Share

Bab 156

“Ayo kita lihat,” kata Yuna yang mulai agak tertarik.

Begitu memasuki kompartemen kecil di dalamnya, memang terdapat beberapa pot cendana merah berdaun kecil. Sekilas, cendana merah itu tidak jauh berbeda dengan yang biasa.

Tanaman ini banyak yang palsu di pasaran. Hanya saja di tempat ini, sekali lihat langsung tahu kalau itu tanaman bagus. Namun bagaimanapun, tanaman itu tidak termasuk tanaman yang sangat langka.

“Apanya yang istimewa?” Edith membungkuk untuk melihat daun-daunnya, lalu mengendus dengan hidungnya.

“Kalian orang ahli, lihat saja,” kata Wendi sambil tertawa pelan. Dia yang sederhana dan jujur, justru sengaja tidak memberitahu mereka.

Yuna melihat dengan teliti. Dia mengulurkan tangan, lalu mencubit sedikit daun dari tanaman itu. Ada sedikit cairan yang mengalir keluar dari patahan daun, lalu tercium aroma yang unik. Yuna meletakkan daun di depan hidungnya dan menciumnya. Kemudian, dia mengambil bagian batang untuk lihat-lihat. Ada patahan bercabang di samping. Dia berpi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status