Share

Ch. 6 Malam Pertama

Penulis: Pinnacullata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Malam pertama,” desah Naftalie berulang-ulang dalam hatinya seusai resepsi berakhir.

Bahkan, ketika sepanjang jalan menuju rumah besar milik Jacob, jantungnya berdebar kencang.

Jemarinya juga basah karena gugup.

“Kami sudah menikah dan nggak ada lagi alasannya untuk menolak.”

Naftalie terus berbicara di dalam hatinya dengan panik sambil berusaha tak mengganggu suami barunya yang hanya duduk diam sepanjang perjalanan.

Sungguh, Naftalie takut kalau tiba-tiba Jacob mencercanya lagi.

Tapi, tidak seperti yang Naftalie pikirkan, pria itu tak berkata apa-apa. Bahkan, hingga mereka sampai rumah.

Anehnya .... rumah besar itu kosong.

Brak!

Tanpa bicara, Jacob membuka pintu dan berjalan menuju kamarnya. Pria itu benar- benar memperlakukan seakan Naftalie tidak ada.

“Astaga,” desah Naftalie dalam hati dengan resah. Diikutinya sang suamin dengan jantung berdebar kencang.

Untungnya, Jacob segera masuk ke kamar mandi dan meninggalkannya sendirian.

Naftalie pun bisa menghela napas lega.

Dia lantas duduk di meja rias dan mulai melepaskan perhiasan yang di pasangkan kepadanya. Mulai dari tiara, anting dan gelang berlian. Semua itu Naftalie kembalikan ke kotaknya.

Naftalie melepaskan gelungan rambutnya dan mulai menghapus riasannya.

Walau berusaha tenang, tapi berulang kali, wanita cantik berambut merah itu melirik ke kamar mandi.

“Dia sedang apa sih?” tanyanya dengan was-was.

****

“Cih! Wanita itu berlagak sekali mentang-mentang berhasil menikah denganku!” desis Jacob sambil mengguyur tubuhnya dengan air hangat. “Bajunya bahkan kelewat seksi!'

"Emangnya nggak ada baju yang lebih elegan dari tadi?” omelnya lagi kala teringat si tua bangka Rei yang sampai keluar liurnya melihat Naftalie dan membuatnya muak.

Dia sungguh tak habis pikir.

Bagaimana bisa Jason sampai segitu tergila-gila dengan wanita macam Naftalie?

Bahkan, Jacob kini merasa tubuhnya kotor setelah seharian harus menyentuh wanita itu.

Tak lama, pria itu pun selesai mandi dan keluar begitu saja dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

Jacob lalu menuju kamar yang berisi lemari pakaian di samping kamar mandinya.

Namun saat baru masuk pria itu segera disuguhkan pemandangan punggung polos seputih susu yang sangat indah.

“Shit!” erang Jacob mengumpat dalam hatinya. “Ngapain wanita jelek ini ada di sini!”

Pria itu menahan langkahnya untuk masuk lebih dalam lagi.

Namun, ada sesuatu yang bergetar di hatinya saat mendengar lenguhan wanita muda yang sudah resmi menjadi istrinya itu.

“Uugh …!” erang Naftalie yang kini memutar tubuhnya sedemikian rupa sehingga gaun ketat yang dia kenakan jadi naik sehingga sebagian dari bokongnya yang bulat terangkat juga dua bongkah gunungnya dari bagian atas.

“Ngapain kamu?” sentak Jacob membuat gadis itu melompat sedikit karena kaget. Dengan cepat wanita itu berusaha untuk menutupi tubuhnya yang terbuka dengan bodohnya.

“Anu … anu …”

Seperti biasa Naftalie seperti orang gagap jika berhadapan dengan Jacob.

“Aku nanya, kamu ngapain?!” Tatapan mata Jacob yang tajam membuat Naftalie menyesal masuk ke ruangan pakaian itu.

Sebenarnya Naftalie hanya mau melepaskan dirinya dari gaun konyol yang dipaksa Ed untuk dia kenakan tadi.

Namun, sialnya rambutnya yang panjang lebat itu malah terjepit resleting gaun. Dari tadi Naftalie sudah mencoba untuk melepaskannya tapi malah rambutnya terlilit semakin banyak dan kini rasanya rambutnya mau lepas.

“Rambutku,” erang wanita itu dengan suara lirih. Sebenarnya dia sama sekali tak mau meminta bantuan Jacob, tapi hanya suaminya itu yang ada. Hal ini sangat memalukan.

“Rambut?”

Jacob memandang tubuh gadis itu yang membuat tua bangka di pesta tadi lupa diri. Jawaban Istrinya itu sama sekali di luar dugaannya.

Jacob bukan anak kemarin sore yang tak pernah bermain cinta, dia sudah hapal cara-cara murahan wanita untuk menggodanya. Mereka sering menggeliat untuk memperlihatkan tonjolan- tonjolan di tubuh mereka yang membuat lutut pria gampangan luluh.

Tapi, tidak dengan Jacob. Dia bukan pria yang mudah dirayu.

Hanya saja, mengapa sekarang tatapannya tak bisa beralih pada sosok tubuh di hadapannya? Rintihan wanita itu juga membuat dirinya tak bisa mengabaikannya.

“Dasar bodoh, baju model gini dipake!” dengusnya lalu dengan tak sabar menarik pundak istrinya untuk melihat sumber kekacauannya di mana.

“Awww!” erang wanita itu segera memekik saat rambutnya semakin ketarik.

“Diem dong, baru juga mau diliat!” dengus Jacob mencoba mengabaikan jeritan Naftalie yang sangat sensual itu.

Dengan kesal pria itu menunduk dan menyadari kalau ucapan wanita itu benar, rambutnya yang merah itu terlilit masuk ke dalam resleting gaunnya.

“Aarrh … pelan-pelan!” isak Naftalie mencoba melihat apa yang suaminya lakukan, tapi pandangan mata mereka kembali bertemu, dan lututnya tiba-tiba bergerak yang membuat Naftalie jatuh ke lantai dan menimpa Jacob.

“Wanita gila!” geram Jacob sambil mendorong Naftalie berguling ke samping.

“Awww sakit tau!” isak Nat sambil memegang kepalanya. Itu yang wanita itu takutkan rambutnya benar-benar tercopot sekarang. Tanpa sadar wanita itu menatap ke arah Jacob dengan marah.

“Kenapa kamu lihat aku kayak gitu!” tanya Jacob dengan kesal.

Bukankah sudah bagus dia mau bantu Naftalie?

“Nggak … aku nggak liat!” desah Naftalie kesakitan sambil memegang kepalanya.

“Kamu sengaja jatohin badan kamu!” ujar Jacob lagi sambil berusaha berdiri menjauhi Naftalie.

Tapi sepertinya semua itu malah membuat handuk yang tadi dililit asal oleh Jacob terbuka.

Srak!

Seuntai kain basah itu jatuh ke lantai membuat kedua insan itu kembali saling pandang.

Jantung Naftalie berdebar kencang. Walau tak mau, tapi pandangannya tetap ke arah Jacob dan karena itu, dia melihat semuanya.

Semuanya....

Jacob sontak terperanjat.

Sambil memaki Jacob segera menarik handuk itu dan mengenakannya lagi. “Pergi kamu dari sini!” geramnya.

Meski Naftalie adalah istrinya dan mereka bertugas untuk membuat anak, tapi Jacob sama sekali tidak siap untuk memperlihatkan bagian terpribadi dari dirinya itu pada Naftalie.

Tidak sekarang!

Sementara itu, Naftalie terkesiap kaget mendengar bentakan Jacob.

Untungnya karena tadi dia terjatuh, rambutnya kini sudah terbebas dari resleting.

Dengan jantung berdebar kencang, wanita itu pun lari menuju kamar mandi.

Jantungnya terasa mau terlepas saat dia menutup pintu kamar mandi.

“Air dingin … aku butuh mandi air dingin,” erang wanita itu sambil menatap wajahnya di cermin wastafel.

Pipinya memerah karena semua kejadian tadi. Berdekatan dengan Jacob saja sudah membuat napasnya sesak, apalagi karena melihat jagoannya.

Wajahnya terasa panas karena malu.

Begini saja sudah malu, bagaimana dengan malam pertamanya nanti?

Haish!

“Astaga!” erang Naftalie sambil mengusap wajahnya dengan air dingin, "tapi, kenapa itu besar sekali...."

Bab terkait

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 7 Tidur Di Sofa

    Wanita itu sudah sengaja untuk mandi berlama-lama. Namun selama-lamanya dia mandi tetap saja dia harus keluar ke kamar itu. Akhirnya sambil menguatkan dirinya naftali masuk kembali ke kamar utama setelah mengambil baju tidur tersopan yang ada. Sialnya kimono dari satin kemarin sudah menghilang. Padahal Naftalie sudah menyimpannya kembali karena hanya itu pakaian tidurnya yang sopan, hanya itu, lainnya terlalu banyak lobang angin.Sambil mengerang wanita itu mengambil pakaian dari satin berwarna putih dengan tali spaghetti dan celana yang teramat pendek berwarna senada. Di bagian dadanya ada hiasan bunga-bunga kecil dari renda.Sebenarnya pikirannya tidak tertuju pada pakaian tidurnya lagi, setelah tadi mereka berciuman di tengah pesta dan pria itu memeluknya untuk melepaskan rambutnya yang tersangkut hal yang terakhir terjadi benar-benar di luar dari bayangan Naftalie.“Malam pertama, hari ini adalah malam pertama.” Kata-kata itu kembali berulang di kepala Naftalie terlebih setelah

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 8 Alat Pembuat Bayi

    Lagi- lagi Naftalie terbangun karena ada tangan berat yang memeluknya. Keningnya segera berkerut dengan bingung. “Bukankah aku tidur di sofa semalam? Tapi kenapa sekarang aku di atas tempat tidur?” tanyanya dalam hati sambil memperhatikan sekitarnya. Jelas dia sudah tidak di sofa lagi sekarang karena dia bisa mendengar dengkur suaminya dengan jelas.Kali ini Naftalie takut bergerak karena takut membangunkan Jacob lagi. Wanita itu tak mau kejadian kemarin terulang kembali. Namun, berada dalam pelukan pria itu rasanya seperti sedang menginjak perangkap tikus, begitu dia bergerak pria itu bisa mencengkramnya tiba- tiba seperti kemarin pagi.Napas pria itu terasa di tengkuk Naftalie, hangat dan berat.“Ooh, aku harus pipis!” pekik Naftalie dengan kesal pada dirinya sendiri. Namun, sebelum wanita itu sempat melakukan apa-apa, tiba-tiba Jacob menariknya mendekat dan menjadikan dia seperti guling. Kini bibir tebal pria itu benar-benar menempel di tengkuk Naftalie dan hal itu segera membu

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 9 Di Bawah Tubuh Kekar Jake ++

    Wanita itu seenaknya saja terus mendorong Jacob semakin ke tepi tempat tidur. Dengan kesal pria itu menahan tubuh kurus itu dengan tangannya, tapi wanita itu malah masuk dalam pelukannya.Awalnya Jacob mau menendang wanita itu turun dari tempat tidur tapi lagi-lagi tatapan matanya tertumpu ke bekas kebiruan di leher wanita itu.Akhirnya pria itu mendesah dan mencoba menutup mata. Walau kesal kehangatan tubuh kurus yang ada dalam pelukannya ternyata menbuat Jacob yang biasanya sulit tidur menjadi mengantuk dan tertidur.Tapi pagi ini Jacob tak bisa menahan gairah kelaki-lakiannya saat wanita itu terus mendorong bokongnya yang bulat ke arah jagoannya. “Bukankah mereka sudah suami istri? Kemarin bukannya dia bilang hari terakhir minggu lalu, jadi sekarang seharusnya dia subur!”“Kelakuannya juga memang seakan mau dihajar!” geram Jacob saat Naftalie mengerang saat bibirnya mengenai cerukan leher wanita itu.“Kamu yang minta kan! Lepas semua! Aku mau lihat!” titah pria tampan itu sambil me

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 10 Kamu Sudah Aku Beli ++

    Jantung Naftalie berdebar kencang sekali, sepertinya pria itu benar-benar tak menerima penolakannya. Dengan cepat namun terstruktur, pria itu mulai memperdayai Naftalie membuatnya lengah dan tak berdaya dengan segala sentuhannya.Berulang kali Naftali merasa seakan terkena aliran listrik entah dari mana. Wanita itu merasa panas, dan merinding dalam waktu yang bersamaan. Semua sentuhan suaminya membuat Naftalie mengeluarkan suara-suara aneh dari dalam dirinya, yang dia tak pernah dia sangka bisa dia keluarkan. “Ada yang salah pada diriku! Nggak seharusnya aku merintih seperti ini!” isak Naftalie dalam hati saat pria itu memindahan bibirnya dan mulai menyesap puncaknya yang sebelah lagi.Naftalie menggeliat dan menekuk tubuhnya. Sekujur tubuhnya bergetar karena semua rangsangan yang Jacob berikan membuat gelitik yang teramat nikmat yang tak dapat lagi Naftalie tahan. Wanita itu memekik memanggil nama suaminya.“Jacob!”“Kenapa panggil namaku?” desis pria itu dengan geram lalu tiba- tib

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 11 Jangan Sebut Namanya!

    Setelah pria itu pergi, Naftalie kembali masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Wanita itu benci pada dirinya sendiri, karena terus berharap kalau suaminya akan kembali datang masuk ke kamar tidur mereka.Namun ternyata, sampai pagi menjelang pria itu tidak pernah masuk kembali. Seharusnya Naftalie bisa tidur kembali, tapi nyatanya wanita itu menjadi pusing karena kurang tidur.Dengan kepala terasa berputar, wanita itu mengganti baju dan keluar untuk sarapan. Jantungnya berdebar kencang karena berpikir akan bertemu dengan suaminya. Tapi pria itu menghilang secara misterius. “Mungkin dia kerja, buat apa dia ada dirumah?” pikir Naftalie dalam hati sambil mulai makan. Semua kegiatan panas di pagi hari tadi membuat perutnya kelaparan. Sepanjang sarapan wanita itu mengulang apa yang terjadi tadi, pikirannya mengulang-ulang semua yang Jacob lakukan pada dirinya. Kini Naftalie merasa sangat malu. Seharusnya dia menolak Jacob. Seharusnya pria itu menepati janjinya. Wanita itu mengu

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 12 Hati Yang Bergetar

    Pria itu tak bicara sampai Naftalie menutup pintu kamar mereka. “Kamu bisa berias kan?” tanya pria itu tiba-tiba. Kening Naftalie berkerut tebal karena bingung dengan pertanyaan Jacob yang aneh.Selama berjalan tadi Naftalie mengira kalau dia akan dimarahi karena berani-berani berjalan-jalan di dalam rumah Jacob dan masuk ke kamar Jason, atau mungkin Jacob akan membicarakan tentang peristiwa tadi pagi yang gagal. Tapi setelah bertanya, pria itu malah terus berjalan masuk ke kamar yang berisi lemari baju mereka Dengan bingung Naftalie segera mengikuti pria bertubuh tinggi itu masuk ke kamar baju mereka. Pria itu membuka lemari dan mengeluarkan gaun hitam buat Naftalie.I“Pakai ini,” desah pria itu sambil melirik sedikit ke arah Naftalie. Naftalie menerima gaun yang diberikan oleh Jacob dengan terkejut. Tapi lebih terkesiap saat pria itu mendekat dan menyentuh rahangnya tiba-tiba.Pria itu terlalu dekat, sampa-sampai napasnya pun mengenai wajahnya Naftalie.Bola mata biru tua mili

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 13 Bertemu Mama Mertua

    Naftalie memandang gaunnya, ada sedikit kusut di suatu sisi sehingga berulang kali dengan gugup Naftalie meluruskannya dengan jemarinnya.Lagi-lagi Jacob hanya diam dan memandang lurus ke depan. Namun kali ini berbeda, tidak ada Ed. Mereka benar-benar berdua saja. Naftalie bukanlah seorang wanita cerewet. Dia tak banyak bicara karena sebagai anak tunggal dia terbiasa hanya berbicara dalam hati. Tapi keheningan seperti sekarang membuat jantungnya berdebar sangat kencang.Rasanya aja seperti harus berbicara sesuatu apa saja tetapi lehernya tercekat begitu melihat wajah dingin suaminya. Ternyata selama dia melamun tadi suaminya memperhatikan dirinya. “Nanti kalau ditanya jawab saja kalau kita teman dari kecil,” ucap Jacob sambil terus menyetir mobil.“I- iya,” jawab Naftalie kembali mencicit. Jemarinya kembali sibuk meluruskan tepian gaunnya karena gugup.“Jangan gagap, makin keliatan bodohnya kamu!” desis Jacob kesal. Dalam sepengetahuannya, Naftalie tidak ada penyakit gagap, tapi ken

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 14 Dia Istriku!

    Sambil berjalan terseret-seret, Naftalie mengikuti Jacob menuju ruang makan. Pria itu terus memeluk pinggangnya sampai Naftalie mau terjatuh. “Aww romantisnya, sampai nggak mau dilepas istrinya,” kikik salah satu wanita bergaun sangat tipis yang membuat Naftalie malu melihatnya. Mendengar ucapan itu Jacob tersenyum tipis. “Maklum takut kabur, dibawa orang ya? Pengantinmu cantik sekali Jacob,” ujar seorang wanita lain dengan berpakaian sopan. Wanita itu segera menarik perhatian Naftalie, karena penampilannya yang sopan, tidak seperti wanita lain yang berpakaian kurang bahan dan tak sesuai dengan umur mereka. “Malam, Auntie Dora,” ujar Jacob dengan wajah melembut. Naftalie memperhatikan perubahan di wajah suaminya dan segera ikut menyalami wanita anggun itu. “Naftalie, kalau nggak salah ya?” tanya wanita itu sambil menyentuh pundak Naftalie. “Iya … tapi boleh panggil Nat saja,” jawab Naftalie sambil tersenyum. “Kamu manis sekali, harus hati- hati kamu nanti dimakan singa betina,”

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 166 Surat Yang Asli

    Walau semuanya sudah jelas, mereka sudah bebas kembali ke rumah kastilnya, tetapi entah kenapa Jacob lebih senang berada di rumah kecil ini dengan Naftalie. Rumah itu lebih nyaman dan hangat, mungkin karena keberadaan Naftalie yang selalu mengantarnya pergi kerja, atau menyambutnya ketika dia pulang.Tentu saja dia sudah menyuruh Ed untuk membuat paviliun terpisah sendiri untuk Isabel karena kamar yang mereka gunakan sekarang hendak Jacob gunakan sebagai kamar bayinya. Paviliun itu sudah berdiri di bagian belakang rumah dekat kolam renang. Karena, walau kata Jacob rumah itu rumah yang mungil, tetap ada tanah dibelakang untuk paviliun studio, lalu ada taman bunga beserta pergolanya, dan tentu saja kandang kuda. Naftalie sempat mengejeknya tentang kandang kuda itu, tak ada rumah mungil yang memiliki kandang kuda. Tapi, bagi Jacob, rumah yang tak memiliki 16 kamar termasuk kecil. Mereka dapat dikatakan sungguh berbahagia sekarang karena Victoria akhirnya mati kutu karena semua yang di

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 165 Surat Pamitan Jason

    Sejujurnya grafolog itu sudah mendapatkan hasil pada hari surat itu diserahkan kepadanya. Namun karena itu adalah surat terakhir dari mendiang Jason Owen wanita itu mengulang- ulang pemeriksaannya berkali -kali.Bahkan saat dia sudah mau menyerahkannya kepada asisten dari Jacob Owen, pria itu tetap malah menyuruhnya untuk sekali lagi memeriksa ulang hasilnya agar benar-benar teliti.Kali ini wanita itu duduk dengan gugup sama menunggu dari billionaire itu keluar dari kamar. Karena hasil dari pemeriksaannya sungguh buruk dan bahkan bisa menjadi bukti sebagai pembunuhan berencana. Dengan masih berperban walaupun tipis, asisten dari Jacob Owen menyuruh grafolog itu duduk. Wanita itu terkesiap saat melihat Jacob dan istrinya keluar. Mereka bagaikan model di majalah yang keluar dalam dunia nyata. “Jadi bagaimana hasilnya? Apakah ini asli tulisan Jason?” tanya Jacob sambil duduk di sofa. Pria itu menatap grafolog dengan tatapan tajam sehingga wanita itu merasa sedang diinterogasi.“Oh … “

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 164 Dilema Jacob

    Naftalie merasa sangat lelah, akhirnya hari- hari selama perang dingin dengan Jacob berakhir. Pria itu kemungkinan akan kembali ke kastilnya, sedangkan Nat sendiri akan kembali tinggal di rumah ini. Selama Ed dan Isabel di rumah sakit, Jacob tidur di kamar Isabel, sedangkan dirinya tidur di kamarnya sendiri. Pria itu kembali ke kebiasaan lamanya. Perlakukan Naftalie bagai mereka hanyalah teman sekamar yang tidak terlalu akrab.Anehnya pria itu tetap keluar saat jam makan malam, dan mereka makan malam dalam keheningan yang menyakitkan hati Naftalie. Bagaimana bisa, mereka yang dulu begitu akrab, kini begitu jauh padahal mereka tidur bersebelahan kamar?Tapi semua itu akan segera berakhir. Karena Ed dan Isabel sudah pulang, Jacob juga akan segera kembali ke rumahnya. Naftalie akan terbebas dari segala perasaannya yang tak menentu.Wanita itu sangat marah, karena lagi- lagi suaminya tak percaya padanya. Naftalie pikir setelah kasus kehamilannya, Jacob akan mempercayai Nat sepenuhnya..

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 163 Dilema

    “Jake …” Naftalie memandang wajah suaminya yang mengeras. “Aku … nggak nyangka!” desah pria itu sambil tak mengalihkan pandangannya dari kertas di tangan.“Apa … apa itu?” tanya Naftalie dengan suara bergetar.“Tangkap dia!” ujar Jacob memberikan perintah kepada para detektif. Victoria tersenyum senang karena pada akhirnya Jacob kembali ke dalam genggamannya. Polisi dengan heran mendekati wanita cantik berambut merah itu. Tapi Jacob segera menggeram dengan mengerikan.“Ibuku lah! Dia tetap pembunuh pria tadi!” geram Jacob dengan suara mengerikan.Para detektif itu, walau sedikit kesal karena kena bentakan Jacob, tetap mengerjakan apa yang pria itu perintahkan.Victoria yang merasa tadi di atas awan kini segera terjun bebas karena tangannya tiba-tiba dipegang oleh kepala detektif itu untuk ditahan. Minta itu kembali menggeliat seperti belut mencoba melepaskan diri. “Lepasin nggak!” jerit wanita itu dengan sekuat tenaga. Wanita itu menendang ke segala arah sambil menjerit- jerit sepe

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 162 Alasan Di Balik Semuanya

    Dengan napas memburu Jacob segera kembali ke rumah sakit di mana Ed dan Isabel dirawat. Namun yang lebih penting istrinya, jangan sampai Naftalie kenapa- kenapa karena perbuatan ibu tirinya itu. Tapi Jacob tak menyesal pergi, karena dia berhasil menemukan bukti di mobil dan kini dia tinggal menyeret wanita tua tak tahu diri itu ke penjara dan memastikan wanita itu tinggal di sana!Langkah kakinya bergaung di lorong rumah sakit dengan masih tetap diikuti para detektif di belakangnya. Begitu pintu lift terbuka tadi, Jacob bisa mendengar jeritan ibu tirinya bergaung di lorong rumah sakit. Seharusnya pihak keamanan sudah menyumpal mulutnya dengan kaus kaki, kalau Jacob ada di situ. Suaranya yang melengking membuat Jacob malu. Bagaimanapun dia tetap pemilik saham dari rumah sakit itu. Pandangan para perawat dan dokter yang segera pura- pura mengalihkan perhatian dari suara Victoria benar- benar memalukan. Tapi mungkin karena Jacob pemilik saham rumah sakit ini juga yang membuat Victoria

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 161 Kamu Pembunuh!

    Dengan geram pria berwajah tampan itu segera menuju ke tempat di mana ibu tirinya berada. Wanita itu memang benar-benar sudah keterlaluan dia tidak bisa lagi didiamkan. Check up akan memastikan wanita itu masuk ke dalam penjara karena semua perbuatannya ini. Sudah ada beberapa dokumen dan data -data yang dia kumpulkan untuk memastikan wanita itu bisa dipidanakan, tapi yang ini benar -benar akan langsung menyeret wanita itu ke penjara.“Benar ini adalah mobilnya!” ujar salah satu petugas yang mengikuti Jacob setelah mereka sampai ke kastil tua Owen yang ditinggali oleh mama tiri dan papanya saat pria itu masih hidup. Jacob mendengus dengan jijik begitu melihat pergola di taman sudah menghilang. Pergola itu adalah hadiah dari papanya Jacob untuk mama kandung Jacob. Sejak kedatangan ibu tirinya, wanita itu tidak pernah menyukai pergola di taman itu, karena mengingatkan ayahnya Jacob kepada mendiang istrinya. Pada akhirnya Victoria sudah berhasil menghancurkan semua pergola itu dan mem

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 160 Itu Mobilku

    Hari itu adalah hari pertama kali Isabel keluar dari panti asuhan, beberapa bulan yang lalu pekerjaannya di kafe akhirnya berakhir karena atasannya memutuskan akan mengakhiri kontrak kerja sebelum selesai jangka waktu kontrak Isabel berakhir. Semua karena Isabel menolak ciumannya kemarin. Isabel bersyukur bisa menghindar pria kurus yang sudah beristri itu dari awal memang sudah seringkali menyentuh Isabel di daerah -daerah yang berbahaya. Tapi akibatnya, Isabel kini sudah habis waktunya tinggal di panti asuhan, dan juga tak punya uang untuk menyewa kosan untuk dia tinggali. Untung saja ibu panti asuhan berhasil membujuk seseorang untuk membawa Isabel untuk menjadi pelayan di sebuah rumah orang kaya.Pagi- pagi benar Isabel di bawa ke sebuah bukan rumah melainkan kastil. Dikatakan kalau mereka memang mencari gadis- gadis polos untuk dijadikan pelayan. Sebenarnya agak konyol permintaannya, gadis harus polos, tapi harus sudah berpengalaman. Tapi untungnya Isabel tetap boleh datang, k

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 159 Ketamakan

    Jacob mendengar penjelasan Ed dengan seksama. Ada saat dia rasanya ingin mencekik asistennya itu. Pria itu tak tahu diri, setelah berbagai hal yang Jacob lakukan untuknya, bisa- bisanya Ed melakukan semua hal menjijikkan itu padanya. Seharusnya dia membunuh Ed saat ini juga. Tapi entah kenapa penjelasan yang Ed katakan padanya seakan mengingatkan Jacob akan semua kesalahannya dulu pada Naftalie. Mungkin dia juga memperlakukan Ed seenaknya seperti dulu dia memperlakukan Naftalie. Bukan … bukan kemungkinan, ini bahkan suatu kepastian. Melihat wajah Ed menceritakan sakit hatinya, Jacob merasa seperti ditampar sekarang. Dia memang keterlaluan. Dia kini heran kenapa Ed bisa berbalik dan mengakui ini semua, padahal dengan semua yang dia miliki, dia bisa saja bersama Victoria untuk menghancurkan Jacob sepenuhnya.“Lalu … kenapa kamu mengakui ini semua sekarang?” tanya Jacob dengan sangsi. Pria itu kembali mencurigai Ed hanya berlakon dan ada skema lain lagi di belakang ini.“Karena Isabel.”

  • Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar   Ch. 158 Pengkhianatan Edmund

    “Dokumen apa Ed?” tanya Jacob mengabaikan perawat yang datang dengan wajah khawatir.“Semua dokumen yang tuan terima … itu sudah direkayasa oleh nyonya Victoria.” Jawaban yang diberikan Ed mulai masuk akal di pikiran Jacob.“Dimanipulasi … jadi …” Jacob merasakan dirinya bodoh sekali bisa diperdaya oleh nenek sihir itu.“Maaf … tapi saya harus memastikan, mengenai pembayaran …” perawat yang masuk ke kamar Ed kembali memotong pembicaraan mereka.“Pembayaran apa sih,” tanya Jacob dengan kesal karena perawat itu berani- beraninya menyalahkan pertanyaannya yang penting.“Ada seorang wanita mudah ditemukan di seorang rumah sakit yang diserang seakan mau dirampok, mengaku ada hubungan dengan bapak Ed,” ucap perawat itu segera menjelaskan dengan takut-takut. Hati Ed segera mencelos begitu mendengar kata wanita muda. Pria itu segera menyesal memberikan dokumen penting itu kepada Isabel.Tadi dia pikir hanya dia yang akan diserang, tapi ternyata sampai semua yang berhubungan dengan dirinya ju

DMCA.com Protection Status