Semua anak buah Kakak Brave sudah pergi dan hanya sisa orang-orang yang dibawa oleh Matthias Shatner dan Kapten Zeldan.Kecuali Matthias Shatner dan Kapten Zeldan, semua orang yang hadir mulai membicarakan identitas Toby Mars. Mereka tidak mengerti mengapa Toby Mars bisa memiliki hubungan yang baik dengan Matthias Shatner dan Kapten Zeldan."Siapa dia? Kenapa aku belum pernah mendengar tentang reputasinya di Larnwick.""Mungkinkah dia dari keluarga kaya luar Larnwick?""Orang ini jelas tidak sederhana. Kita tidak boleh memprovokasi dia di masa depan.""......"Orang-orang itu berpikir bahwa orang sehebat Fred dan Kakak Brave saja berhenti hanya karena satu kata dari Kapten Zeldan. Mereka tidak berani memprovokasi Toby Mars, karena takut mereka akan mendapat masalah. “Semuanya, apakah kalian ingat mengenai promosiku?” Kapten Zeldan berkata perlahan setelah mendengar suara orang-orang yang bertanya-tanya ini.Semua orang tertegun sejenak, lalu mengangguk penuh semangat dan berkata, "Ten
Toby Mars juga tahu apa maksud Kapten Zeldan. Dia dengan sopan mengucapkan beberapa patah kata, dan kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada Kapten Zeldan. Matthias Shatner berkata sambil tersenyum, "Tuan Mars, aku pamit dulu, kita bertemu lagi lain hari.""Oke." Toby Mars mengangguk. Dia tidak tinggal di sini lebih lama lagi. Malam semakin larut, jadi dia harus bergegas pulang. Ketika dia pulang, dia diam-diam menggunakan lampu hp sebagai penerangan, karena dia takut akan membangunkan Helena Pitch dan Tella Calbort.“Kakak Toby Mars, buat apa kamu berjalan diam-diam seperti hantu?” Tiba-tiba suara Tella Calbort terdengar dari belakang Toby Mars, dia tersenyum dengan mata yang tampak seperti bulan sabit.Toby Mars dengan marah mengetuk dahi Tella dan berkata, "Mengapa kamu belum tidur?"“Aku baru saja dari kamar mandi.” Tella Calbort bercanda dengan menjulurkan lidahnya.Toby Mars tidak punya waktu untuk mengurusi Tella Calbort. Dia berbalik dan memasuki kamar Helena Pitch. Setelah
Jack Luke yang menembak bersembunyi di kegelapan, lalu marah-marah, "Sialan, aku gagal untuk pertama kalinya."Dia awalnya berpikir ini akan berhasil dengan mudah, tetapi siapa sangka bahwa pada saat dia menembakkan ternyata tembakannya meleset. Ini membuatnya sangat marah. Dia tidak bisa apa-apa dan mulai mengutuk, hasilnya benar-benar berbeda dari yang dibayangkan.Dia melihat dari kaca pembesar lagi, tetapi tidak dapat menemukan Toby Mars. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak cemberut. Mungkinkah lawannya bersembunyi? Tepat ketika dia akan menaruh pistolnya, dia melihat sosok hitam berlari ke arah gunung, dan kecepatannya seperti cheetah, membuatnya tidak mungkin untuk ditangkap.Setelah menatapnya selama lebih dari sepuluh detik, Jack Luke menyadari bahwa itu adalah orang. Dia tercengang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat ada orang yang berlari begitu cepat dimana hampir memecahkan rekor dunia.Dia menggertakkan gigi, dia tidak percaya ada orang yang bisa menghindari pel
Setelah Toby Mars memahami keseriusan masalah ini, dia tidak peduli lagi pada Jack, lebih penting untuk menyelamatkan Helena Pitch dulu. Pada saat yang sama, dia berkata kepada Jack Luke, "Apakah kamu punya nomor kontaknya?""Aku punya."“Kamu hubungi dia sekarang dan tanyakan di mana dia.” Toby Mars berkata dengan nada memerintah.Jack Luke takut dengan aura Toby Mars, dia takut dia akan berakhir buruk jika dia tidak mengikuti perintah Toby Mars.“Aku akan segera menghubunginya.” Jack Luke buru-buru mengeluarkan walkie-talkie.Kemudian, ketika Toby Mars mengetahui bahwa Martin kembali ke organisasi pembunuh, Jack Luke memberi tahu Toby Mars lokasinya, dan kemudian dia melarikan diri dengan panik.Toby Mars naik sebuah taksi. Ketika dia hendak turun dari taksi, sopir itu sesekali melihat ke arah Toby Mars. Dia sepertinya memiliki niat jahat dan tiba-tiba dia menghentikan mobilnya di tepi jalan.“Anak muda, cepat serahkan uangmu padaku.” Kata sopir dengan galak.Toby Mars tidak bisa ber
“Bos, tenang dulu, anak muda itu menyusul ke sini.” Martin Moore tidak bisa menahan batuk setelah melihat bosnya salah fokus.Dewa Pembunuh sedikit mengernyit. Setelah dia melirik Toby Mars yang melangkah maju, senyum menghina muncul di wajahnya, dan berkata, "Diakah?"Martin Moore tersanjung: "Bos, kamu telah bersembunyi selama bertahun-tahun, apakah kamu akan menunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya hari ini?"Dia telah melihat adegan di mana bos memukuli puluhan orang sendirian sebelumnya, dan adegan itu masih teringat jelas sampai sekarang, setelah melihat tampilan percaya diri bos, dia sepertinya akan melihat adegan di hari itu lagi."Aku adalah pemimpin organisasi pembunuh, yang dikenal sebagai Dewa Pembunuh. Aku mengagumimu karena telah mengalahkan Kakak Frans Luke. Aku mau bertarung denganmu." Setelah berbicara, Dewa Pembunuh mengambil posisi menyerang dan gerakannya seperti bayangan, membuat orang tidak bisa memprediksi gerakannya.Martin Moore tertegun, dan sekali lagi menjadi
Toby Mars mengaitkan jari-jarinya dan berkata, "Kalian maju semua."Ketika para prajurit melihat tindakan provokatif Toby Mars, mereka menjadi sangat marah, dan mereka terus mengayunkan pedang samurai. Mungkin sebagian besar energi mereka digunakan pada pedang samurai, sehingga fleksibilitas tubuh mereka menurun secara signifikan.“Bunuh!” Prajurit yang tidak bisa menahan amarahnya, langsung mengutuk.Toby Mars mencibir: "B*jingan!"Tidak peduli bagaimana para prajurit menyerang, mereka tidak dapat mengenai Toby Mars. Martin Moore tidak melihat keseriusan masalah dan berpikir bahwa Toby Mars tidak memiliki kemampuan untuk melawan.Toby Mars tidak punya keinginan untuk terus bermain dengan orang-orang ini, wajahnya menjadi serius. Setelah para prajurit itu mengetahui bahwa mata Toby Mars berubah, mereka semua memiliki firasat buruk.Mereka telah menjalani pelatihan yang sangat ketat, bahkan jika mereka melihat kematian, mereka tidak akan berdampak apa-apa pada mereka, tetapi mata Toby M
Toby Mars tidak menyangka dia masih memiliki sedikit hati nurani, tetapi setelah melihat bahwa dia tidak berbohong, Toby Mars tidak akan membuat perhitungan dengannya.“Sekarang kamu minta orang-orangmu menangkap Dewa Pembunuh,” kata Toby Mars dengan tenang."Baik." Martin Moore ragu-ragu selama beberapa detik dan akhirnya setuju. Sekarang Dewa Pembunuh telah jatuh, tidak perlu baginya untuk mematuhi Dewa Pembunuh.Dia tidak berani menolak perintah Toby Mars dan ingin membuktikan diri juga.Toby Mars memiliki beberapa pertanyaan kepada Dewa Pembunuh. Dia tidak memiliki masalah atau berselisih dengan Dewa Pembunuh, Dewa Pembunuh tidak mungkin datang mencari masalah dengannya, dia mau bertanya siapa yang menyuruhnya.Dia meminta Helena Pitch dan Tella Calbort untuk pulang dulu, dan dia sendiri mengejar Dewa Pembunuh.Setelah Martin Moore dan yang lainnya menyusul ke pintu belakang, mereka langsung terdiam, dan tidak ada yang berani mengambil nafas. Mereka terpana di tempat mereka, menata
Setelah Tella Calbort mendengar pertanyaannya, dia tanpa sadar menatap Toby Mars, tetapi Toby Mars tidak berbicara, jika tidak, William Zook pasti akan menyadarinya."Belum ada berita, beri aku beberapa hari lagi."Tella Calbort mencoba menunda waktu, tetapi dia tidak pernah memikirkan kuncinya. Sekarang William Zook tiba-tiba menanyakannya, dia tidak tahu harus memberikan alasan."Beri kamu beberapa hari lagi? Siapa yang akan memberiku beberapa hari lagi?"William Zook juga kesal karena dimarahi oleh Dragon Queen."Kamu beri aku beberapa hari lagi, aku berjanji akan memberimu informasi."Tella Calbort ragu-ragu selama beberapa detik sebelum mengatakan ini."Oke, aku akan memberimu tiga hari lagi. Jika masih belum ada hasil, jangan salahkan aku."William Zook mendengus dan menutup telepon.Wajah Tella Calbort berangsur-angsur menjadi muram. Dia juga mendengar bahwa Wlliam Zook memberinya tiga hari untuk terakhir kalinya. Jika dia tidak dapat menemukan kunci dalam tiga hari, keluarganya
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro