Share

Bab 2341

Penulis: Awan
Sang Ratu terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu di kepalanya. Maka Yuna pun melanjutkan, “Ya benar aku memang belum setua itu dan ngga tahu gimana rasanya. Apa aku akan takut mati dan berusaha mati-matian untuk bisa terus hidup, aku nggak tahu. Tapi aku rasa apa pun yang terjadi, setiap orang harus punya batas. Seandainya aku mau terus hidup, nggak sepantasnya aku sampai mengorbankan nyawa orang lain. Anakku, temanku, saudaraku, kalau mereka sampai disakiti, aku juga pasti bakal sedih. Karena aku nggak mau orang lain memperlakukan aku dan orang terdekatku seperti itu, aku juga nggak melakukannya ke orang lain. Seperti yang orang sering bilang. Kalau nggak mau dijahati, jangan menjahati orang lain duluan.”

“Aku capek,” kata Ratu seraya memejamkan matanya. “Kamu istirahat saja dulu.”

“Ratu, aku harap kamu bisa mengerti. Sebenarnya kehidupan abadi ini nggak realistis. R10 cuma ilusi. Aku cuma membuatnya sesuai dengan resep yang mereka kasih. Masalah bisa berhasil atau nggak … aku bena
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2342

    “Namanya Shane.”Dengan suara lirih Ratu menyebut namanya sekali lagi, dan merasa nama itu tidak asing. Dia lantas menatap anak buahnya itu dan memikirkan sesuatu.“Apa sebaiknya usir saja orang itu?” tanya si anak buah itu.“Jangan, suruh Rainie temui dia.”Meski bertanya-tanya, anak buah itu tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh sang Ratu kepadanya. Di satu sisi, sang Ratu ingin melihat sebenarnya apa yang sedang Rainie rencanakan. ***Shane dipersilakan masuk dan dibawa ke ruang tamu untuk duduk sejenak. Mata Shane menyapu ke empat penjuru. Karena ini bukan kedatangannya yang pertama kali, kurang lebih dia masih ingat gambaran gedung ini secara kasar meski tidak terlalu detail. Selagi duduk di sana, di tangan Shane hanya membawa satu ponsel miliknya. Dia menunggu sambil mengelus ponsel tersebut untuk mengusir kebosanan.Setelah beberapa saat berlalu, dari luar ruang tamu dia mendengar langkah kaki yang mendekat, lalu Rainie pun menampakkan diri. Ketika melihat Shane, awalnya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2343

    “Siapa aku?” Rainie bertanya.”“Kamu tuanku.” Walau terdapat sedikit keraguan, Shane tetap menjawab Rainie dengan patuh.Rainie masih menaksir Shane, mulai dari atas sampai bawah, lalu dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Masa iya? Tapi kamu kok kayaknya nggak menuruti perintah tuanmu?”“Kamu memang tuanku, tapi kamu juga harus menepati janjimu,” kata Shane. “Dulu bos kita masih mengizinkan aku untuk ketemu anakku sebentar, tapi sekarang aku nggak dapat kabar tentang dia sedikit pun. Kamu ….”“Dia sudah mati,” kata Rainie secara mendadak.Terkejut mendengar itu, raut wajah Shane pun terlukis ekspresi panik. “Apa?”“Kubilang … dia sudah mati! Anakmu sudah mati.”“Apa kamu bilang? Ulangi sekali lagi!” Shane membentak dengan suaranya yang gemetaran, seolah-olah dia tidak mendengar apa yang Rainie katakan. “Bohong … kamu pasti bohong! Nathan … Nathan pasti baik-baik saja!”“Aku nggak bohong. Ini ulahnya Fred. Dia yang membunuh anakmu. Aku nggak kasih tahu karena takut kamu jadi sedih. Ta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2344

    “… lihat atau nggak lihat apa bedanya? Memangnya aku punya kepentingan apa untuk bohong ke kamu soal anakmu? Cukup, aku cuma mau kasih tahu itu saja. Bukannya aku nggak bantu, tapi sekarang mau bantu pun sudah nggak mungkin bisa! Yang terpenting sekarang cepat kasih resep obat itu. Nanti kalau aku bisa menyelesaikan obatnya, kita bakal sukses besar!” kata Rainie sembari menyodorkan tangannya ke arah Shane lagi.Shane menggenggam ponselnya ke belakang untuk menghindari tangan Rainie. Kemudian, dengan nada sinis Shane bilang, “Maaf! Aku bersedia kasih kamu resep ini karena aku mau kamu bantu menolong anakku. Tapi karena sekarang anakku sudah nggak perlu ditolong lagi, aku nggak perlu kasih resep ini ke kamu!”“Hah? Apa kamu lupa kalau kamu itu ….”“Aku Shane, dan kamu adalah tuanku, ‘kan?” kata Shane seraya terkekeh. “Rainie, atas dasar apa kamu berhak menganggap diri sendiri sebagai tuanku? Hah? Atas dasar apa?!”“... kamu sudah sadar?”Rainie bertanya dengan penuh keraguan, tetapi dili

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2345

    “Jadi kamu terima penawaranku?” tanya Shane.“Kamu belum bilang permintaan kamu, gimana aku bisa bilang terima atau nggak.”Rainie tidak bodoh. Dia jelas tidak akan mau dengan gamblang menerima penawaran yang tidak jelas tujuannya itu. Paling tidak dia harus tahu apa yang Shane inginkan darinya.Lantas, Shane pun maju sampai tepat ke depan wajah Rainie dan berkata, “Oke! Kamu harus bantu aku menolong Yuna. Bawa dia keluar, baru aku kasih resepnya. Gimana? Tertarik?”“Kamu gila, ya?!” kata Rainie dengan mata terbelalak.“Aku sudah sampaikan permintaanku, terserah kamu mau terima atau nggak! Kalau nggak mau, nggak masalah. Anggap saja penawaranku ini batal.”“Shane, kamu sengaja menjebakku, ya? Jelas-jelas kamu sudah tahu nggak mungkin aku sudi menolong Yuna! Kamu tahu apa alasan dia datang ke tempat ini, dan kamu juga tahu bukan persoalan aku mau atau nggak, tapi aku memang nggak bisa sama sekali menolong dia. Kalau kamu minta aku menolong anak kamu, mungkin masih ada sedikit harapan, t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2346

    “Kamu … kamu sengaja mengulur waktu?!” tanya Shane sambil marah-marah.“Ya, aku sengaja menahan kamu di sini sampai mereka datang,” kata Rainie, dia kemudian mendekati Shane dan mengangkat dagunya. “Aku nggak ada niat sama sekali untuk menyetujui penawaran kamu, dan kamu juga nggak pantas untuk mengajukanya! Resepnya sudah di sini, nggak mungkin kamu bisa bawa pergi lagi!”Rainie berbicara sambil merebut ponsel Shane dari tangannya. Saat Shane melawan, kepalanya langsung ditodong oleh moncong pistol. Alhasil Rainie merebut ponsel itu dengan mudah dan menaruh layar ponsel tepat di depan wajah Shane untuk membuka layar yang dikunci oleh face recognition.“Isi HP kamu banyak juga, ya, ternyata, “ ujarnya. Dia terus mengorek-ngorek isi ponsel Shane sambil tersenyum senang. “Shane, mending kamu bantu aku cari di mana file resepnya.”Rainie menyodorkan ponsel itu ke depan Shane, tetapi Shane membuang muka ke samping. Melihat itu Rainie justru malah makin kegirangan. Dia berkata, “Terserah. K

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2347

    Rainie memegang ponsel itu erat dan dengan penuh semangat berjalan keluar karena sudah tidak mau menunggu lebih lama lagi untuk melakukan eksperimennya.Saat Rainie baru mau keluar, dia mendengar orang di belakang memanggilnya. Rainie pun menoleh dan baru ingat kalau Shane masih ada di sana. Lantas dia meminta orang itu untuk menendang Shane keluar dari gedung ini. Dia sudah mendapatkan resepnya dan tidak membutuhkan Shane lagi. Membiarkan Shane terus di sini lebih lama yang ada malah membuat masalah.“Rainie, apa kamu nggak takut aku bakal lapor polisi?!” Shane mengancam.“Lapor polisi? Apa gunanya? Amu mau bilang apa ke mereka? Kamu mau bilang ke mereka kalau aku mencuri resepmu? Atau kamu bilang karena aku nggak bantu menolong anakmu? Oh ya, aku lupa kasih tahu satu hal. Aku sudah jadi warga negara Yuraria. Aku mendapat perlindungan mereka, jadi polisi di sini nggak bakal bisa menangkapku! Simpan saja idemu itu!”Sekarang Rainie sudah tidak perlu takut rencananya terbongkar. Dia sud

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2348

    Pria yang berdiri di samping sang Ratu hanya diam saja mendengar ocehan tuannya tanpa banyak bicara. Dia tak jauh berbeda seperti benda mati yang membiarkan sang Ratu mengungkapkan keluh kesahnya tanpa berkomentar.“Kamu sangat setia, tapi aku bosan banget ngobrol sama kamu!” kata sang Ratu menggeleng. “Yuna juga nggak sependapat denganku. Aku nggak bisa ngobrol sama dia lagi. Soal Rainie ….”Rainie lebih-lebih lagi. Dia bukan orang yang enak untuk diajak berbicara. Dengan tempat sebesar ini, menyedihkan sekali sang Ratu tidak bisa menemukan orang yang bisa menemaninya mengobrol untuk melewati hari-harinya. Sang Ratu menoleh ke jendela sejenak untuk melihat pemandangan di luar, lalu dia tiba-tiba teringat sesuatu.“Sebelumnya Fred ada bawa dokter datang kemari, ‘kan?”“Iya, seorang cowok tua, gurunya Yuna.”“Iya, iya. Dia! Dia dikurung di mana?”“Di gudang yang ada di lantai paling atas.”“Cepat bawa dia kemari. Aku mau ketemu! Ah, ga usah. Bawa aku ke sana saja biar cepat. Aku nggak m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2349

    “Nggak penting siapa aku. Aku cuma seseorang yang mau ketemu dan ngobrol sama kamu,” ujar sang Ratu tersenyum. Dia tidak ingin mengatakan siapa dirinya. Lalu dia berbalik dan berbisik kepada pengawalnya itu dan memintanya untuk pergi. Tampak si pengawal itu sedikit ragu, tetapi dia tetap menuruti perintah dan undur diri.Sekarang di dalam gudang itu tinggal sang Ratu dan Juan saja.“Aku tahu kamu siapa,” kata Juan.“Oh ya? Siapa?”“Kamu cewek Yuraria,” kata Juan sambil menunjuknya.Sang Ratu tersentak, tetapi kemudian dia tersenyum dan mengangguk, “Kamu benar! Tapi aku nggak nyangka kamu bisa ngomong pakai bahasaku dengan cukup lancar. Di usia kamu itu jarang ada.”“Usiaku memangnya kenapa? Aku ini masih muda!” kata Juan tanpa tahu malu sembari menepuk dadanya.“Kamu … umur berapa?” taya sang Ratu. Melihat Juan begitu percaya diri, sang ratu jadi takut dia salah menebak umurnya.Namun bagaimanapun, yang namanya dokter tua tentu saja usianya pasti sudah cukup tua. Dilihat dari semangatn

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status