Inilah jadinya kalau seorang Cassanova bercinta dengan seorang gadis. Seumur hidup ia akan terikat dengan wanita itu. Dan Keanu sudah menduga akan seperti ini, meskipun dengan enggan ia harus tetap mengakuinya, kalau sekarang bergantian, ia yang akan mengejar cinta Cornelia, itulah kutukannya.
Tapi ia akan mematahkan kutukan itu. Ia akan membuktikan kalau dirinya tidak berubah, masih Keanu yang dulu, yang tidak akan permah terikat dengan satupun wanita. "Ya, aku akan mencobanya dengan Nancy. Akan aku buktikan bukan hanya dengan Lia saja adikku ini bisa bangun. Akan aku buktikan kalau aku bisa melakukannya juga dengan wanita manapun. Seperti dulu," tekad Keanu lalu bergegas melangkahkan kakinya ke kamarnya. Saat memasuki kamar ia tidak mendapati Nancy di tempat tidurnya, tapi ia mendengar gemericik air yang keluar dari shower kamar mandi. Tanpa mengetuk pintu lagi, Keanu langsung membukanya. Matanya langsung tertuju pada Na"Apa itu benar, kalau kamu sedang mengandung anakku?" "Kalau iya kenapa?" Cornelia balik nanya. "Katakan? Nick. Anak siapa yang ada di dalam kandungannya?" tanya Keanu pada Nickholas. "Anakmu!" jawab Nickholas dengan tegas. Cornelia langsung menatap tajam Nickholas, "Nick ... " "Tinggalkan kami!" seru Keanu. Sorot mata tajamnya membuat Nickholas tidak ingin membantahnya, lagipula ia memang tidak mau terlibat terlalu dalam dengan hubungan kedua orang aneh itu, terlebih lagi dengan kakak-kakak mereka yang terlihat menyeramkan. "Semoga berhasil," ujarnya sambil menepuk-nepuk pundak Cornelia yang langsung menepis tangannya. Keanu langsung menarik Cornelia masuk dan mengunci pintunya, lalu menyelipkan anak kunci itu di balik handuknya. Cornelia mendorong kopernya, lalu bersedekap dengan gaya menantang. Ia masih merasakan sakit hati ketika mendengar suara
Nancy memandangi kanal yang terlihat sepi di malam hari sambil duduk di kursi taman granny, yang saat musim semi dan musim panas akan di letakkan di tengah halaman. Beberapa bodyguard Elrick dan juga bodyguard papi Hardhan, nampak siaga di tempat mereka masing-masing. Mata tajam mereka terus mengawasi sekelilingnya, dan mendekati apapun yang membuat mereka curiga. "Tidak tidur?" suara seseorang mengagetkannya, membuatnya beringsut dari tempat duduknya, dan langsung melihat ke arah pemilik suara itu. "Nick," sapanya. "Apa kita berdua berada di posisi yang sama?" tanya Nickholas. "Apa saat ini Keanu sedang bersama denga Lia?" Nancy balik nanya sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. "Ya, dan priamu itu mengusirku,," jawab Nickholas sambil terkekeh pelan. Nancy tidak menanggapi jawaban Nickholas, ia kembali mengalihkan perhatiannya ke arah kanal. "Kenapa ka
Keanu terbangun keesokan harinya dengan penuh semangat, ia tidak pernah tidur sepulas ini lagi sejak malam itu, saat ia menghabiskan satu malam dengan Cornelia untuk pertama kalinya. Dan setelah sekian lama puasa, rasanya menyenangkan sekali ketika dapat melakukan kesenangan itu lagi. Tapi Keanu baru menyadari sesuatu, wanita itu tidak berada di tempat tidurnya, "Lia," panggil Keanu sambil bergegas turun dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi, ia tidak juga menemukan Cornelia di sana. "Lia!" panggilnya lagi. Terdengar konyol sebenarnya, sudah jelas Cornelia tidak berada di dalam kamar itu tapi Keanu tetap memanggilnya. Semua karena ada kesenangan di dalam dirinya saat menyebut nama Cornelia. "Mungkinkah Lia sedang berada di dapur saat ini? Apakah dia sedang menyiapkan sarapan pagi untukku?" Baru membayangkan Cornelia melakukan itu saja sudah membuat Keanu senyum-seny
Aliana mengerang pelan saat merasakan tangan nakal Elrick yang sedang memainkan puncak gunungnya dari arah belakangnya, ia langsung balik badan, wajahnya berhadapan dengan wajah Elrick yang sedang tersenyum menggoda. "Rick, hentikan! Apa kamu tidak merasa lelah? Aku baru saja tidur selama dua jam, Rick! Dan kamu sudah membangunkanku lagi!" keluh Aliana. "Aku masih semangat, My Luv. Aku tidak akan pernah lelah selama bersama denganmu." Aliana memutar kedua bola matanya dengan dongkol, "Tapi aku sedang hamil, kamu harus mulai belajar untuk menahan diri." "Masalahnya, My luv. Aku tidak dapat menahan diri. Dan sepertinya anak kita itu pengertian, dia tidak rewel kan?" tanya Elrick sambil membelai lembut pipi Aliana. "Memang tidak, aku tidak merasakan mual-mual lagi. Tapi tetap saja aku butuh waktu istirahat lebih, Rick," jawab Aliana. Elrick bergerak ke atas Aliana, dan mengunci wanita itu di bawah
"Sebenarnya, aku hanya meminta Nick untuk menjadi pacar pura-puraku," aku Cornelia. "Dan Keanu juga memintaku untuk berpura-pura menjadi kekasihnya," timpal Nancy. Elrick menepuk jidatnya, "Astaga, aku bisa gila dengan cinta kalian yang rumit!" desahnya. Cornelia menatap wajah Keanu, "Jadi kamu dan Nancy hanya berpura-pura saja?" "Ya, supaya kamu tidak mengejar-ngejar aku lagi. Awalnya," jawab Keanu sambil menyeringai lebar. "Biarkan mereka menyelesaikan masalah percintaan mereka, Rick. Lebih baik kita ke dapur, aku lapar," ujar Aliana Niat sebenarnya ingin memberikan waktu pada Cornelia dan Keanu untuk menyelesaikan masalah mereka, sebelum menghadiri persidangan keluarga nantinya, yang pasti akan diadakan Elrick secara mendadak. "Baiklah, My luv," kata Elrick dengan lembut sambil melingkarkan lengannya di pinggang Aliana,
Cornelia menghela napas panjang sebelum mengangkat lagi kepalanya, ia menatap semua yang hadir satu persatu, dan terakhir menatap mommy Gisya dan daddy Aldrick. "Kenapa aku harus menikah? Tuhan tahu berapa banyak wanita-wanita di luar sana yang hamil tanpa suami... Ini negara bebas Dad, Mom. Bukan di negara Keanu yang seorang pria harus segera menikahi wanita yang sudah dihamilinya. Ada sangsi sosial di sana untuk wanita yang hamil tanpa suami, sementara di sini tidak. Jadi untuk apa kami menikah?" tanya Cornelia, ada nada pahit di dalam suaranya. "Tentu saja demi anak yang sedang kamu kandung, Sayang. Apa kamu tidak mau memberikan keluarga yang utuh untuk anakmu itu?" tanya mommy Gisya. "Mommymu benar, Lia. Kelak anakmu akan membutuhkan kasih sayang seorang ibu dan juga ayah," timpal mommy Kei. "Aku bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk anakku. Aku hanya belum siap untuk menikah." "Tapi, Sayang ... "
"Apa kamu tidak mau mempertimbangkan lagi untuk menikahi Keanu, Lia? Dia pria baik, dan terlahir dari keluarga baik-baik pula," tanya granny saat Cornelia sedang memijat kakinya. "Aku mau, Granny. Tapi mau bagaimana lagi kalau pria itu yang belum siap menikah?" "Bagaimana kalau dalam waktu satu bulan ini dia tergoda dengan wanita lain? Pria itu tidak bisa ditebak, Lia. Mereka bisa berubah haluan begitu saja secara tiba-tiba. Terutama saat wanita sedang hamil besar dan terlihat tidak menarik, biasanya saat itulah para pria akan beralih ke wanita lain." "Kalau begitu, pria itu tidak layak untuk dipertahankan," jawab Cornelia. "Lia, Granny ingin melihat kamu menikah, Sayang. Sebelum Granny meninggalkan dunia ini," ujar Granny, dan Cornelia langsung memandangnya sambil memberengut, "Jangan bicara seperti itu, Granny. Granny akan hidup lebih lama lagi, dan Granny akan menghadiri pernikahanku. Kita baru saja berbai
Hari sudah menjelang sore ketika Aliana, Elrick, Keanu, Cornelia, mommy Gisya, dan daddy Aldrick berkumpul di ruang keluarga, dan sedang melihat tingkah lucu Leon dan Leuis. Sementara mommy Kei, papi Hardhan, eomma Sonya, appa Alex, Kenzou dan Tiara sudah kembali ke Jakarta. Oma Altra sedang berada di kamar granny. Kedua anak itu dengan cepat menjadi akrab, bahkan tidak bisa terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana ada Leon di situ ada Leuis. Elrick melihat tatapan Aliana yang sejak tadi di arahkan ke Leuis, istrinya itu selalu merasa kasihan dengan anak malang itu. "Aku masih terus menyelidiki siapa orang tua Leuis, My luv. Tapi belum ada satupun DNA yang cocok dengannya." Aliana menyandarkan kepalanya di bahu Elrick, "Apa kalian juga belum mengetahui keberadaan Gwen dan Bella?" tanyanya. "Belum, My luv. Mereka seperti menghilang ditelan bumi. Padahal aku sudah meminta pemeriksaan CCTV di se
Dengan perasaan tidak tenang, Leuis berjalan hilir-mudik di depan pintu kamar daddy Elrick dan mommy Aliana, ia harus menjelaskan semua yang mengganjal di dalam dirinya pada orang tua angkatnya itu. Tidak ada yang perlu ia takutkan lagi saat ini karena Leia kini telah resmi menjadi istrinya. Jadi apapun resiko yang akan ia terima nantinya ia akan menerimanya. Setelah membulatkan tekadnya, Leuis berniat mengetuk pintu kamar orangtuanya itu, tapi tangannya tertahan di udara karena pintu itu telah terbuka terlebih dahulu, "Leuis, ada yang ingin kau bicarakan?" tanya daddy Elrick dengan mommy Aliana yang berada di sisinya dengan lengan daddy Elrick yang merangkul pinggangnya, "Ya, Dad ... Apa aku bisa meminta waktu kalian sebentar?" "Ok, masuklah!" seru daddy Elrick sambil membuka lebar pintu kamarnya. Leuis membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi menutupnya lagi. Setelah sekian lama terdiam di bawah tatapan penuh tanda tanya daddy Elrick dan mommy Aliana ia pun kembal
"Ya Tuhan, sebenarnya kamu dan Leon telah melewati malam pertama kalian atau belum sih? Karena saat pertama untuk wanita pasti akan mengeluarkan darah, dan juga rasa sakit setelah melakukannya. Bahkan aku masih merasa nyeri hingga saat ini," jelas Leia."Benarkah?" Aletta berpaling menatap Leon yang tengah asik berbincang dengan Axel dan Dritan, kenapa ia tidak merasakan itu semua? Kenapa tidak ada darah di atas sprei mereka? Apa sebenarnya mereka tidak pernah melakukannya?"Apa memang seharusnya aku mengeluarkan darah?" tanya Aletta lirih."Well, memang ada beberapa wanita dengan satu dan lain alasan tidak mengeluarkan darah saat selaput darahnya sobek. Tapi semuanya pasti akan merasakan sakit saat melakukannya untuk pertama kalinya. Seluruh badanmu akan terasa remuk, seperti kamu telah bekerja kefas selama satu hari penuh," jawab Leia.Ia memberengut kesal sebelum melanjutkan,"Padahal, Leuis sudah melakukannya dengan sangat lembut. Tapi tetap saja aku merasa sakit juga. Rasanya mi
"Maaf kami telat!" seru Leon yang melangkah ke arah keluarganya yang sudah berkumpul untuk makan siang bersama sambil menggandeng Aletta. Mommy Aliana yang melihat kedatangan putranya itu tersenyum lembut menyambutnya, "Wajar, pengantin baru. Kalian pasti enggan kan meninggalkan tempat tidur kalian?" "Ah, Mommy memang pengertian sekali," kekeh Leon sambil mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana sebelum beralih memeluk daddy Elrick. Aletta pun turut serta mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana, lalu memeluk daddy Elrick dan menyapa yang lainnya sebelum duduk di samping Leia. "Nah, karena semua sudah berkumpul, kita bisa mulai makan siangnya, silahkan dinikmati!" seru daddy Elrick. Semua anak, menantu, sepupu dan juga keponakannya mulai menikmati hidangan makan siang di restoran mewah itu, yang sengaja daddy booking khusus untuk acara keluarga mereka saja. "jadi, apa kamu mau menetap di Paris atau memboyong Aletta ke sini, Leon?" tanya mommy Aliana. "Kami belum memutuskan ba
Sebenarnya rasa kantuk masih sangat menguasai Leia, tapi ia memaksakan diri membuka kedua matanya yang masih terasa berat saat merasakan belaian halus punggung tangan seseorang di pipinya, yang ternyata adalah punggung tangan Leuis. Leia tersenyum lembut pada suaminya itu sebelum kembali menutup kedua matanya, dan baru saja akan kembali lagi ke alam mimpinya ketika terdengar suara serak Leuis, "Sudah siang, Sayang. Mau sampai jam berapa kamu tidur?" tanyanya. "Aku lelah sekali, Leuis," desah Leia masih tidak mau membuka kedua matanya yang masih terasa berat, belum lagi rasa pegal di seluruh tubuhnya terutama di area pangkal pahanya. "Apa aku yang membuatmu lelah?" Perlahan kedua mata leia membuka, ia kembali tersenyum pada Leuis, "apa kamu sudah bangun sejak tadi?" tanyanya sebelum menguap lebar. "Ya," jawab Leuis. "Kamu saja yang sudah bangun sejak tadi masih santai di tempat tidur, jadi biarkan aku tidur dulu ya," pinta Leia. "Karena aku terlalu senang ketika perta
'Keluarkan saja, Sayang, jangan ditahan-tahan," bisik Leuis yang berusaha menahan gairahnya sendiri. Ia harus membuat Leia sampai puncaknya lebih dulu untuk melancarkan dirinya saat akan menembus milik wanita itu nantinya. Dan tidak lama kemudian Leia meneriakkan namanya saat wanita itu telah mencapai puncaknya, Leuis pun menangkup wajah Leia, "Tahan sebentar, Sayang. Aku akan masuk sekarang ... " Seketika itu juga Leia yang telah kembali menjejak bumi menjadi panik, tubuhnya seketika menegang, "A ... Aku takut!" ia mulai mendorong Leuis meski tanpa hasil. "Apa yang kamu takutkan?" tanya Leuis, gairahnya sudah berada di ujung tanduk, tapi Leia malah terus berusaha mendorongnya. "Aku takut tidak muat," jawab Leia sambil terus mendorong Leuis. "Sstt Leia, tatap mataku!" "Apa kamu percaya padaku?" tanya Leuis saat mata mereka telah terkunci. "Iya, tapi ... " "Awalnya memang akan terasa sakit, tapi rasa sakitnya tidak akan sesakit jarimu teriris pisau, Sayang." "Aku
"Eitss ... Mau ke mana buru-buru sekali?" tanya Axel mencegah Leia dan Leuis yang sedang menuju lift yang akan membawa mereka ke kamar mereka. "Tentu saja melakukan malam pertama kami!" jawab Leia tanpa malu-malu lagi, tapi segera menggigit lidahnya saat melihat siapa yang berada di belakang Axel, tante Keizaa dan om Alson yang tengah mengapit putri mereka, Alexa, sementara Alarik yang beberapa bulan lebih tua dari Leia melangkah di belakang mereka, "Astaga, tamu masih banyak, kenapa tidak bersabar dulu?" keluh tante Keizaa, kulit putih bersihnya yang tanpa noda itu menurun pada putri satu-satunya, Alexa. "Biarlah, Snow ... Melarangnya sama dengan melarang Eomma, tidak akan bisa," kekeh om Alson. Ini bukan kali pertama omnya itu menyamakan Leia dengan oma Sonya. Tidak ada satupun anak oma Sonya yang mengambil sifat bar-barnya, sifatnya itu malah menurun pada cucunya, Leia. Sementara sifat dingin dan cuek opa Alex menurun pada cucunya juga, Alarik. Pria itu seperti memiliki d
Leia dan Aletta terlihat sangat menawan dengan gaun pengantin yang dirancang oleh desainer ternama secara khusus untuk mereka berdua, yang nampak berkilau layaknya taburan permata di seluruh gaun berwarna putih itu. Sementara kedua pria yang kini telah resmi menjadi suami mereka berdiri di samping mereka dengan gaya posesif, seolah melindungi wanita mereka yang terlihat begitu cantik dari siapapun yang ingin merebutnya. Dan sang desainer yang turut serta menghadiri hari yang sangat istimewa itu nampak berkaca-kaca. Siapa yang tidak akan bangga jika hasil rancangannya dipakai oleh cucu dan cucu menantu keluarga Adipramana. Bahkan desainer lainnya merasa iri dengan keberuntungannya itu. Karena pernikahan itu akan ditayangkan secara live di berbagai stasiun televisi lokal, dan headline berita kini dipenuhi dengan pernikahan pewaris keluarga ternama itu. Adik dan kakak menikah secara bersamaan? Siapa yang tidak akan tertarik dengan berita semacam itu? Dan terutama Leon sang casa
Leia baru saja selesai mengeringkan rambutnya ketika belnya berbunyi. Ia melirik tablet yang terpasang di dinding yang menampilkan wajah Leuis di depan pintu unitnya, Leia pun menekan tombol untuk bicara, "Masuk saja, Leuis. Passwordnya masih sama dengan yang sebelumnya!" serunya. Sejurus kemudian pintu unitnya terbuka, sambil tersenyum lembut Leuis mendekatinya dan memeluknya dari belakang, "Aku merindukanmu ... " ucapannya sama lembutnya dengan tatapan matanya yang terpantul di cermin rias Leia, hingga kedua mata mereka saling mengunci, "Baru juga semalam kita ketemu." "Sejam berpisah denganmu pun aku sudah merindukanmu, Sayang." Leia membalik badannya hingga ia bisa menatap wajah Leuis, lalu melingkarkan lengannya di leher calon suaminya itu, "Kenapa kamu sekarang jadi sering ngegombal begitu sih?" tanyanya. "Ummm, mungkin karena sekarang aku telah merasakan kelegaan yang luar biasa, karena pada akhirnya aku dapat mengungkapkan semua perasaanku padamu, perasaan yang telah
"Wah, aku tidak menyangka kau bisa bersikap seromantis itu, Leuis!" seru Leon sambil menepuk pundak Leuis.Leon menarik Leia lebih merapat padanya, "Demi wanita yang sangat aku cintai ini, sudah pasti aku akan melakukan apapun meski diluar kebiasaanku.""Kalian akan tinggal di mana setelah menikah nanti?" tanya Aletta.Alih-alih menjawab Aletta, Leuis malah balik bertanya pada Leia,"Kamu mau tinggal di mana, Sayang?" "Aku akan tinggal dimanapun kamu akan tinggal, Leuis ... " jawab Leia sambil tersenyum menggoda."Jangan tersenyum seperti itu, kalau kamu tidak mau aku melahapmu di sini," bisik Leuis yang langsung mendapatkan sikutan Leia ke pinggangnya."Kenapa kau tiba-tiba bisa berubah sedrastis itu, Leuis? Awalnya kau mati-matian menolak menikahi Leia, bahkan tidak segan-segan membandingkan adikku itu dengan mantan wanitamu," cecar Leon memutuskan kongtak mata Leia dan Leuis.Sambil mendesah pelan, Leia ber