Keesokan paginya, Elrick dan Aliana sudah berada di kantor Elrick. Aliana duduk di samping Elrick, mereka sedang menandatangani kontrak kerjasama perusahaan mereka, di depan direksi dan para pemegang saham perusahaan Elrick.
Lembar demi lembar mereka baca dan tandatangani, setelah selesai mereka bertukar dokumen kontrak dan kembali menandatanganinya lagi. Sebelum akhirnya berjabat tangan setelah selesai proses penandatanganannya.
"Sukses untuk proyeknya, Mrs. Aliana Adipramana!" seru Elrick sambil mengulurkan tangannya.
Aliana menyambut uluran tangan Elrick, "Terima kasih, Mr. Elrick Willem Euginius!" balasnya sambil tersenyum manis, di susul dengan tepukan tangan dari yang lainnya.
Elrick mencondongkan dirinya ke Aliana
"Kenapa kamu dipanggil Mr. Rick alih-alih Mr. Euginius? Biasanya nama keluargalah yang menjadi nama panggilan," tanya Aliana sambil meniup Erwtensoep sebelum memakannya.Erwtensoep atau snert ini adalah salah satu menu favorit Aliana selain ikan Haring saat sedang di Belanda, sup bertekstur kental yang terbuat dari kacang polong, seledri, daun bawang, wortel, dan daging ini sebenarnya lebih nikmat di nikmati saat musim dingin dengan rookworstsosis asap, atau roti gandum dankatenspek bacon khas Belanda.Tapi saat ini Aliana sedang ingin makan makanan berkuah, karena ia sedang merasa tidak enak badan, terutama di area perutnya. Makanan hangat ini lumayan meringankan rasa tidak nyaman di perutnya."Entah siapa yang memulainya, tanpa aku sadari panggilan Mr. Rick lebih melekat padaku daripada Mr. Euginius, hing
Keesokan harinya Elrick mengajak Aliana dan Leon ke rumah Grannynya. Mereka menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke Giethoorn, desa air dengan ribuan kanal, atau disebut juga dengan Venesianya Belanda, yang menjadi salah satu destinasi wisatawan mancanegara.Tidak ada jalan beraspal yang bisa dilalui mobil di desa Giethoorn, hanya ada jalur pejalan kaki, sepeda dan yang utama adalah kanal untuk jalur perahu, kano dan boat yang menjadi transportasi utama desa itu.Jadi sesampainya mereka di desa dengan jumlah penduduk sekitar duaribu enamratus jiwa itu, sebuah Electric Boat sudah disiapkan untuk mereka.Aliana, Elrick, Leon, suster Cici dan Jack berada dalam satu boat, dengan Jack yang mengemudikan boat mereka. Sementara Damar dan Ekram berada satu boat dengan par
Rasanya ada sesuatu yang menyayat-nyayat hati Aliana, dan rasanya sakit sekali. Seketika Aliana balik badan dan melangkahkan kakinya ke arah Leon. Tentu saja Elrick tidak mengetahui kalau Aliana sudah tidak berada disampingnya lagi, karena wanita itu sedang memonopoli perhatian suaminya."Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Damar sesampainya Aliana ke tempat mereka berdiri, Ekram langsung berdiri di samping Aliana.Para bodyguardnya itu pasti melihat semuanya dari jendela. Ya, apa pun isi dalam rumah itu terlihat jelas dari luar jendela, yang mungkin Granny sengaja tidak memasang tirai, supaya siapa pun yang lewat, bisa melihat ke dalam rumahnya yang serba modern itu.Aliana sangat bersyukur, karena Appa Alex bersikeras untuk membiarkan Damar dan Ekram untuk ikut dengannya. Bodyguard yang ditugaskan mengawal Eomma Sonya,
Hari ini malam terakhir Elrick di Jakarta. Miliarder blasteran Belanda-Indonesia itu menghabiskan malamnya di sebuah club ekspatriat, hanya CEO dari perusahaan besarlah yang bisa menjadi member club eksklusif ini, baik pria maupun wanita. Dan hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club ini pun harus mengenakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja. Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja data mereka juga aman di tangan pengurus club.Elrick sendiri sudah menjadi member di club ini sejak tiga tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan diri datang ke club ini setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabangnya di Jakarta."Tuan, Mr. Colin berhalangan hadir malam ini, tapi dia janji akan mendatangi anda ke Amsterdam," seru Jack, asisten pribadi sekaligus kaki tangan Elrick."Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya berani menjamin dia tidak akan
Two Months Later ..."Sekarang katakan siapa ayah dari anak itu?" desak Appa Alex. Yang sekarang nyaris kehilangan kesabarannya, karena Aliana benar-benar tidak tahu siapa pria yang bersamanya malam itu."Appa! Aku tidak tahu siapa pria itu, karena dia tidak melepas topengnya!" jawab Aliana untuk kesekian kalinya.Sonya, Eommanya Aliana kembali berdiri dan menenangkan suaminya, "Sayang, tahan emosimu. Ingat Aliana sedang mengandung cucu kita," bujuk Sonya sambil menarik Alex untuk duduk kembali di sampingnya."Ana, sekarang apa rencanamu?" tanya Eomma Sonya."Aku akan mempertahankan anak ini!" tegas Aliana.Alex kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, "Kamu bahkan belum menikah, bagaimana kamu mengurus anak itu Ana? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?" tanya Appa Alex."Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma," jawab Aliana santai."Ya Tuhan Ana, Mommy tidak akan setuju kamu mengatakan hal seper
Dengan langkah gontai, Elrick melangkah ke kamarnya lalu mengambil handphone dari atas nakas samping tempat tidurnya, dan menelepon asistennya."Jack, Ke rumahku sekarang juga!" perintahnya, dan tanpa menunggu jawaban dari Jack, Elrick langsung mematikan sambungan teleponnya, kemudian merebahkan badannya di atas tempat tidurnya.Elrick mengingat-ingat makanan yang tadi malam ia makan, tapi sepertinya tidak ada yang salah dengan makanannya. Dan sudah berapa hari ini Elrick tidak minum-minuman beralkohol tinggi, jadi bukan di asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya, "Siapa?" tanya Elrick sambil memijat keningnya dengan ibu jari dan jari telunjuknya."Jack, Tuan," sahut Jack."Masuk Jack, pintu tidak terkunci!”Lalu terdengar pintu terbuka, dan Jack masuk sambil menenteng dokumen di lengan kanannya."Ini dokumennya, Tuan!” seru Jack sambil mengulurkan dokumen itu ke arah Elrick."Dokumen apa?" tanya Elrick kesal."Anda menyuruh saya ke sini karena d
Empat Tahun KemudianAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliana Keizaa dan Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun, dan gelar Magister Manajemen sudah mereka sandang saat ini.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di wajah ketiganya ke arah kamera Alson, yang mendapat tugas mengabadikan prosesi wisuda adik dan istrinya itu."Mommy!" teriak nyaring Leon sambil berlari ke arah Aliana dan langsung memeluk kakinya. Bocah berusia tiga tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya.Aliana menunduk untuk menggendong putranya itu, "Sayang, Mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kamu jatuh bagaimana?" tegurnya sambil mencubit gemas hidung Leon yang mancung.Leon memainkan tali topi toga Aliana, kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliana, hingga jepit rambut Aliana ikut terlepas, dan rambut panjangnya tergerai indah hingga ke punggungnya.Seperti tidak menyadari kerusakan yang ia sebabkan p
Elrick menatap pantulan dirinya di depan cermin besar kamarnya. Celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru sekali ini ia lihat mereknya, yang jelas bukan dari desainer ternama.Belum lagi kacamata bulatnya, serta tompel buatan di pipi kanannya, “Oh my God! Saya jadi terlihat nerd seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!" gerutunya, lalu menghela napas kesal sebelum menambah lagi rentetan gerutuannya, "Dan jas ini? Darimana kau mendapatkannya? Saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas yang tidak berkualitas seperti ini!" geram Elrick kesal."Astaga, Tuan. Ini hanya sementara sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu," timpal Jack sambil mendecakkan lidahnya.Elrick langsung balik badan, dan memberikan tatapan tajam ke arah Jack, "Apa yang saya dengar barusan adalah gerutuanmu, Jack? Kalau kau sudah bosan bekerja dengan saya ... Ajukan segera surat pengunduran dirimu!" ancamya dengan nada dingin.Jack lan
Rasanya ada sesuatu yang menyayat-nyayat hati Aliana, dan rasanya sakit sekali. Seketika Aliana balik badan dan melangkahkan kakinya ke arah Leon. Tentu saja Elrick tidak mengetahui kalau Aliana sudah tidak berada disampingnya lagi, karena wanita itu sedang memonopoli perhatian suaminya."Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Damar sesampainya Aliana ke tempat mereka berdiri, Ekram langsung berdiri di samping Aliana.Para bodyguardnya itu pasti melihat semuanya dari jendela. Ya, apa pun isi dalam rumah itu terlihat jelas dari luar jendela, yang mungkin Granny sengaja tidak memasang tirai, supaya siapa pun yang lewat, bisa melihat ke dalam rumahnya yang serba modern itu.Aliana sangat bersyukur, karena Appa Alex bersikeras untuk membiarkan Damar dan Ekram untuk ikut dengannya. Bodyguard yang ditugaskan mengawal Eomma Sonya,
Keesokan harinya Elrick mengajak Aliana dan Leon ke rumah Grannynya. Mereka menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke Giethoorn, desa air dengan ribuan kanal, atau disebut juga dengan Venesianya Belanda, yang menjadi salah satu destinasi wisatawan mancanegara.Tidak ada jalan beraspal yang bisa dilalui mobil di desa Giethoorn, hanya ada jalur pejalan kaki, sepeda dan yang utama adalah kanal untuk jalur perahu, kano dan boat yang menjadi transportasi utama desa itu.Jadi sesampainya mereka di desa dengan jumlah penduduk sekitar duaribu enamratus jiwa itu, sebuah Electric Boat sudah disiapkan untuk mereka.Aliana, Elrick, Leon, suster Cici dan Jack berada dalam satu boat, dengan Jack yang mengemudikan boat mereka. Sementara Damar dan Ekram berada satu boat dengan par
"Kenapa kamu dipanggil Mr. Rick alih-alih Mr. Euginius? Biasanya nama keluargalah yang menjadi nama panggilan," tanya Aliana sambil meniup Erwtensoep sebelum memakannya.Erwtensoep atau snert ini adalah salah satu menu favorit Aliana selain ikan Haring saat sedang di Belanda, sup bertekstur kental yang terbuat dari kacang polong, seledri, daun bawang, wortel, dan daging ini sebenarnya lebih nikmat di nikmati saat musim dingin dengan rookworstsosis asap, atau roti gandum dankatenspek bacon khas Belanda.Tapi saat ini Aliana sedang ingin makan makanan berkuah, karena ia sedang merasa tidak enak badan, terutama di area perutnya. Makanan hangat ini lumayan meringankan rasa tidak nyaman di perutnya."Entah siapa yang memulainya, tanpa aku sadari panggilan Mr. Rick lebih melekat padaku daripada Mr. Euginius, hing
Keesokan paginya, Elrick dan Aliana sudah berada di kantor Elrick. Aliana duduk di samping Elrick, mereka sedang menandatangani kontrak kerjasama perusahaan mereka, di depan direksi dan para pemegang saham perusahaan Elrick.Lembar demi lembar mereka baca dan tandatangani, setelah selesai mereka bertukar dokumen kontrak dan kembali menandatanganinya lagi. Sebelum akhirnya berjabat tangan setelah selesai proses penandatanganannya."Sukses untuk proyeknya, Mrs. Aliana Adipramana!" seru Elrick sambil mengulurkan tangannya.Aliana menyambut uluran tangan Elrick, "Terima kasih, Mr. Elrick Willem Euginius!" balasnya sambil tersenyum manis, di susul dengan tepukan tangan dari yang lainnya.Elrick mencondongkan dirinya ke Aliana
Aliana terbangun dengan posisi setengah terlentang, dengan paha kekar Elrick yang menjadi bantalan kepalanya, sementara pria itu juga tengah tertidur pulas. Aliana menatap lembut Elrick, pria yang sudah beberapa bulan ini mengisi hari-harinya, dan Aliana sudah merasa nyaman dengannya.Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, bahwa akan ada pria lain selain Davin, yang akan mampu membuatnya nyaman. Padahal keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang, Davin dengan sifat ceria dan konyolnya, sementara Elrick cenderung dingin, kaku dan arogan. Ya, kecuali saat sedang bersamanya, pria itu menjadi sepenuhnya berbeda.Suami ...Satu kata itu sekarang terdengar begitu indah di telinga Aliana, ada rasa yang membuncah di da
Pemandangan Amsterdam siang hari di musim panas memang terlihat cantik, degan siluet bangunan-banguna tua yang terpantul di permukaan kanalnya. Salah satu kota di Dunia yang ramah pada pesepeda. Kota sepeda yang menjadi impian para Goweser yang ingin merasakan sensasi bersepeda di tengah perkotaan dengan nyaman. Di negara ini, lebih dari seperempat jalur atau tiga puluh delapan persen akses transportasi diperuntukkan untuk sepeda."Semakin banyak saja pengendara sepeda di sini, Rick," gumam Aliana."Ya, dan jumlah sepeda lebih banyak dari jumlah penduduk kota ini."Aliana masih melihat ke luar jendelanya, ke arah pengendara sepeda itu, dari mulai anak-anak, sampai orang tua, dari yang mengenakan baju santai hingga yang berjas rapi dan modis khas pegawai kantoran, mahasiswi berparas cantik dan banyak juga remaja trendi
Aliana menatap pantulan diri Elrick yang sedang mengarahkan hair dryer ke rambut Aliana di kaca meja riasnya, suaminya itu bersikeras membantu Aliana mengeringkan rambutnya, dengan alasan untuk mempersingkat waktu.Aliana tidak pernah menyangka kalau ia pada akhirnya akan menikah, apalagi menikahi pria dengan gairah sebesar Elrick. Pria itu selalu saja menemukan alasan demi alasan untuk bisa menyentuh Aliana. Kalau ada award untuk pria termodus sedunia, suaminya itulah yang akan keluar sebagai pemenangnya."Jangan menatapku seperti itu, aku bisa menganggap itu sebagai kode untuk kita bercinta lagi," gumam Elrick, kini mata mereka saling terkunci di kaca besar itu."Siapa yang sedang memandangimu? Aku melihat hair dryer yang sedang kamu pegang itu, rasanya aku ingin memilikinya untuk di Jakarta," elak Aliana.
"Dan dimana kamarku?""Maksudmu kamar kita?"Aliana memutar kedua bola matanya, "Iyaaa, kamar kita."Elrick menggenggam tangan Aliana, lalu menuntunnya melewati ruang keluarga dan terus naik ke lantai dua Penthouse, ada empat kamar di sana. Elrick membuka salah satu kamar, yang ternyata adalah kamar Leon yang di desain mirip sekali dengan kamar Leon di Jakarta. Nampak Leon sedang asik mewarnai hingga anak itu tidak menyadari orang tuanya yang membuka pintu."Bagaimana menurutmu?" tanya Elrick sambil menutup pintu kamar Leon."Kamu sengaja menyiapkan kamar Leon yang mirip sekali desainnya dengan yang di rumahku?"
Mobil memasuki sebuah Apartment mewah yang terletak di tengah kota, mereka tidak turun di lobby, karena sudah banyak wartawan dan reporter TV yang ingin meliput tentang pernikahan Elrick dan Aliana menunggu mereka di sana.Elrick tidak ingin membuat Leon takut di hari pertama putranya ke kota ini, jadi mobil terus melaju hingga ke valet parking, yang berada tepat di samping lift pribadi yang akan membawa mereka langsung ke Penthouse Elrick."Kirim peringatan ke semua lini media massa, saya akan menuntut siapapun yang melanggar hak privasi say! Nanti saya dan Aliana akan mengadakan jumpa pers sesegera mungkin, jadi sampai itu terjadi, saya tidak ingin ada satu mediapun yang mengganggu kehidupan pribadi saya!" seru Elrick pada Jack, yang duduk di samping driver."Baik, Tuan."