"Apa kabar Pelangi?"Pelangi yang syok dengan kehadiran wanita di depannya, wanita yang menorehkan luka begitu dalam pada dirinya yang mengharuskan hidup dengan seorang pria karena menggantikan posisinya yang kabur di hari pernikahan."Te– teh Intan? Bagaimana teteh tahu, rumahku?" tanya Pelangi mengerutkan keningnya, tanpa dia tahu kalau Intan adalah tamu yang di maksud oleh Langit. Begitu banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan tetapi semua hanya tertinggal di tenggorokan begitu saja.Pelangi tidak hentinya menatap wanita di depannya, wanita dengan segala pesonanya pakaiannya begitu modis dengan segala kelebihan yang mampu membuat lawan jenis mengagumi seorang Intan. Kehadiran Intan sungguh di luar dugaannya. Menghadirkan banyak luka bukan hanya untuknya tetapi, pada kedua orang tua mereka.Tamu tak diundang itu adalah Intan, saudarinya yang berhasil membuatnya hidup dalam tekanan dari pria yang menjadi imamnya."Kenapa kalau aku yang disini? Kamu tidak nyuruh teteh masuk، Pelang
Berapa hari setelah kedatangan Intan di rumah Pelangi selama itu pula Intan, selalu memiliki alasan untuk bertemu dengan Langit. Bahkan mereka sering terlihat menghabiskan waktu bersama di salah satu kafe bahkan hingga hotel. Namun, sejak Pelangi melarang intan datang ke rumah sejak saat itu Intan tidak lagi bertemu dengan Langit entah apa yang terjadi namun, ia menyakini jika mereka bertemu di luar sana.Ya, mereka bertemu dengan foto-foto yang di kirim oleh Intan pada Pelangi.Suara pintu terbuka menghentikan lamunan Pelangi, dengan langkah panjang menyambut kedatangan Langit. Terlihat begitu lelah di wajahnya namun Langit acuh tak acuh dengan kehadiran Pelangi yang berdiri di depan pintu membuat bibir Langit tertarik keatas, sangat tipis hingga tidak terlihat oleh Pelangi.Langit yang membuka sendiri pintu meski sempat terkejut namun, sosok wanita di depannya membuat wajah lelah Langit hilang, namun semua hanya Langit yang merasakan."Mas, sudah pulang? Biarkan aku yang melepaskann
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Langit. Memperhatikan wajah keduanya yang hanya diam, namun sayang Langit tidak melihat apa yang di lakukan oleh Intan pada Pelangi.Sementara itu kedatangan Langit mampu mengejutkan Intan. Sehingga Intan membulatkan matanya kearah Pelangi, agar tidak mengatakan apa pun pada Langit."Kenapa kalian diam? Intan, kau menginginkan sesuatu? Biarkan Pelangi yang membuatnya." Ujar Langit, yang berhasil menerbitkan senyum kelicikan Intan untuk Pelangi."Mas Langit, maaf aku hanya ingin teh hangat. Sepertinya badan ku kurang fit." Ucapnya manja."Pelangi, kau tidak dengar apa yang dia inginkan?" "Aku dengar mas, tapi–""Jangan membantah, cepatlah buat jangan biarkan Intan menunggu. Intan kita duduk di depan," "I– iya, mas. Aku cuci tangan dulu, nanti nyusul." Setelah kepergian Langit, Intan melangkah berdiri tepat di samping Pelangi. Membisikan kata yang menyayat hati."Kamu lihat bagaimana seorang langit yang ingin memberikan yang terbaik untukku? Dia tid
"Praaaanggggggg!!!""Kau?!"Rosa memastikan apa yang ia lihat adalah benar wanita yang seharusnya menikah dengan putranya kini duduk dengan manis bahkan tanpa merasa bersalah. Wanita yang membuat dirinya mendapatkan menantu yang sangat ia sayangi, namun rasa marahnya pada Intan yang telah lama ia kubur kini kembali mencuat. Tidak memperdulikan vas bunga yang terbuat dari keramik pilihan jatuh berserakan, tetapi tamu di rumah putranya adalah wanita yang mencoreng nama baik keluarga."T– tante, apa kabar? Maaf," Intan berdiri untuk menjabat tangan Rosa namun, dengan cepat Rosa menepis tangan Intan. Dan berbalik kearah Pelangi, dengan lembut memberikan foto yang ia bawa pada Pelangi. Kekecewaan Rosa pada Intan telah mencapai ujungnya, walau Rosa sayang pada Pelangi tetapi ingatan itu mampu menghancurkan hatinya."Sayang kamu buka, biarkan Mama yang memasangnya di ruang, tamu." Ucapnya mengabaikan Intan."Tunggu sayang, sepertinya Mama tidak bisa. Tolong kamu panggilkan pak Dirman, nak?"
Aktivitas pagi yang sudah biasa dengan kesunyian tanpa ada suara apa pun bahkan sekedar suara langkah kaki pun tidak terdengar. Langit sibuk di dalam kamarnya, begitu juga dengan Pelangi yang berada di belakang menyiram bunga yang ia tanam dan yang ia bawa dari apartemen Langit.Tidak seperti istri yang lainnya yang akan sibuk dengan persiapan suami yang akan berkerja tetapi berbeda dengan Pelangi yang hanya menyiapkan makanan hanya untuk dirinya. Sehingga banyak waktu luang yang terbuang sehingga ia menghabiskan waktu dengan membaca Alquran.Terdengar mesin mobil menyala, menandakan bahwa Langit akan berangkat. Dengan cepat meletakkan selang air gegas menuju depan. Meski ia tahu jika langit tidak berpamitan padanya apa lagi menjabat tangannya."Di meja ada ATM kamu pakai untuk membeli kebutuhan kamu. Jangan sampai orang berpikir negatif padaku yang tidak peduli dengan nafkah istri! Walau kamu bukan istri yang aku harapkan, tentunya."Usai mengatakan Langit masuk kedalam mobil melajuk
Langit bergeming di tempatnya ucapan Intan berhasil merusak pikirannya yang sejak pagi akan memperbaiki masalahnya dengan Pelangi. Kini dengan kehadiran Intan berhasil memperkeruh keadaan. Ya langit ingin semuanya kembali dan benar yang di katakan orang kepercayaannya yang mengatakan jika Pelangi adalah wanita terbaik yang bersedia menikah dengannya setelah sang kakak kabur di hari pernikahan. Pelangi adalah korban dan itu berhasil membuat Langit tidak lepas memikirkannya.Namun, sayang wanita di depannya telah berhasil membuatnya kembali bimbang. Siapa yang bisa ia percayai ucapan Intan atau keadaan saat ini, begitu banyak misteri dan kebohongan yang disembunyikan oleh istri dan juga kedua orang tua mereka mengenai pernikahan yang menurutnya hanyalah sebuah permainan."Aku bersumpah jika aku pergi bukan karena keinginanku tapi keinginan Pelangi. Dia yang sangat menginginkan dirimu, dia hanya ingin menikah denganmu. Apa yang harus aku lakukan jika adikku sangat mencintaimu? Adikku be
Langit mencoba tersenyum yang pasti senyuman penuh dengan keterpaksaan. Tidak mungkin Langit memperkenalkan Pelangi pada pria di depannya. Namun dengan keterpaksaan Ia pun harus memperkenalkan Pelangi tidak ingin orang lain berpikir bahwa dirinya menyembunyikan Pelangi."Ya, dia Pelangi istri saya. Kebetulan istri saya bukan orang yang suka bergaul jadi ya–" Langit berusaha untuk menghindari rekan bisnisnya terkenal playboy. Walau dirinya sangat membenci Pelangi namun Ia pun tidak ingin orang lain memandang rendah Pelangi."Itu bagus pak Langit, istri memang seharusnya tidak pernah keluar ke mana pun tugasnya adalah di rumah, melayani kita dan tentunya–" Langit menghentikan ucapan rekan bisnisnya yang tidak hentinya menatap Pelangi penuh damba. "Maaf seperti kami harus menemui Mama walau bagaimanapun ini adalah acara Mama jadi beliau ingin berdekatan dengan menantunya di hari spesial ini. Jadi saya permisi, silahkan nikmati hidangan yang sudah kamu sediakan.""Bolehkah istrinya be
"M– mas," lirih Pelangi."Abang, apa yang kamu lakukan? Pelangi adalah istrimu! Tega kamu bang, ini hari bahagia Mama tapi Abang –" ucapan langit terhenti tetapi tangan Langit telah sampai di wajahnya "Brengsek kamu!! Aku benar-benar bodoh. Kalian pasangan kotor! Aku jijik menganggap kamu sebagai adik ku, dan kamu!! Aku menyesal menikahi wanita seperti kamu!!" sentak Langit membuat Pelangi dan Rizky terdiam.Berusaha untuk menjelaskan walau hal itu tidak ada artinya melihat kemarahan Langit dan kejadian yang baru aja terjadi tanpa mereka sadari telah membangkitkan kesalahan pahaman di antara mereka."Sumpah demi Allah bang, kami tidak memiliki hubungan apapun. Aku cuma menolong kakak ipar yang terjatuh, aku reflek menyentuhnya. Tolong dengarkan dulu –" ucap Rizky menyakinkan Langit bahwa apa yang mereka lihat adalah kesalahan pahaman."Diam kamu bajingan! Kalian berdua brengsek, jadi ini yang kalian sembunyikan hah? Aku bodoh, aku bodoh di hadapan kalian semua!!" Langit memberikan pu
Sosok pria yang diam-diam memperhatikan dua sejoli tengah berbahagia, setelah di karuniai seorang anak yang begitu tampan dan putri yang cantik kini gelar sarjana untuk kedua kalinya telah didapatkan. Sukses dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dan menjaga keromantisan dengan sang suami telah ia pertahankan. Selain itu sifat dan kerja kerasnya semakin terlihat dengan jelas, ada rasa sesak di ujung sana tetapi semua telah berakhir. Berusaha melupakan dan memilih untuk mencari pendamping tetapi semua telah tertutup hatinya hanya ada satu nama dan itu selamanya."Menikahlah dengan wanita lain yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walau hal itu mustahil tapi lakukan demi Mama." "M–ma," Rizky terkejut dengan kehadiran Ibunya yang tiba-tiba ada di sampingnya.Pria yang sejak tadi memperhatikan Langit dan Pelangi adalah Rizky pria yang sampai detik ini masih menyimpan rasa pada Pelangi meski hal itu tidak benar tetapi Rizky tidak bisa menolaknya. Menepis? Berulang kali di lakukan namun nama i
Kebahagiaan kini di rasakan oleh keluarga besar Wiratama dan juga keluarga besar di pesantren dan panti. Terlebih Umi Rahayu dan Abah Yusuf. Setelah berapa jam mereka dalam keadaan cemas dan rasa takut akan sesuatu terjadi pada Pelangi."Alhamdulillah, sayang kamu baik-baik saja. Mas takut sesuatu terjadi sama kamu, bagaimana hidup mas dan anak kita jika—""Mas bicara apa, hem? Ada Allah yang akan menjagaku dan keluarga kita. Mas, kamu sudah adzani anak kita?" tanya Pelangi. Berharap sang suami belum melakukannya tidak di pungkiri dirinya ingin melihatnya momen sang suami untuk pertama kalinya melantunkan adzan di telinga sang anak."Astaghfirullahaladzim, mas lupa dek. Maafkan mas ya, terlalu memikirkan kamu sampai abai dengan anak kita," "Ya mas, tak apa. Aku tahu posisi mas Langit,* lirihnya mengecup kening Langit. Sontak membuat pria itu seketika terdiam melihat aksi sang istri."Jangan nakal dek, kamu tahu mas harus puasa selama 40 hari? Dan kamu sekarang menguji puasa mas," uca
Setelah malam itu pembicaraan yang membuat dirinya kembali tenang. Sang ayah memberikan wejangan padanya jika semua akan baik-baik saja. Anak dan istrinya pasti bisa melewati semua dengan tenang."Den mau berangkat sekarang? Apa tidak sebaiknya menunggu Nyonya sama neng Pelangi?" Mbok Sri meletakan kopi yang di inginkan oleh Langit.Duduk tidak jauh dari anak asuhnya yang sangat ia sayanginya."Ya sudah mbok, aku tunggu di rumah saja. Tapi kenapa aku gelisah ya Mbok? Apa sesuatu terjadi pada mereka? Mbok tau kan mereka perempuan semua." Ujar Langit gelisah."Insya Allah mereka baik-baik saja den. Ada nyonya sama Erna, mereka pasti bisa menjaga neng Pelangi," Langit mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mbok Sri. Meski hatinya terus merasakan sebaliknya.Setelah kepergian Mbok Sri ke dapur tak berselang lama sang adik pun datang sama halnya dengan mbok Sri, Rizky pun meyakinkan dirinya bahwa Pelangi akan baik-baik saja bersama dengan ibu mereka."Abang tau, tapi entah kenapa
Kehamilan Pelangi yang semakin membesar tidak menghalangi langkahnya untuk tetap menuntut ilmu di universitas milik suaminya. Meski sikap teman-temannya canggung padanya tetapi Pelangi tetaplah Pelangi yang rendah hati ia merangkul semua temannya tanpa terkecuali laki-laki.Baginya yang terjadi berapa bukan yang lalu hanyalah sebuah kesalahanpahaman di antara mereka karena ulah seseorang yang ingin menjatuhkan dirinya. Kini hubungan Pelangi dengan yang semakin membaik.Berbeda dengan sahabat wanitanya, Evan pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kini memilih untuk keluar dari kampus setelah terbukti jika dirinya adalah salah satu pria yang pernah singgah dalam kamar Amara. Bukan cinta yang di rasakan oleh Evan melainkan kebutuhan dan keinginan Amara yang menggebu padanya. Hatinya pada amara berbeda dengan isi hatinya lada Pelangi. Cintanya pada istri pemilik kampus tempatnya mencari ilmu memaksakan dirinya untuk pergi melanjutkan studinya di luar negeri dan mengubur cintanya pada P
"Mah, Pelangi tidak apa-apa. Hanya ketiduran terlalu lelah terlebih sekarang—" Langit menatap keluarganya yang kini berada di dalam kamarnya."Kita bicarakan di luar saja, jangan sampai kalian mengejutkan istriku yang istirahat," lanjutnya setelah terdiam sesaat.Dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Mereka pun akhirnya mengikuti perkataan Langit keluar tanpa ada suara kini setelah sampai di ruang keluarga. Rosa orang pertama yang mendesak Langit untuk mengatakan yang sebenarnya."Bisa sekarang kamu katakan pada Mama, Lang? Sebenarnya ada apa dengan menantu Mama? Jangan bikin Mama cemas terlebih kondisi Pelangi yang saat ini terlihat begitu lemah," "Mama istriku tidak lemah dia hanya kelelahan apa Mama tidak perhatikan bagaimana wajahnya sekarang lebih chubby?" ujarnya tersenyum mengembang.Sontak Mereka pun mengangguk membenarkan perkataan Langit."Lantas apa masalahnya?" Gustav akhirnya bersuara memperhatikan Langit yang begitu tenang namun terlihat bahwa wajahnya begitu bah
Berapa bulan kemudian kehidupan Pelangi semakin berwarna dengan keluarga dan sahabat yang selalu berada di dekatnya. Langit yang selalu memberikan cinta dan kejutan untuknya sontak berhasil menghadirkan rasa yang semakin meluluhkan hatinya.Hidupnya seakan dejavu dengan impiannya yang dulu sebelum menikah dengan Langit. Impian bahagia dengan keluarga yang harmonis dan suara tawa anak-anak mereka menghiasi rumahnya.Namun sepertinya Allah belum mempercayakan rahimnya terisi seperti keinginannya."Sayang, kamu yakin mau makan lagi? Maaf bukan mas gak suka, tapi kamu bakalan nyaman nantinya?" Langit melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu lahap menikmati crepes yang baru di beli olehnya. Pelangi tidak terganggu dengan ucapan Langit yang tidak hentinya menggodanya. Baginya saat ini menikmati aneka rasa crepes adalah keharusan."Mas—" lirihnya, hanya melirik suaminya dan kembali melanjutkan makannya."Y–ya, sayang, kamu nikmati saja ya? Kalau kurang nanti mas pesen lagi," ucap
Terkejut? Tentu, dengan keberanian yang di miliki Amara meminta dirinya untuk menerima suaminya berpoligami. Menjadikan Amara sebagai madu dalam rumah tangganya."Kamu ingin menjadi istri mas Langit?" "Ya, sejak lama aku mencintainya. Aku yakin setelah aku menikah dengan mas Langit semua akan baik-baik saja. Orang tuaku akan di bebaskan meski bukan mereka yang salah tapi aku yang merubah semuanya," ucap Amara percaya diri."Kamu tidak merasa bersalah? Sudah menjerumuskan orang tuamu hanya untuk kepentingan pribadi?" Pelangi mengulas senyum tipis begitu tipis hingga Amara tidak melihatnya."Mereka tidak akan sakit hati dan apa yang sudah aku lakukan. Jujur sebaliknya mereka sangat mendukung semua yang aku inginkan termasuk berbicara denganmu meminta supaya aku menjadi istri mas Langit. Bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Menerima kamu sebagai kakak maduku dan menerima kamu sebagai istri pertama dan aku istri kedua? Setidaknya kamu memikirkan perasaan aku, sebagai wanita apakah kam
Suasana pagi yang teramat indah nan sejuk dengan gerimis yang mengguyur sejak dini hari tak menghalangi wanita cantik bergamis nude dengan warna khimar senada. Menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya dan menyambut kedatangan adik dan adik iparnya yang tak lain Eris sahabatnya."Mas, perhatikan kamu sibuk sejak pagi sayang, kamu enggak ada kuliah, hari ini?" Langit mengecup pucuk kepala Pelangi yang tertutup Khimar wajahnya begitu cantik dan berseri. Sejak malam itu Langit semakin mengagumi keindahan yang selama ini tertutup dengan pakaian dan kerudung yang besar."Apa yang sibuk mas? Aku cuma bikin sroto ayam, cuaca dingin begini lebih cocok makan yang anget-anget. Lagi pula Arman sama Eris mau kesini, mereka sudah pulang abis bulan madu. Oh, ya mas aku kuliah siang. Nanti kamu enggak usah antar aku ke kampus ya, biar aku berangkat sama sopir," ucapnya lembut. Langit tahu ada kecanggungan di setiap kata yang keluar dari bibir wanita yang ia cintai. Namun semua adalah perminta
"Anda jangan bercanda pak Langit. Mana mungkin wanita kampungan itu istri anda? Jika anda ingin marah pada saya silahkan, tapi saya tahu jika anda adalah –" Damar menepis semua kata yang akan keluar dari bibirnya. Menampik jika Langit adalah suami dari wanita yang kini tengah di permalukan olehnya."Apa aku terlihat sedang bercanda? Bukankah sejak tadi Anang sudah memintamu untuk berfikir lebih dulu? Dan menghubungiku?" Langit geram melihat tingkah Damar. Sang ayah pernah melarangnya untuk tidak memberikan jabatan tinggi pada Damar dengan alasan yang tidak masuk akal. Tetapi kini Langit tahu apa yang menyebabkan ayahnya tidak menyetujui jika Damar yang menjabat sebagai rektor universitas miliknya.Langit memerintahkan orangnya untuk memperlihatkan bukti yang sebenarnya jika video syur itu hanyalah editan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang berparas cantik yang tidak lain adalah Pelangi istrinya."Jangan di putar videonya. Siapapun pe