Setelah mendengar kata-kata Yordan Hamilton, Toby Mars merasa lega.Lucas Charlie bahkan menjadi sangat bersemangat. Dia telah mendengar tentang reputasi dokter jenius. Dia tidak menyangka bahwa reputasi Toby Mars begitu hebat sehingga dia bisa meminta dokter jenius menjadi kepala ahli operasi.Kalian harus tahu bahwa dokter jenius hanya dapat menerima satu pasien setiap hari, dan biaya konsultasinya sangat mahal.“Kakak Mars, kamu sangat baik padaku, kedepannya aku akan menganggapmu sebagai kakak kandungku.” Lucas Charlie tersentuh dan hampir berlutut pada Toby Mars tanpa sadar.Toby Mars mengulurkan tangannya untuk menghentikannya. Dia berkata, "Sudahlah, hal seperti ini. Buat apa kamu mengatakan hal seperti ini?"Lucas Charlie sangat beruntung karena dia percaya pada Toby Mars pada awalnya. Jika ibunya dipindahkan ke rumah sakit lain, tingkat keberhasilan operasi pasti sangat rendah.Setelah menunggu sekitar setengah jam, Yordan Hamilton keluar dari ruang gawat darurat. Tampaknya op
Orang-orang itu berjalan maju dengan wajah sedingin es, mereka duduk tepat di sebelah Lucas Charlie, melingkarkan lengan mereka di pundak Lucas Charlie, dan mencibir: "Akhirnya aku menemukanmu.""Siapa kalian?" Tanya Lucas Charlie, terkejut sejenak.Pria itu dengan bercanda tersenyum: "Kamu akan tahu hanya dengan melihat ini."Lucas Charlie tanpa sadar mengambil catatan itu, ada tanda tangannya di atasnya. Ada satu kata sangat mencolok yaitu pinjaman. Dia menarik nafas dalam-dalam, pada saat ini dia teringat dengan pinjamannya. Pria itu tersenyum dan berkata, "Kamu sudah paham kan sekarang."Wajah Lucas Charlie sedikit malu, dan dia tersenyum datar: "Yah, bukankah batas waktunya paling lambat akhir bulan, masih dua hari lagi."“Kami datang untuk menagih, bayar setengah dulu.” Pria itu menjilat ujung bibirnya dan meraih kacang di atas meja, seolah-olah mereka yang memesannya.Toby Mars berkata dengan bingung, "Mengapa kamu tidak meminjam uang dari lembaga resmi?"Dengan mudah bisa meli
“Kamu mau membayar hutangnya?” Orang-orang berbadan besar itu maju selangkah, dan mereka menatap Toby Mars. Tidak peduli dari sisi mana mereka melihat Toby Mars, Toby Mars tidak tampak seperti orang kaya.Wajah Lucas Charlie memucat. Dia sudah berhutang banyak pada temannya. Dia tidak ingin merepotkan temannya lagi, dan berkata, "Kakak Mars, jangan khawatir tentang masalah ini. Aku bisa membayar hutangku sendiri."“Bagaimana aku bisa duduk diam begitu saja.” Toby Mars tersenyum.Lucas Charlie sangat tersentuh dan berkata: "Kakak Mars, aku akan menjadi sapi dan kuda untukmu dalam kehidupan ini."Pria berbadan besar berkata dengan nada aneh: "Sangat setia kawan, baik, ini hutangnya, kamu bisa melihatnya sendiri."Lucas Charlie tanpa sadar berjalan kemari dan mengerutkan kening, "Ini salah kan? Aku hanya meminjam lima puluh ribu, kenapa aku harus membayar seratus dua puluh ribu?"Dia curiga tagihan hutangnya dibuat-buat, bahkan jika termasuk bunganya pun tidak akan setinggi ini, dia tidak
"Uangnya ada di sini. Datang dan ambil. Aku akan memberi tahumu kata sandinya jika kalian bisa mendapatkannya.” Toby Mars meletakkan kartu bank di atas meja makan dan tersenyum dengan jenaka.Orang-orang berbadan besar itu merasa seolah-olah mereka telah diremehkan, mereka merasa sangat tidak senang, dan mereka mulai menyerang Toby Mars tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“Ayo, tunjukkan padanya kemampuan kita.” Orang-orang berbadan besar itu berteriak.Toby Mars tidak ingin terlibat dengan orang-orang ini, tetapi orang-orang ini mencari masalah dengannya, dan dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk ini.Ketika orang-orang yang berada di sini melihat adegan ini, mereka semua mengarahkan pandangan simpatik pada Toby Mars. Hampir tidak mungkin bagi satu orang melawan belasan orang.Namun, adegan berikutnya benar-benar mengubah pandangan mereka, sosok Toby Mars seperti kilat, dan kecepatannya sangat cepat sehingga hampir mustahil untuk ditangkap.Dan dalam beberapa detik, seorang pria berbad
"Pergilah." Toby Mars melambaikan tangannya dengan tenang. Baginya, dia tidak ingin terlalu terlibat dengan mereka. Sekarang setelah masalah terselesaikan, dia tidak akan terus mempersulit mereka.Ketika orang-orang berbadan besar mendengar ini, hati mereka langsung merasa gembira. Mereka menepuk dada mereka dengan gembira. Untuk pertama kalinya, mereka merasa sangat gembira bisa selamat.Mereka terlihat bersyukur atas kebaikan Toby Mars yang tidak membunuh mereka, tetapi sebenarnya, mereka sangat membenci Toby Mars di hati mereka. Awalnya, mereka bisa mendapatkan banyak komisi jika berhasil menagih hutangnya.Tetapi dengan adanya Toby Mars, mereka tidak hanya tidak mendapatkan satu sen pun, tetapi mereka juga harus mengeluarkan uang mereka sendiri.Lucas Charlie berseru: "Kakak Mars, kamu sangat kuat. Kamu tidak hanya mencegah para rentenir itu menagih hutang tetapi kamu juga membuat mereka kehilangan uang."Dia semakin mengagumi Toby Mars, bela diri temannya sangat tinggi.Semua oran
Pria memakai kacamata berbingkai emas itu tertegun sejenak, lalu melambaikan tangannya dengan senyum masam: "Lupakan saja, kalian ambil saja uang ini dan segera nikmati uang ini, kalian hanya akan hidup beberapa hari lagi."Semua orang yang hadir menatap Toby Mars dan Lucas Charlie dengan simpatik, tetapi tidak ada yang berani menyela, dan semua orang memilih untuk mengabaikan mereka.“Kakak Mars, kita mau kemana?” Lucas Charlie sangat gugup sehingga dia menggigil saat berjalan. Satu-satunya hal yang tidak bisa dia lepaskan adalah ibunya.Jika terjadi sesuatu dengannya, siapa yang akan merawat ibunya, jadi dia mengkhawatir masalah ini.Toby Mars juga melihat ketakutan di hati Lucas Charlie, dan berkata sambil tersenyum, "Bisa kemana lagi, ayo pergi ke bar sebentar." “Kakak, kamu tidak benar-benar mau ke bar saat ini, kan?” Lucas Charlie tercengang, jam berapa sekarang, masih mencari hiburan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengacungkan jempol untuk Toby Mars.Setelah dia melih
Lucas Charlie mengerutkan kening, bahkan jika dia ditemani oleh wanita cantik, dia masih dalam suasana hati yang buruk."Kakak, ayo bermain, gunting batu kertas, jika kamu menang, aku akan menciummu, jika kamu kalah, kamu akan menciumku, bagaimana?"Wanita centil yang duduk di sofa menggoda Lucas Charlie, dan Toby Mars diam-diam terkekeh ketika melihat penampilan Lucas Charlie yang membosankan.Lucas Charlie menoleh untuk melihat Toby Mars tanpa berkata-kata, ketika dia melihat bahwa tidak ada wanita cantik di samping Toby Mars, dia menyadari bahwa dia telah jatuh ke dalam perangkap Kakak Mars.“Kakak, aku selalu memiliki firasat buruk, bagaimana jika kita meninggalkan Larnwick sekarang, kita dapat pergi sejauh yang kita inginkan.” Lucas Charlie tidak dapat menahan diri untuk mengatakannya."Jangan terlalu banyak berpikir, karena kita tidak bisa melarikan diri, maka hadapi dengan berani," kata Toby Mars dengan tenang.Lucas Charlie tidak mengatakan apa-apa lagi, dia menghela nafas diam
Ketua pria berjas itu tercengang, apa yang terjadi? Dia benar-benar tidak bisa dimengerti, seharusnya saat ini Toby Mars mengambil kesempatan ini untuk kabur, mengapa dia mengambil risiko ini.Bukankah sudah tahu ada harimau di gunung, tetapi masih berjalan menuju ke gunung itu?Ketua pria berjas dengan patuh memimpin jalan. Ketika Kakak Brave melihat bahwa anak buahnya sudah kembali, dia melihat Toby Mars sekilas, dan dia melambaikan tangannya dan mengucapkan sepatah kata: "Pukul."Para pria berjas saling memandang dengan cemas, dan tidak ada yang berani melakukan apa pun. Mereka semua dihajar oleh Toby Mars barusan, jadi mereka tentu saja tidak berani, dan mereka tidak bodoh. Jika mereka melakukannya lagi, mereka akan menderita.“Kenapa kalian diam?” Kakak Brave mengerutkan kening dan marah ketika dia melihat adegan ini.“Bos, kami bukan lawannya.” Para pria berjas akhirnya mengaku.Baru pada saat itulah Kakak Brave baru menyadari bahwa anak buahnya sudah memiliki beberapa benjolan
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro