Benar-benar tidak terima!Aku tidak akan menjadi bawahannya!Harga diriku yang hilang harus didapatkan kembali!Bram Lindsey berkata dengan marah: "Aku ingin tahu kenapa aku bisa kalah, kalau kamu mau aku memenuhi taruhan menjadi bawahannya, kamu harus menunjukkan padaku bagaimana mobil ini dimodifikasi!""Hehe, kamu masih mengira guruku mengendarai mobil yang dimodifikasi. Sepertinya aku harus membiarkanmu menangis ketika melihat peti mati."William Keller memandang Toby Mars sambil tersenyum dan berkata, "Guru, Anda harus membuat bawahan ini menyerah, bukan begitu?"Toby Mars langsung memberikan kunci mobil kepada William Keller, William Keller mengambil kunci mobil dan menekannya, Mercedes-Benz mengeluarkan bunyi bip, dan kemudian kap mesin perlahan terbuka.Mata semua orang tertuju pada mesin Mercedes-Benz, dan yang mereka lihat adalah mesin asli Mercedes-Benz, bukan mesin khusus modifikasi yang dibayangkan semua orang."Ya ampun, ini terlalu luar biasa. Mengemudikan Mercedes Benz
Minta aku, Bram Lindsey berlutut di tanah dan menggonggong?Siapa yang memberimu keberanian ini?Bahkan jika aku, Bram Lindsey mati, aku tidak akan berlutut di tanah dan menggonggong!Bram Lindsey yang kesal tidak bisa menahan emosinya lagi, dia melayangkan tinjunya ke Toby Mars, siap untuk mempertahankan harga dirinya dengan pukulan.Tapi begitu tinju Bram Lindsey diayunkan, kaki Toby Mars sudah menendang perut bagian bawah Bram Lindsey sampai Bram Lindsey melayang tinggi, dan mendarat dengan keras di atap supercar konsep.Bang!Bram Lindsey jatuh di atap supercar konsep dan membuat lubang besar di atap supercar konsep."Ah!"Semua orang tersentak serempak, tetapi Toby Mars tidak hanya terampil dalam mengemudi, tetapi juga seorang pria yang kejam. “Guru Anda sangat luar biasa! Tapi aku tidak menyalakan mode kamera tadi. Aku seharusnya merekam gerakan yang dilakukan Guru. Kecepatan itu, kekuatannya, benar-benar luar biasa!"William Keller dengan muka tebal mendekati Toby Mars untuk me
"Ehm?"Daniel mengeluarkan suara terkejut, tidak menyangka bahwa Bram Lindsey benar-benar akan melakukannya.Memikirkan bahaya Blend Place, reaksi pertama Daniel adalah Bram Lindsey mengalami kecelakaan mobil."Apakah kamu mengalami kecelakaan saat mengemudi? Tetap di tempatmu dan jangan bergerak. Aku akan pergi dan menyelamatkanmu.""Itu bukan kecelakaan mobil. Aku dipukuli. Aku baru saja kalah balapan. Aku sangat marah sehingga ingin memukulnya, tetapi begitu aku meninju, aku terluka parah olehnya." Bram Lindsey berkata dengan nada kecewa.Balapan mobil kalah, bertarung kalah juga, Bram Lindsey langsung merasa seperti orang yang tidak berguna, sepertinya dia kalah segala hal dari Toby Mars.Daniel terkejut dan hampir menjatuhkan ponsel di tangannya: "Sialan! Bagaimana situasinya? Kamu bisa kalah mengemudi? Kamu seharusnya orang nomor satu di negara ini dalam hal keterampilan mengemudi.""Nomor satu sialan, orang itu mengendarai Mercedes Benz biasa yang tidak dimodifikasi dan mengalah
Bram Lindsey seperti disambar petir, dan seluruh tubuhnya terasa tidak enak."Bagaimana mungkin dia tidak berlatih mengemudi? Jika dia tidak berlatih, bagaimana dia bisa mengalahkanku! Setidaknya ada pembalap profesional yang mengajarinya!"Daniel tersenyum tak berdaya dan berkata: "Kalau begitu, kamu bisa memeriksa informasinya sendiri. Dia benar-benar tidak pernah belajar mengemudi. Data pada informasinya, akan membuatmu terkejut setelah membacanya.""Kenapa terkejut? Apakah dia memiliki identitas dan latar belakang yang luar biasa? Apakah lebih luar biasa dariku?"Bram Lindsey langsung mengajukan tiga pertanyaan berturut-turut sekaligus, menanyakan pertanyaan dalam hatinya.Daniel mengangkat bahu tak berdaya lagi: "Kamu adalah cucu kandung First King. Tentu saja, dia tidak bisa dibandingkan denganmu dalam hal identitas dan latar belakang, dia hanyalah menantu laki-laki, jadi tidak ada latar belakang.""Lalu kenapa kamu bilang, aku akan terkejut.""Karena belum lama ini, dia terkenal
Telepon terhubung dengan cepat, dan tawa Tuan Kedelapan terdengar: "Hahaha, Bram, cucu tertuaku akhirnya meneleponku, apakah kamu merindukan Kakek Kedelapan?""Uh ... Tuan Kedelapan, saya Daniel, teman Tuan Muda Lindsey.""Ehm?"Tuan Kedelapan terkejut, kemudian berkata dengan ragu, "Di mana Bram? Bagaimana kamu bisa menggunakan ponselnya?""Bram Lindsey balapan dengan seorang pria bernama Toby Mars dan terluka oleh Toby Mars. Dia sekarang memulihkan diri di klinik pinggiran kota. Dia ingin bertemu denganmu, dan meminta Tuan kedelapan untuk segera datang."Setelah Tuan Kedelapan mendengarnya, dia tercengang dengan perasaan campur aduk.Ada apa ini?Bagaimana Bram Lindsey dan Toby Mars bisa balapan?Selain itu, dia adalah cucu kesayangan First King. Dia dipukuli oleh Tuan Muda Spectra, ini adalah pusaran masalah yang tak terduga!Benak Tuan Kedelapan langsung dipenuhi dengan berbagai hal yang tak terhitung jumlahnya, menebak apa maksud Bram Lindsey memintanya ke sana."Uhuk uhuk, apakah
"Hehe, Kakek Kedelapan, katakan dulu pikiranmu?" Bram Lindsey bertanya sambil mencibir."Ini, tentu saja, aku setia kepada Spectra. Semua yang aku miliki berasal dari Spectra. Selama kakekmu memberi perintah, aku pasti akan patuh."Tuan Kedelapan juga penakut, pada saat ini dia tentu saja tidak bisa mengungkapkan pemikirannya, maka dia hanya bisa omong besar.Bram Lindsey tidak ingin tahu pemikiran Tuan Kedelapan, dia bertanya pada Tuan Kedelapan hanya untuk mempersiapkan dasar untuk apa yang dia katakan nanti."Kakek Kedelapan benar-benar berpandangan jernih, benar kata kakekku," kata Bram Lindsey dengan sengaja untuk memancingnya."Ah? Apa yang kakekmu katakan tentangku?" Tuan Kedelapan bertanya dengan gugup.Bram Lindsey tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Tuan Kedelapan menjadi lebih gugup: "Bram, cepat katakan, jika kamu mengatakannya, Kakek Kedelapan akan memberimu hadiah yang besar.""Tidak perlu hadiah yang besar. Jika kamu ingin tahu, Kakek Kedelapan, bantu aku hadap
Tuan Kedelapan mengeluarkan air liur yang kental dan meludahkannya ke wajah Bram Lindsey, ekspresinya penuh penghinaan."Aku di sini untuk memberimu pelajaran atas nama kakekmu, sehingga kamu tahu aturannya. Selain itu, aku juga akan memberi tahu identitas Toby Mars, dia adalah Tuan Muda Spectra! Jangankan kamu, bahkan jika kakekmu yang maju, juga tidak akan berani menyentuh sehelai rambutnya!" kata-kata Tuan Kedelapan meledak di benak Bram Lindsey seperti sambaran petir dari langit biru.Bram Lindsey tidak pernah berpikir bahwa Toby Mars adalah Tuan Muda Spectra, ini benar-benar melebihi ekpetasinya."Tidak mungkin! Bagaiamana mungkin dia Tuan Muda Spectra!" Bram Lindsey berteriak dengan keras."Terserah kamu mau percaya atau tidak. Jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa bertanya pada Dragon Queen, bukankah Dragon Queen ada di Larnwick?"Bram Lindsey benar-benar panik, kesombongannya tadi langsung menghilang sepenuhnya.Jika berurusan dengan orang biasa, Bram Lindsey bisa melakukan
"Hehe, aku sudah menamparmu, ada apa, apa sekarang sudah sadar?"Tuan Kedelapan duduk di dalam mobil, berkata seperti tetua.“Aku sudah sadar, tadi aku benar-benar salah. Aku juga mau meminta Kakek Kedelapan untuk tidak memberi tahu kakekku bahwa aku benar-benar dibutakan oleh emosi.” Bram Lindsey meminta maaf satu demi satu.Tuan Kedelapan mendengus dingin, dan berkata dengan tidak senang, "Jangan katakan padaku kata-kata tidak tulus itu. Kamu ingin aku tidak memberi tahu kakekmu. Itu sangat sederhana. Aku pikir kamu tahu harus melakukan apa."Bram Lindsey ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan suara rendah, "Kakekku benar-benar tidak memiliki pemikiran yang jelas. Dia hanya mengatakan bahwa kita harus menunggu dan lihat.""Tunggu dan lihat? Kakekmu benar-benar licik. Aku akan memberimu waktu sehari. Selama kamu membuat Toby Mars tidak mengejarmu, aku tidak akan memberi tahu kakekmu." Tuan Kedelapan berkata dengan tenang."Kakek Kedelapan, apakah kamu ... berdiri di pihak Toby Mars?"
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro