Share

Bab 2

Author: Awan
Yuna harus mengumpulkan semua semangat yang dia miliki hanya untuk menyapa orang seperti Brandon.

“Aku tahu Uniasia juga bakal ikut serta di kompetisi malam ini. Aku punya parfum yang baru saja aku ciptain. Aku harap dengan parfum ini, aku diizinin untuk bergabung sama tim Uniasia,” kata Yuna.

“Uniasia sudah punya produk lain untuk ditampilin di kompetisi nanti,” balas Brandon.

“Tapi kan barang yang boleh ditampilin di kompetisi nanti nggak cuma satu barang doang. Aku cuma berharap parfum buatanku bisa ikut serta, bukan menggantikan ….”

“Atas dasar apa aku harus percaya sama parfum buatan kamu?” tanya Brandon yang langsung mematahkan ucapan Yuna.

Yuna segera mengeluarkan setumpuk kertas dari tasnya dan berkata, “Ini resep dan data yang aku pakai untuk bikin parfum ‘First Love’ ini. Semoga ini cukup untuk mewakili ketulusan hatiku. Soal kualitas … tiga tahun yang lalu, Pak Brandon pernah kasih aku tawaran kerja, jadi aku yakin Bapak percaya sama kemampuanku. Jadi, hari ini aku juga bawa sampelnya.”

“Sampel?”

Akhirnya muncul juga perubahan ekspresi di wajah Brandon. Alis matanya berkedut seakan merasa tertarik kepada apa yang dikatakan oleh Yuna. Yuna pun mengangguk dan tiba-tiba mengulurkan tangannya, yang kemudian disusul oleh sebuah aroma nan manis dan menyejukkan. Aromanya sangat lembut dan tidak menusuk hidung.

Dengan tenangnya Brandon memperhatikan tangan Yuna yang putih dan lembut itu. Aroma yang manis itu masih beterbangan di indra penciuman dan membuatnya hatinya terbuai.

“Aku yakin First Love buatanku ini paling nggak berhasil masuk tiga besar. Parfumku ini bakal jadi keuntungan buat Uniasia.”

Yuna hendak menarik kembali tangannya, tapi Brandon dengan sigap menangkapnya. Tenaga yang Brandon kerahkan pas sekali sehingga Yuna tidak bisa bergerak tanpa harus membuatnya kesakitan.

“Kamu pikir Uniasia peduli sama itu?”

“Ini baru hadiah perkenalan. Kalau Pak Brandon rasa nggak cukup, hak cita atas parfum yang aku buat dua tahun lagi bakal jadi milik Uniasia, gimana?”

Yuna sudah menduga Brandon pasti tidak akan menyetujui permintaannya semudah itu, tapi selama Brandon masih bisa diajak berunding, Yuna yakin dirinya masih punya kesempatan. Waktu sudah semakin menipis, dan Yuna tidak bisa menemukan partner bisnis yang cocok selain Brandon.

“Ini masih nggak cukup,” jawab Brandon.

Brandon melepaskan tangan Yuna, tapi sisa-sisa aroma yang beterbangan di udara masih dapat tercium meski samar.

Brandon memejamkan kedua matanya dan kembali berkata, “Kecuali … ada kamu juga.”

“Aku?!” sahut Yuna terkejut.

“Kamu bawa barang yang aku minta?” tanya Brandon tiba-tiba.

“I-iya, bawa.”

Yuna tetap membawa KTP sebelum dia berangkat sesuai dengan perintah Brandon, meski dia tidak tahu apa tujuannya.

“Menikahlah denganku. Biar aku yang bantu semua kesulitan kamu.”

Seketika itu rahang Yuna nyaris saja terjatuh ke lantai. A-a-apa yang dikatakan Brandon barusan? Menikah? Dengannya?! Kala itu, mobil yang mereka naiki juga telah tiba di depan kantor catatan sipil. Jadi Brandon membuat janji di tempat ini dan menyuruh Yuna untuk membawa KTP, tujuannya adalah untuk menikah?

“Kalau nggak mau, kamu boleh pergi,” kata Brandon sembari membukakan pintu, mengisyaratkan Yuna untuk cepat mengambil keputusan.

“Aku nggak bilang aku nggak mau,” jawab Yuna terburu-buru karena takut diusir dari mobil.

“Berarti kamu bersedia menikah sama aku,” tutur Brandon sambil menyeringai, “Ayo, kita urus prosedurnya. Aku masih ada urusan jam setengah sebelas.”

“.…”

Sembari menahan pintu mobil, kedua mata Yuna menatap lekat pria yang ada di hadapannya dan berkata, “Aku boleh tanya kenapa?”

Kenapa Yuna? Dan kenapa semua ini terjadi begitu mendadak?

“Bukannya kita lagi negosiasi bisnis? Kamu butuh orang untuk melawan VL, dan aku butuh istri. Aku rasa kita impas.”

Ucapan Brandon terdengar begitu santai dan natural. Sorot mata Brandon juga membuat Yuna merasa mereka jadi lebih dekat. Yuna sudah tidak punya masa depan lagi untuk hidup bersama dengan Logan, jadi Yuna tidak keberatan untuk menikah dengan Brandon. Toh, dengan segala kekuasaan yang dimiliki Brandon, tidak peduli apa pun yang dia rencanakan, Yuna tidak mungkin dirugikan.

“Oke, deal!” kata Yuna mantap.

Satu-satunya hal yang Yuna inginkan adalah karma. Karma kepada Logan yang telah mengkhianati perasaannya.

Prosedur pernikahan di kantor catatan sipil berjalan dengan lancar. Dokumen yang mereka berdua siapkan sudah lengkap, sehingga segala urusan bisa dilakukan dengan cepat. Begitu keluar dari kantor catatan sipil. Brandon mengenakan kacamata hitamnya untuk menutupi senyuman yang terpancar dari matanya. Yuna berlarian kecil untuk menyusul Brandon dan berkata, “Pak Brandon, soal kerja sama kita ….”

Seketika itu juga Brandon menghentikan langkahnya dan menoleh. Meski dibatasi oleh kacamata hitam, Yuna masih bisa merasakan hawa dingin yang terpancar dari Brandon. Yuna pun melepaskan tangan yang dia gunakan untuk menggenggam baju Brandon.

“Mulai hari ini, kamu harus terbiasa sama identitas baru kamu, yaitu jadi istriku.”

Brandon langsung memeluk pinggang Yuna dan mengembuskan napas di dekat wajahnya, membuat Yuna tercengang sesaat.

“Kasih bekas soal parfum kamu tadi ke Frans, biar dia yang urus.”

Brandon lalu melepaskan pelukannya dan masuk kembali ke dalam mobil. Yuna dengan segera mengikutinya, tapi dia tidak masuk ke dalam mobil.

“Kenapa lagi, istriku?”

Tiba-tiba ponsel yang berada di genggaman Brandon berbunyi, menunggu untuk dia angkat.

“Eh … bisa, nggak, kalau pernikahan kita jangan diumumin dulu?” tanya Yuna dengan wajah merah merona. Dia takut membuang-buang waktu Brandon, jadi dia kembali berkata dengan cepat, “Aku masih ada urusan, bakal aku beresin secepatnya.”

Yuna tidak bisa melihat tatapan mata Brandon yang tersembunyi di balik kacamata hitam, dan dia juga tidak bisa menebak perasaannya hanya dari ekspresi wajah.

“Aku tunggu kamu di Uniasia sebelum jam lima sore.”

Seusai berkata demikian, Brandon mengangkat panggilan dan menaruh ponselnya di samping telinga. Yuna hanya mengangguk dan menutup pintu mobilnya. Mobil Brandon sudah pergi jauh, tapi Yuna belum bisa bernapas lega karena masih ada urusan yang harus dia hadapi.

Yuna mengisi perutnya terlebih dahulu dan membeli pakaian baru, lalu mengendarai mobilnya menuju gedung kantor VL. Selama perjalanan, Logan berkali-kali berusaha menghubungi Yuna, tapi Yuna tidak mengangkatnya.

Ketika mobil Yuna baru saja berhenti, sekretarisnya Logan yang bernama Chandra segera menyambut dengan raut wajah panik, “Non Yuna akhirnya datang juga. Dari tadi Pak Logan nyariin.”

“Kenapa?” tanya Yuna sembari berjalan memasuki gedung kantor.

“Saya juga kurang paham, tapi katanya ini penting,” jawab Chandra.

Selain Logan dan Valerie, serta beberapa asisten yang cukup dekat dengan mereka, tidak ada yang tahu bahwa produk yang selama ini mencetak rekor penjualan tertinggi semua adalah hasil jerih payah Yuna. Kebanyakan orang mengira kalau Valerie-lah yang merupakan ujung tombak perusahaan.

Dulu Yuna tidak terlalu peduli dengan hal itu, dan sekarang … dia lebih tidak peduli lagi.

Yuna dapat mendengar suara teriakan Logan begitu dia sampai di depan ruang kantornya. “Kamu setiap hari kan selalu sama dia, masa kamu nggak tahu ke mana dia pergi?! Kerjamu ini gimana, sih? Stella, aku kasih tahu, ya. Aku bisa pecat kamu besok, jadi jangan harap bisa mengandalkan Yuna untuk bantuin kamu!”

Logan melampiaskan segala kemarahannya kepada asistennya, Stella, karena dia tidak bisa menemukan Yuna.

Beberapa saat kemudian, pintu kantor diketuk dan terbuka, tapi Chandra tidak masuk ke dalam dan hanya mengantar Yuna saja.

“Prang!”

Logan melempar gelas sampai pecahannya pun berserakan di depan kaki Yuna.

“Ke mana saja kamu tadi pagi?!” bentak Logan.

Kaugnay na kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 3

    “Kenapa?” tanya Yuna seraya mendongakkan kepalanya. “Mana berkas First Love? Orang lab sudah cari ke mana-mana, tapi nggak ketemu. Kamu nggak tahu, ya, hari ini hari apa? Bukannya nunggu baik-baik di lab, malah keluyuran.” Logan juga menyadari ada goresan kecil di kaki Yuna, dan dia merasa sedikit bersalah karena itu. Akan tetapi, kompetisi yang akan diadakan malam ini jauh lebih penting daripada itu. “Bukannya pertunjukan barang baru dan kompetisinya baru mulai nanti malam? Toh waktunya juga masih panjang, jadi apa salahnya aku beli baju baru buat siap-siap?” Sebelum Logan sempat membalas ucapan Yuna, Valeria yang berada di sampingnya berkata, “Oh, memangnya kamu mau tampil ke atas panggung?” “Kenapa, nggak boleh?” balas Yuna seraya memutar bola matanya menjawab mantan teman baiknya itu. “Bukannya nggak boleh, aku cuma khawatir nanti kamu bakal kesusahan sendiri. Lagian, bukannya dari dulu kamu nggak pernah ikut acara kayak beginian?” tutur Valeria dengan senyum sinisnya yang se

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 4

    Brandon membaringkan tubuh Yuna di atas sofa, kemudian berbalik untuk mengambil obat salep dan kapas alkohol. Brandon membersihkan area sekitar luka dengan kapas dan mengoleskan obat setelahnya. Sebenarnya luka sekecil itu sudah tidak mengeluarkan darah lagi selama perjalanan kemari, makanya permukaan kulit Yuna terasa adem saat kakinya diolesi oleh obat tersebut. Brandon begitu fokus mengoleskan obat dengan santai. Sekilas hal itu memang terlihat sangat sepele, tapi hal sesederhana itu pun tidak pernah Logan lakukan selama dia hidup bersama dengan Yuna. Maka itulah ada ungkapan yang mengatakan bahwa bukannya pria yang bersikap kasar pada wanita, tapi mereka memang tidak tertarik. Setelah mengoleskan obat itu, Brandon menatap Yuna yang sedang melamun dan bertanya padanya, “Kenapa?” “Nggak apa-apa,” bantah Yuna seraya menggelengkan kepalanya, lalu dia pun menurunkan kakinya dan berkata, “Makasih, ya.” “Kamu istriku, jadi nggak perlu berterima kasih. Tapi ada satu hal yang aku hara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 5

    “Demi menjamin kompetisi ini tetap berjalan dengan adil, pengumuman pemenang untuk sementara kami tunda dan baru akan dilanjutkan lagi setelah pemeriksaan selesai.” Tidak hanya Logan, tapi semua orang yang ada di sana ikut heboh ketika mendengar keputusan dari sang juri dan pembawa acara. “Kenapa ditunda? Ini nggak adil buat yang lain!” “Iya! Kalau memang ada tindakan plagiarisme, seharusnya mereka berdua yang didiskualifikasi!” “Cepat kasih tahu siapa dua perusahaan itu!” Semua orang mengeluarkan pendapat mereka, dan para wartawan yang hadir di lokasi juga semakin bersemangat menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Awalnya mereka mengira ini hanya sebuah kompetisi biasa, tapi siapa yang menyangka mereka bisa dapat bahan untuk berita besok. Logan yakin betul perusahaan dia tidak terlibat dengan insiden ini, jadi dia dengan penuh percaya diri maju ke depan dan berkata, “Aku setuju sama apa yang kalian semua bilang. Kalau memang terjadi kecurangan, pihak panitia harus mengumumka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 6

    Tubuh elok berbalut gaun putih sederhana, ditambah dengan lampu sorot yang menyinari, membuat semua orang yang menyaksikannya seakan sedang melihat seorang malaikat. Tidak hanya pakaiannya saja yang sederhana, tapi riasan dan aksesori yang Yuna kenakan juga sangat simpel. Namun, penampilannya yang terkesan biasa itu justru malah semakin menonjolkan kecantikan wajahnya. “Yuna?!” seru Logan. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya, dan otaknya masih tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi. Spontan dia pun maju dan bertanya dengan suaranya yang berat, “Ngapain kamu di sini?” “Ya sudah pasti untuk ikut kompetisi,” jawabnya sambil menyunggingkan senyuman menyindir. “Yuna! Jangan aneh-aneh kamu, ini bukan tempat buat kamu bikin masalah!” kata Logan sembari menarik pergelangan tangan Yuna. Brandon yang berada di ruang tunggu VIP tampak kesal saat melihat perlakuan Logan kepada Yuna dari balik layar. Akan tetapi, Yuna sekuat tenaga menarik tangannya dari genggama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 7

    Semua orang tertegun mendengarnya. Tidak banyak orang yang tahu ke mana Yuna pergi setelah dia menghilang dari industri ini, apalagi hubungan dia dengan Logan. Di saat seperti ini, yang paling bahagia tentunya tidak lain dan tidak bukan adalah para wartawan. Awalnya mereka mengira acara malam ini hanya akan menjadi artikel biasa, tapi siapa sangka terjadi kasus plagiarisme dan pengkhianatan. “Kamu ini bagian dari VL! Sejak kapan kamu kabur ke perusahaan lain tanpa kasih tahu aku? Bahkan … kamu juga nyuri produk kami?!” ujar Logan. Suara Logan memang tidak keras, tapi ada mikforon di sebelahnya sehingga semua orang yang ada di sana bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan. “Ternyata ada pengkhianat, ya. Nggak heran bisa jadi begini,” ujar seseorang di sana. “Padahal tadi aku berharap banyak dari dia. Aku ingat waktu itu media sampai heboh sewaktu dia dapat penghargaan pendatang baru, tapi hasilnya?” “Mencuri rahasia perusahaan itu melanggar hukum, bisa dilaporin ke polisi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 8

    “Dua botol ini adalah sampel dari New Life dan VL. Kamu boleh coba hirup sendiri apa ada bedanya atau nggak,” ujar Yuna kepada Logan sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi supaya semua orang bisa melihatnya. “Terus kenapa kalau beda?” balas Logan, “Bahkan panitia juga sudah bilang kalau aroma dan bahannya mirip banget, memangnya apa yang bisa kamu buktiin dari ini?” “Aku bisa buktiin kenapa New Life yang menang, bukan VL. Bukannya tadi kamu bersikukuh bilang kalau aku yang nyuri produk kalian? Kalau memang begitu, pasti kedua botol ini ada bedanya, dan yang asli pasti lebih bagus secara kualitas. Karena kamu merasa ini nggak adil, ini kesempatan yang baik buat ngebuktiin tepat di hadapan para wartawan dan rekan satu industri kita.” Yuna terus menahan senyum tipisnya, dan suara dia berbicara juga terdengar sangat lemah lembut. Banyak orang yang bias terhadap Yuna karena kesalahan yang dia lakukan dulu, tapi sekarang, orang-orang tidak bisa mengeluarkan kritik apa-apa ketika dihad

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 9

    Tak disangka, dia akan mengakuinya. Semua orang tercengang, termasuk Logan.“Kalau Pak Logan bersikeras mengatakan bahwa dari awal sampai akhir, First Love adalah produk yang dikembangkan oleh Bu Valerie, kalau Bu Valerie memang begitu paham dengan produk ini, bagaimana kalau Bu Valerie mengeceknya. Apa yang aku ubah dari formulanya? Aroma apa yang aku ubah?”“Aku …,” Wajah Valerie memucat. Dia hampir tidak pernah memasuki laboratorium dalam dua tahun terakhir ini. Kalaupun dia masih belum melupakan ilmu-ilmu dalam meracik parfum, setiap jenis parfum menggunakan formula dan bahan baku yang berbeda, bahkan berat bahan yang digunakan juga berbeda.Ketika parfum ini sedang dikembangkan, dia sedang bersenang-senang dengan Logan setiap harinya. Asalkan dia bisa mendapatkan hari pria itu, penghargaan dan piala mana lagi yang tidak bisa dia dapat? Apa dia harus memusingkan hal semacam itu setiap harinya?Dia tanpa sadar meremas sudut pakaian Logan, merapatkan bibirnya dan tidak mengatakan ap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 10

    Yuna diam-diam melirik Brandon, tetapi kemudian mendapati pria itu sedang memandanginya. Entah sejak kapan mata pria itu sudah tertuju ke arahnya.Wajahnya langsung memanas karena ketahuan melirik.“Kamu ada rencana apa lagi malam ini?”Jarak mereka begitu dekat, membuat Yuna merasa jantungnya seperti mau copot.Namun, sifat keras kepalanya tidak mau kalah dan membuatnya tidak ingin menghindari pandangan itu. Dia menatap mata hitam pria itu, mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya seraya berkata, “Kalau aku nggak salah ingat, malam ini adalah malam pernikahan kita. Menurutmu aku bisa punya rencana apa?”Dia berpura-pura santai, tetapi kedua tangannya menekan lututnya dengan terlalu keras, sehingga memperlihatkan betapa gelisahnya hatinya.Brandon menaikkan alis, sudut bibirnya sedikit melengkung naik, “Baguslah kalau begitu!”Pria itu menegakkan posisi duduknya, tetapi Yuna masih tidak bisa menghela napas lega meskipun rasa canggungnya sudah berkurang.T

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2379

    “Andaikan kamu nggak selamat. Menurut kamu apa yang bakal terjadi?” tanya Juan.“.…”Sebelum Ratu membuka mulut, Juan melanjutkan, “Apa dunia bakal kiamat? Nggak, nggak bakal! Nggak bakal terjadi apa-apa! Begitu kita mati, kita sudah nggak bisa apa-apa lagi, baik itu rakyatmu, anakmu, atau apa pun itu, semuanya sudah bukan urusan kita lagi! Kamu sudah nggak lagi mengatur dunia ini. Kamu bahkan sudah nggak perlu pusing lagi sama pemakamanmu.”“.…”“Hidup manusia paling cuma bertahan beberapa puluh tahun saja, apa menurut kamu itu kurang? Sebenarnya itu sudah lebih dari cukup selama setiap harinya kita jalani dengan penuh sukacita! Banyak banget orang yang hidupnya sampai di umur kita, jadi kenapa kamu malah mempersulit diri sendiri? Jadi saranku, kamu nggak perlu terlalu pusing terlalu banyak mikir, cukup jalani hari-hari dengan senang hati, itu lebih penting dari apa pun. Untuk apa kamu harus pusing sama urusan negara ataupun perdamaian dunia. Kamu serahkan saja ke generasi berikutnya!

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2378

    “Kamu …”Saat Ratu melototi, Juan kelihatan seperti sedang menikmatinya. Sejak kapan, seorang Ratu malah disuruh untuk menggaruk kaki pria lain. Si tua bangka ini ternyata pandai juga memanfaatkan orang lain.“Bukan aku yang menawarkan diri untuk menyembuhkan kamu, tapi kamu yang minta, lho. Kalau mau disembuhkan, kamu harus nurut sama aku,” kata Juan seraya tertawa kecil. “Aku sudah pernah bilang, penyakit kamu ini termasuk penyakit jantung. Di usia kita ini, hal yang paling sudah untuk kita lakukan adalah merelakan. Selama kamu masih nggak bisa merelakan, mau sampai kiamat juga kamu nggak akan sembuh. Tapi kalau kamu bisa merelakan apa yang selama ini membebani pikiran kamu, penyakit kamu bakal hilang!”Lalu sembari menunjuk jarinya ke posisi jantungnya sendiri, dia melanjutkan, “Hati manusia itu kalau sudah tersumbat, apa pun nggak akan bisa lewat.”Tadinya Ratu membuang muka karena marah, tetap setelah mendengar kata-kata Juan, tanpa sadar dia kembali menoleh kepadanya. Sang Ratu m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2377

    Sang Ratu langsung terdiam tak lagi berbicara, tetapi kelihatan cukup jelas dia tidak terima. Meskipun Yuraria juga memiliki konsep edukasi yang cukup terbuka, Ratu sudah terlalu lama terbiasa untuk menguasai satu negara dan segala yang ada di dalamnya. Ratu sudah terbiasa untuk memegang kendali dalam situasi apa pun termasuk anaknya sendiri. Seluruh penduduk Yuraria menuruti perintahnya, tetapi anaknya sendiri yang justru malah berani melawannya. Itulah yang membuat sang Ratu tidak senang. Karena dorongan emosi sesaat yang cukup kuat itulah yang membuat dia pingsan.Juan bisa mengetahui semua itu hanya dengan melihat sekilas saja, tetapi apa pun yang Juan katakan, sang Ratu tidak mau mendengarnya. Jadi Juan juga tidak mau buang waktu untuk terus membujuknya. Dia hanya bilang, “Kamu merasa diri kamu benar, makanya kamu teruskan perbuatanmu itu. Aku nggak akan berusaha untuk membujuk kamu atau ikut campur. Tapi aku cuma mau menegaskan sesuatu. Teruskan saja apa yang kamu mau, aku juga t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2376

    “Ricky, kamu keluarlah dulu,” kata Ratu.Ricky menatap sang Ratu, kemudian beralih ke Juan, lalu mengangguk dan undur diri. Setelah Ricky pergi, Ratu menatap Juan dan bertanya dengan suara lirihnya, “Aku masih punya waktu berapa lama lagi?”“Waktu apa?” tanya Juan balik.“Nggak usah pura-pura bodoh. Aku dengar kalian dokter tradisional bisa tahu berapa lama sisa hidup pasien cuma dengan meraba nadi. Apa aku sebentar lagi akan mati?” kata Ratu dengan jidat mengerut. Selama ini dia merasa tubuhnya sudah tidak akan bertahan lagi, tetapi dia masih tetap paksakan untuk bertahan. Dia tidak pernah tahu masih berapa lama waktu yang dia punya sampai suatu hari dia akan tumbang. Karena alasan itu dia tidak sabar untuk mencoba eksperimen R10 meski tahu itu masih belum sempurna.Hanya saja karena ketamakan Fred membuat eksperimen ini berubah haluan. Sang Ratu justru malah dijadikan bahan eksperimen. Kalau Ratu dijadikan bahan percobaan eksperimen, berarti dia pasti akan mati.“Ngomong apaan kamu.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2375

    Ricky tidak tahu sama sekali apa yang sedang Juan lakukan. Dia hanya melihat Juan memukul dan mencubit telapak tangan Ratu, kemudian Ratu yang sedang terbaring lemas tiba-tiba terbatuk keras. Suara batuknya sangat kencang sampai separuh dari tubuhnya terbangun, membuat semua orang yang ada di sana panik khawatir terjadi apa-apa padanya. Namun setelah Ratu terbatuk beberapa kali, dia tiba-tiba memiringkan badannya dan memuntahkan dahak yang cukup banyak, lalu kembali berbaring. Dia masih terlihat sangat lesu, napasnya berat, dan matanya terpejam cukup lama.Melihat kondisi seperti itu, Ricky langsung menyingkirkan para dokter yang menghalangi dan memanggil, “Yang Mulia!”Ratu perlahan membuka matanya dan menatap Ricky. Dia juga mengangguk untuk mengisyaratkan kalau dia mengerti. Setelah itu, Ratu menatap Juan dan mengatakan sesuatu meski tidak ada suara yang keluar. Namun dari gerakan bibirnya itu bisa terbaca kalau Ratu mengucapkan terima kasih kepadanya.Lantas Juan melepaskan tangann

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2374

    “Yang Mulia!”Ricky bergegas membopong Ratu dan memerintahkan anak buahnya untuk membawa Ross pergi. Mulanya Ross bersikeras tidak mau pergi, tetapi ketika melihat rona wajah ibunya mulai tidak beres, amarahnya seketika mereda dan tidak berani berkata apa-apa lagi.Setelah Ross dibawa pergi, sang Ratu masih kesulitan bernapas. Kondisinya cukup parah sampai dia tidak bisa bicara sepatah kata pun dan rona wajahnya masih tak kunjung membaik juga. Ricky segera membawa sang Ratu kembali ke kamar dan memanggil dokter untuk melakukan pemeriksaan.Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dokter menggelengkan kepala dan berkata, “Tekanan darah Yang Mulia sekarang sangat tinggi, detak jantungnya juga terlalu cepat. Ini harus segera dilakukan tindakan untuk menurunkan tekanan darahnya.”“Kalau begitu cepat lakukan!”“Tapi kondisi badan Yang Mulia terlalu lemah. Dikhawatirkan ….” Si dokter di saat itu ragu apakah harus mengatakannya atau tidak, tetapi siapa pun yang mendengar mengerti maks

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2373

    “Ross, kamu sudah dewasa, tapi kenapa hal sesimpel itu saja kamu masih nggak ngerti? Untuk melakukan hal besar sudah pasti butuh pengorbanan. Bahkan negara kita saja berdiri di atas ribuan mayat dan tulang dari pendahulu kita. Kamu sebagai pangeran kenapa masih mempertanyakan hal yang seharusnya kamu tahu? Pengorbanan yang kecil itu nggak seberapa dibandingkan pencapaian yang lebih besar lagi.”“Berarti kamu juga mengaku kalau kamu diam-diam menyetujui apa yang Fred lakukan?”“Jelas! Tapi aku nggak minta dia melakukan itu. Dia sendiri yang mau, aku cuma mengetahuinya saja.”Sang Ratu tidak merasa kalau dia bersalah. Jika pada saat itu dia menghentikan apa yang Fred lakukan, berarti Fred akan menyadari bahwa dia sudah tidak dipercayai lagi oleh sang Ratu. Dan jika itu terjadi, bagaimana mungkin Fred masih akan melakukan penelitian tentang kehidupan abadi dengan sepenuh hati?Berhubung sang Ratu masih ingin memanfaatkan Fred, maka dia harus memberikan Fred sedikit kebebasan dan keuntung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2372

    “Kenapa kamu nggak bilang?! Jadi itu alasan kamu melakukan eksperimen ini?”“Tadinya kupikir hidupku bakal selesai begitu saja. Mungkin aku benar-benar bakal mati sebentar lagi, hidupku nggak lama lagi! Sejujurnya waktu itu aku sudah memilih siapa di antara kalian yang bakal jadi pewaris takhta. Tapi suatu hari tiba-tiba Fred kasih tahu aku kalau dia ketemu cara untuk bisa panjang umur. Dia punya lab khusus untuk meneliti itu,” jelas sang Ratu dengan mata berbinar. Dia masih ingat jelas pada saat itu cuaca sedang kurang baik. Awan gelap yang tebal menutupi langit, membuat suasana hatinya pada hari itu pun terasa muram. Karena cuaca yang kurang nyaman itu juga membuat tubuh sang Ratu terasa berat dan sakit.Kesakitan yang luar biasa itu membuatnya merasa tersiksa, dan karena adanya desakan rasa takut akan kematian, di saat itu Fred seakan datang membawa kabar baik. Pada awalnya sang Ratu juga tidak percaya, tetapi Fred bilang kalau lab yang dia maksud itu punya rekor yang cukup bagus, d

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2371

    Ross mulanya berpikir ibunya tidak tahu kalau Fred ingin mengendalikan pikirannya dengan bantuan dari hipnotis Rainie. Namun setelah mereka duduk berhadapan seperti ini, akhirnya Ross baru mendapati kalau ibunya ternyata tahu semuanya. Dari luar mungkin sekilas terlihat seolah sang Ratu berhasil didesak oleh Fred, tetapi faktanya, justru sang Ratu sendirilah yang mengendalikan semuanya tanpa sepengetahuan Fred.Andaikan pada saat itu sang Ratu ingin mencegah Fred atau mengubah situasi yang terjadi, dia bisa saja melakukannya dengan mudah. Akan tetapi dia tidak melakukan itu! Sang Ratu tidak menghentikan apa yang Fred lakukan pada Ross, dan juga tidak mencegah Ross untuk pergi. Sang Ratu hanya diam-diam melihat semua itu terjadi di depan matanya dan berpura-pura tidak tahu.Ross bahkan sampai berpikir apabila dia sungguh dikendalikan pikirannya, apa yang akan ibunya lakukan? Akankah dia mencari cara untuk menolongnya, atau justru akan memanfaatkannya juga?Tidak, sang Ratu tidak akan me

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status