"Direktur perusahaan kami hanya bos di depan orang, dan bos besar yang sebenarnya adalah Saul Lowes. Jika Tuan Hallway dapat menagih uang, kamu adalah orang hebat. Selamat tinggal."Kata Direktur.Dia segera pergi, tidak berani tinggal lebih lama lagi.Ada gejolak besar di hati Fredick Hallway, hal ini membuatnya sangat terkejut."Bagaimana situasinya Fredick? Mengapa direktur itu pergi? Apakah kamu sudah berbicara dengannya. Apakah uang kami bisa kembali." Patricia Higins bertanya dengan cemasHera Zegar dan yang lainnya juga menatap Fredick Hallway dengan penuh harapan. Saat ini semua harapan mereka ada pada Fredick Hallway.Fredick Hallway tertawa dengan serak, dan berkata dengan sedikit kikuk: "Saya memintanya untuk kembali dan menghubungi perusahaannya. Ini akan memakan waktu, bukan masalah besar.""Yah, Fredick memiliki kemampuan. Sepertinya saya tidak salah cari orang kali ini. Kami semua mengandalkan Fredick." Patricia Higins berkata sambil tersenyumPandangan mata Fredick Hallw
Siapa yang lebih bisa diandalkan di antara Fredick Hallway dan Toby Mars?Patricia Higins dan yang lainnya tidak perlu menggunakan otak mereka, mengandalkan insting mereka dan memilih percaya pada Fredick Hallway.Bagaimanapun, latar belakang dan status Fredick Hallway jelas. Di mata Patricia Higins dan yang lainnya, apa yang dapat dilakukan Fredick Hallway dengan jari-jarinya, tidak akan bisa dilakukan oleh sepuluh ribu Toby Mars."Fredick, jangan marah, dan jangan pedulikan Toby Mars si sampah. Bibi mengandalkanmu kali ini."Patricia Higins menyanjugnya.Fredick Hallway merapikan pakaiannya dan melirik Toby Mars dengan jijik. Ekspresinya seperti mengatakan, apakah kamu sudah lihat, ibu mertuamu sangat menghormati saya, kamu segera berlutut di depanku."Gila."Toby Mars bergumam, lalu berbalik dan berjalan ke samping.Toby Mars tidak bermaksud berpura-pura, Fredick Hallway jelas tidak yakin tentang hal ini. Melihat kesombongannya, lebih baik memberinya pelajaran.Toby Mars berjalan sed
Piring itu hancur, dan sup berminyak dan hidangan penuh warna mengalir ke kepala Saul Lowes."Aduh sakit!"Saul Lowes menggertakkan gigi dan mengerang, tetapi masih duduk di kursinya dan tidak berani bergerak.Ini jelas bukan ilusi. Ini pasti sesuatu yang tidak saya ketahui, atau sesuatu yang berhubungan dengan orang besar itu.Mungkinkah anak buahnya tidak melihat dengan baik dan menyinggung orang besar yang dihormati Matthias Shatner?"Tuan Shatner, katakan kan saja. Jika saya melakukan kesalahan, saya akan mengakuinya, tetapi anda harus memberitahu agar saya tahu" Saul Lowes berkata dengan sedih.Wajah Matthias Shatner muram dan menatap Saul Lowes dengan tatapan tegas: "Kamu sangat berani, uang pensiun ibu mertua Tuan Muda Specta berani kau tipu. Apakah kamu pikir kamu kucing yang punya sembilan nyawa? Apa kamu punya sembilan nyawa? Jika kamu menyinggung Tuan Muda Spectra, kamu akan mati!""Tuan... Tuan Muda Spectra!"Seluruh lemak di tubuh Saul Lowes gemetar, membuat gejolak yang t
Ketika Toby Mars menelepon Matthias Shatner, Morgan Xenos bersembunyi di kejauhan dan mendengarkannya. Dia langsung tertawa ketika mendengar Toby Mars sedang mencari orang untuk membantu menagih uang.Toby Mars meletakkan telepon, menoleh dan melirik Morgan Xenos. Dia mencibir dan mengabaikannya.Tidak perlu berbicara dengan ulat kecil, Toby Mars sama sekali tidak tertarik untuk berbicara dengan Morgan Xenos.Morgan Xenos melihat ekspresi Toby Mars, merasa dihina seribu kali. Kemarahannya meledak seketika."Kamu masih berpura-pura, masih mencari orang untuk membantu menagih uang. Siapa yang kamu kenal? Bahkan jika kamu mengenal seseorang, mereka adalah orang seperti kamu. Kamu masih ingin bersaing dengan Tuan Hallway. Saya rasa kamu gila." Morgan Xenos mengutuk dengan marah."Ha ha."Toby Mars memberi Morgan Xenos ekspresi bahwa pembicaraan sudah berakhir.Morgan Xenos mengulurkan jari tengahnya dan memberi isyarat kepada Toby Mars, lalu dengan cepat berjalan menuju ke temapt Patricia
Semua orang memandang Fredick Hallway. Seperti harapan semua orang, berdiri sosok yang sangat mengesankan di samping Fredick Hallway,.Fredick Hallway berjalan dengan general manager perusahaan investasi kemari dan berkata sambil tersenyum: "Tuan Zinc, kamu pandanglah saya dan membantu keluarkan uang bibi-bibi ini. Saya tidak peduli dengan yang lain. Hal ini bukan masalah sulit bagimu." "Sulit, sesulit langit."Fendy Zinc mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, dan menghadap Fredick Hallway dengan hidung diangkat. Postur tubuhnya sama sekali tidak menghargai Fredick Hallway.Fredick Hallway langsung merasa kikuk. Tadi dia berpikir bahwa bisa menyelesaikan masalah ini, tetapi dia menyangka bahwa orang ni tidak menandangnya sama sekali.Ekspresi penuh harapan di wajah Patricia Higins dan yang lainnya langsung mengeras. Mereka semua menatap Fredick Hallway dengan keraguan."Tuan Zinc, kenapa kamu tidak bersedia membantu? Ayahku dan bos Lowes juga bersahabat."Fredick Hallway membawa nama ay
"Bah! Jangan membuat masalah lagi, duduk sana dan jadilah lumpur. Tidak ada yang akan menganggapmu bodoh jika kamu tidak berbicara. Jika kamu berbicara lagi, saya akan merobek mulutmu!" Patricia Higins berkata dengan marah.Tidak mudah menenangkan hati Fredick, dan sekarang dihancurkan oleh Toby Mars dengan sebuah kalimat."Apakah kamu memiliki kemampuan? Jika kamu memiliki kemampuan, silahkan minta Bos Lowes datang! Berbicara tanpa tindakan adalah omong kosong." Fredick Hallway berkata dengan keras."Kamu tidak memiliki kemampuan kan? Saya sudah memintanya datang. Bos Lowes akan ada disini sebentar lagi." Toby Mars berkata dengan percaya diri."Haha, siapa yang percaya padamu!"Fredick Hallway mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Ayah saya adalah Presdir Group Goldcity.. Jika saya meminta ayah keluar, Bos yang Lowes tidak akan berani melakukan apapun."Hera Zegar meraih Morgan Xenos dan berkata, "Menantu laki-lakiku, apakah Perusahaan Goldcity begitu hebat?""Sial, tentu saja hebat. G
Fredick Hallway perlahan meletakkan telepon. Patricia Higins dan yang lainnya semua memandang Fredick Hallway dengan mata penuh harapan."Fredick, bagaimana? Apa yang ayahmu katakan." Patricia Higins bertanya dengan penuh semangat."Oh."Fredick Hallway langsung tersadar, dan berbohong seperti biasanya, "Ayahku berkata bahwa dia akan menghubungi Saul Lowes. Masih harus melewati proses, kita tunggu informasinya sebentar lagi.""Kalau begitu sepertinya tidak ada masalah. Ayahmu adalah ketua Grup Goldcity. Siapa yang tidak menghormati ayahmu." Patricia Higins berkata dengan datar.Setelah mendengar kata-kata Fredick Hallway, semua orang merasa lega dan merasa bahwa masalah ini seharusnya bisa diselesaikan."Tuan Hallway hebat. Tadi hanya pendapat kami sebagai ibu rumah tangga. Jangan marah, Tuan Hallway, jangan tersinggung karena kami."Hera Zegar segera menundukkan kepalanya untuk mengakui kesalahannya."Tidak apa-apa. Saya bisa mengerti bahwa kalian khawatir. Jika misalnya saya tidak bi
Di dalam Mercedes-Benz S600, wajah Saul Lowes tersenyum menyanjung: "Tuan Shatner, ayo turun bersama. Biarlah Tuan Shatner bersama dengan saya untuk meminta maaf kepada Tuan Muda Spectra.""Tuan Muda Spectra tidak ingin orang tahu identitasnya. Kamu bisa memanggilnya Tuan Mars. Saya tidak turun. Tidak baik dilihat banyak orang. Yang penting kami sudah tahu maksudnya, pergilah.”Matthias Shatner tidak ingin muncul saat ini.Orang berada di sana adalah kerabat dan teman Toby Mars. Jika terlalu menghormati Toby Mars, maka akan diketahui mereka. Jika tidak menghormatinya, mungkin akan dicatat oleh Toby Mars.Setelah Matthias Shatner memikirkannya, dia merasa bahwa lebih baik tinggal di dalam mobil untuk menghindari hal-hal yang tidak bisa dikendalikan."Kalau begitu saya akan menanganinya dulu, dan nanti mohon bantuan Tuan Shatner untuk mengucapkan beberapa kata baik tentang saya."Matthias Shatner menutup matanya dan melambaikan tangannya. Saul Lowes mendorong pintu dan keluar dari mobil.
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro