Rudy punya firasat buruk dalam hati. Jangan bilang tokoh besar yang disebut-sebut Weston itu ternyata adalah pemuda di depannya? Dia membeku sesaat, tidak tahu harus berbuat apa.Dia langsung tercengang mendengarnya. Dia merasa semua ini berbeda dengan yang dia bayangkan.Weston mencibir, “Dia adalah Pak Toby. Aku nggak perlu memberi tahu kamu tentang hal ini, ‘kan?”Rudy menyeka keringat dingin di dahinya. Dia merasa panik dalam hati, kemudian cepat-cepat berkata pada Toby, “Kak, aku salah. Aku nggak menyangka Kakak orangnya.”Toby tersenyum dan tidak berkata apa-apa. Dia merasa seperti sedang melihat orang bodoh, sama sekali tidak mengambil hati.Toby tersenyum, “Di usiamu sekarang, seharusnya aku yang memanggilmu Kakak. Bukan kamu yang panggil aku Kakak.”Rudy jadi gelisah mendengarnya. Dia buru-buru melambaikan tangannya pada Toby dan berkata, “Pak Toby, jangan berkata seperti itu. Aku hanya bercanda tadi.”Semua orang tercengang melihat perubahan sikap Rudy. Kalau mereka tidak mel
Rudy bergidik dan tidak berani banyak bicara. Dia tidak menyangka Toby akan berkata seperti itu. Dia tanpa sadar menyeka keringat dingin di dahinya, lalu berkata dengan hati-hati, “Pak Toby, barang apa yang Bapak inginkan? Kalau ada memilikinya, aku pasti akan mengeluarkannya.”Dia sudah mengambil keputusan. Mau bagaimanapun, dia akan berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkan Toby dengan segala cara. Bisa jadi Toby akan memujinya di depan Matthias. Itu akan berdampak baik baginya.Toby tentu tahu kalau Rudy ingin menggunakan dirinya agar bisa terlihat baik di mata Matthias, tapi bagus juga kalau seperti ini. Kalau pria ini memang menginginkan sesuatu dari melayaninya, maka akan lebih mudah. Kalau tidak ada keuntungan dari melayaninya, dia takut Rudy tidak akan setuju dengan permintaannya.“Pak Toby, jangan khawatir. Aku sangat yakin dengan hal ini. Aku pasti akan mencari cara untuk membantumu,” ujar Rudy dengan jujur.Toby pun menceritakan tentang kuil itu. Tentu saja, dia tidak sebod
Kalau Rudy tahu kunci ini adalah kunci rahasia Spectra, dia mungkin akan terkejut. Namun pada saat ini, yang dia pikirkan adalah bagaimana agar Toby tidak marah.Toby juga tidak bisa menakut-nakutinya lagi. Bagaimanapun juga, kunci rahasia Spectra berubah menjadi seperti ini tidak ada hubungannya dengan pria itu. Tidak ada gunanya terus mempersulit pria itu.Begitulah. Dia pun tidak perhitungan lagi pada Rudy.Melihat Toby tidak banyak perhitungan lagi padanya, Rudy akhirnya bisa merasa lega.Pada saat ini, dia tiba-tiba menoleh ke arah cucu kedua dan ketiganya, lalu memarahi mereka, “Kalian berdua, masih nggak minta maaf pada Pak Toby?”Dari ketiga cucunya, hanya cucu pertamanya yang sangat pandai melihat orang dan tidak suka mencari masalah. Dua cucunya yang ini malah mencari masalah dengan Toby.Clyde dan Dorian cemberut. Mereka punya firasat buruk di dalam hati. Mereka bisa melihat kakek mereka sedang marah. Mereka menundukkan kepala dan tidak berani bersuara, seperti anak kecil ya
Toby juga bisa melihat apa yang dipikirkan Barney. Dia segera berkata, “Kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja. Kalau aku bisa bantu, aku pasti akan berusaha untuk membantumu.”Mata Barney langsung berbinar ketika mendengarnya. Inilah jawaban yang dia inginkan dari Toby. Dengan begitu, dia jadi tidak perlu khawatir. Dia pun langsung mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, “Pak Toby, meskipun aku cucu pertama, tapi kakekku sepertinya sama sekali tidak menyayangiku. Selain itu, dia juga sering memarahiku. Kakekku malah sangat menyayangi Clyde dan Dorian. Tapi dekat-dekat ini, kakekku akan pensiun dan satu-satunya yang membuatku khawatir adalah kalau misalnya Clyde atau Dorian yang menggantikannya sebagai kepala keluarga. Bagiku, itu hanya akan merepotkan,” kata Barney, lalu menghela napas.Dia selalu menyimpan hal ini di dalam hati dan tidak berani mengatakannya pada siapa-siapa. Namun, dia sepertinya tidak menyembunyikan apa-apa dari Toby. Dia tahu Toby orangnya seperti apa. Mal
Begitu berbalik badan, Ruby langsung melihat Toby. Dia mengira Toby sudah pergi dari tadi, tak disangka malah kembali lagi. Ekspresinya yang dingin tiba-tiba berubah menjadi senyuman lebar. Dia berkata, “Oh, Pak Toby datang lagi. Apa ada yang bisa kubantu kali ini?”Melihat kakek mereka bersikap seperti itu, Clyde dan Dorian benar-benar tidak mengerti. Perubahan sikap kakeknya itu terlalu cepat, sama sekali berbeda dari yang mereka bayangkan.Kalau mereka tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan percaya. Mereka tertegun dan tidak tahu situasi apa yang sedang terjadi.Toby tidak banyak basa basi dan langsung berbicara ke intinya. Dia sudah berjanji akan membantu Barney, jadi dia tentu harus membantu pria itu sampai akhir. Dia berkata dengan nada datar, “Aku datang bukan karena ada urusan penting. Aku cuma ingin bilang. Kalau kamu ingin pensiun, kamu bisa memberi posisimu itu pada cucu pertamamu.”Rudy tercengang mendengarnya. Dia awalnya masih ragu untuk menyuruh c
Toby juga tidak banyak bicara dalam situasi ini. Hal ini terjadi begitu tiba-tiba. Siapa pun tidak akan bisa merasa tenang karenanya.Namun, dia memiliki banyak cara untuk menghadapinya.Setelah meninggalkan rumah Rudy, Toby menghela napas. Dia tidak mendapatkan kunci rahasia Spectra yang dia inginkan. Sejujurnya, dia masih sedikit kecewa.Namun, dia hanya bisa menerimanya sekarang. Meskipun tidak ada kunci rahasia Spectra, dia setidaknya masih punya barang lain untuk mendukung dirinya. Bagaimanapun juga, ini juga hal yang baik.William juga bisa melihat apa yang dipikirkan Toby. Dia menghibur, “Pak Toby, jangan khawatir. Aku akan mendukung pilihan Bapak dalam hal ini.”Toby tersenyum dan tidak mengatakan apa-pa.Tentu saja, Toby tidak lupa untuk memberi tahu Matthias mengenai hal ini. Dia menyarankan agar pria itu untuk lebih berteman dekat dengan Rudy. Namun, William mau mendengarkan atau tidak, itu sudah bukan urusannya lagi.Setelah kembali ke vila, Toby melihat Weston terluka para
Untungnya, tembakan barusan hanyalah sebuah peringatan dan tidak menyakiti siapa pun.Namun, Toby tentu tidak bisa menerimanya. Kalau mereka benar-benar ada keinginan untuk membunuh tadi, kemungkinan akan ada satu orang yang tumbang.Toby menyuruh William untuk mengevakuasi yang lain dan menyuruh yang lainnya untuk bersembunyi, sedangkan dirinya mulai bergerak sendiri. Weston juga tercengang melihat tatapan ganas di wajah Toby. Kalau dia tidak melihatnya sendiri, dia juga tidak akan percaya. Dia terkejut dan tidak habis pikir. Dia tidak menyangka Toby akan menyerang mereka dengan begitu kejam.Saat ini, Toby sudah menemukan keberadaan para pembunuh tersebut. Ketika dia mengetahui keberadaan mereka, dia langsung membuang puntung rokoknya.Para pembunuh itu mengumpat dan mulai menembak Toby.Namun, apa yang terjadi berikutnya membuat mereka tercengang, karena Toby bisa menghindari semua tembakan itu. Tidak ada satu pun dari peluru yang mereka yang mengenainya.Kalau mereka tidak melihat
Pada saat ini, Toby menarik napas dalam-dalam, berbalik badan dan langsung pergi.Para pembunuh itu sangat menyesal. Kalau mereka tahu dari awal betapa menakutkannya Toby, apa pun yang terjadi, mereka tidak akan berani datang. Kalau mereka memiliki mesin waktu, mereka pasti akan menampar diri mereka sendiri saat itu. Mengapa mereka bisa terobsesi dengan uang?Sekarang, nyawa mereka hampir jadi taruhannya.Toby tiba-tiba berbalik badan. Para pembunuh itu tidak berani bergerak, dengan keringat dingin mengucur di dahi mereka.Toby bertanya, “Selain kalian, apa ada orang lain yang akan datang?”“Nggak ada lagi.” Para pembunuh itu menggelengkan kepala mereka.Toby juga tidak mau banyak perhitungan lagi dengan orang-orang itu. Setelah dia kembali, dia berkata kepada Weston dan yang lainnya, “Aku mau pergi ke Wieland.”Weston langsung bergidik mendengarnya. Dia tanpa sadar melambaikan tangannya dan menolak, “Itu, kalau kamu mau pergi, kamu pergi sendiri saja. Aku nggak ikut.”Toby tidak marah