Helena Pitch tersenyum lembut, dan hendak berbicara ketika ponselnya berdering."Bantu aku mengambil ponselku, siapa yang akan meneleponku?"Helena Pitch tidak leluasa melihat ponselnya saat mengemudi. Toby Mars mengambil tas Helena Pitch dan mengeluarkan ponselnya dari tas untuk melihatnya."Ini Yura Yoland, apakah kamu ingin mengangkatnya?""Telepon dari Yura Yoland, itu harus diangkat, kamu angkat dan nyalakan speakerphone."Toby Mars mengangkat telepon dan menyalakan speakerphone. Terdengar suara Yura Yoland dari telepon.“Helena, apakah kamu sibuk?""Aku lagi menyetir dalam perjalanan balik ke kantor, ada apa?""Aku ada sesuatu makanya mencarimu. Bisakah kamu temani aku? Mari kita pergi ke salon kecantikan, lalu pergi melihat pakaian. Ada beberapa hal yang ingin aku katakan padamu." Kata Yura Yoland sambil memutar bola matanya."Eh, apakah ada sesuatu yang penting? Di kantor masih ada beberapa pekerjaan.”Yura Yoland berkata dengan marah: "Ada pekerjaan apa di kantor. Aku cari kam
"Aiyo, Yura apakah kamu sudah punya orang yang disukai?" Helena Pitch berkata dengan nada bercanda.Yora Yoland memegang dahinya dan berkata tanpa daya, "Keluargaku memperkenalkan aku dengan seseorang. Dia adalah generasi kedua dari orang kaya. Aku sedikit tidak yakin tentang dia, makanya mencarimu untuk mendengarkan pendapatmu.""Generasi kedua orang kaya."Helena Pitch merenung sejenak.Helena Pitch tidak menyukai generasi kedua orang kaya. Generasi kedua orang kaya di sekitarnya suka berpura-pura dan memiliki banyak wajah, tetapi hanya ada beberapa yang benar-benar memiliki kemampuan.Yora Yoland tahu bahwa Helena Pitch selalu memiliki pendapat tentang generasi kedua orang kaya. Jika tidak, dia tidak akan menolak begitu banyak generasi kedua orang kaya yang mengejarnya dan memilih bersama Toby Mars.Yora Yoland melihat Toby Mars. Dia merasa Toby Mars benar-benar beruntung bisa dipandang oleh Helena Pitch. Seorang pemuda malang yang tidak punya apa-apa yang bisa menikahi nona muda ka
"Helena jangan ragu. Aku tahu kamu tidak suka perjamuan makan malam yang diadakan oleh generasi kedua orang kaya, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan untuk itu. Kebahagiaanku akan bergantung padamu, dan kamu bisa membantuku mengamatinya."Yora Yoland meraih lengan Helena Pitch dan bertingkah manja. Helena Pitch berkata tanpa daya: "Oke, oke, aku akan pergi, tetapi perjamuan makan malam di Pentax Winery terdengar tidak masuk akal. Mungkin dengan adanya generasi kedua orang kaya, pasti akan banyak wanita cantik yang hadir.""Bukankah ini semua normal? Orang kaya tidak sebanyak itu. Aku hanya berharap dia tidak terlalu berlebihan. Menikah dengan keluarga kaya pasti harus menanggung beban." Yora Yoland berkata dengan sedikit kesal.Pelayan datang dengan tiga cangkir kopi yang harum. Kekesalan di wajah Yora Yoland langsung tersapu bersih."Ayo, Helena, coba kopi seduh manual mereka, enak sekali."Pelayan tampan itu melirik Yora Yoland dan Helena Pitch. Dia menatap wajah cantik mereka, dan
"Kamu, kamu berbicara sembarangan!" Pelayan tampan sedikit panik."Aku masih belum selesai. Kamu baru saja bilang menggunakan biji kopi yang baru dipanggang untuk menyeduh kopi ini. Ini jadi masalah. Biji kopi yang baru dipanggang harus didinginkan. Pada saat itu, biji kopi harus dibiarkan lima hingga sepuluh tergantung pada jenis pemanggangan. Biji kopi yang baru dipanggang rasanya tidak enak."“Adapun aroma Blue Mountain Coffee yang baru saja kamu gambarkan, itu bahkan lebih keterlaluan. aku tidak akan memperbaiki detailnya. Aku hanya ingin kasih tahu kamu, jika kamu ingin berbohong dan mengejar seorang gadis, kamu harus mempelajari keterampilan dasar. Jika tidak, kamu akan ditikam oleh orang lain. Sangat mudah kehilangan muka."Pelayan tampan itu tersipu dan berbalik dengan marah. Sementara di wajah Yora Yoland tertulis huruf malu yang besar.Hanya dengan melihat ekspresi malu dari pelayan tampan itu, Yora Yoland dapat mengetahui bahwa apa yang dikatakan Toby Mars itu benar. Ketik
Wanita cantik yang akan diberikan kepada Steven London tidak boleh wanita cantik yang biasa. Mereka harus seperti malaikat berstandar tinggi. Sehingga wanita cantik dengan nilai delapan puluh dan sembilan puluh keluar dari pandangan mata Kakak Luke."Kakak Luke, apakah kali ini bisa diandalkan? Faktanya, wanita cantik yang aku lihat dua kali terakhir cukup baik, mengapa menurutmu itu tidak cantik." Bawahan itu bertanya dengan berbagai keluhan.Bawahan Kakak Luke sangat sibuk untuk menemukan wanita cantik yang tepat. Tetapi, hasil akhirnya tidak memuaskan.Kakak Luke berkata dengan wajah muram: "Apakah kamu masih ingin berada di sini? Jika kamu masih ingin, bekerjalah dengan baik. Jika kamu tidak ingin bekerja lagi, aku akan mengirimmu kembali ke barat sekarang."Bawahannya menggigil dan langsung panik: "Kakak Luke, tenang, aku hanya mengeluh. Kedepannya aku pasti tidak akan melakukannya lagi.""Hmph! Orang-orang sudah siap. Wanita itu masih bersama pria ini. Jika dia menghalangi, langs
Kakak Luke berjalan bersama dua bawahan dengan langkah besar. Setiap kali dia berjalan seperti ini, Kakak Luke akan merasa sangat bangga, seolah-olah dia adalah kakak Mark dalam film.Saat Kakak Luke berjalan dengan perasaan itu, dia melihat tiga sosok melayang di depannya.Hei, ketiga sosok itu sedikit familiar. Dilihat ukuran dan pakaian ketiga orang itu, sepertinya mereka adalah bawahannya!Mata Kakak Luke melebar dalam sekejap. Dia melihat dengan hati-hati ke tiga pria kekar yang menabrak dinding dan jatuh ke lantai.Ya, itu memang bawahannya sendiri!Apa yang sedang terjadi, ketiga bawahan ini terkenal kejam. Orang yang berani melawan sepuluh orang sendirian. Bagaimana mereka bisa melayang bersama?Master, pasti ada master bela diri!Kakak Luke dengan cepat bereaksi terhadap situasi ini. Satu-satunya yang bisa mengalahkan bawahannya yang kekar pasti master bela diri.Tanpa ragu-ragu, Kakak Luke mengeluarkan pistol dari belakang pinggangnya dan berbisik, "Keluarkan pistol. Menyebar
Toby Mars mengangkat pistol yang dia ambil dan menarik pelatuknya ke arah Kakak Luke.Dor dor dor.Terdengar tiga bunyi tembakan. Kakak Luke tertembak di kedua bahu dan kaki kanannya. Lengan yang memegang pistol terkulai ke bawah. Pistol terasa sangat berat, dia tidak bisa memegang pistol sama sekali.Brak.Pistol itu jatuh ke lantai dan Kakak Luke juga berlutut dengan satu lutut. Kaki yang terkena pistol tidak dapat menopang dirinya sama sekali. Hanya dengan berlutut dia merasa lebih baik."Tembak, kamu tembak." Kakak Luke berteriak dengan lemah kepada bawahan yang tersisa.Satu-satunya bawahan yang tersisa benar-benar ketakutan. Dia melihat Toby Mars seperti melihat hantu."Lempar pistolnya dan aku akan mengampuni nyawamu." Toby Mars berkata dengan nada datar.Bawahan itu ragu-ragu sejenak. Dia melemparkan pistolnya ke lantai, dan berjongkok di lantai dengan kedua tangan di kepala."Kamu benar-benar bodoh, bagaimana aku bisa punya bawahan sepertimu, kamu sangat bodoh!"Kakak Luke men
"Kakak, mana Kakak Luke?"Pelayan tampan memegang pipinya dan merasakan pipinya merosot. Dia langsung merasa tidak enak. Ini adalah dimana wajah tampan yang dia banggakan hancur!"Wajahku, kamu benar-benar merusak wajahku!"Toby Mars mencibir, terus mengarahkan tinjunya, dan melayangkannya ke pipi lain pelayan tampan itu.Krek!Terdengar suara tulang yang retak. Tulang pipi pelayan tampan yang satunya juga hancur. Kedua pipinya menjadi cekung. Alih-alih terlihat tampan, dia terlihat sangat aneh.Toby Mars kemudian meninju rahang pelayan tampan itu dengan satu pukulan. Pelayan tampan yang dipukul dan melayang ke udara, dan kemudian jatuh dengan keras ke lantai.Tulang pipi dan tulang rahang pelayan tampan itu telah hancur. Dia terbaring di lantai dengan menyedihkan, air matanya terus mengalir, dan tangannya dengan lembut menyentuh pipinya yang cacat. Tangisannya semakin menyedihkan.Kulit kepala Kapten Zeldan menjadi mati rasa ketika dia melihatnya. Dia terkejut oleh sisi brutal Toby Ma
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro