Gerbang Yellow Pallace telah ditutup. Perjamuan di Yellow Pallace telah dimulai. Dengan latar lampu, musik, nyanyian dan tarian, orang-orang di Yellow Pallace tenggelam dalam suasana perjamuan. Mereka tidak pernah berpikir mesin pembunuh telah datang.Di belakang gerbang Yellow Pallace, dua penjaga keamanan berdiri dengan malas sambil merokok. Tidak ada yang keluar dan masuk saat ini, jadi itu menjadi waktu yang paling tepat bagi mereka selama bekerja.Kedua penjaga keamanan itu sangat ingin tahu tentang perjamuan itu, tetapi mereka tidak bisa meninggalkan pos mereka dan hanya bisa berbisik.Terdengar suara deru kendaraan masuk ke gerbang. Dua penjaga keamanan saling memandang. Ada sedikit keraguan di mata mereka."Kedengarannya seperti suara mobil sport, tetapi pesta makan malam sudah dimulai. Mengapa masih ada orang yang ke sini?""Mungkin terlambat karena ada urusan lain, tapi ada perintah di atas. Tidak ada yang boleh masuk atau keluar. Kamu hanya perlu berpura-pura tidak dengar."
Para gangster menyerang masuk dan berteriak, tetapi masih mempertahankan formasi pertempuran yang siaga.Quest Well berdiri bersama Celvin Matt dengan tangan di belakang punggungnya: "Ayo masuk dan lihat kemenangan kita.""Oke, aku akan permalukan orang miskin dan orang asing itu saat aku masuk!"Celvin Matt berkata dengan marah dan mengikuti Quest Well masuk ke Yellow Pallace.......Di ruang kamera pengawas di Yellow Pallace, ketika mereka melihat divideo, pintu diledakkan penjaga keamanan di ruang kamera pengawas sangat terkejut sehingga mulut mereka terbuka.Setelah tertegun beberapa saat, mereka melihat sekelompok gangster menyerang masuk ke Yellow Pallace. Penjaga keamanan di ruang pemantauan berteriak dengan walkie-talkie: "Ya, beberapa gangster dengan senjata menyerang masuk dan sudah memasuki Yellow Pallace!"Kepala keamanan mendengarkan teriakan di walkie-talkie. Dia dalam suasana hati yang buruk: "Kamu belum bangun ya? Mana ada orang yang bersenjata?" “Di pintu masuk. Ada b
Celvin Matt sangat bangga di dalam hatinya. Dia merasa sudah menjadi dewa yang mengendalikan segalanya. Setidaknya di Yellow Pallace ini, dia bisa mengendalikan hidup semua orang, jadi dia berteriak-teriak untuk mendapatkan kembali mukanya yang hilang.Quest Well menyeringai dan memberi isyarat kepada bawahannya. Sekelompok bawahan bergegas ke ruang perjamuan seperti serigala dan mengumpulkan semua selebritis.Jeritan terus datang. Banyak selebriti dilecehkan oleh para gangster, tetapi tidak ada yang memperhatikan jeritan mereka, karena semua orang hanya peduli dengan hidup mati mereka sendiri.Xen Heatway dan para tuan muda dari Larnwick tercengang. Mereka tidak menyangka balas dendamnya datang begitu cepat dan kejam.Dalam sekejap, Celvin Matt kembali bersama gangster yang bersenjata.Apakah dia melakukan sesuatu yang salah tadi?Aku seharusnya dipukuli dan dipermalukan bersama Celvin Matt tadi, kan? Aku tidak tahu apakah Celvin Matt menaruh dendam padakuSemakin Xen Heatway memikirk
Kepala pengawal berkata dengan wajah jelek: "Ponsel tidak ada sinyal. Aku curiga mereka telah memblokir sinyal dan memutuskan komunikasi kita.""Sial! Kalau saja aku tahu akan seperti ini aku tidak akan bertindak tadi." Fredy Lahm berkata dengan menyesal.Situasi seperti ini membuat Fredy Lahm sangat tertekan. Untuk mendapatkan kepercayaan Toby Mars, situasinya secara tak terduga ini merugikan dirinya. Sekarang nyawanya terancam, Fredy Lahm bahkan merasa bahwa dia mungkin akan mati di sini hari ini.Jika Tuhan memberi Fredy Lahm kesempatan memutar waktu kembali. Fredy Lahm pasti tidak akan membereskan Tuan Matt seperti itu, tetapi akan memperlakukan Tuan Matt dengan sanjungan seperti kakeknya.Tapi tidak ada kesempatan untuk memutar waktu, Fredy Lahm hanya bisa meringkuk di balik sudut meja, dan menggigil ketakutan."Kamu harus melindungiku, kamu harus melindungi keselamatanku dengan baik, aku bisa beri kamu bonus!" Fredy Lahm berkata dengan gugup."Kami akan melakukan yang terbaik."S
Kepala pengawal terus mengamati situasi di luar.Kepala pengawal melihat para gangster memasang formasi menyerang dan mengeluarkan dua bazooka. Dia berseru: "Oh, Sialan! Mereka telah mengeluarkan bazoka. Aku sarankan lebih baik keluar dan menyerah dengan tangan di kepala!"Para pengawal benar-benar putus asa, dihadapkan dengan ancaman senjata berat. Mereka merasa ini bukanlah hal yang bisa dilawan oleh kekuatan manusia.Fredy Lahm meletakkan tangan di kepalanya, mencoba mengecilkan tubuhnya menjadi bola. Satu-satunya cara untuk membuatnya merasa lebih aman."Sial, aku tidak mau, jika keluar pasti akan mati, kalian harus melindungi aku!"Fredy Lahm sudah mengeluarkan suara terisak.Xen Heatway dan yang lainnya melihat bazooka dan merasa semakin takut. Banyak orang mulai menangis."Sudah berakhir, kenapa aku bisa datang ke perjamuan yang menakutkan seperti ini? Seharusnya aku tidak datang.""Tadi seharusnya tidak lihat mereka membereskan Tuan Matt. Sekarang Tuan Matt marah, sepertinya ki
Para gangster yang berada di sisi kiri dan kanan menurunkan senjata mereka. Hanya Six dan yang lainnya yang berdiri di belakang Quest Zell yang masih mengarahkan senjata mereka ke arah Toby Mars."Berlutut! Apa kau mendengarku! "Celvin Matt berteriak sambil menodongkan pistol ke Toby Mars."Berlutut, tidak mungkin aku berlutut. Jika kamu mau berlutut padaku, aku mungkin akan beri kamu kesempatan hidup." Toby Mars menyeringai samar."Hahaha, kamu bercanda kan? Apakah kamu pikir jika bisa buat aku tertawa, maka aku akan melepaskanmu!"Celvin Matt maju dua langkah dan menodongkan pistolnya erat-erat ke kepala Toby Mars."Kamu sangat sombong, apakah kamu pikir aku tidak berani menembak, aku akan membunuhmu!"Celvin Matt yang marah telah kehilangan akal sehatnya. Dia akan menarik pelatuknya dengan jarinya.Cahaya dingin melintas di mata Toby Mars. Tangannya bergerak seperti kilat, meraih tangan Celvin Matt yang memegang senjata.Sebelum Celvin Matt menarik pelatuknya, Toby Mars sudah meraih
"Oh Hebat! Apakah aku sudah melihat Tuhan. Kok bisa ada orang yang begitu kuat. Dia lebih hebat dari Iron Man, Superman, dan Batman. Aku rasa aku telah menemukan idola dalam hidup ini." Kepala pengawal itu berteriak dengan berlebihan."Ada apa, bagaimana situasinya?" Fredy Lahm meringkuk di lantai, bertanya tentang situasinya dengan gemetar."Tuan Mars sangat kuat. Jika aku tahu bahwa Tuan Mars begitu kuat, saya tidak akan begitu khawatir. Sudah tidak ada apa-apa, Tuan Fredy Lahm. Masa kritis sudah lewat." Kepala pengawal berkata dengan penuh semangat.Helena Pitch tiba-tiba berdiri. Ketika suara tembakan terdengar, Helena Pitch menutupi wajahnya dan menangis.Helena Pitch mendengar bahwa Toby Mars baik-baik saja saat ini, menyeka air matanya dengan panik, dan berjalan cepat ke pintu untuk melihat Toby Mars.Helena Pitch melihat Toby Mars berdiri tegak dan meniup senjatanya. Hati langsung tenang. Tangannya menutup mulutnya dengan erat. Air mata mengalir semakin deras.Fredy Lahm bangki
"Kalau begitu mohon bantuannya," kata Toby Mars dengan nada datar.Fredy Lahm mengatur dua pengawal mengantar Toby Mars dan Helena Pitch pulang, dan kemudian melihat mayat-mayat itu di seluruh ruangan. Dia sepertinya tidak tahu bagaimana membereskannya.Begitu banyak orang yang meninggal, jika mayatnya di sini akan menjadi masalah besar. Harus ada orang kompeten untuk menyelesaikannya.Setelah ragu-ragu sejenak, Fredy Lahm mengeluarkan dan melihat ponselnya, sinyal ponsel sudah ada. Sepertinya pemblokiran sinyal sudah dipulihkan.Fredy Lahm mencari nomor Tuan Kedelapan, berkata dengan gugup: "Tuan Kedelapan, ada kecelakaan pada rencana malam ini. Saya mungkin tidak menyelesaikan tugas dengan baik.""Apa yang terjadi?"Fredy Lahm menjelaskan masalah ini secara singkat. Setelah Tuan Kedelapan mendengarkan, senyum muncul di sudut mulutnya."Kedengarannya sangat menarik. Cari video kamera pengawas dan kirimkan padaku. Aku ingin lihat betapa tenangnya dia. Aku akan minta orang menangani sis
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro