“Aku … buat apa aku ngaku? Aku nggak pernah berbuat kayak begitu, apa yang perlu aku akui?! Stella, jangan pikir kamu kamu sudah aman cuma gara-gara ada Yuna. Aku nggak merasa ada salah, buat apa aku takut difitnah!” kata Logan dan langsung menutup panggilan.Untung saja Logan cukup cerdas dan segera mengakhiri pembicaraan. Kalau sampai ucapannya terekam dan dijadikan barang bukti, dia tidak akan bisa mengelak lagi. Di sisi lain, Stella yang gagal mendapatkan bukti atas semua perbuatan Logan hanya bisa mengumpat kesal. Tinggal sedikit lagi dia sudah mendapatkan bukti omongan Logan sendiri, setelah itu tinggal dia unggah ke internet sebagai barang bukti paling ampuh, tapi Logan malah mematikan telepon. Jika Logan tidak mengakui semua perbuatannya, Stella tidak punya bukti apa-apa sebagai senjata.“Sudah kubilang, dia nggak segampang itu dibegoin,” ujar Yuna. Sejak awal Yuna memang kurang setuju dengan cara Stella yang frontal. Jika Logan semudah itu dijebak, tidak mungkin Yuna tergoda o
Keringat Logan terus menetes membasahi kursi kerjanya. Kedua matanya menatap lurus ke monitor. Dia tidak habis pikir ternyata Yuna masih memiliki rencana cadangan dengan mengandalkan Stella sebagai pionnya!“Nggak, aku masih punya kesempatan lain!” pungkas Logan dalam hati. Tiba-tiba dia teringat pernah meminta Valerie pernah menyalin catatan itu ketika dia sedang ribut dengan Yuna. Kalau Logan bisa menemukan catatan itu, dia juga punya bukti kuat untuk melawan.Logan mencari-cari di mana letak buku itu, dan akhirnya dia menemukannya di laci paling dalam. Akan tetapi ketika baru saja menaruh buku tersebut di atas meja dan hendak memfotonya, tiba-tiba dia berhenti. Logan lupa kalau catatan yang di buku itu masih terdapat banyak kesalahan. Bukunya begitu tebal karena kesalahannya terlalu banyak. Valerie hanya menyalin dari buku itu, makanya ketika diunggah ke internet, mungkin kesalahan itu disadari oleh orang lain dan malah jadi senjata makan tuan.Logan meletakkan ponselnya kembali dan
Fakta membuktikan bahwa taruhan Logan ternyata masih cukup efektif. Setidaknya, kini sudah tidak ada lagi orang yang menghinanya, bahkan beberapa dari mereka mulai membela Logan. Apabila produk lama VL benar-benar buatan Yuna, kenapa Yuna tidak mengakuinya sejak awal dan malah bikin masalah untuk VL?Ada juga orang yang bilang bahwa Logan sudah menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak pernah mengkhianati Yuna ataupun Valerie karena ada begitu banyak hal yang terjadi padanya. Tak peduli yang mana pacar sah dan yang mana selingkuhan, mereka berdua sama-sama pernah dicintai oleh Logan. Sedangkan Yuna langsung pindah ke New Life begitu keluar dari VL, bahkan dia juga membalas dendam perusahaan lamanya. Mau Logan itu mantan atau selingkuhan, Yuna tidak pantas menginjak-injak perusahaan yang dulu pernah membesarkannya.Stella yang dari tadi masih fokus membaca komentar orang pun marah dan mengadu ke Edith, “Dunia ini kenapa masih ada begitu banyak orang yang buta? Jelas-jelas buktin
Mungkin karena punya insting yang kuat, Yuna merasa ada sesuatu yang tidak beres meski orang itu masih belum turun dari mobilnya. Yuna melihat Clinton berada di kursi belakang sedang memanggilnya kemari dengan jarinya.Yuna, “….”Yuna pun masuk ke dalam mobilnya Clinton dan bertanya padanya sambil melirik Porsche merah yang baru saja dia beli, “Kamu tahu dari mana ini mobilku?”“Kamu pasti sibuk banget, ya, belakangan ini,” ucap Clinton tanpa memedulikan pertanyaan Yuna.“Lumayan. Aku rasa kamu juga pasti sudah tahu.”Clinton bahkan bisa tahu apa mobil yang Yuna kendarai, apalagi berita yang sedang ramai dibicarakan saat ini.“Seingat aku, dulu kamu nggak suka jadi pusat perhatian orang lain,” ledek Clinton.“Mungkin karena aku sudah kelamaan di keluarga Tanoto, aku jadi mau ganti gaya hidup. Kamu datang ke sini pasti bukan kebetulan, ‘kan? Kakek yang suruh kamu?”“Pesta ulang tahun,” jawab Clinton singkat.“Sudah kuduga. Aku pasti bakal datang.”“Kamu sudah yakin nggak mau pulang?” ta
Brandon masih belum pulang ketika Yuna tiba di rumah. Yuna mandi dan mengganti pakaian rumah lalu menyeduh segelas cokelat panas, barulah kemudian dia duduk santai dan membuka isi berkas yang tadi Clinton berikan.Di atas kertas itu Yuna menyadari ada nama Logan yang tertulis. Sepertinya berkas ini ada hubungannya dengannya. Setelah dibaca lagi dengan saksama, secara mengejutkan Yuna menyadari kalau ini adalah hasil penyelidikan terkait latar belakang Logan, dan bagian yang paling penting dari informasi ini adalah hubungan antara Logan dengan ibunya.Di kertas itu tertera segala informasi tentang ibunya Logan, mulai dari nama, jabatan, dan sebagainya. Semuanya tertulis dengan sangat jelas. Namun, yang paling penting dari semua info itu ada di bagian paling belakang, yaitu tes DNA antara Logan dengan ibunya.Hal ini tentu membuat Yuna cukup terkejut. Sejujurnya, Yuna juga tidak tahu latar belakang Logan meski mereka dulu sempat hidup bersama untuk jangka waktu yang cukup lama. Selama in
Sambil memainkan figurin tersebut, Yuna bertanya, “Kasih tahu aku, dong, di mana anak itu?”Akan tetapi, kedua figurin itu hanya bisa tersenyum tanpa kata menatap Yuna. ***Setibanya di rumah, Logan sudah tidak sabar untuk segera menghubungi ibunya. Akan tetapi Tania malah memutus panggilan meski sudah dihubungi dua kali. Dalam hati, Logan berpikir mungkin ibunya sedang sibuk, jadi dia tidak menghubunginya lagi untuk ketiga kalinya. Dia pun membuka laptop untuk memeriksa data penjualan hari ini, lalu melihat situasi di Instagram. Logan jadi resah dan tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.Penjualan masih terus menurun, dan masih banyak produk yang harus di-refund, meski paling tidak angkanya sudah sedikit menurun. Logan sudah terlanjur membuat pernyataan dan tidak mungkin dia menarik pernyataan itu kembali. Dia hanya meminta bagian sales untuk mengembalikan nama baik mereka sembari mengurangi kerugian sebisa mungkin. Di saat yang sama, Logan juga mencari beberapa karyawan baru agar
“Sebenarnya ini … bukan aku yang mulai, tapi dia. Sekarang opini publik mulai mulai timpang. Mereka semua lebih percaya sama Yuna. Barang yang harus di-refund setiap hari juga masih tinggi. Kalau begini terus, bisa-bisa perusahaanku bangkrut.”“Kamu …”Tania benar-benar dibuat habis kesabarannya oleh Logan. Dia tidak bicara lebih jauh lagi dan pergi ke tempat yang tidak ada orang, lalu melampiaskan semua amarahnya, “Semua solusi yang aku kasih nggak ada hubungannya sama Yuna! Kamu tahu sendiri sekuat apa backingan dia, tapi masih saja cara nantangin. Kalau begini, bukannya kamu yang cari mati sendiri?!”“Bukan. Sudah kubilang bukan aku yang nantangin, tapi dia yang nyerang duluan. Mau playing victim kayak gimana pun, semua orang ngga ada yang percaya lagi sama aku!”“Kamu bukan lagi playing victim namanya, tapi playing dumb!”Logan, “….”“Ya sudah, nggak usah dibahas lagi. Nanti coba aku lihat gimana kondisinya. Jangan telepon kalau nggak ada hal penting. Oh ya, kalau ada hal penting p
“Kamu habis beli apa?”“Segede gini pasti peralatan rumah tangga!”Tak sedikit rekan kerja yang bertanya karena penasaran, bahkan ada juga yang mengintip ke dalam untuk melihat isinya lebih jelas. Namun, kotak itu disegel kayu sehingga mereka tidak bisa melihat isinya sama sekali.“Bukan aku yang beli,” bantah Yuna, “Satpam ada bilang apa? Dia ada kasih tahu siapa yang ngirim?”Semua rekan kerja Yuna serempek menggelengkan kepala. Yuna tidak hanya penasaran dengan siapa pengirimnya, tapi juga bertanya-tanya barang apa yang ada di dalam sampai harus disegel serapat ini. Kehebohan yang terjadi belakangan ini membuat Yuna berpikir apakah mungkin seseorang mengirimkan ini sebagai wujud balas dendam? Dia pun segera menarik tangannya jauh-jauh dari kotak itu karena takut sesuatu yang ada di dalam akan menggigitnya.“Wah, gede banget kotaknya!” seru Stella yang baru saja masuk dengan penuh semangat. “Apa isinya?!”“Bom!” jawab Yuna.Spontan Yuna langsung mundur dan matanya terbelalak, “Serius