Share

Bab 2

Author: Awan
last update Last Updated: 2022-12-26 15:22:36
Yuna harus mengumpulkan semua semangat yang dia miliki hanya untuk menyapa orang seperti Brandon.

“Aku tahu Uniasia juga bakal ikut serta di kompetisi malam ini. Aku punya parfum yang baru saja aku ciptain. Aku harap dengan parfum ini, aku diizinin untuk bergabung sama tim Uniasia,” kata Yuna.

“Uniasia sudah punya produk lain untuk ditampilin di kompetisi nanti,” balas Brandon.

“Tapi kan barang yang boleh ditampilin di kompetisi nanti nggak cuma satu barang doang. Aku cuma berharap parfum buatanku bisa ikut serta, bukan menggantikan ….”

“Atas dasar apa aku harus percaya sama parfum buatan kamu?” tanya Brandon yang langsung mematahkan ucapan Yuna.

Yuna segera mengeluarkan setumpuk kertas dari tasnya dan berkata, “Ini resep dan data yang aku pakai untuk bikin parfum ‘First Love’ ini. Semoga ini cukup untuk mewakili ketulusan hatiku. Soal kualitas … tiga tahun yang lalu, Pak Brandon pernah kasih aku tawaran kerja, jadi aku yakin Bapak percaya sama kemampuanku. Jadi, hari ini aku juga bawa sampelnya.”

“Sampel?”

Akhirnya muncul juga perubahan ekspresi di wajah Brandon. Alis matanya berkedut seakan merasa tertarik kepada apa yang dikatakan oleh Yuna. Yuna pun mengangguk dan tiba-tiba mengulurkan tangannya, yang kemudian disusul oleh sebuah aroma nan manis dan menyejukkan. Aromanya sangat lembut dan tidak menusuk hidung.

Dengan tenangnya Brandon memperhatikan tangan Yuna yang putih dan lembut itu. Aroma yang manis itu masih beterbangan di indra penciuman dan membuatnya hatinya terbuai.

“Aku yakin First Love buatanku ini paling nggak berhasil masuk tiga besar. Parfumku ini bakal jadi keuntungan buat Uniasia.”

Yuna hendak menarik kembali tangannya, tapi Brandon dengan sigap menangkapnya. Tenaga yang Brandon kerahkan pas sekali sehingga Yuna tidak bisa bergerak tanpa harus membuatnya kesakitan.

“Kamu pikir Uniasia peduli sama itu?”

“Ini baru hadiah perkenalan. Kalau Pak Brandon rasa nggak cukup, hak cita atas parfum yang aku buat dua tahun lagi bakal jadi milik Uniasia, gimana?”

Yuna sudah menduga Brandon pasti tidak akan menyetujui permintaannya semudah itu, tapi selama Brandon masih bisa diajak berunding, Yuna yakin dirinya masih punya kesempatan. Waktu sudah semakin menipis, dan Yuna tidak bisa menemukan partner bisnis yang cocok selain Brandon.

“Ini masih nggak cukup,” jawab Brandon.

Brandon melepaskan tangan Yuna, tapi sisa-sisa aroma yang beterbangan di udara masih dapat tercium meski samar.

Brandon memejamkan kedua matanya dan kembali berkata, “Kecuali … ada kamu juga.”

“Aku?!” sahut Yuna terkejut.

“Kamu bawa barang yang aku minta?” tanya Brandon tiba-tiba.

“I-iya, bawa.”

Yuna tetap membawa KTP sebelum dia berangkat sesuai dengan perintah Brandon, meski dia tidak tahu apa tujuannya.

“Menikahlah denganku. Biar aku yang bantu semua kesulitan kamu.”

Seketika itu rahang Yuna nyaris saja terjatuh ke lantai. A-a-apa yang dikatakan Brandon barusan? Menikah? Dengannya?! Kala itu, mobil yang mereka naiki juga telah tiba di depan kantor catatan sipil. Jadi Brandon membuat janji di tempat ini dan menyuruh Yuna untuk membawa KTP, tujuannya adalah untuk menikah?

“Kalau nggak mau, kamu boleh pergi,” kata Brandon sembari membukakan pintu, mengisyaratkan Yuna untuk cepat mengambil keputusan.

“Aku nggak bilang aku nggak mau,” jawab Yuna terburu-buru karena takut diusir dari mobil.

“Berarti kamu bersedia menikah sama aku,” tutur Brandon sambil menyeringai, “Ayo, kita urus prosedurnya. Aku masih ada urusan jam setengah sebelas.”

“.…”

Sembari menahan pintu mobil, kedua mata Yuna menatap lekat pria yang ada di hadapannya dan berkata, “Aku boleh tanya kenapa?”

Kenapa Yuna? Dan kenapa semua ini terjadi begitu mendadak?

“Bukannya kita lagi negosiasi bisnis? Kamu butuh orang untuk melawan VL, dan aku butuh istri. Aku rasa kita impas.”

Ucapan Brandon terdengar begitu santai dan natural. Sorot mata Brandon juga membuat Yuna merasa mereka jadi lebih dekat. Yuna sudah tidak punya masa depan lagi untuk hidup bersama dengan Logan, jadi Yuna tidak keberatan untuk menikah dengan Brandon. Toh, dengan segala kekuasaan yang dimiliki Brandon, tidak peduli apa pun yang dia rencanakan, Yuna tidak mungkin dirugikan.

“Oke, deal!” kata Yuna mantap.

Satu-satunya hal yang Yuna inginkan adalah karma. Karma kepada Logan yang telah mengkhianati perasaannya.

Prosedur pernikahan di kantor catatan sipil berjalan dengan lancar. Dokumen yang mereka berdua siapkan sudah lengkap, sehingga segala urusan bisa dilakukan dengan cepat. Begitu keluar dari kantor catatan sipil. Brandon mengenakan kacamata hitamnya untuk menutupi senyuman yang terpancar dari matanya. Yuna berlarian kecil untuk menyusul Brandon dan berkata, “Pak Brandon, soal kerja sama kita ….”

Seketika itu juga Brandon menghentikan langkahnya dan menoleh. Meski dibatasi oleh kacamata hitam, Yuna masih bisa merasakan hawa dingin yang terpancar dari Brandon. Yuna pun melepaskan tangan yang dia gunakan untuk menggenggam baju Brandon.

“Mulai hari ini, kamu harus terbiasa sama identitas baru kamu, yaitu jadi istriku.”

Brandon langsung memeluk pinggang Yuna dan mengembuskan napas di dekat wajahnya, membuat Yuna tercengang sesaat.

“Kasih bekas soal parfum kamu tadi ke Frans, biar dia yang urus.”

Brandon lalu melepaskan pelukannya dan masuk kembali ke dalam mobil. Yuna dengan segera mengikutinya, tapi dia tidak masuk ke dalam mobil.

“Kenapa lagi, istriku?”

Tiba-tiba ponsel yang berada di genggaman Brandon berbunyi, menunggu untuk dia angkat.

“Eh … bisa, nggak, kalau pernikahan kita jangan diumumin dulu?” tanya Yuna dengan wajah merah merona. Dia takut membuang-buang waktu Brandon, jadi dia kembali berkata dengan cepat, “Aku masih ada urusan, bakal aku beresin secepatnya.”

Yuna tidak bisa melihat tatapan mata Brandon yang tersembunyi di balik kacamata hitam, dan dia juga tidak bisa menebak perasaannya hanya dari ekspresi wajah.

“Aku tunggu kamu di Uniasia sebelum jam lima sore.”

Seusai berkata demikian, Brandon mengangkat panggilan dan menaruh ponselnya di samping telinga. Yuna hanya mengangguk dan menutup pintu mobilnya. Mobil Brandon sudah pergi jauh, tapi Yuna belum bisa bernapas lega karena masih ada urusan yang harus dia hadapi.

Yuna mengisi perutnya terlebih dahulu dan membeli pakaian baru, lalu mengendarai mobilnya menuju gedung kantor VL. Selama perjalanan, Logan berkali-kali berusaha menghubungi Yuna, tapi Yuna tidak mengangkatnya.

Ketika mobil Yuna baru saja berhenti, sekretarisnya Logan yang bernama Chandra segera menyambut dengan raut wajah panik, “Non Yuna akhirnya datang juga. Dari tadi Pak Logan nyariin.”

“Kenapa?” tanya Yuna sembari berjalan memasuki gedung kantor.

“Saya juga kurang paham, tapi katanya ini penting,” jawab Chandra.

Selain Logan dan Valerie, serta beberapa asisten yang cukup dekat dengan mereka, tidak ada yang tahu bahwa produk yang selama ini mencetak rekor penjualan tertinggi semua adalah hasil jerih payah Yuna. Kebanyakan orang mengira kalau Valerie-lah yang merupakan ujung tombak perusahaan.

Dulu Yuna tidak terlalu peduli dengan hal itu, dan sekarang … dia lebih tidak peduli lagi.

Yuna dapat mendengar suara teriakan Logan begitu dia sampai di depan ruang kantornya. “Kamu setiap hari kan selalu sama dia, masa kamu nggak tahu ke mana dia pergi?! Kerjamu ini gimana, sih? Stella, aku kasih tahu, ya. Aku bisa pecat kamu besok, jadi jangan harap bisa mengandalkan Yuna untuk bantuin kamu!”

Logan melampiaskan segala kemarahannya kepada asistennya, Stella, karena dia tidak bisa menemukan Yuna.

Beberapa saat kemudian, pintu kantor diketuk dan terbuka, tapi Chandra tidak masuk ke dalam dan hanya mengantar Yuna saja.

“Prang!”

Logan melempar gelas sampai pecahannya pun berserakan di depan kaki Yuna.

“Ke mana saja kamu tadi pagi?!” bentak Logan.

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 3

    “Kenapa?” tanya Yuna seraya mendongakkan kepalanya. “Mana berkas First Love? Orang lab sudah cari ke mana-mana, tapi nggak ketemu. Kamu nggak tahu, ya, hari ini hari apa? Bukannya nunggu baik-baik di lab, malah keluyuran.” Logan juga menyadari ada goresan kecil di kaki Yuna, dan dia merasa sedikit bersalah karena itu. Akan tetapi, kompetisi yang akan diadakan malam ini jauh lebih penting daripada itu. “Bukannya pertunjukan barang baru dan kompetisinya baru mulai nanti malam? Toh waktunya juga masih panjang, jadi apa salahnya aku beli baju baru buat siap-siap?” Sebelum Logan sempat membalas ucapan Yuna, Valeria yang berada di sampingnya berkata, “Oh, memangnya kamu mau tampil ke atas panggung?” “Kenapa, nggak boleh?” balas Yuna seraya memutar bola matanya menjawab mantan teman baiknya itu. “Bukannya nggak boleh, aku cuma khawatir nanti kamu bakal kesusahan sendiri. Lagian, bukannya dari dulu kamu nggak pernah ikut acara kayak beginian?” tutur Valeria dengan senyum sinisnya yang se

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 4

    Brandon membaringkan tubuh Yuna di atas sofa, kemudian berbalik untuk mengambil obat salep dan kapas alkohol. Brandon membersihkan area sekitar luka dengan kapas dan mengoleskan obat setelahnya. Sebenarnya luka sekecil itu sudah tidak mengeluarkan darah lagi selama perjalanan kemari, makanya permukaan kulit Yuna terasa adem saat kakinya diolesi oleh obat tersebut. Brandon begitu fokus mengoleskan obat dengan santai. Sekilas hal itu memang terlihat sangat sepele, tapi hal sesederhana itu pun tidak pernah Logan lakukan selama dia hidup bersama dengan Yuna. Maka itulah ada ungkapan yang mengatakan bahwa bukannya pria yang bersikap kasar pada wanita, tapi mereka memang tidak tertarik. Setelah mengoleskan obat itu, Brandon menatap Yuna yang sedang melamun dan bertanya padanya, “Kenapa?” “Nggak apa-apa,” bantah Yuna seraya menggelengkan kepalanya, lalu dia pun menurunkan kakinya dan berkata, “Makasih, ya.” “Kamu istriku, jadi nggak perlu berterima kasih. Tapi ada satu hal yang aku hara

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 5

    “Demi menjamin kompetisi ini tetap berjalan dengan adil, pengumuman pemenang untuk sementara kami tunda dan baru akan dilanjutkan lagi setelah pemeriksaan selesai.” Tidak hanya Logan, tapi semua orang yang ada di sana ikut heboh ketika mendengar keputusan dari sang juri dan pembawa acara. “Kenapa ditunda? Ini nggak adil buat yang lain!” “Iya! Kalau memang ada tindakan plagiarisme, seharusnya mereka berdua yang didiskualifikasi!” “Cepat kasih tahu siapa dua perusahaan itu!” Semua orang mengeluarkan pendapat mereka, dan para wartawan yang hadir di lokasi juga semakin bersemangat menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Awalnya mereka mengira ini hanya sebuah kompetisi biasa, tapi siapa yang menyangka mereka bisa dapat bahan untuk berita besok. Logan yakin betul perusahaan dia tidak terlibat dengan insiden ini, jadi dia dengan penuh percaya diri maju ke depan dan berkata, “Aku setuju sama apa yang kalian semua bilang. Kalau memang terjadi kecurangan, pihak panitia harus mengumumka

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 6

    Tubuh elok berbalut gaun putih sederhana, ditambah dengan lampu sorot yang menyinari, membuat semua orang yang menyaksikannya seakan sedang melihat seorang malaikat. Tidak hanya pakaiannya saja yang sederhana, tapi riasan dan aksesori yang Yuna kenakan juga sangat simpel. Namun, penampilannya yang terkesan biasa itu justru malah semakin menonjolkan kecantikan wajahnya. “Yuna?!” seru Logan. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya, dan otaknya masih tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi. Spontan dia pun maju dan bertanya dengan suaranya yang berat, “Ngapain kamu di sini?” “Ya sudah pasti untuk ikut kompetisi,” jawabnya sambil menyunggingkan senyuman menyindir. “Yuna! Jangan aneh-aneh kamu, ini bukan tempat buat kamu bikin masalah!” kata Logan sembari menarik pergelangan tangan Yuna. Brandon yang berada di ruang tunggu VIP tampak kesal saat melihat perlakuan Logan kepada Yuna dari balik layar. Akan tetapi, Yuna sekuat tenaga menarik tangannya dari genggama

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 7

    Semua orang tertegun mendengarnya. Tidak banyak orang yang tahu ke mana Yuna pergi setelah dia menghilang dari industri ini, apalagi hubungan dia dengan Logan. Di saat seperti ini, yang paling bahagia tentunya tidak lain dan tidak bukan adalah para wartawan. Awalnya mereka mengira acara malam ini hanya akan menjadi artikel biasa, tapi siapa sangka terjadi kasus plagiarisme dan pengkhianatan. “Kamu ini bagian dari VL! Sejak kapan kamu kabur ke perusahaan lain tanpa kasih tahu aku? Bahkan … kamu juga nyuri produk kami?!” ujar Logan. Suara Logan memang tidak keras, tapi ada mikforon di sebelahnya sehingga semua orang yang ada di sana bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan. “Ternyata ada pengkhianat, ya. Nggak heran bisa jadi begini,” ujar seseorang di sana. “Padahal tadi aku berharap banyak dari dia. Aku ingat waktu itu media sampai heboh sewaktu dia dapat penghargaan pendatang baru, tapi hasilnya?” “Mencuri rahasia perusahaan itu melanggar hukum, bisa dilaporin ke polisi

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 8

    “Dua botol ini adalah sampel dari New Life dan VL. Kamu boleh coba hirup sendiri apa ada bedanya atau nggak,” ujar Yuna kepada Logan sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi supaya semua orang bisa melihatnya. “Terus kenapa kalau beda?” balas Logan, “Bahkan panitia juga sudah bilang kalau aroma dan bahannya mirip banget, memangnya apa yang bisa kamu buktiin dari ini?” “Aku bisa buktiin kenapa New Life yang menang, bukan VL. Bukannya tadi kamu bersikukuh bilang kalau aku yang nyuri produk kalian? Kalau memang begitu, pasti kedua botol ini ada bedanya, dan yang asli pasti lebih bagus secara kualitas. Karena kamu merasa ini nggak adil, ini kesempatan yang baik buat ngebuktiin tepat di hadapan para wartawan dan rekan satu industri kita.” Yuna terus menahan senyum tipisnya, dan suara dia berbicara juga terdengar sangat lemah lembut. Banyak orang yang bias terhadap Yuna karena kesalahan yang dia lakukan dulu, tapi sekarang, orang-orang tidak bisa mengeluarkan kritik apa-apa ketika dihad

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 9

    Tak disangka, dia akan mengakuinya. Semua orang tercengang, termasuk Logan.“Kalau Pak Logan bersikeras mengatakan bahwa dari awal sampai akhir, First Love adalah produk yang dikembangkan oleh Bu Valerie, kalau Bu Valerie memang begitu paham dengan produk ini, bagaimana kalau Bu Valerie mengeceknya. Apa yang aku ubah dari formulanya? Aroma apa yang aku ubah?”“Aku …,” Wajah Valerie memucat. Dia hampir tidak pernah memasuki laboratorium dalam dua tahun terakhir ini. Kalaupun dia masih belum melupakan ilmu-ilmu dalam meracik parfum, setiap jenis parfum menggunakan formula dan bahan baku yang berbeda, bahkan berat bahan yang digunakan juga berbeda.Ketika parfum ini sedang dikembangkan, dia sedang bersenang-senang dengan Logan setiap harinya. Asalkan dia bisa mendapatkan hari pria itu, penghargaan dan piala mana lagi yang tidak bisa dia dapat? Apa dia harus memusingkan hal semacam itu setiap harinya?Dia tanpa sadar meremas sudut pakaian Logan, merapatkan bibirnya dan tidak mengatakan ap

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 10

    Yuna diam-diam melirik Brandon, tetapi kemudian mendapati pria itu sedang memandanginya. Entah sejak kapan mata pria itu sudah tertuju ke arahnya.Wajahnya langsung memanas karena ketahuan melirik.“Kamu ada rencana apa lagi malam ini?”Jarak mereka begitu dekat, membuat Yuna merasa jantungnya seperti mau copot.Namun, sifat keras kepalanya tidak mau kalah dan membuatnya tidak ingin menghindari pandangan itu. Dia menatap mata hitam pria itu, mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya seraya berkata, “Kalau aku nggak salah ingat, malam ini adalah malam pernikahan kita. Menurutmu aku bisa punya rencana apa?”Dia berpura-pura santai, tetapi kedua tangannya menekan lututnya dengan terlalu keras, sehingga memperlihatkan betapa gelisahnya hatinya.Brandon menaikkan alis, sudut bibirnya sedikit melengkung naik, “Baguslah kalau begitu!”Pria itu menegakkan posisi duduknya, tetapi Yuna masih tidak bisa menghela napas lega meskipun rasa canggungnya sudah berkurang.T

    Last Updated : 2022-12-26

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2248

    “Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2247

    “Sebenarnya, saya ada kabar tentang sang Ratu.”Satu kalimat itu cukup untuk membuat Ross tersentak dan langsung duduk tegak. Lantas, dengan raut wajah serius dia menatap Fred dan bertanya padanya, “Kamu menerima kabar tentang mamaku?”“Ya. Yang Mulia sempat datang ke sini, dan sebelum beliau pergi, beliau pernah bilang tempat yang mau dia tuju. Tapi ….”“Kamu tahu di mana dia? Fred, kamu benar-benar berani, ya. Tadi kamu bilang nggak tahu, dan sekarang kamu bilang kamu tahu?”“Maafkan saya, Pangeran, tapi saya terpaksa. Yang Mulia sendiri yang meminta saya untuk jangan bilang ke orang lain.”“Jadi maksudmu, mamaku menyuruh kamu untuk jangan kasih tahu aku di mana dia berada?”Seketika mendengar itu, Ross terlihat lebih rileks dan bersandar ke belakang. Namun dia tetap memperhatikan gelagat Fred dengan saksama seakan sedang menimbang-nimbang apakah Fred lagi-lagi membohonginya atau tidak.“Ya,” jawab Fred. “Sebelum pergi, beliau bilang nggak mau ada siapa pun yang tahu. Dan sejak belia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2246

    Fred keluar dari kamar Yuna dengan suasana hati yang kacau. Sambil marah-marah, dia pun meluncur ke kamar sang Ratu. Namun saat sudah hampir sampai, dia berubah pikiran dan membalikkan badan. Dia sudah mengutus anak buahnya untuk mengawasi Ross, tetapi dia masih tidak tenang. Dia pikir akan lebih baik tahan dulu sampai Ross pergi, atau dia yang dalam masalah kalau sampai ketahuan telah mengurung sang Ratu di sini.Jujur saja, Fred akan menang jika dia menghadapi Ross secara langsung, tetapi itu hanya akan membuat lebih banyak masalah yang tidak perlu. Maka itu Fred langsung pergi menghampiri Ross. Fred mula-mula berkomunikasi dengan anak buah yang dia tugaskan untuk memantau Ross. Dari situ dia mengetahui dari tadi Ross terus berada di dalam sepanjang waktu.Fred mengetuk pintu, tetapi dia sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban. Itu membuatnya teringat dengan apa yang terjadi pada Yuna barusan.“Yang Mulia Pangeran Ross, ini Fred. Ada yang mau saya bicarakan.”Namun masih juga tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2245

    “Aku nggak peduli. Pokoknya apa pun caranya. Dia nggak boleh sampai mati. Terserah kamu mau pakai cara apa, aku mau dia bisa hidup lagi. Kalau gagal, kalian semua yang ikut mati!”Fred tidak sedang bercanda atau mengancam. Dia benar-benar akan membunuh mereka semua jika Yuna mati. Mereka sudah tidak ada gunanya lagi jika Yuna tiada. Sejak awal mereka memang ditugaskan untuk memastikan kesehatan sang Ratu dan Yuna, menjamin agar tubuh kedua orang ini terus berada di kondisi prima.Fred ingin yang terbaik. Karena hanya dengan kondisi terbaik yang bisa melahirkan hasil yang paling baik, dan juga menghasilkan referensi yang paling baik pula. Kesuksesan sudah di depan mata, tetapi sekarang dokter malah mengatakan Yuna akan mati sebentar lagi? Fred tentu saja tidak bisa menerimanya. Yuna yang kemarin masih baik-baik saja dan terus berada di bawah pengawasan yang sangat ketat kenapa bisa tiba-tiba sekarat?“Kemarin apa yang dia makan?” tanya Fred kepada orang yang berjaga.“Dia nggak ada maka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2244

    Namun, apa pun yang terjadi tidak ada balasan dari Yuna. Bahkan ketika Fred mendorongnya dengan tongkat pun dia tetap tidak bergerak. Fred sengaja menusuk permukaan kulit Yuna dengan ujung tongkatnya yang runcing. Itu akan memberikan rasa sakit tetapi tidak sampai melukainya. Fred sengaja melakukan itu untuk melihat apakah Yuna masih akan terus berpura-pura atau tidak. Namun Yuna masih tidak bergerak dan membuat Fred panik bukan main.“Yuna! Yuna?!”Merasa ini bukan lagi pura-pura tetapi benar-benar pingsan, Fred langsung memanggil dokter.“Cepat periksa, gimana kondisinya? Apa dia sudah mati?” kata Fred dengan panik seraya menunjuk Yuna yang tengah berbaring di kasurnya.Fred bukannya taut Yuna mati. Dia ingin Yuna mati, tapi tidak sekarang karena Yuna masih memiliki banyak kegunaan yang bisa dia manfaatkan. Dengan kata lain, meski tubuh Yuna tidak bisa dipakai lagi, setidaknya Fred bisa memastikan apakah R10 benar-benar berhasil atau tidak. Kalaupun gagal, minimal ada pengalaman yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2243

    “Bukan itu maksudku. Aku pasti bakal membuktikan kalau aku bisa!” kata Rainie. Dia tidak hanya berjanji kepada Fred, tetapi juga menetapkan target untuk dirinya sendiri kalau dia pasti bisa melakukan apa yang Fred minta agar dia diterima.Fred, yang sudah habis kesabarannya untuk mendengarkan janji manis Rianie, langsung pergi begitu saja meninggalkannya. Dia ingin melihat ada perubahan apa saja yang terjadi dengan Yuna dan sang Ratu secara data dan memastikan apakah semuanya masih berjalan dengan lancar. Selama Ross masih ada di sini, Fred tidak akan bisa dengan leluasa melaksanakan langkah terakhir R10. Mau tidak mau dia harus menunggu sampai Ross pergi.Yang jadi masalah adalah Fred tidak tahu kapan pangerannya itu pergi. Katanya perjalanan ini akan memakan waktu sekitar tiga hari. Sekarang sudah satu setengah hari berlalu, tetapi dia masih tidak terlihat bersiap-siap untuk pergi. Lebih parahnya lagi, selama Ross ada di sini, dia tidak pernah beranjak keluar. Padahal Fred sudah men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2242

    “Pak Fred jangan khawatir, aku percaya benda apa pun di dunia ini bisa dibuat selama kita bisa membayangkannya. Kalau Pak Liman bilang dia menemukan partikel obat itu, berarti memang benar-benar ada.”“Kamu sudah tahu cara buatnya?”Fred cukup terhibur menyaksikan ekspresi wajah Rainie yang seperti sedang sibuk membuat perhitungannya sendiri. Dia suka orang yang penuh ambisi dan punya rencana yang matang. Orang seperti itulah yang memang layak untuk digunakan.“Ya. Pak Fred cukup percayakan saja padaku! Dan tolong kasih aku waktu sedikit saja. Biar aku buktikan kalau aku lebih hebat dari Yuna!”“Yuna?”Seharian ini Fred tidak sempat mengunjungi Yuna. Bukan karena lupa, tetapi karena Ross sedang ada di sini memantau setiap pergerakannya. Ross selalu memanggil Fred setiap kali ada perlu sekecil apa pun itu. Sebentar dia meminta Fred untuk melakukan negosiasi, tak lama lagi meminta dia untuk membuat janji dengan pejabat lain, lalu meminta dia untuk menghadiri pertemuan. Pokoknya ada saja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2241

    Fred bekerja dengan sangat efisien. Tak butuh waktu lama dia sudah memberikan semua informasi terkait Ross kepada Rainie. Rainie sangat kaget sewaktu membacanya. Dia tidak menyangka orang yang ingin Fred hipnotis itu ternyata adalah pangerannya sendiri.Meski sudah lebih memahami karakter sang pangeran ini, Rainie masih tidak mengerti kenapa Fred ingin menghipnotis Ross. Bukankah akan lebih baik menghipnotis sang Ratu saja sekalian? Semua orang sudah tahu yang sekarang memimpin Yuraria adalah sang Ratu, dan dia sudah menduduki takhtanya selama puluhan tahun.Sang Ratu memiliki tiga anak dan cucu. Tidak ada yang tahu kepada siapa dia akan memercayakan takhtanya. Apa yang ingin Fred capai dengan mengendalikan Ross? Apakah Fred ingin mengendalikannya? Jika demikian, akankah yang menduduki takhta berikutnya sudah pasti adalah Ross?Rainie masih tidak menemukan jawabannya dan tidak berani bertanya. Dia hanya membaca semua lembaran yang dia punya berharap dengan melakukan ini akan membuat Fr

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2240

    “Nggak seperti keracunan. Tapi yang pasti nadinya ada yang aneh menandakan ada sesuatu yang nggak beres di badannya. Obat apa pun yang dibuat di lab itu aneh-aneh dan membahayakan manusia. Aku juga nggak bisa bilang pasti. Satu-satunya yang perlu kita syukuri adalah untuk sementara ini nyawa Shane masih baik-baik saja.”Meski terdengar pahit, Chermiko sebagai dokter tetap harus berbicara apa adanya.“Itu sudah cukup,” kata Shane. “Selama aku nggak akan mati dalam waktu dekat, nggak jadi masalah.”“Apa maksudmu. Kamu nggak akan mati bukan berarti ke depannya kamu bakal tetap sehat-sehat saja. Banyak racun yang sifatnya itu kronis dan baru akan bertambah parah di kemudian hari. Apalagi kita nggak tahu apa yang obat apa yang dikembangkan di lab itu.”Chermiko sangat marah mendengarnya karena dia sendiri pernah merasakan betapa menyiksanya itu. Maanya dia tidak senang ketika melihat Shane menganggap enteng. Shane sungguh tidak tahu betapa parah rasa sakitnya ketika racun itu mulai bekerja.

DMCA.com Protection Status