Ghost Tiger dan Guru Luke Dell mendorong orang-orang yang mereka culik ke kursi belakang kendaraan. Setelah memasukkan keempat orang itu, Ghost Tiger dan Guru Luke Dell saling memandang dan tersenyum kemudian masuk ke mobil bersama-sama.Ghost Tiger yang duduk di kursi pengemudi, melaju dengan kecepatan tinggi. Guru Luke Dell melirik ke belakang di mana ada empat orang yang pingsan di kursi belakang. Tiba-tiba merasa ada yang salah.Saat mengemudi, Ghost Tiger bertanya, "Apa yang kamu lihat?"“Kurasa ada yang salah. Tangan mereka berempat terlihat sangat kasar. Jika tangan orang tua Helena Pitch kasar masih wajar, tapi tangan Helena Pitch dan gadis bernama Tella Calbort seharusnya tidak sekasar ini, kan?"Ck!Ghost Tiger langsung menginjak rem, kemudian membuka atap mobil serta membuka pintu dan keluar dari mobil.Ghost Tiger membuka pintu kursi belakang, menyibakkan rambut salah satunya, bersiap untuk melihat wajah orang itu dengan teliti.Tetapi begitu tangan Ghost Tiger menyentuh ra
Toby Mars menyelinap ke ruang bawah tanah, langsung bertarung sengit dengan orang-orang Ghost Tiger, tetapi orang-orang Ghost Tiger sama sekali bukan lawan Toby Mars. Mereka di bunuh oleh Toby Mars dalam sekejap.Setelah membereskan anak buah Ghost Tiger, Toby Mars berjalan ke tengah ruang bawah tanah.Mulut Ruth Fintage disumbat dengan selembar kain, dan tubuhnya diikat di kursi.Ruth Fintage melihat Toby Mars datang, matanya berlinang air mata. Dia memutar tubuhnya dan meronta, ada suara gumaman di mulutnya, dia pasti meminta bantuan.Toby Mars menatap Ruth Fintage dengan hati-hati, lalu mengulurkan tangannya dan menarik kain dari mulut Ruth Fintage.Air mata Ruth Fintage mengalir, menatap Toby Mars dengan ekspresi sedih: "Keluarga kami, semua keluarga kami mati, mereka mati semua karena dirimu!"“Aku tidak memikirkannya dari berbagai sisi.” Toby Mars berkata dengan kelopak mata yang diturunkan."Apakah dengan satu kalimat, kamu tidak memikirkannya dari berbagai sisi maka kamu bisa m
Ghost Tiger dan Guru Luke dell sedang duduk mengobrol sebentar di balkon, memandangi jalan bukit yang berkelok-kelok menuju villa di puncak bukit."Sudah satu jam tapi Toby Mars belum muncul. Luke Dell, kamu mungkin salah."Ibu jari kanan Guru Luke Dell bergerak cepat pada empat buku jari lainnya, seolah-olah ibu jari kanannya sedang kejang.Tiba-tiba, ibu jari Guru Luke Dell berhenti, dia melihat dengan tatapan yang dalam dan jauh."Sudah hampir waktunya, Toby Mars akan segera tiba."Ketika kata-kata Guru Luke Dell diucapkan, mobil Toby Mars sudah melaju ke jalan perbukitan.Melihat cahaya lampu mobil di jalan perbukitan yang berkelok-kelok, Ghost Tiger langsung berdiri."Kamu punya kemampuan juga, bisa memprediksi dengan tepat, tetapi aku tidak tahu apakah kamu telah memprediksi hasil akhir kita," kata Ghost Tiger dengan tangan di belakang punggungnya. “Tentu saja akan terjadi kemenangan besar. Kita telah mengambil langkah besar menuju kemenangan.” Guru Luke Dell berkata sambil ters
Melihat bahwa Toby Mars tampaknya tidak menyadari adanya sosok Guru Luke Dell, senyum di wajah Ghost Tiger menjadi semakin cerah."Toby Mars, kamu membunuh keponakan seperguruanku, aku akan membalas dendam ini."Ghost Tiger mulai menarik perhatian Toby Mars.Toby Mars berkata sambil mencibir: "Kalian semua cari mati ya, melakukan begitu banyak hal, bahkan membunuh begitu banyak anggota Keluarga Fintage, bukankah itu demi melawanku?""Tentu saja tidak. Ruth Fintage, apakah kamu ingin membalas dendam? Musuhmu bukan aku, tetapi Toby Mars yang berada di sebelahmu, anggota keluargamu meninggal karena Toby Mars, cepat bunuh dia dan balaskan dendammu!"Ketika Ghost Tiger selesai mengucapkannya, Ruth Fintage sudah menggenggam belati di tangannya dan menusukkannya ke jantung Toby Mars yang ada di depannya.Toby Mars merespon dengan lambat karena dia fokus dengan kata-kata Ghost Tiger.Ketika Toby Mars mundur, belati di tangan Ruth Fintage telah menembus mantel Toby Mars dan hampir menusuk jantu
"Aah!"Guru Luke Dell melolong dengan menyedihkan, menatap bahunya yang merosot tanpa daya saat Toby Mars menepuknya.Karena cedera serius pada bahu kanannya membuat seluruh lengan kanan Guru Luke Dell kehilangan kekuatan. Cakra emas di tangannya jatuh ke lantai dengan bunyi berdentang.Guru Luke Dell terengah-engah karena kesakitan, berkata dengan wajah memelas: "Jangan pukul aku, kita bicarakan baik-baik, semuanya adalah ide Ghost Tiger, aku hanya kaki tangan!"Guru Luke Dell membenci Ghost Tiger setengah mati di dalam hatinya. Jika bukan karena desakan Ghost Tiger untuk melakukan ini sebelumnya, Guru Luke Dell tidak akan berada di dalam situasi berbahaya seperti ini.Pada saat Toby Mars membuatnya kehilangan lengan, Guru Luke Dell sudah tidak memiliki keberanian untuk melarikan diri.Ruth Fintage menggertakkan giginya erat-erat, tubuhnya yang feminin sedikit bergetar, dan menatap Toby Mars dengan tatapan kebencian.Hanya saja rasa takut membuat kakinya terasa seperti dipatri di lant
Guru Luke Dell benar-benar panik, dan berkata dengan suara gemetar: "Mengapa aku merasa ada yang tidak beres, Tuan Mars, tolong lepaskan aku.”“Jika kamu melepaskanku, aku akan segera pulang dan tidak pernah turun gunung lagi. Aku akan membaca kitab suci dan berdoa untukmu siang dan malam di masa depan. Kali ini aku sudah menyadari kesalahanku.”“Sebagai biksu, aku seharusnya tidak boleh serakah dan penuh marah. Ini benar-benar dosa besar. Aku ingin pulang dan bertobat. "Toby Mars melirik Guru Luke Dell dan berkata sambil tersenyum: "Bahumu merosot sebelah, itu tidak enak dipandang, bagaimana jika aku menurunkan bahumu yang satunya lagi. Setelah seimbang kamu bisa pulang, ini dianggap hadiah untukmu, sebuah pelajaran kecil."Guru Luke Dell memandang Toby Mars dengan suram dan ingin menawar, tetapi pada akhirnya dia menahan dirinya, berpikir bahwa jika dia menawar dengan Toby Mars, dia mungkin akan kehilangan nyawanya."Baik! Tuan Mars tolong ajari aku."Setelah Guru Luke Dell selesai
Melihat Ghost Tiger berubah menjadi genangan darah, Toby Mars menangkupkan tangannya di empat penjuru, dan kemudian berkata, "Ian Fintage, istirahatlah dengan tenang."Setelah berbicara, Toby Mars meninggalkan Villa Keluarga Fintage dan kembali ke kota Larnwick.Pada saat Toby Mars kembali ke Larnwick hari sudah siang. Helena Pitch dan yang lainnya tinggal di rumah lama mereka untuk satu malam dan semuanya sudah kembali ke villa.Ketika Toby Mars memasuki rumah, pembantu sudah menyiapkan makanan, Helena Pitch dan yang lainnya sedang duduk di meja makan bersiap untuk makan.Patricia Higgins melihat Toby Mars sudah pulang, mengangkat wajahnya dan berkata, "Toby Mars, apa yang kamu lakukan tadi malam? Kamu melemparkan kami kembali ke rumah lama satu malam, tetapi kamu hilang begitu saja. Apakah kamu mulai sombong dengan sedikit pencapaianmu dan bermain-main di luar?!""Bu, apa yang kamu bicarakan, Toby Mars tidak akan bermain-main di luar sana?"Helena Pitch marah dan membantu Toby Mars u
Toby Mars dan Helena Pitch saling memandang, berdiri dan pergi bersama menuju ke Restoran People.Toby Mars dan Helena Pitch tiba di Restoran People, dan resepsionis di Restoran People dengan hormat mempersilahkan Toby Mars dan Helena Pitch ke dalam restoran."Apakah kalian berdua sudah reservasi?" Penyambut tamu bertanya dengan sopan."Ya, di Ruang Big Sucess, seharusnya sudah ada orang yang tiba duluan." Kata Helena Pitch sambil melihat ponselnya."Oke, silahkan."Penyambut tamu membawa Toby Mars dan Helena Pitch ke ruang Big Sucess, membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.Setelah mereka berdua masuk, pintu ditutup dan dia mengeluarkan walkie-talkie: "Manajer, Tamu VIP Toby Mars ada di sini di ruang Big Sucess."Semua karyawan Restoran People telah melihat foto Toby Mars. Jika mereka melihat kedatangan Toby Mars, mereka harus melaporkannya sesegera mungkin.Toby Mars dan Helena Pitch memasuki ruangan, seorang pemuda tampan duduk di ruangan itu.Pemuda itu mengenakan setelan ja
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro