Gisella melangkah kan kaki nya menuruni pesawat, mengikuti langkah panjang Hardian dan Rey menuju mobil jemputan yang telah disediakan. ini pertama kali nya bagi Gisella menginjakan kakinya di pulau ini. dia terpesona dengan keindahan alamnya.
mobil membawa yang menjemput mereka langsung mengantarkan menuju sebuah dermaga, Gisella menatap takjub Kapal besar yang sangat mewah, dia seperti bermimpi menginjakkan kakinya melangkah masuk kedalam.
“Ini benar-benar indah dan mewah,” gumamnya.
Kapal mulai berlayar menaungi samudera lepas, salah seorang pelayan yang menyambut mereka langsung mengantarkan menuju ruang kamar masing-masing dalam kapal kelas Dunia ini. yang tidak sembarangan orang yang mampu untuk memasukinya. Hanya para bangsawan dan petinggi Negara lah yang mampu menaikinya apalagi menyewa kapal dengan harga yang sangat fantastis ini.
Ditengah-tengah lautan l
Capek mondar-mandir tak karuan, akirnya Rey mencoba menghubungi Hardian melalui ponselnya."Kenapa nggak dari tadi, kepikir menghubungi nya pakai ini." ujar Rey seraya memencet nomor Hardian panggilan terhubung namun tidak tidak terdengar jawaban. Rey mengulangi kembali mendial no ponsel Hardian untuk kedua kalinya.Hardian mengucek mata yang masih terasa berat untuk dibuka,” hallo ada apa?" ucap nya dengan mata yang masih terpejam."Boss, lupa ya? tujuan kita kesini untuk apa ?" ujar Rey kesal dengan bosnya, yang lebih mementingkan urusan cinta. dari pada perusahaan nya sekarang."Kamu handel saja dulu." ujarnya sambil kembali memeluk Gisella yang tertidur pulas dalam dekapannya."Tidak bisa bos, ini acara besar apa kata investor yang lain dan kepala cabang. mereka sudah susah payah menyiapkan dan menyelenggarakan rapat besar ini dan menunggu kedatangan kita" ujar Re
Gisella hanya duduk manis disamping Hardian, menampilkan wajah cantik dan anggunnya, meskipun kehadiran nya dalam rapat besar ini tidak melibatkan skill nya sedikit pun.Seorang moderator cantik tampil sebagai pembicara yang bertugas membuka acara rapat besar itu serta mengarahkan peserta rapat agar berjalan lancar sesuai topi yang mereka bahas.Meskipun sudah mulai bosan namun Prisla tetap memaksakan senyum manisnya, acara rapat cukup memakan banyak waktu. Dengan pembahasan yang sama sekali tidak menarik perhatian Gisella.Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan acara makan bersama. Bersama para petinggi perusahaan dan investor. makan di salah satu Ruangan terbesar di dikapal mewah ini. karena jumlah mereka yang banyak. sambil diselingi dengan musik dan penampilan band terkenal, yang membawakan lagu andalan nya masing-masing. Untuk menghibur agar mereka bisa merasa rileks selepas pembahasan masalah rapat.
Paginya Gisella terbangun, dengan posisi tidurnya sudah berada di atas ranjang. Disamping Hardian masih tertidur pulas dengan dengkuran halus yang Keluar dari sudut bibirnya.Ternyata mas Hardian yang memindahkan aku keranjang, jam berapa semalam dia balik ke kamar ? Kenapa aku tidak tahu ya?” gumam Gisella.Gisella menatap wajah tampan Hardian dengan kata yang sangat dekat. Tiba-tiba Hardian membuka mata sehingga Gisella langsung terlonjak kaget.“Mas Hardian kamu mengagetkan ku?”“Emang mau ngapain sich, ayo ngaku....pasti mau nyium aku ya secara diam-diam.” Goda Hardian.“Ngak, aku Cuma mau protes, dari kemaren aku dikamar ini sendiri. Pokoknya hari ini aku mau kita jalan-jalan.” Ucap Gisella.“Okey sayang, berhubung semua urusan bisnis ku sudah selesai semuanya. Hari ini dan besok khusus untuk kita berlibur
"Bulan madu dulu, untuk pesta pernikahan nya menyusul," tulis Hardian mewakili pertanyaan mereka yang masih penasaran."Sayang kita makan dulu ya,"Hardian membimbing tangan Gisella, menuju hidangan lezat dan menggugah selera yang barusan disiapkan pelayan. dengan mesra dan penuh perhatian Hardian menyuapi Gisella."Sayang kamu harus makan yang banyak, agar mempunyai tenaga berlebih untuk kita bertempur semalaman ini," bisik Hardian."Kok semalaman, ngak mau aku bisa teparr dan ngak bisa jalan nantinya. , Karena mas Hardian ngak da capek-capek nya,” jawab Gisella yang membuat Hardian kembali tertawa lepas.“Dipulau ini kita bisa lho lihat penyu bertelur secara langsung.” Tutur Hardian.“Benar mas, aku nggak sabaran lagi pengen lihat.” Mata Gisella berbinar-binar bahagia."Ngapain lihat telur
Dirumahnya Tasya melempar apapun dikamar nya, perasaan gelisah dan tidak tenang membuat nya tersiksa. wajah Hardian serta bayangan kemesraan nya bersama Gisella begitu nyata dihadapannya saat ini. seakan-akan mengejek dan mentertawakan kebodohan serta ambisi Tasya yang begitu besar mencintai kakak sepupunya itu."Aku tidak boleh seperti ini, lama-lama aku bisa gila dengan perasaan ku sendiri." teriak Tasya kesal. dia kembali mencoba menghubungi Hardian kembali, namun masih sama ponsel pria itu kembali mati dan hanya Jawaban suara operator yang membuat kekesalannya menjadi. sehingga ponsel itu lah benda terakhir yang akan menjadi sasaran berikutnya kemarahan nya."Praaarrkkggg...,, ponsel itu langsung retak setelah terhempas ke dinding kamar.Bayangan kedekatan mereka sewaktu-waktu kecil hingga beranjak remaja masih melekat di memori ingatan yang Tasya. Hingga orang tua Tasya yang merupakan sepupu jauh dari ke
“Revano sayang, Mama pulang.” Terdengar suara Gisella yang sudah tidak sabaran lagi berjalan menghampiri putranya.“Mama....”Revano merentangkan tangannya, dia sangat merindukan mamanya beberapa hari ini, meskipun ada Berta dan Arjuna yang sering mengajaknya bermain, namun hatinya lebih memilih dekapan hangat sang Mama.Revano Sayang, kamu tahu ngak jika sekarang mama merasa sangat bahagia sekali. rasanya keluarga kita sudah utuh semenjak bertemu dengan papa Hardian.” Ucap Prisla tanpa sadar. Prisla membelai lembut pipi Revano yang juga menatap nya dengan wajah dan ekspresi bingung. bocah laki-laki itu belum memahami perkataan mamanya, namun dia sesekali membalas dengan tertawa senang seakan ikut merasakan kebahagiaan sang mama.Prisla dan Revano saling melepas rindu, mereka bermain bersama dan tidur pun kembali bersama- sama.
“Aku bahagia sekali sayang, Akirnya kita kembali berkumpul. Aku berjanji akan selalu melindungi mu dan anak kita, secepatnya aku akan mengetahui kan orang-orang untuk menangkap Farrel.” Ucap Hardian.“Terimakasih mas, karena itulah hal pertama yang membuat ku menutupi identitas asliku selama ini.” Ucap Prisla.“Kita lupakan masa lalu buruk itu sayang, yang terpenting sekarang kita bisa berkumpul.” Hardian menarik Prisla kedalam pelukannya begitu juga dengan Revano.“Mulai sekarang, kita pindah ke apartemen kita yang dulu ya.” Ajak Hardian.Prisla mengangguk setuju, karena dia juga begitu merindukan tempat itu. Dengan dibantu beberapa orang pelayan dan Rey. Prisla pindah ke apartemen tempat nya dan Hardian dulu.Malam nya Prisla kewalahan mengimbangi Hardian. yang tiada capek nya, yang membuat dia beberapa kali terbang ke Awang
“Benarkah ini kamu nak,” Ucap papa Hardian tidak percaya sewaktu Hardian membawa Prisla dan Revano untuk bertemu dengan kedua orang tua nya.“Benar pa,” jawab Prisla dengan penampilan seperti dulu kembali.“Alhamdulillah nak, papa bahagia sekali.” Membawa Prisla Kedalam pelukannya.Sementara Mama Merlin masih ternganga, timbul rasa malu dan bersalah melihat Prisla kembali, ditambah lagi ada cucunya Revano yang sangat tampan, persis wajah Hardian sewaktu kecil dulu.“Prisla hu..hu... maafkan Mama nak, Mama bahagia sekali kamu ternyata selamat,” menangis memeluk Prisla.“Iya ma, Prisla juga minta maaf karena banyak berbuat salah pada Mama.” Ucap Prisla.“Tidak nak, kamu tidak salah.” Mereka kembali saling berpelukan.“Cucuku....” memeluk Revano. 
Revano menatap kagum, pada pantulan wajah dan tubuhnya di cermin besar yang terdapat ditengah-tengah ruangan besar itu. pakaian yang dirancang Naura benar-benar pas dan melekat sempurna ditubuh Revano. termasuk mami, papi,opa dan kedua adiknya."Penampilan anak mami sangat tampan dan gagah," puji Prisla seraya memperbaiki posisi dasi Revano yang agak miring."Makasih pujiannya mi." ucap Revano."Tentu dong sayang, selain acara ulang tahun perusahaan kita. nanti Revano juga akan diperkenalkan sebagai seorang CEO baru, pada seluruh kolega bisnis dan investor perusahaan." Hardian ikut menimpali percakapan ibu dan anak itu."Tu kan, mami cuma muji penampilan kak Revano doang, padahal dunia telah mengakui jika aku lah anak mami yang paling gagah, bahkan mengalahkan papi dan kak Revano." Adiknya tidak mau kalah, dia sekuat tenaga menggeser tubuh Revano dari cermin besar."Udah ga
Dengan perasaan deg-degan Naura mengukur bidang tubuh Revano, posisi mereka begitu dekat. Revano perlahan memejamkan matanya. menikmati aroma wangi tubuh Naura. dan helaan nafasnya yang terasa begitu lembut dan wangi menthol.Saat posisi tubuh mereka berhadapan, tangan Revano terangkat pelan namun pasti. Revano dengan lembut menelusuri pipi mulus Naura dengan jemarinya. terus mengelus-elus rambut panjang lurusnya.Naura merasa terhipnotis, tidak ada penolakan sama sekali. dia membiarkan sentuhan hangat tangan Revano. seakan-akan dia sedang bermimpi indah. bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Revano mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak lagi yang mengikis diantara mereka berdua. Maura memejamkan matanya pelan. saat tubuh Revano makin merapat ke tubuhnya. dunia seakan terhenti ketika Naura merasakan lembutnya kecupan hangat bibir Revano dikening, kedua kelopak matanya hingga terus kedua pipinya.
Revano tersenyum puas, sebelah tangannya masih mengusap-usap layar ponselnya. dimana terpampang foto cantik Naura yang mengunakan pakaian kerja.Wajah Naura terlihat anggun, dan sudah terlihat sedikit dewasa. mengingat sekarang dia sudah menamatkan kuliah. juga mulai ikut merintis salah satu usahanya sendiri.Maura memang sangat mandiri, bahkan diusianya yang masih relatif muda. Dia telah mampu bangkit dan mengembangkan usaha. yang bergerak di bidang butik. yang merupakan salah satu bakat dan hobi nya selama ini.Naura memang sengaja, mengambil jurusan di bidang desainer. agar nanti kedepannya dia bisa mengembangkan usaha sendiri. tidak butuh waktu lama bagi Naura. sekarang nama butik dan rancangan nya sudah terkenal. bahkan seberapa artis ibukota sengaja memesan dan mengunakan rancangan pakaian Naura. diberbagai momen tertentu mereka."Naura aku sangat merindukanmu, meskipun hubungan kita yang
Satu bulan berlalu, kini mereka semua telah terpisah. melanjutkan kehidupan dan pendidikan masing-masing ditempat yang berbeda-beda.Sekarang Naura sudah bisa bernafas dengan lega, karena nilai-nilai melonjak menunjukkan peningkatan, semua ini tidak terlepas dari dukungan Revano dulunya.Meskipun Revano sudah pergi jauh meninggalkan nya. Namun Naura selalu berharap mereka akan dipertemukan kembali.Sementara Azka dan Arga, mereka memilih kuliah di kampus yang sama dengan wanita pujaan mereka Agnes dan Caca.Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Naura sudah menamatkan pendidikannya, bahkan sekarang dia sudah kuliah disebuah universitas ternama. tanpa pernah bertemu dan mendengar kabar tentang Revano lagi.Begitu juga dengan para teman-temannya yang lain, mereka semua seperti sudah putus contak. serta sibuk dengan kehidupan masing-masing.Naura me
Selepas ujian akhir, Revano menyiapkan hatinya untuk berpisah dengan Naura. Dia menghembuskan nafas dalam-dalam, mencoba memberi ketegaran dan kekuatan pada hatinya sendiri. berat' bagi Revano meninggalkan asrama terutama dengan Naura, namun dia tidak bisa berbuat banyak mengingat dia harus melanjutkan pendidikan nya keuangan lebih tinggi dan lebih baik.Lamunan Revano buyar ketika getaran ponsel, yang disimpan di kantung celananya. segera Revano mengangkat panggilan dari maminya tersebut, sambil berjalan masuk kedalam kamar."Assalamualaikum mi....!" ucap Revano dengan nada suara kurang semangat."Waalaikumsalam sayang ...., aduuuuuh anak ganteng mami kok lesu gitu, ayo semangat sayang. karena besok pagi sopir jemputan yang dikirim papi bakal kesana untuk menjemput mu nak" ujar Prisla."Iya mi""Apa kamu sudah berkemas sayang ?""Belum mi,
Seperti biasanya, Pihak sekolah mengadakan berbagai pertandingan tiap tahunnya, berdasarkan bakat dan minat para siswa dan siswi sekolah mereka. untuk tahun ini pihak sekolah pun memberikan kebebasan untuk memilih diantara nya.- Pemilihan Miss tercantik disekolah itu, semua siswa cewek bebas untuk mengikuti nya, tapi tetap harus mengikuti tes dan serangkaian seleksi- Lomba Tim Bola Basket- Lomba menyalurkan bakat akting, seperti mengikuti Drama dan pertunjukan disekolah.- Lomba menari BalletSemua menyambut antusias acara itu, termasuk tiga cewek cantik Agnes, Caca dan jeni. memilih mengikuti menjadi Miss. sementara Naura lebih menyukai bakat akting. sedangkan gea Memilih untuk menari Ballet yang merupakan kesenangannya.Revano yang mengetahui jika Naura mengikuti pentas drama, membatalkan niatnya untuk mengikuti lomba Bola Basket. karena sebentar l
Setelah melihat sekawanan monyet itu telah pergi menjauh, Revano menyalakan motor nya."Ayo Naura kita tinggal kan tempat ini"Maura naik keatas motor lalu Revano melesat dengan kecepatan tinggi, jalanan yang sepi membuat Revano bebas melajukan motornya."Kak Revano masih ingat jalan pertama yang kita masuki tadi" Naura sudah merasa sedikit cemas."Aku tidak ingat Naura, tapi kita harus tetap melakukan motor ini hingga bertemu penduduk sekitar untuk bertanya jalan menuju villa" ujar Revano yang sudah ikutan-ikutan cemas.Sudah capek berputar-putar dengan motor itu, namun mereka tidak menemukan Seorang pun yang melintasi jalan itu, maupun Rumah penduduk. Revano mulai putus asa sedangkan bahan bakar motor mereka sudah hampir habis."Kak Revano aku takut, sementara signal disini juga tidak bagus" Naura mengangkat ponselnya tinggi berharap mendapatkan signal yang
"Naura kamu pegangan ya.. soalnya jalanan ini terlalu licin. dan tidak rata, aku takut kamu ntar jatuh" ucap Revano sambil tersenyum."I...iya kak" dengan ragu-ragu akirnya tangan Naura melingkar di pinggang Revano.Sepanjang perjalanan itu Revano dan Naura tidak henti-hentinya bercerita dan bercanda, sesekali Naura mencubit pinggang Revano. tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua.Mereka saling tebak tebakan, atau bercerita tentang hobi dan Film kesukaan mereka masing-masing. sesekali Naura tertawa lepas. Revano puas menikmati wajah cantik Naura dari kaca spion motor itu.Terkadang tangan Revano mulai nakal mengelus lutut Naura atau sesekali merem mendadak motor nya, untuk menikmati moment indah kebersamaan mereka.Motor Revano berhenti di sebuah warung, mere membeli makanan khas daerah itu, dan minuman segar. setelah itu Revano kembali melanjutkan perjalanan memasuk
Hari ketiga mereka di villa ini, membuat kedekatan Revano dan Naura sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. selain sudah bertukar No ponsel masing-masing. Revano dan Naura jika hendak menutup jendela kamar masing-masing mereka akan saling lempar pesawat yang terbuat dari kertas."Yauupps...." Naura menangkap layangan kertas itu dan membacanya"Selamat malam kak Revano, met bobo.... moga mimpi indah" isi pesan yang tertulis di layangan kertas ituBegitu pun Naura membaca isi pesan dari layangan Revano."Met malam Cantik....,, besok kita jalan-jalan ke sekeliling area puncak ini yuk"Naura tersenyum membacanya, dan kembali membalas kemudian melemparkan kembali ke jendela kamar Revano."Okey... aku setuju banget, tidak sabar menikmati udara puncak yang segar dan bersih itu, tapi emang kita berdua sanggup, karena area ini terlalu luas, dan masih&