Share

Terapi

"Aku ... Merasa bahwa aku ingat semuanya Mas," ucap Nasya dan menatap ke arah Anjas, "Aku bisa mengingat sesuatu yang terus-menerus terjadi, ibu dan bapak ada di sini, tapi untuk kejadian-kejadian lain, aku ... Aku masih sulit mengingat semuanya."

Anjas yang masih mengunyah makanan memutar bola matanya mengarah pada Anara yang terlihat pucat dan kemudian mengarah ke ayah mertuanya.

"Wah bagus lah kalau begitu, ada perkembangan, Nasya." Sang ibu tersenyum dan Nasya ikut tersenyum ke arahnya.

"Hmm, aku juga senang, Nasya. Aku senang kamu bisa memperlihatkan perkembangan sekarang sayang." Anjas mengelus punggung tangan istrinya dan tersenyum kepadanya. Tapi Pak Arif yang telah melihat semuanya, menyaksikan kejahatan Anjas terlihat sama sekali tidak tersenyum.

Mata Pak Arif memandang ke arah Anara yang juga membalas tatapan ayahnya dengan tatapan yang tajam seolah dia memberikan ancaman pada ayahnya sendiri.

"Tapi aku tidak senang, karena ibu dan bapak akan segera pergi dari sini." N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status