Di indoneia, Berta pagi ini berjalan sendiri, sambil memilih berbagai keperluan bulanan nya, semenjak berhenti bekerja, Berta lebih sering menghabiskan waktu mengajar anak-anak karete dan ilmu beladiri dirumah. tiba-tiba seorang menarik tangan nya, spontan membuat Berta berteriak kaget’ sambil memberikan ancang-ancang jurus kucing melawan anak tikus.
"Maaf Nona aku tidak bermaksud jahat, tapi bisa kita bicara sebentar" Ucap Arjuna ambil menunjuk sebuah kafe.
"Maaf apa Kita pernah bertemu sebelumnya" Berta menatap Arjuna lekat, merasa wajah Arjuna yang terlihat begitu familiar.
"Aku rasa pernah, apa kamu lupa jika pernah pergi menemani Prisla membesukku dirumah sakit, karena tertembak menolomh gadis itu" Ucap Arjuna.
“Iya aku ingat, sekarang. Seorang pembinor yang membuat aku ikut terseret kemarahan bos Hardian.” Terang Berta.
“Maafkan aku
" Kenapa kamu baik sekali pada kami.?” ujar Berta"Aku sudah menganggap kalian sebagai saudara perempuan ku, dan juga Prisla begini juga ulah kakak ku, Milka " ujar Arjuna.Berta tidak dapat mengendalikan perasaan harunya, dia membawa Revano dalam pelukannya sambil mengusap air mata begitu juga Prisla, antara terharu dan bahagia karena sudah ada Berta bersama nya. Cewek tomboi yang ahli beladiri.Tiba-tiba ponsel Arjuna bergetar, tanda panggilan masuk dari asisten rumah tangga yang menjaga Mami Qanita.“ Hallo ada apa bi?”“Nyonya Qanita, penyakit jantung nya kumat Tuan muda, sekarang sedang dirawat dan tidak sadar diri.”“Apa, baiklah saya akan segera kembali pulang sekarang.” Terang Hardian pamit pada Prisla dan Berta.“Mami ku sedang sakit, aku tidak bisa lama-lama. Aku balik dulu y
Universieteit Leiden, merupakan Universitas terbesar dan tertua di Belanda. juga kualitas pendidikan nya terbagus, sehingga diburu pelajar dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. universitas ini telah banyak mengeluarkan ilmuwan ternama.Arjuna telah mendaftar Prisla berkuliah disana. Satu bulan berlalu, Arjuna kembali mengunjungi Prisla, terlihat wajah pria itu sedikit muram dan tidak ceria seperti biasanya.“Mas Arjuna kami ikut berduka, atas kepergian Mami.” Ucap Prisla."Iya, terimakasih Prisla atas perhatian mu.” Terang Arjuna.Dikampus baru itu, Prisla dengan mudah mampu menyesuaikan dirinya. banyak orang yang berusaha mendekati Prisla, selain keramahan dan lemah lembut Prisla. mereka juga menyukai wajah Prisla yang sangat cantik.Prisla juga mulai menekuni bisnis Online, meskipun Arjuna memenuhi segala kebutuha
Aku harus bangkit dan kuat menerima Kenyataan ini, kasihan mama dan juga istriku Prisla. aku tidak ingin dia juga bersedih disurga melihku seperti ini, Sayang ku Cinta ku Maafkan mas. Mas janji akan berubah seperti dulu lagi." perlahan Hardian membuka matanya dan menyentuh tangan mama yang masih menangis memeluk tubuhnya."Mama maafkan Hardian, aku janji akan berubah seperti dulu lagi." ucap Hardian pelan.Tangis Merlin langsung terhenti, dan menatap anaknya lekat seakan-akan Merlin tidak percaya, perkataan yang terlontar dari mulut anaknya itu."Apa yang kamu katakan barusan nak,?""Ya ma, Hardian akan bangkit kembali demi mama dan Prisla. agar dia tenang menungguku disurga nanti." ucap Hardian terlihat seperti hidup kembali."Alhamdulillah, terimakasih ya Allah," mama Merlin menangis sejadi-jadinya saking bahagianya, dia pun sujud syukur disamping Hardian.
Senyum Prisla mengembang dengan perasaan bahagia, begitu melangkah kan kakinya keluar dari Bandara internasional Soekarno-Hatta. nampak dari kejauhan Arjuna telah melambaikan tangan nya, menyambut kedatangan kami ke Indonesia.Selama dalam perjalanan Revano kecil begitu menurut dan lebih banyak tidur. tidak seperti sebelum pesawat mereka mendarat Revano tidak henti-hentinya menangis. sampai Prisla kewalahan untuk memenangkan buah hati nya tersebut."Hallo keponakan om yang ganteng " ujar Arjuna melangkah mendekati Prisla , dan mengambil alih untuk mengendong Revano"Bagaimana tadi di Pesawat Revano rewel nggak ?? tanya Arjun kembali"Iya rewel nya, pas mau naik Pesawat aja, nyampe didalam langsung ketiduran. mungkin kecapean habis nangis " terang Berta membalas tatapan mesra Arjuna."Dan dia hanya mau, sama maminya doang " ujar madam Kate.Mereka memasuki mob
Farrel yang selalu memantau kaget mendengar kebebasan Milka, dia pun berniat muncul kembali memakai pakaian samaran dan langsung masuk kerumahnya Milka begitu mengetahui jika perempuan itu dirumah sendirian.Tok...tok.... Milka tanpa curiga membuka kan pintu, sat Melihat orang yang tidak dikenal dia berusaha untuk menutupi kembali, namun dia kalah tenaga dari Farrel yang jauh lebih kuat.Farrel menyeret Milka masuk kekamar, dan melepas penutup kepalanya.“Farrel?”Ucap Milka seolah-olah tidak percaya dengan penglihatannya, dia mundur, namun Farrel menyeret tubuh Milka menuju kamar dan mengunci nya.“Farrel, aku takut dan tolong lepaskan aku.” Milka mengatup kedua tangan sambil menangis.“Milka, aku tidak bisa lepas dari kamu, selama kamu dipenjara aku selalu memantau mu sayang. Aku telah jatuh cinta semenjak kita sering melakukan
“Aaaaaa.....tidak, mati aku ketiduran dihari pertama ini.” Teriak Prisla kelabakan.Prisla berteriak sambil melihat alarm yang terletak di atas nakas. sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, semalam Prisla lupa menyetel alarm nya. Madam Kate juga tidak membangunkan. karena dia tidak mengetahui kalau sekarang hari pertama bagi Prisla memasuki dunia kerja, atau magang di perusahaan Hardian suaminya. Prisla berlari masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya nya secara kilat.Penampilan Prisla terkesan dewasa dan Elegan. dengan menggunakan pakaian kantor, orang-orang yang mengenalnya pasti akan pangling. tak terkecuali madam Kate dan Berta, yang sedang menunggu nya sarapan. nampak Prisla tergesa-gesa menuruni tangga sambil menenteng sepatu nya. dan langsung memakai nya begitu sampai di lantai bawah."Ini sarapannya " ucap madam Kate menaruh roti dan segelas susu
Tasya tersenyum angkuh, dia memperhatikan wajah perempuan yang bernama Gisela yang masih mrpematung dihadapannya itu.“Jadi kamu yang bernama Gisella?” menatap intens.“Iya mbak,” jawab Prisla sedikit gugup.Tasya akhirnya berlalu dengan angkuh, mengabaikan uluran tangan Prisla, yang masih tercekat menatap kepergian nya."Itu tadi kan kak Tasya, sepupunya mas Hardian, tapi syukurlah ternyata dia juga tidak mengenaliku diriku yang sekarang. apa sekarang dia juga bekerja di kantor ini?” ucap Prisla sambil memperbaiki letak kacamatanya.“Ruangan pak Arya dibagikan mana ya?” gumam Prisla.Prisla pun kembali kemeja Resepsionis. dan menanyakan ruangan Arya yang akan menjadi atasan nya selama magang. dengan ramah resepsionis yang bernama Rani itu. menyuruh Prisla memasuki lantai sebelas, menuju Ruangan Sekretaris
“Siapa yang memberi dia tugas seperti ini ? ucap HardianTasya sudah menunduk ketakutan“Aku kak,” ujar nya."Lain kali suruh OB laki-laki untuk pekerjaan yang berat, aku tidak mau ini terulang lagi, dan jangan kalian bersikap semena-mena karena status nya yang hanya anak magang,mengerti. " bentak Hardian.“Mengerti pak,” jawab mereka serempak.Hardian melangkah memasuki ruangan Audit diikuti yang lainnya. Karena sudah masuk waktu rapat.Prisla pun duduk disebelah Arya, sambil sesekali mencuri pandang ke Hardian. tanpa Prisla sadari Hardian mengetahui gelagatnya."Ternyata kamu sama saja, dengan mereka yang mengejar cinta ku" tertawa meremehkan Prisla.Bagi Hardian itu hal biasa, selama ini dia selalu dikejar-kejar wanita di kantor. Monic dan Tasya selalu tebar pes
Revano menatap kagum, pada pantulan wajah dan tubuhnya di cermin besar yang terdapat ditengah-tengah ruangan besar itu. pakaian yang dirancang Naura benar-benar pas dan melekat sempurna ditubuh Revano. termasuk mami, papi,opa dan kedua adiknya."Penampilan anak mami sangat tampan dan gagah," puji Prisla seraya memperbaiki posisi dasi Revano yang agak miring."Makasih pujiannya mi." ucap Revano."Tentu dong sayang, selain acara ulang tahun perusahaan kita. nanti Revano juga akan diperkenalkan sebagai seorang CEO baru, pada seluruh kolega bisnis dan investor perusahaan." Hardian ikut menimpali percakapan ibu dan anak itu."Tu kan, mami cuma muji penampilan kak Revano doang, padahal dunia telah mengakui jika aku lah anak mami yang paling gagah, bahkan mengalahkan papi dan kak Revano." Adiknya tidak mau kalah, dia sekuat tenaga menggeser tubuh Revano dari cermin besar."Udah ga
Dengan perasaan deg-degan Naura mengukur bidang tubuh Revano, posisi mereka begitu dekat. Revano perlahan memejamkan matanya. menikmati aroma wangi tubuh Naura. dan helaan nafasnya yang terasa begitu lembut dan wangi menthol.Saat posisi tubuh mereka berhadapan, tangan Revano terangkat pelan namun pasti. Revano dengan lembut menelusuri pipi mulus Naura dengan jemarinya. terus mengelus-elus rambut panjang lurusnya.Naura merasa terhipnotis, tidak ada penolakan sama sekali. dia membiarkan sentuhan hangat tangan Revano. seakan-akan dia sedang bermimpi indah. bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Revano mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak lagi yang mengikis diantara mereka berdua. Maura memejamkan matanya pelan. saat tubuh Revano makin merapat ke tubuhnya. dunia seakan terhenti ketika Naura merasakan lembutnya kecupan hangat bibir Revano dikening, kedua kelopak matanya hingga terus kedua pipinya.
Revano tersenyum puas, sebelah tangannya masih mengusap-usap layar ponselnya. dimana terpampang foto cantik Naura yang mengunakan pakaian kerja.Wajah Naura terlihat anggun, dan sudah terlihat sedikit dewasa. mengingat sekarang dia sudah menamatkan kuliah. juga mulai ikut merintis salah satu usahanya sendiri.Maura memang sangat mandiri, bahkan diusianya yang masih relatif muda. Dia telah mampu bangkit dan mengembangkan usaha. yang bergerak di bidang butik. yang merupakan salah satu bakat dan hobi nya selama ini.Naura memang sengaja, mengambil jurusan di bidang desainer. agar nanti kedepannya dia bisa mengembangkan usaha sendiri. tidak butuh waktu lama bagi Naura. sekarang nama butik dan rancangan nya sudah terkenal. bahkan seberapa artis ibukota sengaja memesan dan mengunakan rancangan pakaian Naura. diberbagai momen tertentu mereka."Naura aku sangat merindukanmu, meskipun hubungan kita yang
Satu bulan berlalu, kini mereka semua telah terpisah. melanjutkan kehidupan dan pendidikan masing-masing ditempat yang berbeda-beda.Sekarang Naura sudah bisa bernafas dengan lega, karena nilai-nilai melonjak menunjukkan peningkatan, semua ini tidak terlepas dari dukungan Revano dulunya.Meskipun Revano sudah pergi jauh meninggalkan nya. Namun Naura selalu berharap mereka akan dipertemukan kembali.Sementara Azka dan Arga, mereka memilih kuliah di kampus yang sama dengan wanita pujaan mereka Agnes dan Caca.Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Naura sudah menamatkan pendidikannya, bahkan sekarang dia sudah kuliah disebuah universitas ternama. tanpa pernah bertemu dan mendengar kabar tentang Revano lagi.Begitu juga dengan para teman-temannya yang lain, mereka semua seperti sudah putus contak. serta sibuk dengan kehidupan masing-masing.Naura me
Selepas ujian akhir, Revano menyiapkan hatinya untuk berpisah dengan Naura. Dia menghembuskan nafas dalam-dalam, mencoba memberi ketegaran dan kekuatan pada hatinya sendiri. berat' bagi Revano meninggalkan asrama terutama dengan Naura, namun dia tidak bisa berbuat banyak mengingat dia harus melanjutkan pendidikan nya keuangan lebih tinggi dan lebih baik.Lamunan Revano buyar ketika getaran ponsel, yang disimpan di kantung celananya. segera Revano mengangkat panggilan dari maminya tersebut, sambil berjalan masuk kedalam kamar."Assalamualaikum mi....!" ucap Revano dengan nada suara kurang semangat."Waalaikumsalam sayang ...., aduuuuuh anak ganteng mami kok lesu gitu, ayo semangat sayang. karena besok pagi sopir jemputan yang dikirim papi bakal kesana untuk menjemput mu nak" ujar Prisla."Iya mi""Apa kamu sudah berkemas sayang ?""Belum mi,
Seperti biasanya, Pihak sekolah mengadakan berbagai pertandingan tiap tahunnya, berdasarkan bakat dan minat para siswa dan siswi sekolah mereka. untuk tahun ini pihak sekolah pun memberikan kebebasan untuk memilih diantara nya.- Pemilihan Miss tercantik disekolah itu, semua siswa cewek bebas untuk mengikuti nya, tapi tetap harus mengikuti tes dan serangkaian seleksi- Lomba Tim Bola Basket- Lomba menyalurkan bakat akting, seperti mengikuti Drama dan pertunjukan disekolah.- Lomba menari BalletSemua menyambut antusias acara itu, termasuk tiga cewek cantik Agnes, Caca dan jeni. memilih mengikuti menjadi Miss. sementara Naura lebih menyukai bakat akting. sedangkan gea Memilih untuk menari Ballet yang merupakan kesenangannya.Revano yang mengetahui jika Naura mengikuti pentas drama, membatalkan niatnya untuk mengikuti lomba Bola Basket. karena sebentar l
Setelah melihat sekawanan monyet itu telah pergi menjauh, Revano menyalakan motor nya."Ayo Naura kita tinggal kan tempat ini"Maura naik keatas motor lalu Revano melesat dengan kecepatan tinggi, jalanan yang sepi membuat Revano bebas melajukan motornya."Kak Revano masih ingat jalan pertama yang kita masuki tadi" Naura sudah merasa sedikit cemas."Aku tidak ingat Naura, tapi kita harus tetap melakukan motor ini hingga bertemu penduduk sekitar untuk bertanya jalan menuju villa" ujar Revano yang sudah ikutan-ikutan cemas.Sudah capek berputar-putar dengan motor itu, namun mereka tidak menemukan Seorang pun yang melintasi jalan itu, maupun Rumah penduduk. Revano mulai putus asa sedangkan bahan bakar motor mereka sudah hampir habis."Kak Revano aku takut, sementara signal disini juga tidak bagus" Naura mengangkat ponselnya tinggi berharap mendapatkan signal yang
"Naura kamu pegangan ya.. soalnya jalanan ini terlalu licin. dan tidak rata, aku takut kamu ntar jatuh" ucap Revano sambil tersenyum."I...iya kak" dengan ragu-ragu akirnya tangan Naura melingkar di pinggang Revano.Sepanjang perjalanan itu Revano dan Naura tidak henti-hentinya bercerita dan bercanda, sesekali Naura mencubit pinggang Revano. tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua.Mereka saling tebak tebakan, atau bercerita tentang hobi dan Film kesukaan mereka masing-masing. sesekali Naura tertawa lepas. Revano puas menikmati wajah cantik Naura dari kaca spion motor itu.Terkadang tangan Revano mulai nakal mengelus lutut Naura atau sesekali merem mendadak motor nya, untuk menikmati moment indah kebersamaan mereka.Motor Revano berhenti di sebuah warung, mere membeli makanan khas daerah itu, dan minuman segar. setelah itu Revano kembali melanjutkan perjalanan memasuk
Hari ketiga mereka di villa ini, membuat kedekatan Revano dan Naura sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. selain sudah bertukar No ponsel masing-masing. Revano dan Naura jika hendak menutup jendela kamar masing-masing mereka akan saling lempar pesawat yang terbuat dari kertas."Yauupps...." Naura menangkap layangan kertas itu dan membacanya"Selamat malam kak Revano, met bobo.... moga mimpi indah" isi pesan yang tertulis di layangan kertas ituBegitu pun Naura membaca isi pesan dari layangan Revano."Met malam Cantik....,, besok kita jalan-jalan ke sekeliling area puncak ini yuk"Naura tersenyum membacanya, dan kembali membalas kemudian melemparkan kembali ke jendela kamar Revano."Okey... aku setuju banget, tidak sabar menikmati udara puncak yang segar dan bersih itu, tapi emang kita berdua sanggup, karena area ini terlalu luas, dan masih&