Home / Romansa / Istri Muda sang Hot Duda / Langkah Selanjutnya

Share

Langkah Selanjutnya

Author: Rcancer
last update Last Updated: 2023-09-12 06:02:48

Setelah panggilan berakhir, Elang terdiam.

Ada dua kabar yang cukup membuatnya resah, sekaligus bahagia.

1. Ayunda menerima tawarannya untuk menikah; dan

2. Elang diminta menemui orang tua Ayunda malam ini.

Bahkan satu jam dari sekarang, Ayunda meminta Elang untuk berbicara empat mata!

Tentu saja Elang setuju, karena memang banyak yang harus mereka bicarakan menyangkut rencana konyol yang keluar dari pikiran pria itu.

Tanpa membuang banyak waktu, Elang langsung segera bersiap diri untuk melakukan pertemun mendadak dengan seorang gadis.

Meski pakaian yang dikenakan Elang tidak lepas dari kemeja dan jas, tapi kali ini, pakaian yang membalut tubuhnya lebih terlihat santai daripada saat dia bekerja.

Dengan langkah tegap, pria itu berjalan menyusuri lobby hotel miliknya sendiri untuk menemui seorang wanita yang sudah menunggunya.

Semua mata yang bekerja di sana tentu saja merasa takjub sekaligus heran, ketika menyaksikan Elang petang ini.

Bos mereka yang terkenal lebih memilih istirahat jika pekerjaan telah selesai, tiba-tiba memutuskan keluar?

Bahkan, Aldi dan supir pribadinya sampai membulatkan mata mereka.

Sedangkan di tempat lain, Ayunda kini sudah menunggu kedatangan Elang di tempat yang sudah ditentukan.

Gadis itu sengaja menunggu di luar hotel karena tidak mau menjadi pusat perhatian banyak orang.

Lagipula, Ayunda juga agak segan dan canggung jika ketahuan bertemu dengan pemilik hotel ternama tersebut.

Jadi, Ayunda memilih menunggu di pemberhentian angkutan umum yang letaknya tepat berada di sisi kanan hotel milik Elang.

Tin!

Suara klakson mobil yang berhenti tepat di hadapannya mengaggetkan Ayuda yang sedang memainkan ponsel.

"Masuk!" titah Elang setelah membuka kaca mobil. Sikapnya dingin dan juga wajah yang datar.

Ayunda yang tak tahu bahwa pria itu sedang berusaha menutupi rasa gugupnnya. Jadi, ia pun mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil.

Gadis itu hendak duduk di kursi belakang, tapi dengan tegas Elang melarangnya.

"Kamu pikir aku supir pribadimu?" sinisnya.

Ayunda menahan napas. "Maaf, Pak," ucapnya dan berakhir duduk di samping pria itu.

Tidak ada pembicaraan di antara keduanya.

Dua manusia yang memiliki beda usia cukup jauh itu, saling diam satu sama lain dan hanya fokus dengan pikirannnya masing-masing.

Canggung dan bingung, adalah dua hal yang paling mendominasi, hingga suasana hening itu tercipta diantara mereka.

"Tuan...." Akhirmya setelah beberapa menit terdiam, Ayunda memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya terlebih dahulu.

"Ya?" balas Elang cepat. Matanya lurus menatap arah jalan, tapi hatinya bergemuruh dengan kencang.

"Apa Anda akan langsung menemui orang tua saya?"

Dengan ragu ,Ayunda melempar pertanyaan tersebut sembari menatap pria tua berwajah bule di sampingnya.

"Loh, kenapa kamu malah bertanya?" Satu alis mata Elang terangkat, dan pria itu menoleh sejenak kepada Ayunda, "bukankah memang rencana kita pergi bersama kali ini, untuk menemui orang tua kamu? Apa ada perubahan?"

"Iya, Aku tahu. Tidak ada perubahan sama sekali," cicit Ayunda sembari kembali menatap ke arah jalanan.

"Lalu, apa masalahnya?" tanya Elang masih diliputi rasa heran atas sikap yang ditunjukan oleh wanita di sebelahnya.

"Anda tidak bertanya, kenapa saya menyetujui syarat yang anda ajukan?" Ayunda kembali bersuara sembari sedikit melirik pria tua tersebut.

Elang tertegun. Ucapan Ayunda membuatnya sadar kalau Elang memang belum tahu alasan wanita itu mengambil keputusan untuk menikah dengannya.

"Ya udah, kamu ceritakan saja, apa alasannya?" pungkasnya.

Mendengar Elang yang menanggapi ucapannya dengan enteng, justru membuat Ayunda malah merasa kesal.

Wanita itu langsung menatap tajam lawan bicaranya. "Sepertinya Anda memang tidak butuh alasan, kenapa saya menerima syarat dari anda? Baiklah, jika nanti orang tua saya bertanya mengenai hubungan kita, silahkan, anda mencari alasan sendiri untuk menjawabnya. Yang penting jangan sampai mereka tahu, kalau pernikahan kita hanya sebatas nikah kontrak, paham!"

Seketika Elang terperangah--mendengar luapan kekesalan wanita di sisinya.

Elang pun terdiam dengan perasaan yang cukup bingung melihat kekesalan Ayunda secara tiba-tiba.

"Maksud kamu gimana sih?" tanya Elang bingung, "Kenapa kamu malah kesal?"

"Astaga!" Ayunda memekik, "masa gitu aja anda tidak paham? Apa saya harus menjelaskan, yang namanya orang pacaran itu seperti apa? Mana ada orang pacaran tapi manggilnya Tuan dan anda," sungut Ayunda dengan segala kekesalannya yang makin meluap.

Elang semakin tercengang. "Jadi, kamu beneran, memakai alasan kita pacaran kepada orang tua kamu?" tanyanya tidak percaya.

"Ya iya lah!" Ayunda menjawab dengan suara yang cukup tinggi.

Karena kesal, entah kenapa rasa canggung dan rasa hormat kepada pria yang memiliki jabatan tinggi sekaligus pemilik hotel mewah itu, mendadak lenyap begitu saja.

"Bukankah Anda sendiri yang mengusulkan memakai cara seperti itu?" Ayunda seketika mendengus. "Gini aja deh, nanti dihadapan orang tuaku, kita harus bersikap layaknya orang pacaran. Jangan sampai mereka curiga kalau kita benikah hanya karena saya menebus sertifikat rumah saya. Nanti saya malah disangka wanita yang tidak benar," cetusnya

"Oke " jawab Elang tanpa banyak pertimbangan. "Nanti di depan keluarga saya, kamu juga harus bersikap seperti itu. Pokoknya selama satu tahun ke depan, jangan sampai ada yang tahu kalau kita nikah kontrak," tambah pria itu.

"Nah, itu Anda sadar," tunjuk Ayunda, "kenapa tadi anda kayak orang ..." Ayunda langsung membekap mulutnya.

"Kayak orang apa?" sentak Elang, "Kayak orang bodoh maksud kamu?"

Bukannya menjawab, Ayunda malah memalingkan pandangannya ke arah jalan. "Lagian Tuan aneh-aneh aja sih! Untuk nebus sertifikat tanah aja, pakai ngajak nikah segala. Akibatnya jadi begini kan? Kita harus berbohong ke sana dan ke sini," gerutu gadis itu tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.

"Aku juga heran dengan ajakan Tuan. Kenapa Tuan sampai kepikiran ngajak aku nikah? Bukankah sebagai orang besar, hidup anda pasti dikelilingi wanita cantik dan berkelas? Kenapa anda malah ngajak nikah seorang wanita penjual donat? Masa, hanya gara-gara sertifikat tanah doang, kita harus sampai nikah sih?"

Elang langsung mendengus dengan mata sesekali melirik tajam ke wanita di sebelahnya.

"Tidak perlu heran dan tidak perlu berpikiran macam-macam. Mending diam dan ikuti aja apa yang menjadi syaratnya kalau memang kamu masih mau tinggal di rumah itu. Sekarang, tunjukan, dimana letak rumah kamu?" tegasnya

Sekarang, malah Elang yang terlihat kesal mendengar ucapan Ayunda. Tentu saja, dia tidak mungkin jujur tentang tujuannya mengajak Ayunda menikah.

Bahkan, Elang sudah memiliki rencana tersendiri agar Ayunda tidak akan pernah tahu tentang mantan istrinya yang wajahnya sangat mirip dengan gadis itu.

Sementara itu, Ayunda tampak tercenung begitu mendengar ucapan pria di sebelahnya, sampai akhirnya ia tersadar sesuatu!

"Arah rumahku sudah kelewatan sejak tadi, Tuan, hehehe..." ucapnya tanpa merasa bedosa.

"Astaga! kenapa tadi bilang dari tadi!" sungut Elang.

Ayunda hanya menunjukan senyum saja, sedangkan Elang langsung bersiap diri untuk berbalik arah dengan segala rasa kesalnya.

Di sisi lain,  orang tua Ayunda dan juga beberapa tetangganya, menunggu dengan cemas kedatangan Ayunda dan pria yang akan menjadi suaminya.

Sampai detik ini, kedua orang tua Ayunda, masih tidak percaya dengan kabar dari tentang pernikahan yang akan digelar dalam waktu dekat.

Ditambah lagi, secara mendadak juga, calon suami Ayunda akan menemui mereka malam ini.

"Padalah, Ayunda selama ini tidak pernah kelihatan jalan sama laki-laki. Eh, nggak tahunya, diam-diam, dia sudah memiliki kekasih?" gerutu Maya, sahabat Ayunda yang kebetulan juga berada di rumah itu.

"Tenang aja, nanti kita hajar dia rame-rame. Salahnya sendiri, punya pacar pake main rahasia dengan kita," balas Yanti, sahabat Ayunda yang satunya.

Kedua sahabat karib Ayunda cukup kesal, begitu mendengar kabar sahabatnya akan menikah. Meski mereka juga ikut senang dengan kabar tersebut.

Jadi, keduanya  langsung saja mendatangi rumah Ayunda begitu mendapat kabar kalau pria yang akan menikah dengan sahabatnya, datang ke rumah.

Beruntung, rumah mereka dekat, jadi dua sahabatnya bisa datang ke rumah Ayunda, kapanpun mereka mau.

Di saat semua orang yang menunggu kedatangan Ayunda sedang berbincang satu sama lain, mereka dikejutkan dengan mobil mewah yang berhenti di depan rumah.

Sontak hal itu mengundang tanya dalam benak orang yang ada di sana!

Terlebih, Ayunda keluar dari mobil itu bersama seorang pria yang tampan dan dewasa...?

"Loh, dia kan...?"

Related chapters

  • Istri Muda sang Hot Duda   Mulai Sandiwara

    Semua mata yang melihat kedatangan Ayunda bersama seorang pria nampak terperangah. Berbagai macam pertanyaan dan juga dugaaan bermunculan dalam benak beberapa orang yang sedari tadi menunggu kedatangan Ayunda dengan pria yang katanya akan menjadi suaminya. Tentu saja, apa yang dipikirkan orang-orang itu berbeda satu sama lain saat melihat sosok pria tersebut."Kayaknya matang, ya?""Bule tuh pacarnya Ayunda!""Wah, ganteng. Tapi, kayaknya pemain wanita, deh.""Tunggu, wajahnya kayak familiar?"Semua pertanyaan yang bermunculan dalam benak mereka, mungkin akan mendapat jawabannya dalam waktu beberapa saat lagi.Elang sendiri cukup terkejut begitu melihat sambutan dari keluarga Ayunda.Di sana, ada tiga pria yang mungkin usianya tidak jauh dengan dirinya. Ada juga satu wanita dengan usia diperkirakan sama dengannya juga, serta dua wanita muda serta dua anak laki-laki.Yang membuat Elang heran adalah, dari orang-orang tersebut, tidak satupun yang Elang kenal.Padahal, Elang sempat berpi

    Last Updated : 2023-09-12
  • Istri Muda sang Hot Duda   Keadaan Rumah

    "Ayunda, kamu yakin akan menikah dengan Tuan Elang?" Setelah acara pertemuannya dengan Elang berakhir, kedua sahabat Ayunda itu langsung menginterogasi pemilik kamar. Mereka merasa terlalu banyak kejutan yang mereka terima sejak kemarin. "Emang kenapa?" Ayunda bertanya balik pada Yanti sembari matanya terus menatap layar ponselnya. Sebenarnya, ia sudah mencium gelagat aneh dua sahabatnya sejak mereka ikut dalam obrolan dengan calon suami Ayunda. Terlebih, kala mereka mengetahui usia dan pekerjaan Elang."Sejak kapan kamu menyukai pria yang usianya sangat jauh usia dan statusnya dari kamu?" Yanti kembali bertanya yang diiringi anggukan Maya."Bukankah kamu tidak pernah ada niat, untuk berhubungan denga pria, yang usianya jauh dari usia kamu? Tapi sekarang? Astaga! Kamu hilaf apa gimana, Yun?"Ayunda terdiam. Namun, diamnya wanita itu jelas bukan diam biasa. Dia mencari alasan yang tepat agar dua sahabatnya itu tidak curiga dengan keputusannya. Sebenarnya, Ayunda sendiri juga eng

    Last Updated : 2023-09-12
  • Istri Muda sang Hot Duda   Sedikit Heboh

    Laras sungguh dibuat terkejut dengan kabar yang baru saja dia dengar dari anak lelakinya. Wanita itu bahkan terdiam untuk beberapa saat dengan pikiran yang berkecamuk. "Menikah? Siapa yang akan menikah, Ma?" desak adik kedua Elang sembari mengguncang pundak Mamanya. "Ma!" Erna kembali mengguncang tubuh Ibunya. Semua orang dalam ruang makan itu sangat penasaran dengan kabar yang baru saja diterima oleh Laras."Mama ngomong dong, jangan bikin kita panik," tambah Erin–adik pertama Elang.Tak lama, wanita yang sudah memiliki tiga cucu bereaksi pelan, menatap semua orang yang ada di sana.Laras menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kakak kamu akan menikah minggu depan." Meski pelan, pengumuman itu membuat semua orang terperangah."Yang benar, Ma? Kok mendadak banget?" Erin kembali bersuara. "Apa Mas Elang sedang main-main?"Laras menggeleng pelan. "Mama tidak tahu. Tapi, Elang terdengar sungguh-sungguh."Erlin dan Erna saling memandang dengan tatapan rumit. Sudah pasti kedua adik Elang

    Last Updated : 2023-09-12
  • Istri Muda sang Hot Duda   Jadi Bahan Gosip

    Esok harinya, kabar tentang kedekatan Ayunda dengan seorang pria ternama dari ibu kota, kini sudah menyebar dari mulut ke mulut. Kabar itu cepat menyebar dalam komplek perumahan, di mana, Ayunda juga tinggal di dalam komplek tersebut. Semalam, memang ada beberapa tetangga yang secara tidak sengaja, menyaksikan pria yang namanya memang sudah dikenal banyak orang.Karena kabar itu pula, berbagai pendapat dan tanggapan juga turut mewarnainya. Banyak yang beranggapan, kalau Ayunda beruntung bisa mendapatkan duda kaya pemilik hotel. Tapi tidak sedikit juga yang menduga, kalau Ayunda memakai cara yang tidak wajar, demi bisa menikah dengan pemlik hotel mewah itu. Dugaan tentang Ayunda yang memakai cara kotor bermunculan, lantaran ada beberapa warga yang menyaksikan Ayunda menemui pemimpin hotel Harmoni. Mereka melihat Ayunda sendirian masuk ke dalam ruang yang mereka tahu, ruangan tersebut adalah kantor dari si pemilik hotel.Saat itu beberapa warga yang melihat Ayunda, memang hendak be

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Muda sang Hot Duda   Permintaan Mama Elang

    Masih di hari yang sama, di salah satu warung sayur, di komplek perumahan, yang penduduknya lumayan padat. Suasana di sana masih terasa cukup menegangkan.Sejak beberapa menit yang lalu, perdebatan yang terjadi antara dua wanita yang berkerumun di sekitar warung masih berlangsung cukup sengit. Wanita si biang gosip dengan wanita yang menjadi bahan gosip masih bersitegang diantara sekumpulan para ibu."Kamu ngancam?" Irma berusaha tidak gentar setelah mendapat ancaman yang baru saja dilayangkan oleh lawan bicaranya. Ibu satu anak itu masih bersikap angkuh untuk melindungi harga dirinya, dari tatapan para ibu yang ada di sana. Dia terlalu gengsi untuk mengakui kalau dia sebenarnya takut diancam seperti itu."Bukannya aku ngancam, ya, Mbak," orang yang menjadi bahan gosip membalas ucapan Irma dengan sangat santai. "Aku cuma bilang, jika Tuan Elang tahu tentang gosip murah meriah seperti ini, apa Mbak Irma mau mempertanggung jawabkannya? Seandainya Tuan Elang tidak terima dan membawanya

    Last Updated : 2023-09-18
  • Istri Muda sang Hot Duda   Bertemu Keluarga Pria

    "Untuk apa?" tatapan mengintimidasi langsung Elang layangkan begitu mendengar permintaan Laras. Meski Elang sudah menduga, entah kenapa ada sedikit rasa khawatir pada pria yang sedari tadi bersikap tenang selama pembicaraan antar keluarga berlangsung."Untuk apa?" bukannya menjawab, Laras malah mengembalikan pertanyaan kepada Elang dengan alis mata kanan yang terangkat sedikit. Wanita yang masih kelihatan sangat sehat diusianya yang sudah menginjak kepala enam itu, menatap tak percaya kepada putranya."Astaga! Masa gitu aja pakai ditanyakan sih, Mas," Erna menyahuti dengan rasa geram yang kembali hadir. Menurut ibu anak satu itu, sikap kakak laki-lakinya kali ini sungguh ajaib dan diluar nalar. Tidak seperti Elang yang selama ini selalu terlihat lebih cerdas."Apa Mas Elang sudah terserang bucin akut? Sampai orang tua ingin ketemu sama calon menantu saja sampai dicurigai gitu? Kayak baru pacaran aja," gerutunya.Ekspresi berbeda langsung ditunjukan setiap wajah yang duduk dalam satu

    Last Updated : 2023-09-19
  • Istri Muda sang Hot Duda   Pembicaraan Keluarga

    Suasana riuh nampak terdengar dari salah satu ruang pribadi yang ada di sebuah bangunan bertingkat. Suara riuh itu berasal dari suara beberapa anak yang sedang bermain dalam ruangan tersebut, serta beberapa orang tua yang ikut menambah ramainya ruangan tersebut.Ruang yang memang disediakan khusus untuk pemilik gedung hotel itu, hanya diisi sebagian kecil dari anggota keluarga pemilik hotel. Namun, suasana ramai cukup membuat ruangan tersebut terasa lebih hangat. Namun suasana riuh itu perlahan memudar kala dari arah pintu masuk, datang seseorang yang sedang mereka tunggu. Awalnya mereka bersikap biasa saja saat melihat wajah seorang pria yang muncul dari balik pintu, tapi beberapa detik kemudian reaksi wajah para orang dewasa berubah saat itu juga ketika mata mereka menangkap sosok wanita yang datang bersama pria yang mereka tunggu."Ayana!" Laras, wanita yang paling tua di sana tercekat begitu melihat wajah wanita yang baru saja datang. Bukan hanya dia, kedua anak dan menantunya j

    Last Updated : 2023-09-21
  • Istri Muda sang Hot Duda   Setelah Pertemuan

    "Kamu sudah pulang?" suara bariton seorang pria terdengar cukup menggelegar sampai seorang wanita yang mendengarnya, langsung menghentikan langkah kakinya. Wanita itu tentu saja terkejut dengan suara berat itu. Bahkan kepalanya langsung menoleh untuk memastikan pemilik suara tersebut adalah orang yang sangat dia kenal."Eh, Bapak, kirain siapa, ngagetin banget," wanita muda yang tadinya akan langsung masuk ke kamar, merubah haluannya menjadi berbelok menuju ke tempat pria yang sedang menikmati kopi, di salah satu sudut ruang tengah."Babak pulang dari tadi apa gimana?" Wanita itu kembali bertanya hanya untuk sekedar basa-basi, setelah menempelkan pantatnya pada salah satu kursi yang tidak jauh dari tempat duduk Bapaknya."Ya, seperti biasa jam pulangnya Bapak, kamu kan tahu," jawab pria berusia 50 tahun itu sembari mengecilkan suara televisi yang sedang dia tonton. "Kok kamu pulang sendirian? Kata Ibu kamu habis pergi sama Elang?"Wanita muda itu langsung tersenyum dan tangannya ter

    Last Updated : 2023-09-22

Latest chapter

  • Istri Muda sang Hot Duda   Akhir Yang Bahagia

    Elang dan Ayunda kini sudah bisa bernafas lega. Setelah tadi berbicara cukup lama dengan orang tua Ayunda, akhirnya Malik dan Rumana mengerti dan memahami alasan Elang menikahi anak mereka.Pada akhirnya, Elang memilih jujur, tentang surat tanah yang dijadikan jaminan untuk mengajak Ayunda menikah. Menurut Elang, dia memang lebih baik jujur saat itu juga karena kalau Elang memilih berbohong, Elang takut akan ada kejadian tidak terduga seperti beberapa hari terakhir ini.Tentu saja Rumana dan Malik cukup kecewa kala mendengar kejujuran dari mulut sang menantu. Bahkan Rumana sempat menangis saat dia tahu dari mulut anaknya sendiri, kalau Ayunda mau menikah dengan Elang semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan harta berharga milik orang tuanya.Setelah terjadi sedikit perdebatan, akhirnya secara perlahan, Elang mampu meyakinkan orang tua Ayunda kalau dia akan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan istrinya. Elang juga dengan lantang mengatakan kalau pernikahan yang dia jalani bersa

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Kecewa Orang Tua

    Untuk beberapa saat Ayunda terdiam sembari menatap salah satu sahabatnya, yang baru saja melempar pertanyaan kepadanya. Ayunda tertegun untuk beberapa saat lalu dia berpikir mengenai pertanyaan tersebut dan berusaha mencari jawaban yang tepat.Tak lama setelahnya Ayunda tersenyum dan melempar pandangannya kepada dua sahabatnya. "Kalaupun selamanya Mas Elang tetap memandangku sebagai mantan istrinya yang meninggal, bukankah itu merupakan hal yang bagus?"Sekarang gantian dua sahabatnya yang tertegun mendengar penuturan Ayunda. "Hal yang bagus? Apa maksudmu?" tanya Yanti.Ayunda masih setia dengan senyumnya yang terkembang. "Bayangkan saja, selama Mas Elang menjadi duda, dia selalu tenggelam dalam bayangan istrinya, bukankah setidaknya itu sesuatu yang bagus? Hal itu menunjukan betapa setianya Mas elang pada satu nama wanita. Lalu, apa aku harus terlalu mempermasalahkan jika Mas Elang menganggapku hanya sebagai pelepas rindu pada mantan istrinya?"Untuk beberapa saat Maya dan Yanti menu

  • Istri Muda sang Hot Duda   Para Wanita

    "Kamu ingin bertemu dengan istri Elang?" sontak, Laras langsung bertanya kembali begitu mendengar permintaaan mantan besannya. Dengan kening berkerut dan mata agak menyipit, Laras menatap lawan bicaranya, menuntut alasan dibalik permintaan tamunya itu.Rebeca mengangguk yakin. Wanita berwajah blesteran itu mambalas tatapan Laras dan tatapannya sukar untuk diartikan. "Aku ingin melepas rindu pada anakku, Jeng," ucap Rebeca lirih dan wanita itu sedikit menunduk.Laras semakin menunjukan wajah terkejutnya. Namun setelah pikirannya mencerna untuk beberapa saat, kepala Laras mengangguk beberapa kali sebagai tanda kalau dia memahami tujuan tamunya meski ada perasaan sedikit curiga."Asal tidak ada niat lain, saya sendiri tidak keberatan kamu menemui menantuku," Laras menjawabnya dengan tenang dan pelan, tapi sukses membuat lawan bicaranya menatapnya penuh tanya."Apa maksud kamu?" Rebeca bertanya dengan wajah terlihat bingung."Selama ini, aku sering mendengar, kamu selalu menyalahkan anakk

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berbeda Rasa

    "Mama!" Bella sedikit memekik kala matanya menangkap sosok wanita yang sudah melahirkannya, berada dalam ruang kerjanya. Dari sorot mata sang mama, Bella dengan jelas melihat amarah yang besar dan Bella bisa menebak kalau amarah itu tertuju kepadanya.Di sana juga ada sosok pria yang menatap Bella dengan pandangan yang cukup membuat Bella semakin gelisah. Bella tidak menyangka kalau pria yang baru saja dia hubungi melalui telephone, ada di kantornya, membuat wanita itu diliputi penuh tanda tanya juga."Mama ngapain di sini?" tanya Bella dengan sikap yang dibuat setenang mungkin. Meski dia sudah tahu tujuan wanita yang akrab dipanggil Marina berada di kantornya, tapi Bella memang harus bisa bersikap biasa saja."Maksud kamu apa, berbuat seperti itu kepada Elang?" Marins langsung melempar pertanyaan yang menjadi sumber kemarahannya. "Berbuat apa sih, Ma?" Bella bertanya seperti orang bodoh dan sikap wanita itu justru semakin membuat sang Mama bertambah murka."Nggak perlu banyak drama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tamu Tak Terduga

    "Mas Erik!" suara Ayunda sedikit meninggi karena dia cukup terkejut dengan kedatangan tamu tak terduga, yang baru saja disebut namanya. Sudah pasti rasa heran tumbuh dalam benak wanita itu dan saat itu juga banyak pertanyaan yang bermunculan dalam pikirannya."Apa kabar, Ayund?" sapa pria yang sudah duduk di kursi, yang ada di teras rumah Ayunda. Pria itu bahkan langsung berdiri dan segera mengulurkan tangan, mengajak Ayunda untuk berjabat tangan. "Baik," jawab Ayunda agak tidak nyaman, meski dia membalas uluran tangan tamunya, lalu dia kembali mengajak pria itu untuk duduk. "Mas Erik tahu darimana rumah saya?" tanya wanita itu penuh selidik karena hal itu salah satu alasan yang membuat Ayunda heran."Dari orang-orang sekitar kota ini. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di kota ini, jadi ya aku sekalian aja pengin mampir. Tidak cukup sulit loh mencari alamat rumah kamu," jawab Erik nampak begitu tenang dengan senyum tipis yang masih terkembang."Terus, bagaimana Mas Erik tahu aku a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Curahan Hati Elang

    "Sayang?" gumam Ayunda lirih dengan kening berkerut. Wanita itu merasa heran serta takjub secara bersamaan, begitu mendengar kata sayang keluar dari mulut Elang. "Apa dia sudah gila?" gumamnya lagi merasa geli dan wanita itu menahan senyumnya agar tidak merekah.Ayunda sungguh terperangah kala menyaksikan sang suami dengan penuh rasa percaya diri mengucapkan kata sayang dalam acara konferensi persnya. Entah apa yang harus Ayunda lakukan saat ini, dia seketika diliputi rasa bingung. "Nggak usah pura-pura kaget gitu," celetuk Rumana yang diam-diam memperhatikan tingkah putrinya sampai Ayunda terkesiap dan menoleh ke arahnya saat itu juga."Apaan sih, bu?" sungut Ayunda menutupi rasa malunya. Wanita itu sedikit salah tingkah karena tatapan dan senyum sang ibu, benar-benar sedang meledeknya."Ya harusnya kamu seneng dong, kalau Elang beneran sayang sama kamu. Berarti dia memang nggak main-main waktu ngajak nikah kamu secara mendadak," ucap Rumana mencoba bersikap bijak dan sedikit mengh

  • Istri Muda sang Hot Duda   Kejujuran Hati

    Untuk beberapa detik lamanya, Elang masih berdiri, menatap layar lebar yang menampilkan beberapa foto wajah istrinya. Foto-foto yang Elang pamerkan saat menikmati waktu berdua bersama sang istri, meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pria tersebut."Apa anda semua percaya dengan yang namanya tertarik pada pandangan pertama?" suara Elang memecah keheningan ruangan konferensi pers. Setelah tadi hampir semua terdiam karena menunggu Elang berbicara, saat ini ruangan tersebut kembali terdengar riuh begitu Elang mengeluarkan satu pertanyaan.Elang tersenyum, lalu pria itu berbalik badan dan melangkah pelan menuju tempat duduk yang sedari tadi dia gunakan. "Kalian pasti pernah merasakan tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama kali bukan?" tanya Elang lagi sembari melangkah.Beberapa suara langsung berkomentar, mengiyakan pertanyaan pria tersebut. "Apa itu yang anda alami kepada istri anda yang sekarang?" tanya salah satu wartawan.Elang kembali menunjukkan senyum bahagianya de

  • Istri Muda sang Hot Duda   Bukti Tak Terbantahkan

    Wanita yang sedari tadi duduk di antara para wartawan, seketika terkesiap kala Elang dengan sangat tenang menunjukan jari ke arahnya. Dia begitu terkejut dan tidak menyangka kalau Elang akan mengetahui kehadirannya dalam jumpa pers kali ini.Saat itu juga, semua mata dan kamera pun langsung mengarah kepada wanita yang namanya baru saja disebut oleh pria yang sekarang berdiri angkuh sembari menunjukkan senyum sinisnya. Bella seketika merasa terpojok dan terlihat begitu salah tingkah.Sungguh, apa yang dilakukan Elang saat ini membuat Bella syok luar biasa. Penyamaran yang menurutnya sempurna, nyatanya tidak bisa mengelabui mata Elang. Bella benar-benar dibuat terkecoh dengan sikap Elang yang sedari tadi nampak tidak memandang ke arahnya."Apa! Kamu menuduhku? Nggak salah?" karena sudah terlanjur tertangkap basah, Bella pun tidak memiliki pilihan lain selain membuka masker dan menunjukan dirinya. Wanita itu juga berpikir cepat untuk membela diri agar terlepas dari tuduhan yang Elang lay

  • Istri Muda sang Hot Duda   Cerita Di Balik Foto

    "Wahh, foto apa itu?" seru beberapa orang kala mata mereka menyaksikan beberapa foto yang terpampang pada layar lebar. Bukan hanya orang-orang yang berada dalam satu ruangan pertemuan dimana dalam ruangan tersebut terdapat banyak wartawan, tapi suara penuh keterkejutan juga menggema dari berbagai pelosok, orang-orang yang menyaksikan tayangan konferensi pers seorang pemimpin perusahaan dari berbagai media."Elang? Kenapa dia bisa berbuat nekat seperti itu? Apa sebenarnya yang dia rencanakan?" gumam seseoang, yang sedari tadi duduk di antara para wartawan. Orang yang memilih kursi di deretan paling belakang tersebut benar-benar tercengang dengan apa yang dilakukan Elang saat ini.Berbagai tanggapan dan dugaan pun mulai bermunculan seiring terpampangnya beberapa foto tersebut. Ada yang mengomentarinya dengan cukup bijak, ada juga yang langsung menghina dan memaki serta menvonis dengan segala perkataan buruk. "Ma, kenapa Mas Elang menunjukan foto-foto itu? Apa Mas Elang mau nyari mati?

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status