Share

Bab 1734

Author: Awan
“Lanjut?” tanya Yuna.

“Lanjut!” jawab Chermiko.

Jarang-jarang bisa mendengar kata-kata itu terucap dari mulut Chermiko. Dulu dia sangat meragukan Yuna dan selalu mempertanyakan pendapat Yuna setiap saat seolah hanya dengan cara itulah Chermiko bisa menunjukkan kecerdasannya. Hanya kali ini saja dia percaya kepada Yuna tanpa keraguan sedikit pun, bahkan ketika ini menyangkut nyawanya sendiri. Bagaimanapun juga, Chermiko sudah menyaksikan sendiri seberapa hebat Yuna, dan reaksi dari tubuhnya sendiri menjadi bukti objektif, karena itu Chermiko percaya padanya.

Yuna pun memakai masker dan melanjutkan pengobatannya, sementara Juan mengambil perlengkapan disinfektan untuk membersihkan satu ruangan sampai ke setiap sudut. Tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara, satu-satunya suara yang bisa mereka dengar hanyalah suara alat disinfektan yang Juan gunakan.

Chermiko kembali memejamkan matanya. Kehangatan yang tadi dia rasakan berangsur menghilang. Tubuhnya sekarang jadi lemah karena batuk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1735

    Mendengar kakeknya berkata demikian, Chermiko juga tentu saja berharap bisa beristirahat sejenak. Sudah berhari-hari dia tidak mendapatkan tidur yang layak dan terus dikurung dari pagi sampai malam. Meski sudah pulang ke rumah, dia tidak pernah sekali pun tidur nyenyak karena rasa sakit yang menyiksa tubuhnya.Empat jam yang baru saja berlalu bagi Chermiko adalah tidur yang paling nyenyak. Semangatnya jauh membaik begitu dia terbangun.“Iya, Kakek!” jawabnya mengangguk.Juan pun beranjak dari kursi dan meraba nadinya. Setelah beberapa saat, dia langsung keluar tanpa mengatakan apa-apa. Dia turun ke bawah untuk mencuci tangan dan menyemprotkan disinfektan, kemudian pergi ke halaman belakang.Langit sudah gelap, tapi masih ada lampu yang menerangi pekarangan nan cantik dan besar itu. Saat Juan pergi ke rak bunga yang hangat, dia melihat Yuna sedang memetik beberapa tangkai bunga yang ada di sana. Yuna tidak terlalu leluasa berjongkok karena perutnya yang membesar. Dia hanya membungkuk s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1736

    “Kalau begitu … biasakanlah pelan-pelan!” kata Yuna. ***Malam hari itu di sebuah kamar tidur yang gelap dan sunyi senyap, Frans sedang tertidur pulas dan mengeluarkan suara dengkuran yang pelan. Tiba-tiba dia membuka selimutnya dan duduk di atas kasur. Dia tidak langsung berdiri, melainkan menatap ke Stella yang tertidur pulas membelakanginya di samping. Sepertinya Stella masih tidak sadar kalau Frans terbangun, maka Frans perlahan-lahan mengangkat tubuh dengan kedua tangannya dan pergi keluar.Akan tetapi seketika Frans keluar, Stella langsung membuka mata dan menatap lurus ke arah pintu kamarnya yang baru saja tertutup. Di tengah kegelapan itu, bola matanya terlihat begitu terang, tetapi tertutup oleh air mata yang berlinang.Ternyata benar, Frans berbohong kepadanya! Jelas-jelas Frans bisa berjalan dengan kedua kakinya tanpa masalah, tapi kenapa dia harus berpura-pura menggunakan kursi roda?Stella menarik napas panjang untuk mengendalikan perasaannya yang bergejolak, lalu dia men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1737

    Yuna masuk ke dalam rumah dan baru mengangkat telepon setelah dia duduk di sofa.“Stella, ada apa?” Sebenarnya Yuna sudah punya firasat hal buruk akan terjadi. Sejak dia dan Brandon pergi dari apartemennya, Yuna sudah merasa Stella pasti akan menghubunginya duluan. Stella memang mencintai Frans, tapi dia bukanlah orang yang bodoh. Setelah pertemuan mereka tadi, Yuna yakin Stella pasti bisa menilai siapa yang sebenarnya berbohong.Di telepon itu, suara Stella terdengar sangat terburu-buru dan panik. “Kak Yuna, Frans … dia pergi.”“Pergi? Apa maksudnya?” Spontan Yuna melirik Brandon yang sedang membawakan segelas susu hangat untuknya. Dia juga menyadari ada sesuatu yang aneh dan langsung menatap balik Yuna.“Sewaktu aku lagi tidur, dia diam-diam pergi bawa mobil, aku nggak tahu dia pergi ke mana. Kak Yuna, aku … aku takut!” ujar Stella terisak. Stella takut akan hal-hal yang tidak dia ketahui dari Frans, juga takut akan kebenaran dari apa yang Frans tutupi darinya.“Dia pergi sendirian?

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1738

    “Eh… apa?”“Tadi kamu menasihati dia untuk jaga diri karena lagi hamil, kamu sendiri gimana? Apa kamu lupa kalau kamu juga lagi mengandung anak kita?” kata Brandon dengan lembut seraya menaruh tangannya perlahan di atas perut Yuna. Dia tidak tega melihat Yuna masih sibuk ke sana kemari. Tidak ada yang bisa Brandon lakukan untuknya selain berbagi beban.Yuna membalasnya dengan tawa dan ingin berkata kalau dia tidak apa-apa, tapi melihat ekspresi mata Brandon yang begitu khawatir padanya, dia pun mengangguk, “Iya, aku nurut sama kamu saja, deh!”Mendengar itu membuat Brandon merasa lebih tenang, lalu dia pun mengirim anak buahnya untuk mencari keberadaan Frans. Di saat yang bersamaan, Frans baru saja melewati sebuah pintu gerbang yang megah dan langsung masuk ke area parkiran basement. Begitu turun dari mobil, dia langsung naik ke jeep hitam yang sudah menunggu di sana dan langsung pergi entah ke mana.Brandon menyuruh Yuna untuk tidur sebentar, karena mereka juga tidak tahu malam ini ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1739

    “Tempat penelitian vaksin.”“Vaksin ….”Yuna tak habis pikir ternyata tempat yang dimaksud adalah tempat itu. Namun semua jadi masuk akal sekarang. Penjagaan di sana memang sangat ketat dan pastinya tidak semua orang bisa keluar masuk dengan bebas, tapi justru di situlah yang menari. Mobil yang Frans naiki bisa masuk dengan lancar, yang berarti orang di tempat penelitian vaksin itu kenal dengannya, atau mungkin di diberi izin masuk oleh orang lain.Penelitian vaksin adalah proyek yang Fahrel rebut dari Setiawan Group, dan juga proyek yang mengundang banyak pertanyaan karena Edgar diduga melakukan praktik nepotisme. Ketika semua itu dikaitkan, apa mungkin apa yang terjadi pada Frans memiliki hubungan dengan Edgar, Fahrel, dan juga Rainie?“Jadi, ada kemungkinan Frans juga terkena virus atau atau mungkin dikendalikan oleh orang lain.”Yuna merasa tabir misteri yang sebelumnya menyelimuti kini perlahan mulai terbuka. Sekarang mereka sudah makin dekat dengan kebenaran atas apa yang terjadi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1740

    “Benar juga apa katamu!”Brandon pun langsung menghubungi anak buah yang dia suruh berjaga di sana, dan benar saja, sejak tadi ada mobil lain yang keluar. Hari sudah larut malam, tapi demi mempercepat proses pengerjaan, pusat penelitian vaksin menerapkan sistem shift. Jadi di tengah malam pun masih akan ada orang yang keluar masuk.“Suruh anak buah kamu mundur! Sudah nggak ada gunanya juga mereka tetap di sana. Mungkin saja Frans sudah nggak ada di sana. Yang terpenting sekarang adalah, semua usaha kita sia-sia kalau kita nggak bisa masuk ke dalam.”Brandon tidak menjawab dan hanya mengerutkan keningnya seperti sedang memikirkan sesuatu.“Kenapa?” tanya Yuna.“Sebenarnya … kita punya cara untuk masuk ke dalam.”“Maksud kamu … Edgar? Tapi sekarang dia masih koma dan orang lain nggak boleh ada yang tahu tentang itu,” ujar Yuna, tapi seketika itu juga dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Sekarang ada Bella yang jaga, jadi untuk sementara waktu nggak akan ada orang lain yang bisa masuk. Tapi …

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1741

    “Dengar aku!” seru Yuna. “Aku tahu kamu khawatir, kami juga! Tapi sekarang nggak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa dia berbuat demikian. Sebelum semuanya jelas, kita nggak bisa bertindak gegabah. Setidaknya kita harus percaya sama Frans yang selama ini kita kenal. Iya, ‘kan?”“Iya, aku ngerti!” jawab Stella.“Oke, yang terpenting sekarang kamu jaga diri saja dan anak yang ada di perut kamu itu. Jangan sampai kamu terlalu terbawa perasaan, paham?” ujar Yuna berpesan, kemudian dia pun hendak mengakhiri panggilan.“Kak Yuna, tunggu sebentar! Selagi kamu sibuk, aku sempat membersihkan beberapa e-mail yang nggak penting, tapi ada beberapa yang terkunci password. Kalau ada waktu coba nanti cek, deh.”“Oke, makasih, ya!”Setelah itu panggilan pun berakhir juga. Akan tetapi Yuna tidak punya waktu untuk memeriksa e-mail. Brandon juga sedang sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan dari tadi fokus menatap layar laptop. Saat Yuna baru saja mau meluangkan waktu untuk memeriksa e-ma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1742

    Begitu topik pembicaraan mengarah ke sana, senyuman di wajah Yohanes menghilang, dan cara dia berbicara juga jadi serius. “Tanaman-tanaman ini semuanya mengandung racun. Aku nggak ngerti apa saja data yang ada di dalam database itu, tapi kalau dari yang aku lihat, kayaknya itu laporan eksperimen, ya? Mereka melakukan eksperimen dengan memakai bahan tanaman beracun … kamu lagi mau membuat parfum beracun, ya?!”Benar-benar tak habis pikir setelah melakukan analisis mendalam yang begitu lama, ternyata hanya itu saja kesimpulan yang Yohanes tarik. Andaikan sekarang Yohanes berada di depan Yuna, Yuna pasti sudah menyemprot wajahnya dengan parfum.“Bukan, tapi lebih baik kamu nggak usah tahu apa itu. Terlalu banyak tahu belum tentu bagus untukmu. Eh, kamu bisa kirim semua data itu ke aku?”“Tentu saja! Eh, kayaknya beberapa hari yang lalu aku baru saja kirim ke e-mail kamu. Kamu belum lihat, ya?”“Eh, aku … belakangan ini lagi agak sibuk.”“Iya, aku juga merasa akhir-akhir ini kayaknya kamu

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2325

    Dengan penuh rasa percaya diri Fred menjawab, “Tentu saja! Yang Mulia jangan khawatir. Eksperimen kali ini ….”Sayangnya belum selesai Fred berbicara, tba-tiba sang Ratu tertawa dengan begitu aneh. “Baguslah! Kalau memang kamu seyakin itu, aku nggak perlu khawatir lagi!”“Tentu saja, Yang Mulia. Jangan takut!”Betapa kagetnya Fred ternyata semuanya berjalan dengan lancar. Mulanya dia berpikir Ratu pasti akan mati-matian menolak, tetapi ternyata dia malah setuju. Benar saja, sang Ratu masih sangat percaya kepadanya. Namun … sesaat kemudian Fred melihat ada sekumpulan orang yang masuk ke dalam.“Siapa yang kasih kalian masuk? Keluar sana!” serunya.Namun mereka hanya diam saja di tempat dan berdiri mengelilingi Fred.“Kalian nggak dengar perintahku? Anak buah siapa kalian! Kalian sudah nggak mau hidup lagi? Cepat keluar dari sini!”“Justru mereka masih ingin hidup, makanya mereka ada di sini,” kata sang Ratu.“Hah? Oh jadi mereka ini anak buah Yang Mulia?!”Sang Ratu tidak menjawab, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2324

    “Eh?”Rainie yang dari tadi hanya diam saja di pinggir mendengar dan melihat mereka berbicara tak menyangka mendadak akan ditunjuk.“Aku ….”“Kamu nggak dengar tadi ratuku tanya berapa persen keberhasilan eksperimen ini?”“... secara teori ….”Rainie pun sejujurnya tidak tahu pasti. Dia hanya bisa memberikan jawaban yang samar karena bagaimanapun dia juga tidak begitu paham dengan keseluruhan eksperimen ini, apalagi ketika berbicara tentang berapa persen keberhasilannya. Namun karena dia ditanya, ya dia tinggal mengarang saja apa adanya. Hanya saja ketika Rainie baru mau menjawab, dia disela oleh Yuna.“Secara teori, keberhasilan eksperimen ini cuma 23%.”“Eh?”Rainie sontak kebingungan dengan yang Yuna maksud dengan itu, dan dari mana angkat 23% itu datang. Atau jangan-jangan Yuna juga hanya mengarang sama sepertinya. Akan tetapi Yuna tidak menghiraukan Rainie dan melanjutkan ucapannya. “Tapi 23% ini bukan angka pasti karena masih ada faktor siapa yang melakukan operasinya, seberapa k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2323

    Sang Ratu tidak mengatakan apa-apa lagi dan melayangkan tatapan matanya ke arah Yuna. Fred dengan segara menangkap maksudnya, dan meminta anak buahnya untuk melepaskan kain yang menutup matanya.Sebenarnya Yuna dapat mendengar apa yang mereka perbincangkan, tetapi dia hanya tidak menghiraukannya. Ketika kainnya baru saja dibuka, Yuna masih tak terbiasa dengan cahaya di luar dan refleks menyipitkan matanya, lalu baru dia membuka matanya perlahan agar terbiasa.“Oke, semuanya sudah siap. Kita bisa mulai sekarang!” kata Fred dengan gembira, tetapi seketika itu dia teringat sesuatu dan menatap Yuna, “Oh ya, karena kita ada di posisi yang sama, sama-sama berkontribusi untuk Ratu, kalau kamu punya permintaan terakhir, bilang saja. Aku akan mewujudkannya.”“Kalau begitu boleh biarin aku pergi?”“Ooh, kamu sudah tahu itu nggak mungkin! Tolong jangan minta sesuatu yang nggak mungkin aku kabulkan. Lebih baik baik realistis sedikit, misalnya … minta aku jagain anak kamu atau semacamnya?”Walaupun

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2322

    “Aku nggak butuh janji manis darimu. Aku mau kamu percaya diri operasinya bakal berjalan lancar!” ujar Fred menekankan seraya menatapnya.Rainie menarik napas panjang, dan dengan nada yang tegas dia berkata, “Siap, Pak Fred. Aku jamin semuanya berjalan dengan lancar!”Kepercayaan diri yang terpancar di mata Rainie membuat Fred cukup puas dengannya. Dia mengangguk dan berkata,” Bagus, itu dia yang aku mau. Kamu harus yakin, baru operasinya bisa berhasil!”Kemudian, Fred berbicara ke arah mic yang terpasang di kerahnya, “Semuanya sudah siap?”Menerima tanggapan dari mic itu, Fred pun mengangkat kepalanya menatap Rainie beserta ketiga dokter itu, “Kalian juga tolong bersiap sekarang. Pakai baju operasinya.”Rainie bersama tiga orang lainnya pergi ke ruang ganti yang sudah disediakan, kemudian terus ke bagian dalam di mana terdapat sebuah ruang operasi dengan berbagai peralatan lengkap. Bisa membangun tempat seperti ini di negara lain tanpa ketahuan tentu adalah hal yang luar biasa. Harus

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2321

    Rainie tentu saja ingin mengatakan tidak ada masalahnya dan semuanya akan baik-baik saja, tetapi dia tak kuasa untuk mengucapkannya keluar. Jari-jari tangannya gemetar membayangkan itu. Operasi pemindahan otak … operasi yang begitu sulit dan rumitnya Fred mau Rainie melakukannya sekarang? Sendirian?!Tampaknya Fred juga menyadari kekhawatiran Rainie itu, dan dia pun berkata, “Tenang saja, tentu kamu nggak sendirian. Aku sudah menyiapkan satu orang asisten profesional yang bakal membantu kamu nanti.”….Terima kasih banyak! Itulah yang ada di pikiran Rainie, mengapa tidak dia saja yang mengerjakannya dan gantian Rainie yang bertugas sebagai asisten? Kalau dia profesional, untuk apa dia hanya bertugas sebagai asisten? Bukankah itu sama saja dengan meremehkannya?Rainie selalu berpikir dirinya yang terbaik dan serba bisa, tetapi itu hanya sebatas melakukan eksperimen dan meneliti obat-obatan. Melakukan operasi, apalagi operasi yang tingkat kesulitannya sangat tinggi seperti memindahkan ot

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2320

    Kini Rainie mengerti. Tak heran tadi mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan pergi bersama tim mereka masing-masing. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki tugas tersendiri. Dengan begitu, andaikan suatu hari mereka tertangkap dan diinterogasi, mereka tidak tahu apa-apa“Terima kasih banyak atas kepercayaannya, Pak Fred,” ucap Rainie. Memberikan buku instruksi yang lengkap menunjukkan Fred percaya padanya, Rainie merasa sangat bahagia, bukan karena mendapat kepercayaan Fred, tetapi karena perasaan dianggap sebagai orang penting inilah yang dia inginkan selama ini.“Jangan salah paham, bukan berarti aku percaya sama kamu. Aku begini karena langkah yang paling penting aku mau kamu yang kerjakan!”“Apa itu?”Sembari mereka berbicara, Fred membawa Rainie pergi ke bagian terdalam dari lab tersebut. Di sana terdapat sebuah pintu besi yang sudah lama terkunci dan berkarat. Namun ketika Fred mendekatinya, pintu itu seperti memiliki sensor dan perlahan terbuka. Tidak ada bunyi gesekkan bes

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2319

    Selagi Rainie menggigit rotinya, dia mendengar suara ribut yang asalnya dari luar. Suara itu seperti roda yang bergulir, tetapi suaranya lebih besar lagi, bahkan sampai mencuri perhatian semua pekerja yang sedang makan di dalam. Beberapa di antara mereka yang lebih gesit sudah langsung berlari ke luar untuk melihat. Rainie sedikit lebih lambat sehingga dia agak terhalang oleh yang ada di depannya, tetapi dia dapat melihat ada benda seperti kotak yang berukuran sangat besar dibawa masuk.“Ada apa? Ada apa?” tanya mereka yang di belakang.“Kayaknya mereka membawa kotak besar, tapi aku nggak tahu apa isinya,” jawab yang di depan.“Apa lagi kalau bukan barang percobaannya!” jawab yang lain.Rainie bergidik ketika mendengar orang itu. Barang percobaan, lantas apakah berarti yang ada di dalam kotak besar itu Yuna? Dia ingin melihatnya lebih dekat, tetapi kotak itu sudah dibawa pergi. Tak lama petugas datang dan memberikan instruksi kepada mereka.“Semuanya bagi kelompok sesuai daftar nama in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2318

    Kesunyian sebelum badai tiba ini membuat siapa pun yang berada di tengah keadaan itu terasa sesak. Begitu malam tiba, orang yang seharusnya datang mengantar makanan kali ini tidak datang. Semarah apa pun, biasanya Fred akan tetap meminta bawahannya untuk mengantar makanan karena dia ingin tubuh Yuna tetap fit agar bisa digunakan dalam eksperimennya. Yuna juga sebenarnya tidak begitu lapar. Dia bisa saja melewati malam ini tanpa makanan. Namun hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa memang terjadi sesuatu di luar sana.“Di mana makan malamku?” tanya Yuna seraya membuka pintu dan bertanya kepada orang yang berjaga di luar.“Malam ini nggak ada makanan. Bu Yuna silakan istirahat lebih awal,” jawabnya.“Kenapa?”Yuna bertanya, tetapi kali ini si penjaga pintu tidak lagi menjawabnya. Dia hanya mengatakan malam ini tidak ada makanan, dan setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Melihat itu, Yuna tahu pertanyaannya hanya akan diabaikan, jad dia mengganti pertanyaannya, “Fred di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2317

    Ross berdiri mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Oke! Aku nggak bisa banyak membantu, tapi aku cuma mau bilang kalau semua ini bisa selesai selama kita menolong mamaku dan menghentikan Fred. Asal itu tercapai, aku nggak masalah kalian mau mendobrak kedutaan sekalipun!”Chermiko, yang sejak awal hanya diam saja tampaknya terpikir akan sesuatu. Di saat itu dia pun tiba-tiba berkata, “Ah, aku tahu!”Sontak, semua orang langsung diam dan menatapnya dengan rasa penasaran. Di situ Chermiko berdeham dan berkata, “Aku kurang lebih sudah tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka pasti mau menjalankan R10!”“... kamu baru tahu?” tanya Brandon.Semua orang juga sudah tahu kalau apa yang akan Fred lakukan besok adalah menjalankan eksperimen yang selama ini dia nantikan. Memang selama ini hanya R10 yang menjadifokusnya. Dia juga sudah mengerahkan segenap sumber daya yang dia punya untuk melakukan penelitian itu. Meski tidak terbongkar secara terang-terangnan, semua yang hadir di sana pasti tahu.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status