Yang mengejutkan adalah Wendy Zendaya bersedia memberikan penawarnya kepada Ian Fintage, dimana mereka sepertinya tidak memiliki hubungan.Yang mencurigakan adalah cara apa yang digunakan Ian Fintage untuk membuat Wendy Zendaya menyerahkan penawarnya.Toby Mars terdiam sesaat, tidak tahu harus berkata apa.Melihat ekspresi Toby Mars yang bertanya-tanya, Ian Fintage pertama-tama meminta sekretarisnya untuk membawa segelas air dan meletakkannya di depan Toby Mars, lalu berkata. "Ada apa? Apakah kamu tidak percaya padaku?" sebuah pertanyaan singkat, nadanya sederhana tetapi penuh wibawa.Toby Mars merasakan tekanan yang tidak dapat dijelaskan dan menjawab dengan cepat."Tidak tidak tidak, aku tidak berani, senior sudah bekerja keras untuk mencari penawar untukku, aku benar-benar sangat berterima kasih!" begitu melihat gelas dan bubuk obat di depannya, Toby Mars berpikir bahwa dia dan Ian Fintage ini tidak memiliki dendam, ditambah pengenalan terhadap dia akhir-akhir ini, orang ini seharus
Dengan serangkaian foto yang menunjukkan detailnya, Toby Mars dapat melihat bahwa Patung Naga Dewi Kwan Im ini dibuat dengan hati-hati dari sepotong batu rubi, dan tidak ada bekas penyambungan material.Batu rubi berukuran besar, berkualitas tinggi, batu seperti itu sangat langka di dunia. Digabungkan dengan teknik pahatan yang luar biasa dari pematung membuatnya menjadi karya seni yang luar biasa.Toby Mars sangat tertarik dengan Patung Naga Dewi Kwan Im di foto, dan dia sepertinya telah melupakan keberadaan Tom Cedric.Setelah beberapa menit Tom Cedric langsung meneleponnya, Toby Mars baru sadar akan keberadaan Tom Cedric.Begitu telepon tersambung, Tom Cedric berkata dengan penuh kemenangan."Haha, Toby Mars, bagaimana, apakah kamu terpana dengan barang berhargaku?""Kamu benar, itu benar-benar membuatku terkejut. Ini memang karya seni yang langka. Dari mana kamu mendapatkannya?" "Di lelang hari ini. Patung ini adalah barang lelang terakhir. Itu sebabnya aku bertanya mengapa kamu
Sesampainya di Old Dinasty, di bawah arahan pegawainya, Toby Mars dan Ruth Fintage berjalan menuju ruang istirahat di belakang.Begitu dia masuk, dia melihat Tom Cedric sedang tidur di sofa.Hei... pemuda ini tidak perlu bekerja kah, apakah gampang mewarisi bisnis keluarga zaman sekarang?Toby Mars berpikir sambil berjalan dan membangunkan Tom Cedric.Tom Cedric samar-samar mengenali Toby Mars dan mengatakan sesuatu dengan malas."Kamu sudah datang…""Aku lihat kamu selaku tuan muda hidup enak ya. Kamu tidur di sini saat jam kerja?"Tom Cedric menguap panjang dan berkata dengan perlahan."Bukan karena kamu... Tadi malam, kamu memaksaku untuk mengobrol sepanjang malam. Karena itulah aku seperti ini."Setelah keduanya mengobrol sebentar, Toby Mars menyebutkan tentang Patung Naga Dewi Kwan Im.Tom Cedric dengan lugas mengatakan bahwa patung itu berada di rumahnya, dan mengundang Toby Mars dan Ruth Fintage untuk makan malam di rumahnya.Setelah menyelesaikan urusan Old Dinasty dengan cepat
"Bingo! Itu benar! Aduh, bagaimana kamu mengetahuinya? Jangan bilang kamu hanya menebak."Toby Mars tersenyum sedikit dan menunjuk ke Patung Dewi Kwan Im yang berada di punggung naga."Kamu bisa tahu dari bentuk Patung Naga Dewi Kwan Im ini. Aku juga pernah melihat beberapa patung dari luar negeri sebelumnya. Di antara patung itu, Patung Dewi Kwan Im Finland sangat mirip dengan milikmu, jadi aku tentu saja menilai seperti itu."Sebenarnya Toby Mars bisa mengetahui hal ini berkat Wendy Zendaya.Karena kecintaan dan pengejaran orang-orang negara C terhadap barang antik luar negeri lebih antusias dalam beberapa tahun terakhir. Wendy Zendaya menyukai tren ini, terus-menerus meneliti karakteristik berbagai barang antik luar negeri, dan menggunakan teknik pemalsuannya yang terampil untuk membuat berbagai barang palsu dengan gaya serupa, termasuk patung, porselen, senjata, dan lain-lain. Kemudian menggunakan celah dimana kebanyakan orang di Negara C tidak memiliki pengetahuan yang cukup tent
Yang benar-benar mengejutkan Toby Mars adalah foto di sebelah kanan.Foto di sebelah kanan juga merupakan Patung Naga Dewi Kwan Im, tepatnya Patung Sepasang Naga Dewi Kwan Im!Dua naga raksasa meliuk pada posisi bersilangan berdirilah Dewi Kwan Im.Keseluruhan patung jelas lebih menakjubkan daripada yang dimiliki oleh Tom Cedric dalam bentuk dan tekstur!Melihat dua patung di foto, Toby Mars tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya bisa bertanya."Ini... apa artinya ini?"Tom Cedric mengulurkan tangannya dan membelai naga di patung sambil berbicara."Kamu seharus juga sudah melihat bahwa Patung Sepasang Naga Dewi Kwan Im di sebelah kanan lebih bagus dari milikku, bisa dibilang terbaik dari yang terbaik...""Yah ... itu benar, jika dibandingkan maka akan terlihat perbedaannya. Kamu menunjukkan foto ini padaku, apakah kamu mencoba memberitahuku ... Patung Sepasang Naga Dewi Kwan Im di foto itu juga milik Lucas Xinder?"Tom Cedric tertawa terbahak-bahak."Haha, itu benar, kamu benar l
Toby Mars bertanya dengan rasa ingin tahu saat ini."Tuan Cedric, mengapa kamu tiba-tiba membicarakan hal ini denganku? Jangan-jangan kamu ingin aku bergabung dengan Old Dinasty dan bekerja untukmu?"Tom Cedric tertawa, bersandar di sofa, dan berkata."Haha, kamu terlalu banyak berpikir, itu bukan rahasia bisnis, kemitraan mereka akan segera diumumkan ke publik. Aku mengobrol denganmu karena nyambung, jadi aku hanya mengobrol tanpa maksud apa-apa. Kenapa? Apakah kamu punya keinginan bergabung di Old Dinasty? Jika demikian, aku akan menghormatinya dan membantumu untuk mengaturnya~"Toby Mars melambaikan tangannya dan menggelengkan kepalanya."Tidak tidak tidak, aku tidak punya pemikiran ini, jangan merepotkan dirimu..."Setelah mengobrol sebentar, mereka bertiga makan malam bersama dilayani Todd.Toby Mars tidak bisa menolaknya, lagi pula di luar masih hujan, jadi dia menemani Tom Cedric mengobrol sambil minum.Setelah beberapa gelas anggur, Oboralan Tom Cedric dan Toby Mars semakin me
Pada saat ini Ruth Fintage bergegas ke belakang Todd, memeluk pinggangnya dengan satu tangan, dan mencekik lehernya dengan tangan lainnya, mencoba menarik Todd pergi.Tidak disangka, Todd seperti orang gila. Biarpun sudah dicekik oleh Ruth Fintage sampai matanya merah, dia masih tidak melepaskan kedua tangannya dari Toby Mars.Wajah Toby Mars memerah. Ketika dia hendak melakukan perlawanan, dia tiba-tiba melihat sebuah gelang giok merah di tangan Todd.Di bawah penerangan cahaya lampu ruangan, gelang giok merah yang luar biasa itu memancarkan cahaya.Toby Mars tiba-tiba menyadari sesuatu dalam pikirannya, jadi dia menggunakan kekuatan terakhir di tubuhnya untuk memutuskan tali gelang di tangan Todd.Manik-manik jatuh ke lantai satu per satu, Todd tampaknya kehilangan kekuatannya dalam sekejap, melepaskan tangan yang memegang Toby Mars, dia dan Ruth Fintage jatuh ke lantai bersama."Ya ... sakit sekali..."Ruth Fintage memegang bagian belakang kepalanya, perlahan berdiri dari lantai, da
"Kamera mikro yang aku pasang di pintu terhubung ke ponselku. Aku melihat Todd memasuki kamarmu dengan pisau di ponselku, jadi aku bisa datang tepat waktu. Kartu memori ini ada rekaman video yang dapat digunakan sebagai barang bukti!"Ternyata begitu, Toby Mars melihat kartu memori di tangannya, kemudian melirik Todd yang terbaring di tempat tidur, memikirkan bagaimana menangani masalah ini.Kemudian Ruth Fintage bertanya lagi."Namun, apakah Todd ada hubungannya denganmu, Tuan Mars... Kenapa dia ingin membunuhmu dengan pisau. Tadi aku bahkan tidak bisa menariknya dengan seluruh kekuatanku. Dia sangat gigih!" setelah Ruth Fintage mengatakan ini, Toby Mars ingat gelang giok merah yang telah dia putuskan.Toby Mars tidak menjawab pertanyaan Ruth Fintage, langsung meminta Ruth Fintage untuk membantunya mengambil manik-manik merah yang berserakan di lantai satu per satu...Ruth Fintage melihat manik-manik yang diletakkan di atas meja satu per satu, dan ekspresinya menjadi semakin bingung.
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro