Share

Bab 4. Pernikahan

Penulis: INDRY
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-01 01:56:49

Layla hanya bisa mematung saat Ali melewatinya dan menarik tangan Sarah begitu saja.

“Pengantin pria dan petugas pernikahan sudah siap dan menunggu,” tambahnya, “jangan buat malu.”

Mendengar itu, dada Sarah terasa sesak.

Pamannya benar-benar tidak peduli pada perasaannya, sedangkan ibunya tidak punya kekuatan dan keberanian untuk menyelamatkannya.

Tidak ada sorot kebahagian sama sekali yang tampak pada wajahnya.

Sarah memindai ruangan sekejap saat keluar dari kamarnya.

Tampak beberapa tamu undangan yang merupakan tetangga terdekat rumahnya.

Pandangan Sarah menetap pada sosok wanita seusia ibunya.

Dia adalah ibunya Arjuna, kekasihnya. Rasanya, ia ingin berlari ke arah wanita itu dan menjelaskan kejadian sebenarnya.

Sayang, Ali begitu kuat menahannya.

"Wah, cantik sekali pengantin wanitanya," celetuk pegawai kantor pernikahan untuk menghidupkan suasana bahagia.

"Benar, ternyata dia sangat cantik. Selama ini, kita tidak pernah melihat Sarah berdandan secantik ini," timpal salah satu tetangganya.

"Dia memang cantik. Sayang, dia harus bekerja keras menguli di pasar. Jadi, kalian tidak menyadarinya," sanggah tetangga lainnya.

Hanya saja, pujian itu tak dipedulikan Sarah yang telah duduk di kursi bersanding dengan Adipati.

Tak sekalipun, ia mau memandang wajah “suaminya itu”.

Bagi Sarah, pria itu adalah sumber kehancuran hidupnya.

Sementara itu, Adipati hanya mengamati Sarah tanpa mengatakan apapun. Baginya, kecantikan Sarah tidak akan mampu disandingkan dengan istri pertamanya.

"Baiklah kalau begitu. Kini pengantin sudah hadir. Akan saya mulai prosesi pernikahannya," ucap petugas kantor pernikahan langsung memulai.

Adipati mengangguk setuju.

Demikian juga para saksi pernikahan dan keluarga Sarah.

Tidak sampai lima menit proses mengikat janji pernikahan telah usai. Keduanya sudah saling menyematkan cincin di jari manis mereka. Mereka juga mendapatkan surat nikah dari negara. Menandakan mereka adalah pasangan resmi dan sah sebagai suami istri.

Romi sempat mengambil foto keduanya yang tidak menunjukkan raut wajah bahagia sama sekali.

Meski demikian, ia tetap mengirimkan bukti itu pada Tuan besar Dharmawangsa yang sedang berada di Eropa.

"Romi. Aku ingin langsung kembali ke penginapan. Banyak pekerjaan menungguku," ucap Adipati mendadak.

Wajah tampan pria itu memang menunjukkan wajah lelah.

"Baik, Tuan,” ucap Romi patuh, “Nyonya Sarah, kita akan langsung pergi ke penginapan."

Sarah sontak menggeleng. "Tidak. Aku tidak perlu ikut bersama kalian. Aku akan tetap tinggal."

Mendengar penolakan itu, Adipati tidak bereaksi.

Pria itu hanya beranjak pergi. Namun, saat melewati Romi, ia menepuk pundak bawahannya itu sebagai isyarat untuk “mengurusnya”.

Di sisi lain, Romi menghela napas panjang sebelum menemui Ali kembali.

“Ada apa?” tanya paman dari Sarah itu penasaran.

“Ini koper berisi uang tunai 50 juta dari Tuan Adipati.”

“Lima puluh juta?” pekik Ali penuh binar, “di mana? Aku akan menyimpannya.”

“Ini hanya DP. Kami akan berikan 500 juta yang dijanjikan bila Sarah sudah bermalam dengan Tuan Adipati.”

Mendengar itu, Ali langsung menghampiri Sarah menarik pergelangan tangannya.

Dia tidak peduli dengan para tamu yang masih berkumpul di rumahnya.

"Paman, aku tidak mau pergi. Lepaskan aku, Paman!" pinta Sarah, panik.

Namun, Ali justru menatapnya tajam. "Kau harus ikut ke manapun suamimu pergi."

Kejadian itu jelas disaksikan para tamu yang bertukar pandang bingung.

Sementara itu, Layla hanya mematung–tidak bisa mengatakan apapun.

Wanita itu menyaksikan Sarah masuk dalam mobil mewah milik Adipati dengan perasaan pedih. “Maaf, Nak.”

***

Cekrek!

"Nyonya, silakan pakai semua yang sudah disiapkan. Ini semua milikmu."

Setelah berkata demikian, Romi meninggalkan Sarah dalam satu kamar dengan Adipati.

Keduanya tidak saling bicara.

Perlahan, perempuan itu mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kamar hotel yang sangat besar itu.

Kamarnya sudah dihias sangat indah, seperti kamar pengantin yang berbahagia. Sayangnya, itu tak terjadi pada keduanya.

"Aku tidak mau memakainya," ucap Sarah melihat pakaian wanita, tas, sepatu, hingga aksesoris untuknya.

Mendengar itu, alis Adipati naik sebelah. "Kamu tidak boleh menolak atau membuang pemberianku," timpalnya tegas.

Sarah terdiam seketika.

Ia begitu terkejut mendengar ucapan ‘sang suami’.

Drrt!

Suara ponsel milik Adipati memecah kecanggungan keduanya.

Segera, pria itu mengangkat sambungan telepon yang masuk. "Halo?”

"Sayang, aku sedang menunggumu. Kapan kamu akan pulang?" rengek sang istri manja. Tampak sekali, Anna tidak ikhlas jika suaminya menghabiskan malam dengan madunya.

"Besok aku akan pulang. Jangan menggerutu begitu. Aku akan memberimu hadiah yang bagus besok."

Adipati berbincang dengan istrinya seolah tidak menghiraukan keberadaan Sarah.

Perempuan itu pun terpaksa mendengar percakapan mereka yang konyol.

Keduanya sangat tidak waras.

Bagaimana bisa seorang istri membiarkan suaminya dibagi dengan wanita lain?

Apa sebenarnya yang mereka inginkan darinya?

Apa mungkin … kehidupan orang kaya memang sudah tidak waras semua?

Tanpa disadari, Adipati telah menutup teleponnya.

Pria itu pun membuka laptopnya untuk mengecek beberapa pekerjaan.

"Mandilah lebih dulu. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku sebelum kita melakukannya." Tiba-tiba, Adipati menoleh ke arah Sarah yang duduk di atas ranjang.

"Me-melakukan apa?" tanya perempuan itu mengernyitkan dahi.

Adipati membuang nafas kasar. "Haruskah aku mengatakannya? Tentu saja, malam pertama kita."

Bab terkait

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 5. Malam Pertama

    "Tu-tunggu! Jangan macam-macam denganku. Dengarkan aku, Paman. Aku tidak akan melakukan apapun denganmu,” ucap Sarah panik, “bahkan, Anda lebih pantas menjadi Ayah atau pamanku daripada suamiku."Adipati menatap tajam perempuan muda di hadapannya yang tampak sulit diatur.Hanya saja, ia tidak ingin berdebat dengan Sarah. Jadi, Adipati memilih tidak menjawab dan kembali fokus dengan pekerjaannya."Paman, kenapa Anda tidak menjawabku? Katakanlah sesuatu,” pinta Sarah, “Apakah kita bisa untuk tidak melakukannya?"Adipati melirik Sarah sekilas, lalu kembali mengabaikan pertanyaan tak masuk akal itu.Di sisi lain, Sarah merasa kesal karena tak mendapatkan jawaban sama sekali dari Adipati.Ia pun menyadari gaun yang ia pakai begitu tak nyaman. Oleh sebab itu, Sarah mengambil sebuah dress simpel berwarna hitam yang sudah disiapkan.Sarah segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di sana dia berpikir keras bagaimana cara agar bisa kabur dari pria itu. Tidak sia-sia dia berdiam d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 6. Panas

    Setelah pergumulan panas itu, Sarah langsung menepi dan menuju kamar mandi.Adipati jelas tahu bahwa perempuan itu menangis di sana. “Hah…” Pria itu menyugar rambutnya kasar. Mereka belum sampai klimaks.Sebenarnya, Adipati tidak tega melanjutkannya. Ia justru ingin segera pulang menemui istrinya. Namun, jika ia tidak bisa menjamah Sarah secepatnya, keduanya harus menghabiskan malam lebih lama.“Tidak. Aku harus segera pulang dan menemui Anna,” lirih Adipati mengabaikan perasaan iba pada istri mudanya itu.Tok tok tok!Adipati mengetuk pintu kamar mandi, meminta Sarah keluar. Dia juga berjanji tidak akan melanjutkan permainan kecuali Sarah yang memintanya.Setelah beberapa saat, Sarah yang mempercayai perkataan Adipati pun keluar dari kamar mandi. Namun, perempuan itu tidak mengatakan apapun. Sarah tampaknya benar-benar takut untuk berada di dekat pria itu. Meskipun mereka tidak melakukannya hingga klimaks, namun kesuciannya telah direnggut.Adipati mengetahui apa yang sedang pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 7. Seorang Tamu

    “Hei, kenapa kau justru menangis?" "Semua ini gara-gara kamu, Kak. Kini aku tidak pantas disebut seorang Ibu. Aku telah menjual anakku sendiri. Semua tetangga mencelaku sekarang," marah Layla."Jadi gara-gara itu kamu menangis? Sudahlah Layla, abaikan mereka. Kita tidak makan dari tetangga, bukan?""Bukan tentang mereka. Tapi ini tentang menjadi seorang Ibu. Aku gagal Kak. Aku gagal menjadi Ibu yang baik."Layla merutuki penyesalannya. Namun, Ali mengabaikannya. Bagi pria itu, yang terpenting kini adik dan keponakannya telah naik derajatnya. Tentu saja, Ali meminta sedikit bagian sebagai upah menjodohkan mereka.Sarah menutup kedua telinganya, tidak ingin mendengar perdebatan Ibu dan pamannya.Drrt!Sarah meraih sebuah ponsel baru yang sengaja ditinggalkan suaminya untuk memudahkan komunikasi. Sejujurnya, ia sempat bimbang untuk mengangkatnya. Namun, Sarah penasaran apa yang akan dikatakan suaminya itu padanya."Maaf, aku pergi tanpa berpamitan.""Anda tidak perlu melakukannya, P

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 8. Kebenaran

    "Sudahlah, Nak. Mungkin kalian memang tidak berjodoh," ujar ibu Arjuna menenangkan."Aku sangat mencintai Sarah, Bu. Tapi bagaimana bisa dia meninggalkanku begitu saja demi menikahi pria kaya itu?"Sang ibu terdiam sejenak. Ia mengetahui rahasia yang sebenarnya atas pernikahan itu. Namun ia ragu mengatakan pada putranya.Ia tak ingin putranya menimbulkan masalah dalam rumah tangga orang lain. Selain itu, mungkin saja Sarah sudah menerima takdir seperti nasehatnya saat itu. Sehingga ia mengatakan hal keji, yang membuatnya seolah menjadi pelaku utama dalam ketidakadilan kisah cinta mereka."Sarah menikah bukan karena keinginannya."Kejujuran sang ibu lolos juga. Ternyata hati kecilnya menolak untuk memendam kebenaran itu sendiri.Arjuna sontak menatap sang ibu. Kedua netra mereka saling menatap. Sang ibu mengangguk, lanjut menjelaskan."Keluarganya telah menjualnya pada pria kaya itu. Pria itu hanya menginginkan Sarah untuk melahirkan anak untuknya, karena istri pertamanya mandul. Jadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 9. Lingerie Pengantin Baru

    “Glek."Sarah sebenarnya tidak terlalu terkejut saat melihat suaminya sudah berada di kamarnya. Ia telah melihat mobil mewah milik sang suami terparkir di halaman rumahnya.Hanya saja, ia tiba-tiba merasa kahwatir melihat tatapan menyelidik pria itu di kamarnya.Perlahan, Sarah masuk dan mengunci pintu kamar itu. Lalu, ia mendekat ke arah Adipati yang sedang duduk di tepi ranjang menunggunya. "Apa yang Paman lakukan dengan barang-barang itu di kamarku?""Itu semua oleh-oleh untukmu.""Paman tidak perlu membawanya. Aku tidak butuh apapun dari Paman!""Kamu tahu 'kan, aku tidak menerima penolakan? Bukalah!"Sarah mendengus kesal. Terpaksa ia membuka satu per satu tas belanja yang suaminya bawa."Lingerie?" ujarnya melongo.Sarah menatap suaminya, yang tengah sibuk menata laptop di meja riasnya. Adipati ke mana saja selalu sibuk bekerja. Sikapnya benar-benar seperti orang tua yang gila kerja."Apa dia ingin aku memakai baju yang seperti sarang nyamuk ini?" protes Sarah lirih."Tidak, ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 10. Penasaran

    "Lepaskan! Aku tak mau mandi denganmu!""Jangan bicara lagi."Adipati langsung melumat bibir Sarah. Awalnya Sarah memberontak sekuat tenaga. Namun ciuman hebat dari sang suami membuatnya kalah.Milik Adipati kini semakin mengeras. Sarah dapat merasakannya.Dengan tidak sabar, Adipati membuka semua kain yang melekat di tubuh Sarah dengan kasar.Mereka melakukannya penuh dengan hasrat yang menggelora pada setiap sentuhan dan gerakan ….****"Sarah, ambilkanlah makanan untuk suamimu lebih dulu."'Bukankah dia punya tangan? Mengapa harus aku yang mengambilkannya?'"Terima kasih." ucap Adipati seraya menyodorkan piringnya untuk diisi.Sarah mengambil sesendok nasi dan beberapa lauk pauk untuk sang suami.Mereka makan malam dengan tenang, tidak ada yang berbicara, karena mereka segan jika bukan Adipati yang memulainya.Sedangkan Sarah tampak biasa saja meskipun mereka tahu, Sarah masih tidak menyukai sang suami.Sial bagi Adipati. Hasratnya yang menggelora masih tersisa, ia begitu menikmati

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 11. Kasur Baru

    "Aku tidak mau, ranjangku masih bagus."Adipati mengernyitkan dahi. Apa wanita itu tidak merasa sakit setiap bangun tidur? Sedangkan dirinya selalu merasa sakit dan tidak nyenyak karena kasur yang keras.Adipati tidak menghiraukan Sarah yang menolak permintaannya.Pria itu berkeliling mencari barang yang dia inginkan. Ia terlihat sedang melihat dan mempertimbangan mana ranjanh yang akan dia ambil."Aku beli yang ini," Adipati menunjuk kasur dengan ukuran king untuk mengganti kasur keras di kamar Sarah.Adipati ingin merasa nyaman saat ia menginap dirumah Sarah. Selain itu, ia memutuskan untuk membeli sofa, lemari es, lemari pakaian dan banyak perabotan rumah lainnya."Paman, kau tidak perlu membeli semua itu.""Aku membeli dengan uangku, mengapa kau melarangku?"Sarah meneguk salivanya, memang benar perkataan pria itu. Namun, untuk apa membeli semua itu, jika dia saja tidak tinggal di rumahnya.Akhirnya Sarah membiarkan suaminya melakukan semaunya. Lagi pula ia tak dirugikan apapun."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 12. Perasaan Yang Aneh

    "Dasar orang tua mesum!" Sarah mendengus kesal. Menatap Adipati dengan mata menyalang.Adipati menyeringai. "Aku tahu, kau juga menikmatinya, bukan?"Sarah memalingkan muka, tidak menjawab pertanyaan Adipati. Ia mulai kesal dengan dirinya sendiri, ia memang ikut menikmati, namun ia tentu tak sudi mengakuinya. Baginya melakukan itu hanyalah kewajibannya. Namun ia tetap mengukuhkan cinta di hatinya untuk Arjuna tercintanya."Apa kita akan melakukannya lagi di kamar mandi?"Sarah tidak menjawab. Adipati yang merasa gemas dengan wanita susah diatur itu lantas menggigit dagu Sarah, bercanda.Seketika Sarah melemparkan lirikan mautnya pada Adipati. Ia tak suka pria itu terus menggodanya.Adipati menyeringai sombong."Pakailah baju dinasmu yang sudah kubelikan. Jangan melawan perintah suamimu."Sarah lantas pergi meninggalkan Adipati. Jantungnya berdegup sangat cepat. Pria tua itu sangat membuatnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15

Bab terbaru

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 122. Happy Ending....

    Sontak keduanya pun terkejut dan mengikuti instruksi untuk mengangkat tangan.Terlihat Sarah dan kedua orang tua Adipati muncul dari belakang para anggota polisi. Romi pun menyusul diantara mereka."Sarah?" lirih Anna terkejut. Adipati berdiri, lantas berjalan ke arah mereka meninggalkan Anna. Anna baru sadar, bahwa dirinya telah dipermainkan oleh Adipati. "Adipati. Teganya kau melakukan ini padaku?"Seorang polisi menghampiri Anna dan memborgol kedua tangannya. Anna berusaha menghindar, namun sia-sia. Dia tidak akan bisa lari dari kepungan para petugas polisi."Anna, aku tahu anak itu bukanlah anakku. Dan aku tidak akan membiarkan rencana busukmu dengan pria brengsek itu berjalan dengan lancar."Anna terbelalak, dia mengingat kecerobohannya kala Adipati menunjukkan ponsel Anna, yang tadinya tergeletak di meja ruang tamu. Adipati menyerahkan barang bukti ponsel itu kepada seorang polisi. "Nyonya Anna, Anda resmi ditangkap karena tuduhan perencanaan pembunuhan pada Nyonya Sarah yang

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 121. Menemui

    "Ibu dan Ayah yang akan mengurusnya. Ibu rasa, ada sesuatu yang janggal yang sengaja Anna sembunyikan."Sarah mengangguk pelan. Dia tidak tahu lagi harus mengandalkan siapa jika bukan kedua mertuanya. Sarah percaya, apapun yang terjadi kedepannya adalah yanh terbaik bagi semuanya.Disisi lain, Adipati mendatangi kediaman kedua orang tua Anna. Mobil Adipati berhenti tepat di depan pintu gerbang rumah milik Andre. Adipati menangkap keberadaan Romi yang juga sudah ada disekitar rumah Andre untuk menjalankan tugas darinya.Merasa sudah tidak perlu mencari kebenarannya lagi, Adipati menghubungi Romi, bermaksud meminta Romi menyelesaikan pekerjaannya. "Rom, pulanglah. Aku sudah tahu kenyatannya. Sisanya, biar aku yang tangani.""Tapi, Tuan.""Please.""Baik."Adipati menekan klakson mobilnya, tidak lama kemudia pintu gerbang sedikit terbuka. Muncul seorang petugas keamanan melongokkan separuh badannya, memeriksa siapa yang datang. Setelah mengetahui yang datang adalah Adipati, sontak me

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 120. Menikahi Mantan Istri Lagi

    "Jadi, itu benar?" desak Adipati.Anna membuang pandangan ke arah lain. Adipati merasa lemas. "Ternyata benar, Alicia adalah anakku?"Tanpa mereka ketahui, pembicaraan mereka terdengar oleh Sarah. "Siapa? Anak siapa?"Anna dan Adipati sontak menatap ke arah belakang. Adipati langsung berdiri dari kursinya. Adipati melihat raut keterkejutan Sarah lebih dari pada dirinya. "Sarah?""Sarah?", panik Anna.Sarah semakin melebarkan dua matanya ketika melihat Anna dihadapannya. Dan faktanya dia sedang duduk berdua bersama suaminya. Dalam pikiran Sarah mulai berkecamuk. Untuk apa Anna duduk disini. Dan mendengar kata anakku dari mulut suaminya, seperti ada sesuatu yang penting sedang mereka bicarakanSarah langsung menatap suaminya tajam. "Apa yang kalian bicarakan sebenarnya? Alicia, siapa dia?"Anna mengeratkan kedua bibirnya. Dia tidak berani mengatakan apapun. Sementara Adipati langsung menghampiri Sarah untuk menenangkannya. Sarah menampik pelukan Adipati, "Jelaskan saja sekarang pada

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 119. Anak Manis

    "Saya harap Anda menjadi bijak dalam mengambil keputusan.""Jangan cemas, Rom. Jika dia benar adalah anakku, aku akan mengajak Anna bicara baik-baik untuk masa depan anak itu."Adipati memberikan jawaban dengan hati tidak yakin. Romi bersedia menerima permintaan bosnya. Meskipun Romi merasa, bosnya sudah tidak seharusnya terlibat dengan kisah masa lalunya. Namun dia juga tidak tega melihat Adipati dalam keadaan seperti ini.Romi pamit undur diri dan langsung menjalankan tugasnya. *****"Papa, ayo kita main ke taman," pinta Reyhan dengan suara lembutnya. Ditatapnya wajah tampan versi mini dirinya dengan tersenyum. "Apa sudah dapat ijin dari Mama?"Reyhan mengangguk. Sesungguhnya anak itu belum mengatakan apapun pada Sarah. Seperti biasa, hari libur adalah saatnya bagi Sarah untuk me time sejenak. Dengan posisinya saat ini, mau tidak mau dia harus menjaga dan merawat dirinya. Dia selalu pergi ke klinik kecantikan langganannya dan menghabiskan waktu sekitar lima jam untuk treatment.

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 118. Penyelidikan

    Maya sangat terkejut dengan ucapan Adipati. "Adhi, putraku. Apa kau tidak ingat, Anna telah selingkuh darimu saat itu?"Adipati bergeming. Tentu dia masih ingat, pernah menangkap basa Anna saat sedang bersama mantan kekasihnya saat itu. Bahkan dia lebih memilih pria itu dari pada dirinya.Namun, entah mengapa. Hati Adipati seolah merasa, anak perempuan kecil itu ada hubungannya dengan dirinya."Maafkan aku, Bu. Aku hanya, ah seharusnya aku tidak memikirkannya. Pasti pikiranku yang salah.""Jelas pikiranmu lah yang salah Adhi. Oh Tuhan. Benar firasat Sarah, kau sedang memikirkan Anna yang baru saja kembali dari luar negeri. Sementara kau mengabaikan keluargamu yang ada di sekitarmu. Apakah kau tidak melihat bagaimana wajah sedih Sarah ketika kau abaikan di meja makan tadi?""Mengenai itu,,,""Katakan pada Ibu. Apa Anna sudah menemuimu?""Bagaimana Ibu tahu?" jawab Adipati kelepasan. Maya menepuk keningnya. "Aku adalah ibumu. Jadi aku tahu apa yang ada di pikiranmu. Dan jika wanita itu

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 117. Anak Siapa

    Anna langsung membekap mulut anaknya dan tersenyum canggung. Adipati yang terkejut pun mulai curiga, mengapa anak kecil itu memanggilnya dengan sebutan Papa."Papa? Apa maksudnya?""Maafkan anakku, dia mengira kau adalah ayahnya," ucapnya sembari melepaskan tangannya.Anak kecil itu tampak muram dan menundukkan wajahnya. Sesekali dia melirik Adipati. Namun saat Adipati menatapnya, Alicia buru-buru merunduk kembali."Oh ya, mungkin ini terakhir kalinya aku menyapamu. Setelah ini aku pasti tidak akan sempat untuk menyapamu. Aku sebenarnya terlalu malu. Namun atas perbuatanku di masa lalu, aku ingin meminta maaf padamu. Tolong sampaikan pada Sarah, aku minta maaf. Sekarang aku sudah memiliki kehidupan baruku. Semoga kalian juga selalu bahagia," ujar Anna sambil berdiri, bersiap untuk berpamitan pulang.Adipati juga turut berdiri. "Apa kau akan langsung pulang?"Anna menatap putrinya. "Ya, Alicia juga sepertinya sudah sangat lelah. Terima kasih sudah menyambutku dengan baik. Aku permisi

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 116. Kembalinya Mantan Istri

    "Roger!!!" Bentak Layla ketika melihat Roger yang membeku di tempat, memandangnya dengan tatapan mengerikan. Sontak Roger tersadar, rupanya kejadian tadi hanyalah dalam bayangan di benaknya. Layla langsung meraih vas bunga di nakas tepat di sampingnya berdiri, lalu mengarahkannya pada Roger untuk membela diri."Keluar sekarang, atau aku akan berteriak.""Layla tenanglah. Aku hanya salah masuk. Dan ingin memberikan buket bunga ini padamu," ujar Roger sambil menyodorkan buket pada Layla.Layla yang merasa terancam terus berupaya mengusir Roger dari sana. Layla takut akan niat Roger yang diam-diam menyelinap di rumahnya. "Keluar kamu, atau vas ini akan melayang ke wajahmu," ancam Layla dengan suara rendah namun penuh penekanan.Dalam paniknya, Layla tepat berusaha menggenggam handuk yang melekat di tubuhnya agar tidak sampai jatuh. Karena hal itu akan sangat memalukan.Roger mengangkat kedua tangannya, lalu meletakkan buket bunga itu ke lantai. "Baiklah. Aku akan keluar. Tapi aku akan m

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 115. Ingatan Masa Lalu 21+

    "Aku berubah karena ulahmu sendiri. Jika kau tidak terima hidup denganku seperti ini, aku tidak keberatan kau keluar dari rumah. Tapi jika kau masih ingin hidup dalam kemewahan ini, terima saja sikapku dan jangan memprotes lagi," tegas Daniel.Linda terlihat terkejut dengan pilihan yang terlontar dari mulut suaminya. Entah kesalahan seperti apa yang dia lakukan, sampai dia berubah seperti ini. Menurut Daniel, Ini juga termasuk hukuman bagi Linda. Tidak memberitahukan kesalahannya, dan memperlakukannya dengan dingin. Namun sepertinya Linda tahu mengenai info tentang dirinya yang di dapatkan dari ayah Romi dan Andreas, selaku orang kepercayaan Daniel."Apa ada yang berbicara buruk tentangku padamu? Katakan padaku, apa yang Amir dan Alex katakan padamu? Apa kau lebih percaya mereka dari pada aku istrimu?""YA! Aku lebih percaya mereka dari pada kamu. Wanita yang memiliki niat busuk terhadapku dan keluargaku. Mulai sekarang, kau bisa tidur menggunakan kamar tamu. Itupun jika kau masih in

  • Istri Muda Kesayangan Paman CEO   Bab 114. Menyusup

    Layla menoleh ke arah suara. "Ada apa, Kak?""Sepertinya tadi ada tamu yang memencet bel pintu. Apa kau tahu siapa?"Mengetahui kedatangan Ali, Roger berusaha menyembunyikan dirinya di balik lemari besar tempat dimana Layla menyimpan peralatan makan yang terbuat dari keramik asal China, kenang-kenangan bersama suaminya dahulu. "Tanyakan saja pada pelayan, dari tadi aku disini untuk menidurkan Reyhan.""Aneh. Aku juga tidak melihat pelayan ada di depan.""Berarti kau hanya salah dengar, Kak.""Sepertinya begitu. Yasudah, kalau begitu."Setelah Ali pergi, Layla menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mengurus cucunya, Layla yang sedari pagi belum mandi merasa kegerahan. Kini Reyhan sudah sangat aktif seiring usia yang bertambah. Namun, Reyhan juga tampak semakin menggemaskan.Terdengar suara shower dari kamar mandi yang sedang deras mengguyur tubuh Layla. Usia Layla memang tidak muda lagi, namun kecantikan alami dan bentuk tubuh Layla masih terjaga dengan baik hingga saat

DMCA.com Protection Status