Alfred Pitch dan Adrian Pitch sama-sama diam. Mereka pada dasarnya tidak punya kemampuan menjalankan perusahaan keluarga. Sekarang di Perusahaan Pitch, semuanya diatur oleh Jack Pitch.Tuan Besar Pitch menatap Toby Mars dalam-dalam, menutup matanya dan berkata, "Aku sedikit lelah, kalian semua pulanglah, tetapi Helena bisa menjadi Presdir Grup Center Cloud adalah hal yang harus dirayakan. Alfred, kamu harus merayakannya besar-besaran."Alfred Pitch melihat bahwa segala sesuatunya sudah kembali tenang, sikap Tuan Besar Pitch sudah berubah, dan ketegangan serta kecemasan di hatinya menghilang seketika."Ayah, aku sedang menyiapkannya. Toby Mars baru saja membeli sebuah villa, villa di puncak gunung dengan feng shui terbaik di Larnwick. Kami akan pindah ke sana dalam beberapa hari lagi. Mengadakan acara perayaan pekerjaan baru Helena dan perayaan rumah baru, mengundang keluarga dan teman untuk datang, aku akan menjemput ayah dan tinggallah beberapa hari di rumahku."Setelah Alfred Pitch s
Adrian Pitch sangat iri. Jika dia bisa membeli villa dengan harga modal dan menjualnya dalam dua tahun, maka menurut kenaikan harga rumah saat ini, begitu dia menjualnya, dia sudah mendapatkan uang pensiun!Toby Mars tersenyum dan menggelengkan kepalanya: "Paman ketiga, aku benar-benar tidak memiliki kemampuan itu, aku bisa mendapatkannya dengan harga modal, itu sebagai penghargaan Tuan Muda Keller kepadaku sebagai gurunya, jika kamu ingin membelinya, paling-paling bisa memberimu diskon dua puluh persen."Diskon dua puluh persen sudah merupakan diskon besar untuk membeli rumah. Biasanya, bahkan jika menggunakan koneksi, palingan hanya bisa mendapatkan diskon sepuluh persen, itu benar-benar harga yang murah.Untuk rumah dengan ukuran di atas sepuluh ribu meter persegi, diskon sepuluh persen sangat terasa, apalagi diskon dua puluh persen.Wajah Adrian Pitch langsung masam, diskon dua puluh persen sama sekali tidak memenuhi harapannya."Ini, diskonnya sedikit, bagaimanapun dapat diskon li
Ketika Toby Mars dan Alfred Pitch pergi, mata Tuan Besar Pitch perlahan tertutup."Adrian, apa pendapatmu tentang Toby Mars ini? Aku sangat sulit melihat isi hatinya, ini adalah perubahan besar."Tuan Besar Pitch merasa bahwa Toby Mars saat ini adalah orang yang berbeda, bukan orang tidak berguna yang ditindasnya dulu."Aku tidak bisa melihat isi hatinya. Menurut apa yang dia katakan tadi, dia pasti menyembunyikan dirinya dari dulu. Isi hati pemuda ini sangat dalam."Kata-kata Adrian Pitch membuat Tuan Besar Pitch setuju."Ya isi hatinya sangat dalam, aku tidak tahu apakah ini adalah berkah atau kutukan bagi keluarga kita, kita harus waspada terhadapnya, lebih baik mengambil beberapa keuntungan darinya, dan kemudian menarik garis yang jelas dengannya, aku selalu merasa bahwa dia nanti akan melakukan hal-hal yang membawa bencana.”"Benar, aku juga merasa Toby Mars sedikit tidak dapat diandalkan, pasti akan menyebabkan bencana di masa depan."Tuan Besar Pitch dan Adrian Pitch menggumamk
"Grup Center Cloud mengadakan upacara pembukaan hari ini. Presdir Helena Pitch memotong pita dan menyampaikan pidato tentang pengembangan ekonomi di Larnwick..."Berita malam ditayangkan di TV. Ryan Land, Liam Thompson, dan Wallace Finn, duduk bersama, menonton berita dengan serius."Wanita cantik ini adalah istri Toby Mars?" tanya Ryan Land."Ya, dia adalah istri Toby Mars. Dia dulu bekerja di Perusahan Pitch. Sekarang dia telah menjadi Presdir Group Center Cloud. Sepertinya ada masalah dengan keluarganya."Liam Thompson berkata dalam suasana hati yang kesal.Meskipun dia telah diselamatkan, Ryan Land tidak setuju Liam Thompson pulang, ini membuat Liam Thompson sangat tertekan."Liam Thompson, kamu harus bersemangat. Hanya kamu yang paling paham situasi ini. Kami membutuhkan bantuanmu untuk menyelesaikan tugas."Liam Thompson mencoba tersenyum: "Oke, aku akan melakukan yang terbaik.""Ketika kamu ditangkap oleh Toby Mars, siapa yang bertanggung jawab akan pelarian dirimu?""Dia berlar
"Halo, aku Liam Thompson.""Aku tahu itu kamu, jika ada sesuatu cepat katakan, bukankah kamu tertangkap?""Aku tertangkap, tapi aku ditukar sandera. Markas mengirim Ryan Land dan Tim Tempur Sebelas. Kami membutuhkan bantuanmu sekarang."Liam Thompson langsung menyampaikan maksud utamanya."Yo, ini bisa dianggap mengorbankan diriku. Ada bar No. 5 di Watermill Lane. Kamu bisa datang menemuiku, tetapi hanya tiga orang yang boleh kemari.""Oke, kami akan segera ke sana."Liam Thompson menutup telepon: "Dia meminta kita pergi ke sana. di bar di No. 5 Watermill Lane.""Kebetulan ada tiga, satu orang bawa satu pistol." Kata Ryan Land.Wallace Finn tidak bicara sama sekali dari tadi, mengeluarkan dua pistol dari pinggangnya dan menyerahkannya kepada Liam Thompson dan Ryan Land.Setelah ketiganya berkemas, mereka meninggalkan hotel dan melaju menuju Watermill Lane.Watermill Lane adalah nama kawasan tua, ada perbedaan pendapat tentang darimana asal nama kawasan ini, dan sampai sekarang masih be
Ketiganya tersenyum malu dan tidak menjawab kata-kata pelayan.Pelayan membawa ketiganya menuruni tangga, membuka pintu ruang bawah tanah, dan berdiri di samping pintu untuk memberi isyarat kepada ketiganya untuk masuk.Ketiganya berjalan ke ruang bawah tanah dan bertemu dengan Kakak Parkson di ruang bawah tanah dimana ada musik tenang yang mengalun.Ruang bawah tanah seperti bengkel kecil, ada segala jenis peralatan, seperti penjepit, bubut, alat planing dan penggilingan.Melihat Kakak Parkson yang sopan duduk di depan meja kerja, menyipitkan mata ke senjata api yang dibongkar di atas meja."Kakak, Kakak Parkson? Aku Liam Thompson. Kita pernah bertemu di bandara sebelumnya, tapi saat itu mukamu tidak seperti ini."Kakak Parkson mengangkat kepalanya dan menatap Liam Thompson dengan mata dingin."Jangan sebut tentang bandara lagi, aku kehilangan muka karena dirimu. Aku tidak pernah gagal dalam misiku sebelumnya, tetapi kamu menggoreskan kegagalan pertama di dalam riwayat karirku. Aku be
Kakak Parkson tersenyum, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu, lebih baik kita kerjakan tugas kita masing-masing, tetapi aku harap kamu tutup mulut dengan rapat, jangan mengekspos keberadaanku."Ryan Land mengangkat bahu tak berdaya dan tampak menyedihkan."Yah, kami tidak akan mengatakan hal apa pun, anggap saja kami tidak pernah ke sini malam ini, teman-teman, ayo pergi."Ryan Land pergi bersama Liam Thompson dan Wallace Finn, Kakak Parkson melihat punggung belakang ketiganya menghilang sambil menyipitkan matanya."Dasar sekelompok bajingan! Rencanaku akan tertunda lagi. Sialan Toby Mars, kamu bisa hidup lebih lama, tapi hidupmu tidak akan lama lagi!"Setelah Kakak Parkson selesai berbicara, dia mengetuk jarinya di atas meja dengan pelan, dan pistol yang sudah terbongkar dirakit dalam sekejap mata.Saat merakit pistol itu, gerakan tangan Kakak Parkson sangat cepat sehingga sulit dilihat oleh mata.Pintu ruang bawah tanah dibuka lagi, dan pelayan yang tadi pergi kembali l
Pada saat menyerahkan dokumen, DR. Handy menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Helena Pitch, dia menarik nafas dalam-dalam dan menghirup aroma parfum Helena Pitch.Toby Mars mengangkat alisnya sedikit, dan menatap DR. Handy dengan tidak senang.DR. Handy memperhatikan ketidaksenangan di mata Toby Mars, ada rasa tidak senang di dalam hatinya.Aku adalah seorang profesor, aku lebih baik darimu, seorang pria yang mengandalkan istrinya. Beraninya kamu melihatku dengan pandangan tidak senang! Presdir Pitch benar-benar bodoh mau menikahimu, sayang sekali aku tidak mengenal Presdir Pitch dulu!"Uhuk uhuk."Luke Hamilton menyadari suasananya tidak beres, jadi dia terbatuk pelan, "DR. Handy, lanjutkan.""Oh, setelah kami menghitung biaya secara komprehensif, kami sangat menyarankan menggunakan ginseng gunung liar berusia dua puluh tahun sebagai bahan bakunya, kami mengusulkan untuk membeli area penanaman ginseng gunung liar untuk memastikan pasokan bahan baku di masa depan."Setelah membac
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro