Share

Bab 1472

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-02-05 18:00:01
Mobil melaju ke dalam vila. Mereka mulai masuk ke jalan yang agak terpencil, tidak tampak ada kendaraan lain di jalan itu.

Yuna mengendarai mobil dengan kecepatan normal. Hanya saja, dia merasa ada mobil yang sedang mengikutinya. Jarak yang tidak tergolong jauh itu pun menarik perhatian Yuna.

Awalnya Yuna tidak memedulikannya, tapi tak peduli ke mana Yuna mengarahkan mobilnya, mobil di belakang selalu membuntutinya, tidak menyalipnya.

Kening Yuna tampak berkerut. Yuna merasa ada yang aneh. Dia pun menoleh melirik putranya sekilas. Tampak putranya sedang duduk santai dengan memasang sabuk pengaman.

“Kenzi, duduk yang bagus, ya! Mama mau ngebut!” ucap Yuna dengan nada bercanda. Dia tidak ingin putranya merasa takut.

“Emm!” Kenzi mengangguk dengan kuat. Salah satu tangannya memegang sabuk pengaman.

Yuna melihat Kenzi sekilas. Kemudian, dia melirik mobil di belakang dari kaca spion tengah. Dia menginjak pedal gas, lalu laju mobil mulai bertambah.

Mobil yang di belakang juga mempercepat l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1473

    Awalnya mobil itu menjaga jarak dengan mobil Yuna. Tetiba mobil itu malah mengebut. Sepertinya mobil itu bukan ingin menyalip mobil Yuna, melainkan ingin menabraknya.Yuna memicingkan matanya, lalu berkata, “Nak, duduk yang bagus!”Disusul, Yuna menginjak pedal gas hingga kandas. Mobil melaju kencang. Dia mengendarai mobil dengan penuh konsentrasi.“Kenapa? Kenapa?” Terdengar suara aneh dari ujung telepon, Juan pun langsung bertanya.“Nggak kenapa-napa. Sepertinya mobil di belakang ingin nabrak mobilku. Jadi, aku tambah kecepatan!” balas Yuna dengan tenang.“Tabrak?” jerit Juan, “Apa itu namanya tidak kenapa-napa?”Kemudian, terdengar Juan sedang menelepon yang lain, “Kalian sudah sampai belum? Kenapa lambat sekali? Yang cepat! Kalau terjadi apa-apa samamereka, jangan harap kalian bisa hidup lagi!”Yuna tidak pernah mendengar Juan yang begitu marah. Meskipun Juan marah, paling-paling dia hanya akan mengusir saja, dia juga tidak akan mengancam orang dengan nyawa mereka.“Pak Tua, yang t

    Last Updated : 2024-02-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1474

    Ada dua orang di dalam mobil itu. Satunya mengendarai mobil, sedangkan yang satunya lagi melakukan penembakan.Si lelaki mengenakan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya, jadi tidak bisa kelihatan wajah aslinya. Hanya saja, pistol yang diarahkan ke sisi mereka tampak sangat mengerikan.Saat kedua mobil saling berpapasan, lelaki yang duduk di samping bangku pengemudi mengarahkan pistol ke sisi Yuna. Yuna menggenggam erat setir mobil dengan kedua tangannya. Saat peluru ditembakkan, dia langsung membanting setir mobil. Apa pun yang terjadi, Yuna mesti menjamin keselamatan putranya!Si lelaki tampak tidak berekspresi. Jari tangannya mulai menarik pelatuk pistol ….Yuna menggertakkan giginya. “Nak, duduk dengan bagus!”Kemudian, Yuna kembali memutar setir mobil, lalu menginjak pedal gas hingga kandas. Mobil sedang melaju hendak menabrak mobil yang menguntitnya. Seketika, terdengar suara tabrakan yang sangat kuat.“Bammm!”Mobil Yuna menabrak kuat mobil di hadapannya hingga mobil mundur ke

    Last Updated : 2024-02-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1475

    Perlu diketahui, selama beberapa tahun ini, Juan tidak pernah berjalan keluar vila. Namun hari ini adalah pengecualian.Yuna menghentikan mobilnya. Saat dia hendak membuka sabuk pengamannya, Juan malah mengibaskan tangannya. “Jangan bergerak! Jangan bergerak! Bawa mobilmu ke dalam! Di luar tidak aman.”Yuna sungguh kehabisan kata-kata.“Kakek, kita sudah aman sekarang. Orang jahat sudah kabur.” Kenzi bersandar di atas jendela, lalu berkata dengan gembira.“Oke, oke, kita bicarakan di dalam!” Juan sungguh kaget ketika melihat mobil Yuna yang hancur itu.Mobil telah hancur seperti ini. Itu berarti kondisi mereka sangat berbahaya tadi. Seandainya anggota Juan tidak datang tepat waktu atau seandainya Yuna tidak menguasai seni bela diri, Juan juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi.Setelah masuk ke rumah, Juan masih saja merasa tidak tenang. Dia menggendong Kenzi, lalu memeriksa dengan saksama. Setelah memastikan tidak ada luka sama sekali, dia baru merasa tenang.“Bagus, bagu

    Last Updated : 2024-02-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1476

    Yuna merasa ada yang aneh dengan ucapan Juan. Dia pun tertegun sejenak. “Chermiko? Ada apa dengan dia?”“Dia tidak kenapa-napa, dia baik-baik saja! Sekarang dia sudah semakin hebat saja, beraninya memutuskan panggilanku. Sekarang ponselnya malah tidak aktif! Bagus, semakin hebat saja! Kalau dia hebat, tidak usah ke tempatku lagi!” Ketika mengungkit masalah ini, Juan juga merasa sangat marah. Kedua pipi digembungkan. Kenzi merasa sangat lucu. Dia pun mencubit pipi gembung Juan.“Hei, hei, dasar kamu ini! Kenapa kamu saja seperti ibumu! Padahal kamu baru mengalami hal yang sangat berbahaya, kamu malah tidak sedikit pun merasa takut, malah …. Hei, hei, jangan cabut janggutku!” Juan tak berhenti mengoceh.Hanya saja, Yuna malah menyadari ada yang aneh. Dia pernah berhubungan dengan Chermiko. Meski hubungan mereka berdua tidak tergolong akrab, setidaknya dia memahami Chermiko.Mungkin saja Chermiko bersikap tidak sopan terhadap orang lain. Namun, Chermiko selalu bersikap sopan terhadap Juan

    Last Updated : 2024-02-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1477

    “Berani!” balas Juan dengan spontan.Hanya saja, setelah mengatakan ucapan itu, tatapan Juan ketika melihat Yuna pun berubah. Dia juga menyadari ada yang aneh.Tadi Juan sedang emosi, dia merasa bocah itu sudah merasa hebat sekarang hingga berani memutuskan panggilan, bahkan mematikan ponselnya. Juan juga tidak berpikir kebanyakan. Namun, setelah mendengar penjelasan Yuna, dia seketika merasa sepertinya masalah tidak sesederhana yang dipikirkannya.“Emm ….” Juan mengerutkan keningnya. “Jadi, apa alasannya?”“Apa kamu sudah hubungi orang tuanya? Kenapa dia tutup ponsel selama dua hari ini?” tanya Yuna.Sesuai dugaan, Juan menggeleng dengan kuat. “Tidak! Mana mungkin aku tanya mereka! Kami sudah lama tidak pernah berhubungan. Untuk apa aku cari tahu masalah bocah itu dari mereka? Lagi pula, apa hubungannya masalah ini sama aku? Tidak diangkat, ya dibiarkan saja! Hidupku juga masih berwarna tanpa dia!”“Bukan, gimana kalau terjadi sesuatu sama dia? Jelas-jelas kamu tahu ada yang menjangga

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1478

    Ronald yang dimaki pun terdiam.“Emm, mungkin dia lagi lakukan penelitian di ruangan eksperimen. Jadi, dia tutup ponselnya.” Ronald berpikir sejenak, lalu menjelaskan, “Kenapa? Apa Chermiko melakukan kesalahan lagi?” Ketika mendengar suara kesal Juan, Ronald pun bertanya dengan penuh hati-hati.“Melakukan penelitian? Sudah berapa lama dia melakukan penelitian? Bukan … putramu, apa kamu tidak menghubunginya?” Juan menyindir.Ronald pun tersenyum sembari menjelaskan, “Bukan, Om Juan, begini, Chermiko anaknya punya pemikiran sendiri. Dia sungguh mirip sama kamu. Dia selalu sangat konsentrasi ketika melakukan sesuatu. Sebelumnya aku juga pernah telepon dia, tapi dia bilang dia lagi meneliti, tidak bisa angkat teleponku. Mungkin dia lagi sibuk. Setelah dia punya waktu nanti, dia pasti akan hubungi kami.”“Aku dan ibunya juga sudah terbiasa. Jadi, kami jarang telepon dia, kecuali ada hal penting.” Ronald melanjutkan, “Gimana kalau begini saja, Om ada urusan apa? Biar aku sampaikan kepadanya.

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1479

    Ronald mengangguk. “Hanya bisa begini saja!”Di sisi lain, Juan mengakhiri panggilan dengan emosi tinggi. Dia sungguh menyesal telah menghubungi Ronald. Pada akhirnya, malah tidak ada jawaban apa-apa.Tak lama kemudian, Yuna dan Kenzi berjalan keluar. Ketika melihat wajah marah Juan, dia pun sudah menduganya. “Tidak terhubung, ‘kan?”“Entah apa kerjaan orang tuanya itu! Padahal anak mereka sudah tidak pulang selama beberapa hari, mereka malah tidak khawatir sama sekali. Mereka sama sekali si tua itu saja, sama-sama tidak berperasaan!” Juan bahkan memaki abangnya sendiri.“Chermiko sudah lama nggak pulang ke rumah?” Yuna menemukan inti permasalahan. Dia merasa semakin aneh lagi.“Emm.” Juan pun berjongkok, lalu bermain dengan Kenzi. Setiap kali bertemu dengan si kecil, suasana hatinya pun membaik.“Sudah lama Chermiko nggak pulang. Apa orang tuanya nggak khawatir?”“Khawatir apaan!” Juan melanjutkan, “Kata mereka hal ini sangat wajar. Chermiko sudah dewasa, tidak perlu diatur lagi. Suda

    Last Updated : 2024-02-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1480

    Pada saat ini, tetiba ponsel Yuna berdering.Mereka berdua saling bertatapan, lalu terdiam sejenak. Yuna mengeluarkan ponselnya. Dia pun terkejut ketika menyadari ada panggilan dari Delon.Padahal mereka baru saja membahas masalah laboratorium, sekarang Yuna malah ditelepon Delon. Sejak Yuna meninggalkan meninggalkan laboratorium, dia tidak pernah berhubungan dengan Delon lagi. Apalagi sebelumnya mereka pernah bertengkar parah lantaran Yuna ingin menghancurkan data penelitian. Jadi, kenapa Delon bisa menghubunginya?Setelah berpikir sejenak, Yuna baru mengangkat panggilan, “Pak Delon.”“Yuna, apa kamu punya waktu? Ada yang ingin aku obrolan denganmu … secara langsung!” Suara Delon sangatlah serius. Dapat terdengar suara ricuh dari ujung telepon. Sepertinya dia tidak sedang di laboratorium.“Kapan?” tanya Yuna.“Sekarang, apa kamu punya waktu?”Tak disangka Delon akan begitu buru-buru. Sepertinya ada hal serius yang ingin dia katakan.“Masalah apa?” tanya Yuna.“Emm ….” Sepertinya Delon

    Last Updated : 2024-02-09

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2290

    “Terus gimana kalau dia sudah nggak berguna lagi?” tanya Chermiko.“.…”Seketika mereka langsung terdiam. Tidak ada yang thau pasti apa yang mereka lakukan, dan perasaan itu amat sangat membuat mereka tidak nyaman. ***Terlihat sekali betapa terburu-burunya Fred menanti Yuna bisa pilih kembali. Setiap hari dia meminta dokternya untuk memeriksa Yuna dan memberikannya berbagai macam obat yang sesungguhnya tidak diperlukan. Yuna tidak masalah dengan itu. Dia membiarkan mereka memasukkan berbagai macam vitamin dan obat ke tubuhnya. Namun satu-satunya permintaan dia adalah Juan harus tetap berada di sekitarnya. Dengan kata lain, Juan harus tetap berada di satu kamar yang sama. Karena hanya dengan begitulah dia bisa memastikan keamanan Juan.Karena takut Yuna akan melakukan percobaan bunuh diri untuk yang kedua kalinya, meski protes, Fred tetap memenuhi kemauannya karena dia tidak mau terjadi masalah lagi. Sudah cukup lama Yuna tidak berkesempatan untuk berdua saja dengan Juan di dalam satu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2289

    Setelah pembicaraan berakhir, Shane langsung mengetuk kamar Brandon dan Chermiko.“Dia mau resep obat itu,” katanya kepada mereka.Mereka berdua saling bertukar pandang sesaat, dan Chermiko berkata, “Mimpi.”“Dia benar-benar tamak juga ya ternyata,” timpal Brandon.“Jadi kita sebaiknya gimana?” tanya Shane.“Obat itu sejak awal memang nggak ada. Kalau kamu tanya kita harus gimana, apa kita perlu kasih obat palsu?” sahut Chermiko.Obat itu hanyalah karangan dan tidak pernah ada secara nyata, mau bagaimana caranya mereka memberikannya kepada Rainie? Namun di saat itu Brandon bilang kepada mereka, “Kurasa … bisa saja.”“Eh?”“Sekarang aku kasih kamu satu resep, aku bilang ini resep obat untuk bisa menghilang. Apa kamu bisa tahu kalau resep itu palsu?” tanya Brandon.“Nggak akan bisa, kecuali aku tes langsung melalui eksperimen,” jawab Chermiko. Dia tahu apa yang Brandon maksud, tetapi dia menepisnya, “Nggak bisa begitu! Dia pasti langsung tahu begitu aku selesai bereksperimen.”“Tapi pali

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

DMCA.com Protection Status