"Ah! Ahhh! Kamu Toby Mars, kamu Toby Mars, kan? Ya Tuhan, aku benar-benar bertemu Toby Mars!"Mella Johnson sangat gembira, mengarahkan kamera ponselnya ke dirinya sendiri, dan berkata dengan keras, "Aku benar-benar bertemu Toby Mars, tokoh legendaris kita dari Larnwick. Aku telah mendengar banyak kisah menakjubkannya, aku adalah penggemarnya!"Toby Mars bukan lagi orang yang tidak dikenal. Dia telah membuat begitu banyak kisah di Larnwick. Meskipun banyak orang di Larnwick belum pernah bertemu Toby Mars, mereka setidaknya pernah mendengar nama Toby Mars.Helena Pitch dan Tella Calbort saling memandang. Keduanya merasa bahwa Toby Mars bersinar seperti cahaya terang di malam yang gelap, menarik perhatian semua orang kemana pun dia pergi.Tella Calbort mengerutkan bibirnya dan menggunakan sumpit untuk menusuk Wiliam Keller yang menyeringai, lalu mengedipkan mata ke arah Wiliam Keller dan menunjuk ke gadis cantik yang sedang siaran langsung dengan penuh semangat di samping Toby Mars.Wili
"Brengsek, lihat ikannya, mulut ikannya masih bergerak, ikannya belum mati!"Wajah Chef dari Tokyo pucat pasi. Dia terdiam saat melihat ikan buntal yang sudah dikuliti.Kecepatan Toby Mars lebih cepat dari chef top yang pernah dilihatnya. Adegan menguliti masih melintas di benak chef dari Tokyo saat ini.Toby Mars berkata sambil tersenyum, "Bisakah kamu melakukan tindakan sepertiku?""Ini, ini..." Chef dari Tokyo terdiam karena malu.Toby Mars tidak lanjut mempersulitnya, tetapi memutar pisau di tangannya dan berkata: "Langkah selanjutnya adalah mengolah ikan buntal, hati dan darah ikan buntal memiliki racun, jadi hati tidak boleh rusak selama diolah, harus dikeluarkan dalam keadaan utuh. Ini adalah ujian yang lebih sulit."Setelah menjelaskan dengan beberapa kalimat, Toby Mars mengangkat pisaunya dan menjatuhkan pisau. Dia sudah memotong perut ikan buntal. Dengan sekejap pisau, potongan-potongan besar organ dalam sudah dikeluarkan."Oh, sudah lama sejak aku tidak melakukan beberapa te
“Kamu tahu banyak ya, aku sudah menjadi penggemarmu.” Mella Johnson memanfaatkan kesempatan ini untuk menyanjung, berharap meninggalkan kesan yang baik pada Toby Mars.Toby Mars meletakkan dua potongan daging ikan yang rapi menatap chef dari Tokyo dan berkata, “Makan sashimi ikan buntal di tempatmu memperhatikan potongannya yang tipis. Semakin tipis potongannya, semakin baik, kan?"“Ya, sashimi ikan buntal terbaik adalah sashimi setelah durinya dikuliti. Tipis dan jika menggunakannya untuk menerawang bisa membaca koran.” Chef dari Tokyo muram, dan dia sudah merasa bahwa ini sudah selesai.Dari teknik Toby Mars yang lancar, chef dari Tokyo dapat merasakan bahwa jarak antara dirinya dan Toby Mars seperti langit dan bumi."Lihat dengan baik."Toby Mars memutar pisau di tangannya, bergerak cepat memotong ikan buntal secara diagonal.Pisau itu memotong dengan sangat cepat, sepotong daging ikan dipotong oleh Toby Mars dalam beberapa detik. Setelah dipotong, ikan itu masih tampak seperti poto
"Benar, dengan keterampilan pisaumu, restoranmu pasti bagus, katakan di mana restoranmu kami akan ke sana."Toby Mars membungkukkan ke kerumunan di sekitarnya yang sedang melihatnya dan kembali ke tempat duduknya sambil tersenyum.Para penonton mencicipi sashimi yang dipotong oleh Toby Mars, mengacungkan jempol satu per satu kepada Toby Mars, menunjukkan pujian padanyaMella Johson memutar bola matanya setelah mencicipinya, dan berjalan menuju ke tempat Toby Mars sambil tersenyum.Tella Calbort menatap Mella Johnson yang kemari dengan pandangan waspada, dan berkata dengan ekspresi dingin: "Apa maumu? Kamu tidak melihat kami sedang makan, tidak menerima siaran langsungmu. Tolong jangan ganggu kami."Mella Johnson memandang Tella Calbort, lalu ke Helena Pitch. Dia membandingkan penampilannya sendiri di dalam hatinya, dan langsung merasa putus asa. Kedua perempuan ini terlalu cantik, dia tidak sebanding dengan mereka."Yah, aku ingin meninggalkan nomor kontakku pada Toby Mars. Kita bisa m
Toby Mars menggelengkan kepalanya: "Tidak perlu, lingkaran sosialku tidak perlu diperluas."Menghadapi penolakan tegas Toby Mars, pria berwibawa itu merasa campur aduk dalam hatinya, Ini adalah pertama kalinya ada orang menolak kartu member Black Card Ninth Sakura.Wiliam Keller berkata dengan tegas: "Kita bayar tagihan dulu, jangan berpikir bahwa kartu anggota Black Cardmu sangat bagus, jika guruku bergabung dalam member Black Cardmu, itu merendahkan dirinya, kami minta tagihannya, jangan jangan ganggu guruku."Pria berwibawa itu benar-benar terpana, dan berkata dengan malu: "Sepertinya aku ceroboh. Makanan ini adalah permintaan maaf kami. Mohon kalian menerimanya.""Kami tidak kekurangan uang, kami akan bayar yang seharusnya, guruku tidak pernah mengambil keuntungan dari orang lain."Wiliam Keller bersikeras untuk membayar, dan pria yang berwibawa itu hanya bisa meminta manajer restoran untuk memberikan tagihan dan menerima uang dengan senyum masam.Toby Mars berempat keluar dari Nin
Helena Pitch menatap pria berbadan besar di sampingnya dan menepuk dadanya dengan ringan, merasa sedikit takut di hatinya.Setelah ketakutannya hilang, dia merasa bahwa Toby Mars memeluk bahunya, dan sebagian besar tubuhnya bersandar pada lengan Toby Mars.Helena Pitch tersipu dan mengambil setengah langkah ke depan, melepaskan diri dari pelukan Toby Mars. Ada terlalu banyak orang di sekitar, Helena Pitch menjadi sedikit malu.“Terima kasih, aku tadi hampir tertabrak.” Helena Pitch bergumum seperti nyamuk.Toby Mars menggerakkan jarinya dua kali, mengenang sentuhan lembut dan halus di jari-jarinya: "Buat apa berterima kasih, sudah seharusnya aku melindungi istriku."Helena Pitch menundukkan kepalanya lebih dalam, merasa sangat malu dan hatinya dipenuhi dengan kegelisahan yang tak dapat dijelaskan.Toby Mars meremas leher ramping Helena Pitch dengan ringan, dan berkata dengan lembut, "Kenapa kamu menunduk? Istriku sangat cantik, dia harus mengangkat kepalanya tinggi-tinggi."Helena Pitc
Dia menundukkan kepalanya dan melihat bolak-balik pada sosok mempesona Helena Pitch. Air liur penduduk desa yang bermulut monyong seperti monyet hampir menetes. Dia ingin melihat Helena Pitch untuk memuaskan hatinya.Helena Pitch memperhatikan bahwa mata penduduk desa tidak beres, dan sedikit mengernyit karena tidak nyaman.Toby Mars meraih tangan Helena Pitch. Ketika dia hendak berjalan menyusuri jalan gunung, penduduk desa yang bermulut monyong dengan pipi seperti monyet itu berbicara lagi."Sesuatu telah terjadi di pegunungan baru-baru ini. Kalian sebaiknya menyewa pemandu, atau akan mati jika tersesat ke tempat itu."Toby Mars mengabaikan penduduk desa itu dan memimpin Helena Pitch ke jalan gunung dengan cepat.Melihat Toby Mars mengabaikannya, penduduk desa itu menoleh dan meludah ke tanah: "Bah, anjing itu tidak tahu kebaikan kita, Kamu rasakan saja penderitaan di atas gunung."Beberapa penduduk desa yang berjongkok di samping tertawa terbahak-bahak."Pada pandangan pertama, pria
Melihat Monyet tiba-tiba melompat di depan, Helena Pitch cukup terkejut. Dia meraih tangan Toby Mars dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggenggamnya dengan erat. Sepertinya hanya dengan ini Helena Pitch bisa merasa aman."Toby Mars, mengapa penduduk desa bermulut monyong dengan pipi seperti monyet berlari ke depan kita? Apakah dia ingin melakukan sesuatu yang buruk?"“Hal buruk macam apa yang bisa dilakukan oleh tubuh kecilnya, kamu tidak perlu takut ketika aku bersamamu.” Setelah Toby Mars selesai berbicara, dia memimpin Helena Pitch menuju ke arah Monyet.Monyet itu menarik napas dalam-dalam dan menyapa Toby Mars dengan panik."Kalian cepat pergi, jangan ke atas gunung. Tadi ada orang melapor ke Kakak Hans. Jika kamu pergi ke gunung, kamu pasti akan jatuh ke tangan Kakak Hans.""Kakak Hans? Barang itu?" Toby Mars bertanya sambil tertawa kecil."Barang apa? Bagaimana Kakak Hans bisa menjadi barang? Hei, salah, Kakak Hans bukan barang, bah, ini juga tidak benar.”Setelah Monyet
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro