbincang mencurahkan isi hati mereka berdua, kerinduan seorang ibu pada anaknya yang telah pergi kini telah terobati meski ada luka lain dan pengorbanan yang harus di lakukan.Rosa begitu lega mendengar semua yang terjadi pada Langit anak yang begitu ia sayangi. Luka terlihat di wajah Langit penyesalan begitu nyata tetapi semua telah terjadi tidak bisa kembali lagi. Sebagai seorang ibu Rosa hanya bisa memberikan tempat ternyaman untuk anak lelakinya. Memberikan nasehat agar tidak me
Dua hari setelah bertemunya tanpa sengaja di salah satu taman dengan Langit membuat nya perasaan Pelangi begitu tenang meski ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya namun Ia pun sulit untuk mengartikan dari kegelisahannya.Lamaran yang ditentukan pada hari ini setelah kedatangan kedua orang tua Rizky. Mengingat pria yang dulu pernah ta'aruf dirinya berada di luar kota sehingga kedua orang tuanya lah yang menggantikan posisinya untuk melamar."Ada sesuatu yang mengganjal sehingga kamu sejak tadi melamun? Katakan kegelisahan kamu pada Umi, anggaplah bahwa Umi adalah kedua orang tuamu. Jangan menyembunyikan apapun dari Umi sehingga Umi bisa membantumu untuk bisa menyelesaikan masalah yang kamu hadapi saat ini," ujar Umi setelah menyiapkan semuanya. Kini Umi duduk di samping Pelangi keceriaan di wajahnya hilang seketika berganti dengan mendung. Walau Pelangi tidak mengatakan apapun padanya namun Umi tahu bahwa ada sesuatu yang mengganjal. Sehingga Pelangi menyembunyikan wajahnya d
"Apa?!" Umi tidak mampu menutupi rasa terkejutnya mendengar penuturan pelangi.Sungguh hal yang membuat Umi Rahayu menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Itu yang membuat aku bimbang Umi, apa yang terjadi dengan pernikahan keduaku jika seperti ini?" lirihnya.Terlihat jelas wajah frustasi Pelangi untuk menghadapi kenyataan di depannya. "Sayang kamu sudah coba Salat istikharah? Coba kamu lakukan lagi," ujar Umi menenangkan Pelangi."Sudah Umi, tapi hasilnya sama. Wajah lain yang selalu hadir، wajahnya tak terlihat tetapi aku seperti mengenalinya Umi–" tangisan Pelangi menjadi namun ketakutan terlihat jelas di wajahnya."Bismilah, nak. Serahkan semua pada sang Haliq, manusia hanya bisa merencanakan tetapi Allah yang akan menentukannya. Berpasrah diri nak," Umi Rahayu menguatkan Pelangi yang terlihat semakin gelisah, ada trauma di sana yang sulit untuk di sembuhkan meski tertutup dengan rapih di dalam hatinya."Istirahat nak, semua akan sesuai keinginan dan Allah yang akan membawa ka
Flashback.Intan yang begitu gelisah satu minggu setelah menemui Pelangi dan gagalnya meminta harta gono-gini dari Langit membuatnya semakin frustasi. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari yang harus dia lakukan dan kondisinya yang tidak bisa bekerja membuatnya semakin dalam keterpurukan. Di tengah memutar otak setelah menjual tas yang pada akhirnya di tipu Intan tidak lagi memiliki barang yang bisa di jual bahkan kontrakan yang harus di bayar hingga menungguk berapa hari namun waktu yang di berikan pemilik rumah tinggal hari itu tetapi Intan tidak kunjung mendapatkan uangnya.Getar dalam ponselnya mengalihkan perhatiannya, tubuhnya bergetar ketakutan semakin menjadi setelah membaca nama yang tertulis di layar ponselnya."Wanita sundal mau kabur kemana hah? Kamu harus bayar kami lagi, kalau tidak aku akan laporkan ke polisi biar kita mati dalam penjara bersama!" sentak seseorang yang sangat Intan kenali. "Aku tidak ada uang, lagi pula kenapa sekarang kamu memeras aku hah? Seharusnya
Pelangi mengabiskan waktu bersama dengan Cleo yang kini semakin membaik tidak seperti awal pertemuan mereka di mana wajah Cleo begitu terlihat terluka. Meski tawa menghiasi wajahnya tetapi tidak jarang Cleo memanggil Intan. Cleo yang di asuh secara langsung oleh Pelangi dan enggannya Cleo dengan orang lain membuat Pelangi selalu berada di dekatnya. "Umi–" suara Cleo menghentikan aktivitasnya yang tengah merapihkan mainan Cleo. "Sayang panggil Umi?" ucap Pelangi terharu. "Umi sana yu!" Cleo kembali bersuara kali ini suaranya lebih jelas. Pelangi baru menyadari jika Cleo sebenarnya bisa bicara meski begitu suaranya yang awalnya tidak jelas namun kali ini begitu jelas. Semakin menambah kekaguman Pelangi pada Cleo. "Anak pintar, jadi mau main di sana?" tanya Pelangi berjongkok di depan Cleo. "Ya, Umi," ujarnya menarik Pelangi ke taman yang di buatkan khusus untuk anak-anak setelah belajar. Itu hal yang berbeda di pesantren milik Pelangi selain tuntutan belajar Pelangi pun mengajarka
Langit di buat shock dengan pemandangan di depannya bagaimana Pelangi yang berusaha untuk membangunkan anak yang ada dalam dekapannya.Langit hanya diam terpaku di tempatnya melihat pemandangan di depan di mana Pelangi terlihat begitu gelisah di depan ruang IGD.Langit memilih tempat tidak jauh dari posisi Pelangi, walau tidak berniat untuk menghampiri namun Langit ingin tahu siapa yang tengah di rawat. Benarkah anak kecil itu Cleo? Atau anak yang mirip dengan anak angkatnya. Entah sebutan apa yang pantas karena Langit begitu menyayangi Cleo, meski bukan dari benihnya hanya sikap dan kecurangan Intan yang berhasil membuat Langit menjauh Dua jam Langit berdiri di tempatnya tanpa bergerak hingga brankar di dorong keluar dan pergi ke salah satu kamar rawat inap. Di sana Pelangi tidak lepas dari pandangannya dan benar anak yang berbaring itu adalah Cleo.Pemandangan yang sungguh menyejukkan hati Langit. Sikap dan kelembutan yang terlihat begitu tulus dari Pelangi yang merawat Cleo berhas
Sosok pria yang diam-diam memperhatikan dua sejoli tengah berbahagia, setelah di karuniai seorang anak yang begitu tampan dan putri yang cantik kini gelar sarjana untuk kedua kalinya telah didapatkan. Sukses dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dan menjaga keromantisan dengan sang suami telah ia pertahankan. Selain itu sifat dan kerja kerasnya semakin terlihat dengan jelas, ada rasa sesak di ujung sana tetapi semua telah berakhir. Berusaha melupakan dan memilih untuk mencari pendamping tetapi semua telah tertutup hatinya hanya ada satu nama dan itu selamanya."Menikahlah dengan wanita lain yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walau hal itu mustahil tapi lakukan demi Mama." "M–ma," Rizky terkejut dengan kehadiran Ibunya yang tiba-tiba ada di sampingnya.Pria yang sejak tadi memperhatikan Langit dan Pelangi adalah Rizky pria yang sampai detik ini masih menyimpan rasa pada Pelangi meski hal itu tidak benar tetapi Rizky tidak bisa menolaknya. Menepis? Berulang kali di lakukan namun nama i
Kebahagiaan kini di rasakan oleh keluarga besar Wiratama dan juga keluarga besar di pesantren dan panti. Terlebih Umi Rahayu dan Abah Yusuf. Setelah berapa jam mereka dalam keadaan cemas dan rasa takut akan sesuatu terjadi pada Pelangi."Alhamdulillah, sayang kamu baik-baik saja. Mas takut sesuatu terjadi sama kamu, bagaimana hidup mas dan anak kita jika—""Mas bicara apa, hem? Ada Allah yang akan menjagaku dan keluarga kita. Mas, kamu sudah adzani anak kita?" tanya Pelangi. Berharap sang suami belum melakukannya tidak di pungkiri dirinya ingin melihatnya momen sang suami untuk pertama kalinya melantunkan adzan di telinga sang anak."Astaghfirullahaladzim, mas lupa dek. Maafkan mas ya, terlalu memikirkan kamu sampai abai dengan anak kita," "Ya mas, tak apa. Aku tahu posisi mas Langit,* lirihnya mengecup kening Langit. Sontak membuat pria itu seketika terdiam melihat aksi sang istri."Jangan nakal dek, kamu tahu mas harus puasa selama 40 hari? Dan kamu sekarang menguji puasa mas," uca
Setelah malam itu pembicaraan yang membuat dirinya kembali tenang. Sang ayah memberikan wejangan padanya jika semua akan baik-baik saja. Anak dan istrinya pasti bisa melewati semua dengan tenang."Den mau berangkat sekarang? Apa tidak sebaiknya menunggu Nyonya sama neng Pelangi?" Mbok Sri meletakan kopi yang di inginkan oleh Langit.Duduk tidak jauh dari anak asuhnya yang sangat ia sayanginya."Ya sudah mbok, aku tunggu di rumah saja. Tapi kenapa aku gelisah ya Mbok? Apa sesuatu terjadi pada mereka? Mbok tau kan mereka perempuan semua." Ujar Langit gelisah."Insya Allah mereka baik-baik saja den. Ada nyonya sama Erna, mereka pasti bisa menjaga neng Pelangi," Langit mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mbok Sri. Meski hatinya terus merasakan sebaliknya.Setelah kepergian Mbok Sri ke dapur tak berselang lama sang adik pun datang sama halnya dengan mbok Sri, Rizky pun meyakinkan dirinya bahwa Pelangi akan baik-baik saja bersama dengan ibu mereka."Abang tau, tapi entah kenapa
Kehamilan Pelangi yang semakin membesar tidak menghalangi langkahnya untuk tetap menuntut ilmu di universitas milik suaminya. Meski sikap teman-temannya canggung padanya tetapi Pelangi tetaplah Pelangi yang rendah hati ia merangkul semua temannya tanpa terkecuali laki-laki.Baginya yang terjadi berapa bukan yang lalu hanyalah sebuah kesalahanpahaman di antara mereka karena ulah seseorang yang ingin menjatuhkan dirinya. Kini hubungan Pelangi dengan yang semakin membaik.Berbeda dengan sahabat wanitanya, Evan pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kini memilih untuk keluar dari kampus setelah terbukti jika dirinya adalah salah satu pria yang pernah singgah dalam kamar Amara. Bukan cinta yang di rasakan oleh Evan melainkan kebutuhan dan keinginan Amara yang menggebu padanya. Hatinya pada amara berbeda dengan isi hatinya lada Pelangi. Cintanya pada istri pemilik kampus tempatnya mencari ilmu memaksakan dirinya untuk pergi melanjutkan studinya di luar negeri dan mengubur cintanya pada P
"Mah, Pelangi tidak apa-apa. Hanya ketiduran terlalu lelah terlebih sekarang—" Langit menatap keluarganya yang kini berada di dalam kamarnya."Kita bicarakan di luar saja, jangan sampai kalian mengejutkan istriku yang istirahat," lanjutnya setelah terdiam sesaat.Dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Mereka pun akhirnya mengikuti perkataan Langit keluar tanpa ada suara kini setelah sampai di ruang keluarga. Rosa orang pertama yang mendesak Langit untuk mengatakan yang sebenarnya."Bisa sekarang kamu katakan pada Mama, Lang? Sebenarnya ada apa dengan menantu Mama? Jangan bikin Mama cemas terlebih kondisi Pelangi yang saat ini terlihat begitu lemah," "Mama istriku tidak lemah dia hanya kelelahan apa Mama tidak perhatikan bagaimana wajahnya sekarang lebih chubby?" ujarnya tersenyum mengembang.Sontak Mereka pun mengangguk membenarkan perkataan Langit."Lantas apa masalahnya?" Gustav akhirnya bersuara memperhatikan Langit yang begitu tenang namun terlihat bahwa wajahnya begitu bah
Berapa bulan kemudian kehidupan Pelangi semakin berwarna dengan keluarga dan sahabat yang selalu berada di dekatnya. Langit yang selalu memberikan cinta dan kejutan untuknya sontak berhasil menghadirkan rasa yang semakin meluluhkan hatinya.Hidupnya seakan dejavu dengan impiannya yang dulu sebelum menikah dengan Langit. Impian bahagia dengan keluarga yang harmonis dan suara tawa anak-anak mereka menghiasi rumahnya.Namun sepertinya Allah belum mempercayakan rahimnya terisi seperti keinginannya."Sayang, kamu yakin mau makan lagi? Maaf bukan mas gak suka, tapi kamu bakalan nyaman nantinya?" Langit melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu lahap menikmati crepes yang baru di beli olehnya. Pelangi tidak terganggu dengan ucapan Langit yang tidak hentinya menggodanya. Baginya saat ini menikmati aneka rasa crepes adalah keharusan."Mas—" lirihnya, hanya melirik suaminya dan kembali melanjutkan makannya."Y–ya, sayang, kamu nikmati saja ya? Kalau kurang nanti mas pesen lagi," ucap
Terkejut? Tentu, dengan keberanian yang di miliki Amara meminta dirinya untuk menerima suaminya berpoligami. Menjadikan Amara sebagai madu dalam rumah tangganya."Kamu ingin menjadi istri mas Langit?" "Ya, sejak lama aku mencintainya. Aku yakin setelah aku menikah dengan mas Langit semua akan baik-baik saja. Orang tuaku akan di bebaskan meski bukan mereka yang salah tapi aku yang merubah semuanya," ucap Amara percaya diri."Kamu tidak merasa bersalah? Sudah menjerumuskan orang tuamu hanya untuk kepentingan pribadi?" Pelangi mengulas senyum tipis begitu tipis hingga Amara tidak melihatnya."Mereka tidak akan sakit hati dan apa yang sudah aku lakukan. Jujur sebaliknya mereka sangat mendukung semua yang aku inginkan termasuk berbicara denganmu meminta supaya aku menjadi istri mas Langit. Bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Menerima kamu sebagai kakak maduku dan menerima kamu sebagai istri pertama dan aku istri kedua? Setidaknya kamu memikirkan perasaan aku, sebagai wanita apakah kam
Suasana pagi yang teramat indah nan sejuk dengan gerimis yang mengguyur sejak dini hari tak menghalangi wanita cantik bergamis nude dengan warna khimar senada. Menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya dan menyambut kedatangan adik dan adik iparnya yang tak lain Eris sahabatnya."Mas, perhatikan kamu sibuk sejak pagi sayang, kamu enggak ada kuliah, hari ini?" Langit mengecup pucuk kepala Pelangi yang tertutup Khimar wajahnya begitu cantik dan berseri. Sejak malam itu Langit semakin mengagumi keindahan yang selama ini tertutup dengan pakaian dan kerudung yang besar."Apa yang sibuk mas? Aku cuma bikin sroto ayam, cuaca dingin begini lebih cocok makan yang anget-anget. Lagi pula Arman sama Eris mau kesini, mereka sudah pulang abis bulan madu. Oh, ya mas aku kuliah siang. Nanti kamu enggak usah antar aku ke kampus ya, biar aku berangkat sama sopir," ucapnya lembut. Langit tahu ada kecanggungan di setiap kata yang keluar dari bibir wanita yang ia cintai. Namun semua adalah perminta
"Anda jangan bercanda pak Langit. Mana mungkin wanita kampungan itu istri anda? Jika anda ingin marah pada saya silahkan, tapi saya tahu jika anda adalah –" Damar menepis semua kata yang akan keluar dari bibirnya. Menampik jika Langit adalah suami dari wanita yang kini tengah di permalukan olehnya."Apa aku terlihat sedang bercanda? Bukankah sejak tadi Anang sudah memintamu untuk berfikir lebih dulu? Dan menghubungiku?" Langit geram melihat tingkah Damar. Sang ayah pernah melarangnya untuk tidak memberikan jabatan tinggi pada Damar dengan alasan yang tidak masuk akal. Tetapi kini Langit tahu apa yang menyebabkan ayahnya tidak menyetujui jika Damar yang menjabat sebagai rektor universitas miliknya.Langit memerintahkan orangnya untuk memperlihatkan bukti yang sebenarnya jika video syur itu hanyalah editan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang berparas cantik yang tidak lain adalah Pelangi istrinya."Jangan di putar videonya. Siapapun pe